TMCBLOG.com – Seperti kita ketahui regulasi teknis MotoGP hadir setiap 5 tahun sekali. Terakhir kita melihat perubahan drastis di dalam era MotoGP 4 tak ada di tahun 2007 atau 20 tahun yang lalu ketika MotoGP berpindah regulasi teknis dari regulasi awal yang bebas banget sampai Honda bisa bikin mesin V5 lalu MotoGP pindah haluan ke mesin 800 cc. Dan mulai tahun 2027, kubikasi mesin MotoGP pun kembali berubah dari saat ini yang 1.000cc menjadi 850cc dengan platform mesin tetap 4 tak 4 silinder.
Secara umum MotoGP akan memperkenalkan motor baru mulai tahun 2027, dengan peraturan baru yang ditetapkan untuk menjadikan olahraga ini lebih aman, berkelanjutan, dan diharapkan akan lebih spektakuler. Mesin-mesin baru ini diharapan FIM dan MotoGP akan lebih relevan dengan produk di jalan raya dan lebih efisien, mendukung keberlanjutan global, dan dirancang untuk menciptakan balapan yang lebih baik dan lebih banyak lagi menyalip.
Mulai tahun 2027, ukuran mesin akan dikurangi dari 1.000cc menjadi 850cc. Hal ini akan menurunkan kecepatan tertinggi, membuat olahraga lebih aman, dan meningkatkan jarak tempuh, sehingga lebih efisien dan berkelanjutan. Ukuran Bore maksimum akan berkurang dari 81 menjadi 75 milimeter, yang juga akan membatasi performa. Ini berarti stroke akan tetap di angka 48 mm.
Untuk menjadikan olahraga ini lebih efisien, jumlah mesin maksimum yang diperbolehkan untuk setiap pembalap dalam satu musim juga akan dikurangi, dari alokasi berjumlah tujuh unit mesin menjadi enam unit saja per-tahun.
Seperti yang telah diumumkan, MotoGP akan berlomba dengan 100% bahan bakar ramah lingkungan mulai tahun 2027 – meningkat dari jumlah minimum 40% non-fosil yang digunakan sejak tahun 2024. Sebagai bagian dari peraturan baru, kapasitas tangki bahan bakar juga akan berkurang, dari 22 liter menjadi 20 liter. Jumlah volume maksimal bensin pada balapan Sprint adalah 11 liter.
Sektor aerodinamika pun akan dikurangi dan dikontrol lebih ketat mulai dari tahun 2027, dengan tujuan meminimalkan dampak negatifnya. Lebar bagian atas fairing depan akan lebih sempit sebanyak 50mm atau 550mm maksimal dari yang sebelumnya di angka 600mm.
Jarak antara area terdepan ban dengan hidung motor akan didorong ke belakang sejauh 50mm, sehingga mengurangi efek aero di area yang penting, saat berada di straight dan area pengereman. Hal ini diharapkan akan menciptakan balapan yang lebih ketat, dengan lebih banyak aksi menyalip di lintasan.
Ketinggian bagian buritan pun akan berkurang sebanyak 10 cm mulai 2027 nanti.
Di bagian belakang, aero di belakang pengendara akan menjadi bagian dari homologasi mulai tahun 2027, dan tim hanya diperbolehkan memperbaruinya satu kali per musim untuk mengendalikan biaya.
Di era baru mulai tahun 2027, semua perangkat ride-height dan holeshot akan dilarang. Itu akan mengontrol performa dan membuat olahraga lebih aman, terutama saat balapan dimulai. Hal ini juga akan semakin mementingkan skill masing-masing pebalap, seperti halnya aero yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menyalip.
Untuk menyamakan kedudukan lebih jauh lagi, data GPS dari semua pembalap akan tersedia untuk semua tim setelah setiap sesi. Memberikan data kepada seluruh kompetitor menawarkan peluang kemajuan yang lebih baik bagi tim dan pebalap yang memiliki performa kurang, dan dengan biaya yang terkendali. Akses terhadap berbagai data ini akan membantu menjadikan olahraga ini lebih aman, dan juga akan meningkatkan tingkat wawasan yang tersedia bagi para penggemar di seluruh dunia.
