TMCBLOG.com – Kemenangan Francesco Bagnaia pada race Grand Prix MotoGP Jepang 2024 adalah kemenangan ke-900 bagi pembalap asal Italia di semua kelas balap Grand Prix. Kemenangan Pecco Bagnaia ini juga merupakan kemenangannya yang ke-26 di kelas utama, yang berarti ia kini berada di posisi ke-10 dalam daftar pembalap dengan kemenangan terbanyak di kelas utama, setelah Dani Pedrosa dan Eddie Lawson (masing-masing 31 kemenangan).
Bersama dengan Bagnaia, Jorge Martin, dan Marc Marquez, ini merupakan sapu bersih podium ke-20 bagi Ducati, sekaligus memperpanjang rekor mereka sebagai pabrikan dengan sapu bersih podium MotoGP terbanyak (finis 1-2-3). Kemenangan Pecco juga adalah kemenangan ke-13 Ducati secara berturut-turut yang merupakan rekor pribadi baru bagi pabrikan Bologna tersebut.
Ducati adalah pabrikan dengan 13 kemenangan balapan Grand Prix berturut-turut berikutnya sejak Honda melakukannya dari GP Pasifik 2001 hingga GP Jerman 2002, dengan 13 kemenangan balapan Grand Prix berturut-turut, Ducati merupakan pabrikan pertama yang melakukannya di era MotoGP 4-tak.
Kemenangan Pecco di GP Jepang 2024 juga merupakan kemenangan ke-delapan dirinya di musim 2024 ini dan menjadikannya musim kelas premier terbaik Pecco dalam hal kemenangan. Pembalap terakhir yang mencetak delapan (atau lebih) kemenangan dalam satu musim MotoGP adalah Marc Marquez dengan 12 kemenangan pada tahun 2019.
Jadi sekarang, hanya Marc Marquez, Valentino Rossi, Casey Stoner, Jorge Lorenzo dan Pecco Bagnaia yang telah memenangkan delapan atau lebih balapan Grand Prix MotoGP dalam satu musim. Dengan keunggulan 167 poin Tim Ducati Lenovo atas Prima Pramac Racing, tim pabrikan Ducati ini akan memiliki kesempatan untuk mengunci Gelar Kejuaraan Tim ke-empat mereka di MotoGP di GP Australia 2024 nanti. @tmcblog
Pabrikan Jepang melongo
ayoo dong kembalikan lagi ke ecu inhouse, pengen tau skrang ducati keren abis, pengen tau ini kalo pake ecu inhouse jepun apakah masih bisa bertaji, atau malah pabrikan jepun kembali ke belakang
total domination
Alamat sapu bersih udah,kok nanggung
Semakin Menunjukkan promotor tidak mampu memberikan persaingan setara,atau memberikan stimulus yg tepat agar pabrikan yg lain bisa terdongkrak dan termotivasi
Sampe akhir musim 2024 selesai juga Ducati yg bakalan menang