TMCBLOG.com – BYD yang selama ini dikenal baik di pasar otomotif Indonesia maupun secara pasar global sebagai produsen mobil listrik sang pemimpin pasar dari Cina, mulai tergiur dan merambah ke manufaktur sepeda motor. Dan sesuai dengan keahlian mereka yakni EV, BYD pun sejatinya tidak asing dengan produksi sebuah motor skuter. Saat ini BYD memasok baterai untuk brand motor listrik Nexa asal Spanyol, dan BYD juga membuat X1 untuk brand Scorpio di Singapura. Jadi tidak mengherankan jika BYD kini melindungi paten desain skuter listrik mereka sendiri.
Secara teknis, BYD tampaknya telah membuat kemajuan besar dengan skuter listriknya yang baru dan yang pertama. Grafik dalam aplikasi desain paten yang terdaftar sangat detail dan dekat dengan bentuk barang produksi massal. Satu hal yang jelas, BYD menggunakan mesin denga posisi di tengah motor dengan transfer daya menggunakan belt/sabuk bergigi sebagai penggerak ke roda belakang. Dan karena diameter gear sprocket pada roda belakang terlihat berukuran kecil, sehingga motor ini pasti akan menggunakan pemindah kecepatan atau gearbox. Seperti yang terlihat pada gambar gambar paten yang sebelumnya diberitakan oleh Motorrad online ini.
Bila kita lihat dari ukuran bodinya pada gambar paten, skutik tersebut bisa masuk ke dalam kelas 250cc hingga 350cc untuk motor mesin bakar, yang memiliki rata-rata output tenaga mesin di antara 20 Hp hingga 35 Hp.
Jika BYD berencana untuk menjadikan skuter ini berada di segmen itu, baterai Lithium Iron Phosphate (LFP) internal harus memiliki kapasitas antara 9 – 12 kWh, yang akan memiliki jangkauan jelajah sejauh 100 kilometer. Dan berkat teknologi LFP in-house BYD, skuter BYD in nanti kemungkinan dapat mentolerir arus pengisian daya sebesar 11 kW secara permanen, yang akan sangat besar dibandingkan dengan kapasitasnya.
Gambar skuter listrik BYD yang baru memungkinkan beberapa kesimpulan dapat ditarik, mengenai sasis dan juga suspensi serta bagian roda depan belakangnya. Pada bagian depan mungkin akan digunakan roda dengan diameter 15 inci, dengan garpu depan Up-side down. Uniknya pada gambar paten ini, bottom suspensi depan memiliki 2 dudukan kaliper rem ber-mounting radial. Sementara di bagian buritan, lengan ayun yang besar akan dipilih material dari besi baja dipadukan dengan roda belakang yang sedikit lebih kecil, kemungkinan berdiameter 14 inci.
Selain itu swingarm tampaknya dipasang secara koaksial pada mesin, yang pertama memungkinkan timing belt dan kedua masih memungkinkan travel suspensi belakang cukup jauh sehingga menciptaan kenyamanan bagi rider. Dengan shockbreaker ganda di bagian belakang serta dibekali sub-tank. Tidak jelas apakah BYD menggunakan sasis baja sebagai struktur dasar, seperti yang biasa digunakan pada skuter, atau bahkan menggunakan besarnya baterai sebagai bagian dari sasis atau jamak disebut stressed member.
Pandangan dari atas memperlihatkan banyak ruang untuk pengendara dan penumpang di jok yang sedikit berundak dan punya dimensi lebar. Setang dilengkapi dengan unit sakelar dan pad kontrol, dan seperti biasanya pada kendaraan roda dua Cina: kamera akan tertanam di bodi bagian depan dan belakang. Bentuk dan windvisor depan juga menunjukkan bahwa ia dapat disesuaikan ketinggiannya.
Desainnya tergolong biasa untuk BYD
BYD makin memperlebar sayap aja
minimal 200 km lah