TMCBLOG.com – Honda baru saja memperkenalkan mesin konsep baru dengan platform V-3 namun dengan sistem forced induction. Honda dalam keterangan resminya menggunakan diksi ‘Kompresor Listrik’ yang pada dasarnya kita kenal sebagai supercharge elektrik dimana ada turbin yang fungsinya untuk memampatkan udara yang akan disalurkan ke inlet port ruang bakar melalui throttle body tetunya. Namun pertanyaannya, kenapa memilih supercharger elektrik?
Perkiraan kami, beberapa latar belakangnya adalah karena : Yang pertama, turbo boost butuh waktu untuk terbentuk (turbo lag) dan aliran gas buang awal untuk menggerakkannya sangat sedikit. Selain itu, turbo boost secara kasar sebanding dengan kuadrat rpm impeller.
Upaya untuk berkendara dengan gaya sporty di jalan berkelok-kelok dapat membuat pengendara terkejut karena dorongan datang dengan deras—sering kali pada waktu yang salah. Kecuali untuk pemecahan rekor dan balap drag, turbo tidak populer di dunia sepeda motor.
Yang kedua adalah karena sepeda motor yang lebih ringan dan lebih kompak yang dapat bermanuver dengan cepat dan mudah selalu diinginkan. Penggunaan supercharger dapat membuat sepeda motor kelas menengah ini jauh lebih ringan daripada sepeda motor berkubikasi 1.000cc tradisional, tetapi dengan performa dan kemampuan berkendara yang sama atau bahkan bisa lebih unggul.
Sumber sumber Jepang di EICMA menyatakan mesin V3 ini akan berada di kisaran 850cc. Mesin triple 850cc dengan DOHC dan empat katup per silinder (lihat busi yang terletak di tengah pada foto) adalah kelas menengah, tetapi dengan supercharger elektrik yang diperkirakan akan membutuhkan daya 1700-an kW dan dapat menyediakan tekanan 5 psi itu akan dengan mudah menghasilkan tenaga setara dengan superbike 1.000cc.
Yang ketiga, jelas adalah karena platform V-nya itu. FYI, pada umumnya turbocharger harus ditempatkan sedekat mungkin dengan lubang pembuangan mesin—sesuatu yang sulit dilakukan pada mesin V. Sementara dengan pemakaian supercharger elektrik bisa mengatasi masalah itu. – @tmcblog
850cc
Gaskan anti lag
Bersiul kawan,bersiul
solusi yang cerdas nih, dmasa depan bisa ada opsi dinamo elektrik superchargenya yang lebih besar boostnya tanpa memikirkan posisi keongnya , tinggal main elektrik aja keknya, mau dibuat jd mesin N/A tinggal dilepas aja keongnya , sepertinya mesin ini sedikit diadopsi dr RC211V , smoga segera hadir masspronya, jd penasaran nih
Sip nih kalo di adopsi di mesin meong 3 silinder 450cc, auto njengat2
Apapun alasannya di balik nya, tetep yg penting ada keong benerannya… Bukan Turbo-turboan macam NaMex Turbo
next gen engine for beat series 😒
Mau ikut WSSP 300 sama 600 kah