Sistem konsesi saat ini, yang diperkenalkan pada akhir musim 2023, akan terus berlanjut – tetapi seiring dengan berlakunya peraturan teknis baru pada tahun 2027, semua pabrikan yang ikut di Musim 2026 akan memulai musim di Peringkat B. Mereka kemudian akan dinilai lagi pada pertengahan musim, di musim panas 2027, dan dapat mengubah peringkat naik atau turun untuk memiliki akses ke lebih banyak atau lebih sedikit konsesi. Sementara Pabrikan baru di 2027 akan memulai dengan Peringat Konsesi D
Secara umum dengan perubahan yang masif ini membuat MotoGP seperti restart dan ini harusnya berpotensi untuk membuat kedudukan kekuatan performa semua pabrikan akan sama dan berarti membuat potensi pabrikan Jepang untuk bangkit pun lebih terbuka.
Atau malah pamit
Mepamit
93 sudah pamit..
Eranya Acosta dkk..
Akankah buntut mungil RCV Dani muncul lagi??
Gak bakal sih kayaknya, karena pabrikan dah tahu kalo area belakang itu butuh aero gegara Michelin bagusnya di Ban Belakang dan buat ngatasi motor biar gak stoppie pas sebelum memasuki tikungan, meski ada kemungkinan gak semasif punya KTM karena ketinggian buntut yang lebih pendek dari regulasi sebelumnya.
Tanggung amat.kenapa nggak sekaliandihapus aja aero-aero an.kembali ke GP 500 cc.biar skill yg bicara.penonton ingin salip2 an.bukan cuma adu drag.
Laptime moto3 sekarang udah setara motor GP500 era mbah kakung. Bahkan dibeberapa sirkuit lebih cepat. Ya kali malah kemunduran.
Ya gak gitulah, karena aero sudah sangat berguna ditambah ECU yang cuma berdampak positif buat ngasih dashboard message, hahaha. Kenyataannya sejak Penyeragaman ECU, Anti Wheelie masih terkendala kalo gak dikasih Aero depan. Toh di F1 keknya juga ECU yang seragam dan juga ada Budget Cap. MotoGP mending ada regulasi Budget Cap, tapi regulasi Konsesi A-D sudah cukup sih buat ngurangi biaya daripada Budget Cap yang malah bisa merugikan Pabrikan yang mau ngejar ketinggalan.
Hodna harus ganti tes rider yg lebih sensitif.bradl udah terbukti kurang bisa ngasih input ke pengembangan motor.
Kembali ke model motor2 gp 500 yg polos tanpa aero.biar skill pembalap yg bicara.sama bisa jadi acuan modif motor.
Selama elektronik masih itu2 saja ya agak susah untuk aero dihilangkan
Regulasi seketat apapun, pabrikan cerdas seperti Ducati ttp akan mencari celah,,,,
2027 mah kelamaan,
ingat, penggemar motogp pada dasarnya adalah pemilik motor yang terikat dengan merek yg dimiliki, dan jumlah motor terbanyak di dunia itu nomor satu dan dua sama2 dari jepang.
liat aja sekarang udah bisa dibilang jarang acara2 nobar dll karena ya gak ada yg tertarik nonton, jangankan nobar di kafe, dirumah aja tinggal nyalain tv udah males.
pada dasarnya motogp butuh motor jepang kompetitif karena yang dijual itu ya pertunjukan, blm tentu tahun depan ada stasiun tv yg mau beli kontrak tayangan motogp utk disiarkan live.
kalo mau benerin ya awalnya bebasin inhouse ECU, dah gitu aja dulu sambil berharap 2027 nanti masih banyak sisa2 penggemar yg mau balik lihat race nya.
Bisakah jepang fokus di dua pengembangan yg notabene membutuhkan resource yg sangat2 banyak ? pengembangan motor saat ini dan pengembangan motor 2027,, apakah harus mengorbankan salah satu ?
