Tmcblog.com – Seperti yang sebelum ini TMCBlog coba tulis, salah satu faktor yang akan punya peranan sentral performa motor pada era baru MotoGP 2027 nanti dengan regulasi teknisnya yang baru namun masih belum fix adalah ban. Michelin saat ini memiliki kontrak yang berakhir di 2026, sementara ada beberapa keinginan agar Pirelli melanjutkan kontinuitas supply yang saat ini sudah cukup luas sampai Moto2 dan Moto3. Berlanjut ke kelas primer di 2027 nanti.
Namun begitu Michelin kabar terakhirnya masih berupaya untuk lanjut memberikan support ke MotoGP pasca 2026 nanti. Kepala Proyek Balapan Roda Dua Michelin – Piero Taramasso, via Motorsport mengatakan “Kontrak kami berakhir 2026, namun kami sedang berbicara dengan Dorna untuk memperpanjangnya di 2027 dan juga 2028. Itulah mengapa kami juga berpartisipasi dalam grup kerja dan pertemuan mengenai regulasi baru yang akan hadir di 2027.”
Secara jelas kita bisa lihat bahwa beberapa poin perubahan regulasi teknis, terlihat memang motor 2027 nanti akan memiliki karakter yang tidak lebih membebani ban dengan pelarangan holeshot dan ride height devices.
“Saya rasa mereka berubah ke arah menjadi lebih baik dengan penurunan performa dan arahan yang lebih berkelanjutan. Sebagai tambahan, saya pikir mereka bisa membantu menurunkan performa [untuk] menarik masuknya beberapa pabrikan baru. Dari sudut pandang ban, kami mungkin harus merevisi paling tidak kompon ban ke arah solusi yang sedikit lebih soft karena motor akan kurang agresif ke ban dibandingkan saat ini.”
Saat ini dengan perkembangan aerodinamika yang kian masif, development winglet utama di front fairing depan bukan lagi terfokus pada niat awal yakni sebagai solusi anti-wheelie karena tugas itu telah digeser ke perangkat ride height device. Eksistensi winglet depan kini lebih untuk membuat kualitas grip ban depan bertambah. Namun ada efek sampingnya yakni menambah stress-nya karet ban yang ditambah dengan dirty-air motor depan dalam close racing membuat ban depan tersiksa. Melihat hal ini, Michelin memang sedang dalam upaya memberikan dukungan suplai ban yang lebih ‘kuat’ dan durable. Arahnya adalah memperkeras kompon. Nah jika downforce berkurang nantinya, maka penyebab stress akan berkurang dan mereka bisa memberikan solusi kompon yang lebih soft, minimal bisa mendekati seperti yang saat ini dipakai oleh Pirelli. – @tmcblog
🙂
Please,jangan!!!!!
Semoga carut marutnya perancis jg mempengaruhi saham Michelin,biar urung ikut tender MotoGP,wkwkwk 😂
Berdampak nih
Berdampak nih
Berdampak nih
Berdempet nih
2016?
Apakah jembatan baru tidak ikut melakukan proposal penawaran ke darno untuk 2027
Baguslah…biarkan awalnya ada 2 michellin dan pirelli….kedepan nya sekalian dunlop sm bridgestone ikutan lg. Maka tinggl penyeragaman ecu aja yg dihilangkan…semoga jd makin banyak liat overtake.
semoga cc makin kecil balik ke ring 16.5,, welkambek bridgestone,, ato pirelli masuk,, jgn si ngeselin lagi yg pasok
Balapan atau balap ban nih?
Udah udah ngeselin stop ajah, ganti pirelli ato bridges ajjah
Knp gk balik lg ke bridgestone aja? Ban ngeselin terlalu banyak problem! Apa karena produk eropa?
Semoga ban bridgestone ikut masuk lg dan ecu bebas..
tau-tau IRC Fasti masuk…
Feeling sih pireli 2027
Mengingat sudah terjadi pergantian suplier ban di kejuaraan dunia
Wrc : 2025 dari pirelli ke hankook
Fe : 2026 hankook ke bridgestone
F1 : 2027 kontrak dg pirelli berakhir, ada opsi nambah, bisa juga diganti ( yg pasti bukan mikelin)
Mikelin ke ban daily saja..mencipta ban sesuai prinsip mereka, ban gak boleh cepet habis
itu juga ban daily ngeselin yg katanya buat h2h sama pirelli drs, banyak yg bilang licin wkwkwk
Si pabrik vulkanisir ini lagi merasa jumawa, teknologinya paling advance saat ini
Dalam hal ke-goib-annya
ezpeletot harus bisa di setir agar ngeselin tidak bisa perpanjang