TMCBLOG.com – Untuk memberi kesempatan kepada semua pabrikan di MotoGP mempertahankan tingkat kinerja yang sebanding dan guna mendorong stimulasi perbaikan kinerja, sistem konsesi diperkenalkan dua tahun lalu dan direvisi lebih lanjut secara rinci untuk musim 2024 yang baru saja selesai. Konsesi dihitung setiap setengah musim dan di artikel ini akan kita lihat kelas konsesi pabrikan MotoGP jelang musim 2025.
Sekedar mengingatkan, pabrikan dibagi menjadi empat tingkat kelas konsesi A sampai D. Dasar penilaiannya adalah skor poin dibaningkan dengan hasil keseluruhan. Pembalap terbaik dari setiap pabrikan memasukkan poin dari balapan Sprint dan Grand Prix ke dalam perhitungan. Pada musim 2024 yang terdiri dari 40 balapan, perolehan 740 poin Piala Dunia mewakili maksimal 100%.
Peringkat konsesi A berarti suatu merek telah mencapai setidaknya 85% dari seluruh poin. Jika produsen mengumpulkan antara 60% dan 85%, maka diklasifikasikan sebagai B. Antara 60% dan 35% setara dengan peringkat C dan merek di bawah 35% terdaftar sebagai peringkat D. Sebagai kompensasinya, mereka mendapat konsesi terbesar dalam pengembangan teknis selama musim kompetisi berjalan.
Pasca evaluasi musim 2024, gambaran performa di kelas premier mengalami sedikit pergeseran. Ducati mengumpulkan poin lebih banyak dari sebelumnya dan dengan demikian menunjukkan posisinya sebagai satu-satunya pabrikan A. Sementara pabrikan lain kehilangan kinerja dan semakin merosot peringkatnya.
Tahun 2023 Yamaha berhasil meraih 196 poin, musim 2024 Fabio Quartararo dan Alex Rins hanya meraih 124 poin. Hasilnya setara dengan 16,6% dari poin maksimum. So Yamaha mengawali musim dari posisi Kelas Konsesi D.
Tahun 2024 Honda hanya mencetak 75 poin atau 10,1% dalam 40 balapan. Tahun lalu 185 poin. Sepertinya berbagai kemudahan konsesi belum begitu berhasil mengangkat daya saing Yamaha M1 dan Honda RC213V.
Namun pabrikan Eropa juga mengarah pada kemunduran. KTM hanya mengumpulkan 321 poin dari 374 poin di tahun sebelumnya – secara persentase menjadi 44,1%. Dengan kata lain, pabrikan Austria ini nyaris terdegradasi dari peringkat C ke peringkat D.
Namun segalanya tampak lebih bermasalah bagi Aprilia sebagai kekuatan kelima di MotoGP. Bahkan kemenangan Maverick Vinales (Sprint dan GP Austin) dan Aleix Espargaro (Sprint Barcelona) tak mampu mencegah kemunduran yang mengancam. Tahun 2024 ini pabriakn Noale hanya mengumpulkan 302 poin atau setara dengan hasil 40,8%.
Aprilia mengalami kerugian paling sedikit dibandingkan musim 2025 (327 poin), namun masih terpeleset di ambang devaluasi.
Ada yg tersembunyi di motor dukati kayaknya 🤭
Hodna sengaja kali yg penting ngikut
setingan panitia, jepang lagi disuruh diam yg penting hadir di panggung 😜
Eh,kok keren grafis venom nya fabio
apakah bener MV agusta keluar dari naungan Katiyem?
Baru dibeli, cicilannya belom lunas ke bank
Udah oper kredit wkwk
Entah siapa yg salah.ku tak tahu
Ga tau promotornya yg kurang bisa meracik regulasi yg berimbang atau konstruktor lain yg kurang bisa ngikutin kecepatan inovasi ducati,atau kombinasi keduanya
Musim depan H terperosok ke E..😂
yamaha tahun depan menggila, cyakk