Kayaknya next mereka (eropa) akan lebih main di area fairing bawah yg peraturannya Masih longgar,selama ada budget nganggur Dan gak ada batasannya
karena regulasi Aero di Swing Arm, Shockbreaker Depan, dan Spatbor Depan gak disebutin dan itu jadi area abu2 atau celah regulasi. Ada kemungkinan Aero di bagian Shockbreaker dan di Spatbor depan malah bisa saja dibuat bertingkat kek Era 2016 dimana Suzuki dan Honda sampe pake Winglet 3 tingkat di body motornya. Cuma bayangin aja malah jadi aneh, Winglet 2 tingkat dii Shockbreaker + Winglet di Spatbor Depan malah jadi ngerusak estetika motor, hahaha.
kan peraturan berlaku buat semua pabrikan, kalo jepang ga manfaatin celah regulasi ya salah dia sendiri
Gara2 winglet di buritan, skrg kamera yg nempel di ekor MotoGP jadi ga efektif, untung ada inovasi baru back camera yg nempel di punggung rider, dan kedepannya juga di regulasiin, yah meskipun ga 100% hilang yah lumayan lah, mungkin winglet emg efek2 sangat2 revolusioner di MotoGP makanya ga mau dihilangkan yak,
Sekalian aja sharing telemetri… Hahahaha
Dulu ga hanya Honda aja yg bebas bikin v5, Yamaha jg bikin klep sampai 5 biji
klep 5 biji sepertinya duluan di maspro nya branding genesis
Salah satu biang kerok motor drag race ikut motogp itu ban michellin, coba 2027 ganti supplier ban yakin sih jepang bisa maju lg,,
Trus knp gear box ga jg dibatasi macam F1?
Lumayan kn biar pabrikan mikir bikin mesin yg trlalu njengat bisa memperpendek usia gear box
0% aero please…
Konsep ‘road relevant’. Aneh. Buat apa?
Ini kan balapan prototipe. Motornya aja haram dipake di jalanan.
Terus buat apa ada wsbk?
elektronik sih yng menjadi kendala mopang
Sayangnya desmo cc kecil feat magneti marelli malah bikin motor tambah binal mendominasi kayak jaman Stoner ha ha ha…
Kesempatan buat pabrikan jepun segera riset lebih awal, lupakan season 1000cc ini, rekrut engineer aero terbaik yg bisa ngeklop sama divisi engine & sasis, dan jgn lupa bikin simple birokrasi pusat ke garasi, semoga ada kemajuan
kalau misalkan balap sprint & main Race dibedakan gamana ya…. saat Sprint balap tanpa winglet,,, dan saat Main Race balap pakai winglet,,, apakah bakalan seru ???
tp msalahnya mungkin ada pada saat mencari settingan motor,, jdi lebih sulit karena beda jenis fairing….
Semenjak di pegang liberty, akun youtube motogp jadi rajin uplot video. Bagus lah. Ada perubahan.
Baydewey, jurnalis ngeropah lagi pada heboh gibah.
Katanya Martil masuk hendi factory, gantiin Semir. Semir ke aprilio. Nggak jelas tim factory atau satelit.
Bener apa gosip? Time will tell lagh.
Jangan kesalip motor SBK aja time lap apa lagi kalo drag.
mungkin ducati tau motornya gak power kalo pistonnya lebih kecil dari 81 makanya waktu itu ducati ingin 850cc tapi ukuran pistonnya tetap biar tetap kencang , sedangkan aprilia ingin 1000cc tapi ukuran pistonnya di perkecil biar lebih safety
F1 memang berubah soal pengurangan Aero, tapi untuk regulasi mesin masih tetep. Bobot lebih berat dan ukuran mobil jadi lebih gede. Alhasil memang mengurangi Dirty Air tapi tetap agak susah nyalip di sirkuit jalanan karena sempit dan body mobil sudah terlalu lebar n panjang.
Regulasi teknis baru ini masih secara fisik, belum ada pembatasan budget pengembangan motor atau anggaran keseluruhan tim/pabrikan.
Perangkat aero yang hanya semakin dibatasi bisa mengundang pembengkakan anggaran karna pabrikan akan jor2an di tahap pengembangan aero sebelum menentukan model aero mana yang terbaik untuk dihomologasikan di awal musim.
Dan ngerti sih, maksud fairing depan yg dibikin pesek itu biar top speed bisa tereduksi, tapi kan masih dibolehin ada aero-winglet di sana (550mm max width), sepertinya gak akan ngaruh banyak. Lagipula gak ada larangan pemakaian winglet di front fork, front fender atau daerah bottom suspensi depan bukan? Jadi itungannya masih bebas lah ya.
