Home MotoGP Apakah Regulasi Engine Freeze 2025-2026 Akan ‘Rugikan’ Pabrikan Konsesi D?

Apakah Regulasi Engine Freeze 2025-2026 Akan ‘Rugikan’ Pabrikan Konsesi D?

5

TMCBLOG.com – Seperti Kita ketahui bersama wacana regulasi tambahan khusus pembekuan pengembangan mesin (engine freeze) MotoGP selama 2 tahun 2025-2026 mengemuka setelah kita semua tahu juga bahwa MotoGP akan memasuki era baru mesin 850cc mulai 2027. MotoGP mencoba menghindari biaya tinggi (high cost) akibat paralelisasi proses pengembangan 2 mesin di dua tahun tersebut dimana pabrikan dituntut mengembangkan mesin 850cc paralel dengan mesin yang mereka gunakan di dua tahun berjalan yang akan datang.

Dengan wacana regulasi khusus tersebut maka praktis seharusnya spesifikasi mesin yang dipakai sepanjang dua tahun tersebut (2025-2026) akan HARUS sama persis dengan mesin yang sudah dihomologasikan pabrikan di awal musim 2025 dan tidak diubah sampai berakhir musim 2026.

Namun, sementara itu regulasi teknis MotoGP baru khususnya bagian konsesi yang mulai diberlakukan di musim 2024 ini menyatakan bahwa pabrikan yang masuk dalam konsesi Kelas D berhak mengembangkan dan bahkan berganti spesifikasi mesin sepanjang musim berjalan.

Ini artinya jika memang wacana regulasi teknis berlaku zakelijk atau saklek, maka wacana tersebut akan jadi sesuatu yang tidak bisa ditawar-tawar lagi, tidak bisa dibantah, bersifat mutlak harus dilakukan oleh semua pabrikan. Dan ini artinya ada kerugian yang harus diderita khususnya oleh pabrikan konsesi Kelas D.

Apakah wacana tambahan regulasi engine freeze baru ini akan saklek terhadap pabrikan konsesi Kelas D yang tahun ini berisi Honda dan Yamaha? Wacana engine freeze ini belum diresmikan, dan masih ada 5 seri tersisa musim MotoGP 2024 yang sangat mungkin Kita akan mendengar detail finalisasi yang kemudian dilanjut oleh pengesahan tambahan regulasi ini. – @tmcblog

5 COMMENTS

  1. berikan inhouse ECU ke pabrikan konsesi D di musim 25 sepertinya cukup klo engine freeze jadi diberlakukan semua pabrikan

  2. Ya tergantung juga apakah permasalahan di 2 jepun itu di mesin ataukah yag lain-lain, kalo memang mesin juga masih kalah ya rugi juga karena masih tertinggal.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version