TMCBLOG.com – Sebelum ada yang resmi bagi Jorge Martin dan Marc Marquez di 2025, Pecco Bagnaia sempat ditanya mengenai potensi dari kedua pembalap ini jika bergabung dengannya. Dan di press conference itu Pecco mengatakan bahwa Ia tak mempermasalahkan siapapun yang akan bergabung dan siapapun yang masuk adalah tekadnya untuk mengalahkan mereka. Namun bagaimana tanggapan Pecco setelah semua ini menjadi resmi? Dimana kini Marc Marquez akan menjadi tandemnya di musim 2025 dan Martin pindah ke Aprilia.

Dalam wawancaranya dengan Motogp.com, Gigi Dall’Igna – General Manager Ducati Corse, menjelaskan bagaimana reaksi Pecco Bagnaia terhadap kedatangan Marquez. “Reaksi Pecco sangat bagus. Dia adalah seorang pembalap profesional, seorang juara, dan dia tahu bahwa kami ingin memaksimalkan peluang kami untuk memenangkan kejuaraan dunia”, kata Gigi.

“Dia ingin memiliki Enea sebagai rekan setimnya, tapi pada akhirnya, dia adalah pembalap profesional dan dia memahami keputusan kami. Dia tidak mendorong kami ke arah mana pun”, tambah Dall’Igna. Namun menggabungkan dua pembalap kuat dengan koleksi 11 gelar Juara Dunia akan memunculkan kekhawatiran tentang potensi in-stabilitas dan gangguan harmonisasi dalam tim dan tentu saja kekhawatiran mengenai Desmosedici yang akan ‘dirusak’ karena Marquez-sentris melihat apa yang telah terjadi di Honda selama 11 tahun.

Dall’Igna mengaku menjaga keharmonisan tersebut merupakan sebuah tantangan, namun ia tetap percaya diri. “Kami harus cukup baik untuk mencapai hal ini. Itu tidak akan mudah, tapi saya mengenal tim dan orang-orang yang bekerja di sana. Dengan berkolaborasi seperti yang telah kita lakukan selama ini, kita bisa mewujudkannya”, ujarnya. – @tmcblog

19 COMMENTS

  1. Pecco mesti belajar banyak sama ketua ormas gimana caranya mempengaruhi pabrikan yg menggajinya sampai2 udah pensiun pun pengaruhnya masih kuat di sana,

  2. Lumrah sih kalo Pecco lebih milih Enea, krn teammate adalah musuh yg paling kuat tapi juga yg paling mudah dipahami, lumrah juga utk mengurangi lawan dan menambah teman sebanyak mungkin, apalagi senjata mereka sama, tapi Ducati juga berpikir seperti itu, mengurangi potensi ancaman koleksi gelar mereka, dgn merekrut Marc,

  3. Sederhananya, Ducati pabrikan pingin merayakan kemenangan juara dunia dengan aura “glorifikasi” yg haqiqi…..
    Glorifikasi hingga menyentuh ranah marketing produk-produk Ducati naik level ke jenjang “high value image”.
    🙂

  4. Kayaknya Pecco pilih fokus pastikan titel jurdun tahun ini, selisih poin dia dg Martin kalo tetep seperti ini masih ngeri-ngeri sedap, sponsor tim factory bisa sewot cuma perkara hal ini.

    Soal 2025 akan dia pikirin pasca test valencia.

  5. Ya peko baiknya ya harus nurut.. mau protes pun sepertinya ga punya daya.. misalkan mau ngancam2 kek mamakes sepertinya juga percuma, pabrikan lain sepertinya juga ga ada yg minat wlpn udah jurdun 2x

    • Ada sih pabrikan yang minat, yaitu HRC, hehehe. Aprilia pun bisa juga, tapi kan ya gak mungkin, lha wong Martin udah disitu.

  6. Pecco dagdigdug juga lah, ibarat kata senjata dia udah 5G lawannya masih 4G, tapi speednet test kejar-kejaran, apalagi next race sangat metodik, teknologi motor hanya sedikit membantu

  7. Kalau gak salah mundur ke belakang ya….ducati lewat gigi pernah bilang ducati gak butuh marquest…tapi skrng kok lain..hi…hi…hi..

    • Ducati ga butuh marquez itu waktu marc menandatangani kontrak 4 tahun dengan hcr, jadi ceritanya ngambek gitu kira2.

  8. Kyknya kl ducita kgk bkln marc sentris, krn juga pd akhirnya skill si markes yg mengikuti pola motor,.

    • Bagian belakang motor masih terlalu jangkung buat Marc. Dia butuh serendah mungkin buat bantu akselerasi keluar tikungan.

      Bisa jadi juga dia akan minta motor dibegini dan begitu karena mustahil masih mempertahankan RideHeight Devices yg nantinya juga bakal di banned.

  9. Yang akan ngemong kemungkinan besar mm93. Bukan hanya karena dia lebih tua, tapi karena dia memang punya kecerdasan emosional yang lebih baik.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here