Mesin jadi 850cc dengan kapasitas gendong bahan bakar dikurangi 2 liter (jadi 20 ltr) bikin motor lebih ringan. Apa yakin bisa bawa aksi overtaking lebih banyak? Bukannya di 2007-2011 era 800cc motor ringan = cornering speed-nya biadab dan bermuara minimnya aksi overtaking lalu diganti lagi ke 1.000cc sejak 2012.
Ditambah new era MotoGP 850cc nanti ketambahan perangkat aerodinamika (dibanding era 800cc dulu), area/ruang dirty air akan hadir lebih luas di tikungan karena tingginya kecepatan menikung motor di apex, , hasilnya efek kehadiran perangkat aero-winglet/aero-fairing motor yg berada di belakang motor lain akan kurang optimal. Berani overtaking?? Belum lagi motor yang ringan plus teknologi rem Brembo yg makin canggih bisa bikin rider makin berani bawa motor masuk tikungan. Bisa2 makin gede aja itu efek turbulensi di ujung straight.
Menarik untuk disimak . . .
Seperti poin2 yg di sampaikan kang mancing, yg bagus di regulasi ini cuman pelarangan Holeshot dan RHD
Nah, paragraf ke 2 komentar bro Nugie ini harusnya ditambahkan ke paragraf pertama artikel ini yg menurut saya kok ada yg kurang lengkap, era 500cc era campuran 2 tak sama 4 tak 990cc lalu era motogp 800cc, dilanjut era 1000cc, ehh kalo terlalu detail mungkin nanti terlalu panjang ya artikelnya, tapi mungkin bisa dikunyah-kunyah buat komentator disini buat ajang diskusi
Efek negatif dari aero ini adalah dirty air… Slipstream menjadi lebih banyak negatifnya daripada positifnya…. Pertama kena dirty air, lalu temperatur ban bisa naik, diujung straight saat pengereman, motor bisa tiba-tiba “tersedot” ke depan yang berakibat motor “bablas” seperti rem blong…
Lebih baik aero diminimalkan untuk mengurangi efek dirty air…
Gak sabar 2027, kalau Ducati tetap cemerlang, brarti memang Ducati sudah mempunyai enjiner yang berkualitas, dimana motor yang terkenal liar bisa dijinakkan tanpa aero
Cuman kasian aja sama Yamaha, 2027 apa masih bisa ikutan ? karena musim ini dan 2025 juga akan all out. Dan anggarannya juga gak sebesar HRC. Takutnya all out sampe 2025, 2027 udah ga bisa ikut, ya sama aja.
2027 Jepang sudah fokus mesin hidrogen, MotoGP tidak ngikutin bakal ketinggalan jaman
Hmm.
wak inget gak, dulu kenapa alasan motogp dari 800cc ke 1000cc, kata dorna biar lebih SAFETY.. sekarang mao balik ke 800cc… kok bisa ?
Padadahal kalau mau cekek performa, bisa tetep bawa pride angka “1000cc” dengan pengurangan lain. Kurangi kapasitas bbm tapi regulasi bobot disesuaikan, kecilin bore, bbm sintetis, cekek aero
Apa sekalian mau ngincer biar wsbk punya sisi menarik karna bigger displacement engine ?
Sekalian dibebasin elektronik, Jepang mungkin bisa bikin Aero aktif, motor terkontrol secara robotik, bukan manual tombol2 ala game…. hahaha
Mslhnya honda ga mau mesinnya mniru gaya ducati,yamaha,aprilia,ktm,ataupun suzuki
Walau skrg lg kompetitif d f1 tp bknlah mesin terbaik,honda tetaplah honda dr dulu yg butuh rpm lbh tinggi saat start,ga kyk mesin mercy,ferrari,ataupun renault yg start rpm lbh rendah aja lgsg njengat,masukin dr gear 4 5 6 pun lbh cepat dr honda
Honda cm ketolong paket redbull yg ok, n tahu manfaatin mesin honda yg halus bisa bikin gearbox ringkas (klo ga mau dbilang ringkih) yg bermanfaat buat era f1 groundeffect skrg.. hasilnya melesatlaaah
Tes
Data din umbar, tapi gak ubah tiba2 karena regulasi gak memperbolehkan. Trus aero akan dipatenkan semusim, dengan begitu jelas test ra musim team2 akan membawa paket aero sebanyak mungkin krn kesempatan test terbatas