TMCBLOG.com – Penting nih, soal update dari sirkuit Portimao yang jadi tuan rumah seri kedua MotoGP 2024 akhir pekan ini. Di tahun tahun yang lalu ada banyak komplen dari pembalap mengenai kerikil gravel di area run-off sirkuit yang dimensinya terlalu besar. Tahun 2022 Pecco Bagnaia yang mengecam bahwa ukuran kerikil terlalu besar dan akibatnya bisa berbahaya. Setelah jumpalitan saat latihan pada hari Jumat, Pecco saat itu kembali ke box Ducati dengan membawa segenggam batu gravel tempat ia jatuh dan memberikannya kepada Davide Tardozzi, manajer tim untuk kemudian membahas masalah tersebut pada pertemuan komisi safety.

Lanjut di 2023 pada test di pra-musim, Fabio Di Giannantonio mengalami crash yang memaksanya melewatkan hari terakhir latihan musim dingin, akibat benturan dengan batu menimbulkan efek yang mengkhawatirkan, helmnya rusak akibat crash yang menghantam gravel. Gravel trap area seharusnya bertugas untuk meredam energi ketika pembalap crash.

Juga ketika di Portimao test, pasca crash Alex Marquez , Ducati GP22-nya tampak seperti tercabik-cabik seperti tertimpa bebatuan besar tajam di area run-off. Dan hanya dengan melihat setelan wearpack kulitnya dapat membuat kita berpikir dia telah mengalami highside hebat sehingga banyak bagian wearpacknya yang seperti sobek tersayat-sayat.

Bahkan dengan rentetan peristiwa ini Portimao sempat terancam dikeluarkan dari kalender MotoGP 2024. Terlepas dari suksesnya gelaran MotoGP pembuka di Portimao secara umum memang ada beberapa catatan selain juga catatan mengenai 4 pembalap kelas utama yang harus absen akibat cedera di race weekend pembuka tersebut. “Kecuali jika keadaan lapisan kerikil benar-benar berubah, kami tidak akan mengadakan acara MotoGP di sini tahun depan, Itu cukup jelas.” kata Carmelo Ezpeleta saat itu.

Akhir pekan ini, ketika karavan Kejuaraan Dunia MotoGP hadir kembali di Portugal, sebagian besar kerikil di area crash tersebut sudah diganti. Seperti biasa sebelum penunjukan apa pun, organisasi mengirimkan dokumen yang merinci elemen-elemen yang telah diubah kepada tim.

“Sebagian besar area kerikil memiliki jenis batu baru, beberapa celah aspal telah dikurangi untuk menambah area kerikil, dan modul pagar udara (air fence) telah ditambahkan,” demikian bunyi dokumen tersebut. Meskipun tidak dirinci pada titik mana pagar tambahan ini ditempatkan, namun logikanya ini ditempatkan salah satunya di titik di mana Pol Espargaró mengalami kecelakaan, pada tes kedua tahun lalu (T10) yang membuatnya absen selama setengah musim.

Pada saat yang sama, sensor track limit generasi baru juga telah ditambahkan di tikungan 4, 8, 14 dan 15, untuk mencegah dilakukannya pelanggaran karena melebihi batas lintasan.

Mengacu pada aturan Federasi Sepeda Motor Dunia atau FIM, yang menentukan seperti apa seharusnya zona run-off sirkuit Grand Prix. Lapisan kerikil harus terbuat dari rolling stock dengan diameter 6 sampai 15 mm dengan ketebalan dari bentangan setebal 25 cm.

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

10 COMMENTS

  1. Portimao ini horor.
    Si Martil hampir pensiun gara-gara jatuh disini.

    Si Polo juga cidera parah disini sampe absen hampir sepanjang musim.

  2. Tp selalu mengasyikkan mnonton di sirkuit yg brkarakter cilukba….berharap laguna seca masuk kalender lg…

  3. batunya masih kasar, terlalu bersudut. tapi ya mendingan dari sebelumnya yg besar2.

    kayaknya ada deh mesin rock smoother. kurang niat aja sih panitianya.

  4. “Kecuali jika keadaan lapisan kerikil benar-benar berubah, kami tidak akan mengadakan acara MotoGP di sini tahun depan, Itu cukup jelas.”
    Kalau ke Portugal aja gak ada kompromi, tapi kalau ke Mandalika dulu kok masih diwajarkan alasannya baru pertama lah, iklim lah, a-z semua dikeluarkan…

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here