TMCBLOG.com – Setelah lepas dari HRC Marc Marquez memang masuk dulu ke tim satelit dengan support ‘seadanya’ seperti Gresini Racing. Namun tahukah kita bahwa semua ini sudah direncanakan oleh Marc Marquez yang secara blak-blakan semenjak awal memang sudah menargetkan diri untuk menjadi pebalap tim pabrikan Ducati sejak awal perpindahannya.
Hal ini diutarakan oleh Marc sendiri kepada jurnalis Mat Oxley, bahwa ia sudah berpikir jauh ke depan, merumuskan jalan dan rencana yang bisa membuatnya bertarung untuk gelar juara pada tahun 2025 dan 2026 yang ia yakini hanya bisa dilakukan di tim pabrikan (Ducati). “Pada tahun 2023, mentalitas saya sangat jelas “ kata Marc Marquez membuka penjelasannya.
“Saya tahu jika saya bertahan di Honda (hingga kontrak empat tahunnya berakhir pada akhir tahun 2024) dan menyelesaikan setiap balapan di posisi ke-10, ke-12, atau kesembilan, saya tidak akan memiliki kesempatan untuk berada di tim pabrikan untuk tahun 2025 dan 2026.”
“Mungkin saya akan memiliki kesempatan untuk berada di tim satelit selama dua tahun. Jadi saya mengambil banyak risiko untuk pindah dari Honda ke Gresini Racing, dengan target untuk masuk tim pabrikan pada tahun 2025, jadi ketika saya pindah saya lebih melihat ke tahun 2025 dan 2026 daripada tahun 2024.”
Setelah masuk ke Gresini Racing, ternyata memang sudah menjadi tujuan Marc untuk memperlihatkan kemampuannya di depan para bos Ducati dengan target agar ia bisa memperoleh jalan ke tim pabrikan Ducati Lenovo di 2025. “Jadi saya mencoba berkonsentrasi penuh pada diri saya sendiri di balapan pertama dan saya mencoba memberikan komentar yang sangat tepat kepada teknisi saya agar evolusinya berjalan baik,” katanya.
Terakhir, Marc menceritakan kemungkinan alasan Ducati dan Dall’Igna memilihnya dibandingkan Jorge Martin. “Pengalaman saya di MotoGP adalah salah satu alasannya. Selain itu, meskipun beberapa orang mengatakan Marc Marquez tidak tahu cara menyeting motor, saya pikir ini adalah salah satu kelebihan saya – mencoba memahami di mana motor berada pada setiap momen dan apa yang dibutuhkannya untuk melaju lebih cepat.” – @tmcblog
Fokus euy
Yoi makanya doi menolak tawaran pramac racing.
kalo kata sang ahli dimari terpaksa beli seat gresini karena tidak ada tim motogp yang menginginkannya karena sudah tak tajam tapi tidak tumpul. Malah disarankan oleh sang ahli ini kalo mau kompetitip ke wsbk naik vr4.
Bukannya gak minat. Tapi satelit mana yang sanggup bayar.
Lagian MM dr awal emg ngincernya ducati. Makanya matematika dia jalan. Cari satelit ya yang kompeten secara umur udah gak muda lagi. Kan easy bike dan motor juara.
Dan yg pasti dia rela putus kontrak sama pabrikan terkaya dan banyak iklan pribadi ya Soalnya target dia cuman 1, melewati “we know Who”.
no doubt
Dia cerdik. Melakukan remedi dengan Gresini berkali-kali sebelum ujian sesungguhnya. Gresini adalah paddock yang tepat. Ada adiknya dalam paddock yang sama. Diskusi tentang fell sepeda Ducati tentu lebih menyenangkan. Tujuannya jelas untuk 2025 dan 2026. Peluang merebut kursi Ducati Lenovo. Now or Never. Untuk mendapatkan itu semua MM rela kehilangan banyak privelese sponsor yang selama mendukung karirnya. 2 tahun dari sekarang kita akan lihat apakah jalan yang dibuat MM bisa mengarahkannya pada trofi kejuaraan Motogp.
Seandainya Toprak juga menempuh jalan seperti Marc… seandainya