TMCBLOG.com – Semenjak start Marc Marquez mencoba ngacir sengacir-ngacirnya di depan pembalap lain. Namun di lap ke-7 ia hampir membuat semua fans MotoGP naik heart rate-nya . .
Ia mengendurkan throttle dan sempat nengok ke belakang. Jujur awalnya TMCBlog juga berfikir ada masalah teknis di GP24,5-nya. Namun setelah ia mengikuti adiknya di belakang sampai akhirnya bisa menang sejauh 1,7 detik di depan Alex, Kami berfikir bahwa secara umum memang ini semua BY DESIGN . . Sudah direncanakan oleh Marc & timnya tentu!
Regulasi angka tekanan minimum untuk ban kelas MotoGP 2025 yang sudah diaplikasikan semenjak musim 2024 adalah 1,80 bar. Menurut regulasi, tekanan ban depan pembalap harus tetap berada di atas ambang batas tersebut selama 60% dari total durasi lap balapan utama (GP) dan 30% durasi putaran balap Sprint.
Atau di kasus 26 lap race Grand Prix Thailand maka pembalap harus setidaknya 16 lap tekanan ban depannya berada di atas angka tekanan minimum 1,8 bar. Atau pembalap hanya memiliki keluangan 10 lap berada di bawah ambang batas 1,8 bar.
Marc Ke Rigamonti : ” Kamu Bikin saya Bekerja (Keras), tapi saya Menyukainya ”
Diperkirakan perkataan Marc ini mengacu pada tekanan (rendah) yang diberikan Oleh Tim ke Ban depan Marc saat Start Race GP Thailand. pic.twitter.com/iZ9QQ2Bfsl— tmcblog (@motoupdate) March 9, 2025
Seperti Kita bisa baca di artikel TMCBlog tahun lalu. Saat ini Ducati telah mengembangkan sendiri sistem elektronik counter di mana pembalap dapat dengan jelas melihat jumlah lap dimana ia berada dalam tekanan ban yang diperbolehkan oleh regulasi.
Setelah pembalap mencapai sejumlah putaran tertentu yang telah sesuai peraturan, maka pembalap akan dapat melewati sisa putaran tersebut tanpa takut terkena penalti dan mempergunakannya untuk hal lain seperti misalnya mulai getok palu tanpa takut bahwa mungkin akan kena penalti regulasi tekanan ban.
Membaca regulasi di atas ditambah tools yang sudah diberikan Ducati ke pembalapnya, TMCBlog melihat apa yang dilakukan Marc di lap ke-7 itu cukup logis. Yes, Marc Marquez ‘berulah’ di lap ke-7 dimana ia terlihat menengok ke arah belakang, ke arah dimana Alex Marquez berada.
Marc mengendurkan gas untuk kemudian memposisikan diri tepat di belakang adiknya dan membiarkan udara panas dari GP24 Alex dan area dirty air memanasi ban depan motornya sehingga tekanan ban juga ikut naik.
Diperkirakan karena Marc terus berada di depan selama 7 lap awal maka asumsinya ban depan Marc telah berada di bawah tekanan minimum selama maksimum 7 lap karena mendapat udara segar tanpa halangan motor pembalap lain, saat sebelum ia nengok ke belakang.
Setelah itu Marc berusaha bertahan di belakang adiknya. Sampai satu ketika di 3 lap terakhir ia mencoba overtake adiknya dan ngacir sehingga akhirnya finish sejauh 1,7 detik di depan Alex Marquez yang finish di P2 race Grand Prix Thailand.
Silahkan lihat kembali angka-angkanya pada 7 lap di awal dan 3 lap terakhir. Kalau ditambahkan maka silogismenya adalah tekanan ban Marc Marquez di bawah regulasi selama 10 lap. Persis banget sama regulasi. Ini sih simply smart!! Ini artinya balapan sekarang itu nggak hanya soal adu gas ngacir dan jago di pengereman sekaligus menyapu tikungan. Ada hal-hal lain seperti regulasi TPMS yang butuh untuk dikuasai dan melakukan strategi cerdik juga!
Marc Marquez ” saya menyadari tekanan ban tidak cukup, dan lalu saya mencari slipstream & saya hanya memiliki marjin 3 lap dan oleh sebab itu saya overtake Alex di 3 lap terakhir. Cukup Kritis karena dengan Penalti yang besar hal ini bisa jadi bencana “pic.twitter.com/mqwMh2TKXK
— tmcblog (@motoupdate) March 3, 2025
Ada hal menarik lainnya, berada di belakang Alex Marquez untuk menaikkan Temperatur Ban ternyata Bukan Hal yang mudah . . ada strategi juga yang dilakukan Marc di sana
“Saya berhitung di atas motor – mengendarai, menghitung angka, putaran yang tersisa, putaran yang saya butuhkan dalam [rentang] tekanan. Sangat sulit untuk balapan karena bagian depan menutup [akibat tekanan tinggi], tetapi hari ini saya memiliki kecepatan untuk mengatasi masalah itu.”
Marc Marquez mengatakan bahwa bahkan saat berada di belakang saudaranya, ia masih mengendarai dengan cara yang sangat hati-hati untuk mendorong tekanan ban depan yang lebih tinggi – sengaja mengurangi akselerasi saat keluar tikungan agar dapat menekan rem depan ke tikungan berikutnya.
“Jika saya tiba dengan jarak yang sangat dekat dari titik pengereman di slipstream, maka saya tidak dapat mengerem keras. Kemudian saya hanya melepas gas sedikit, bahkan terkadang di lintasan lurus, untuk [kemudian] mengerem keras dan membuat grip bagian depan. Target saya sepanjang balapan adalah menjaga suhu depan tetap sangat tinggi untuk tekanan depan. Biasanya Anda mencoba yang sebaliknya, tetapi hari ini seperti ini.”
Taufik of BuitenZorg | @tmcblog
Wah tebar ancaman besar nih
Bisa jadi wak, tapi kok timnya sempet kayak kaget semua gitu?
Btw, TPMS kepanjangannya apa nih wak?
Tire Pressure Minitoring Sensor
tyre pressure monitoring system bukan sensor
gokil si, ditengah balapan masih mikir strategi
Dari dulu
Kita juga dulu baru sadar dan ribut sendiri perkara dirty air beberapa tahun kemudian lalu sadar
“Marc selama ini battle sama dovi bisa nempel ber lap lap di belakang kaya ga ngerasain ada dirty air” juga kan 😅
Gak perlu zona DRS kalo ada aturan gila ini untuk bikin para pembalap tetap saling berdekatan, walaupun strategi ini kayaknya cuma bisa dilakukan marc dgn motor bagusnya
Apa yang dilakukan Marc memang untuk menaikan tekanan ban, tapi apakah itu sudah direncanakan sebelumnya? sepertinya tidak. Tapi lebih ke situasional saja, tergantung apa yang terjadi di race. Tapi mereka memang tahu apa yang harus dilakukan kalau semisalnya tekanan ban drop ketika balapan. Soalnya timnya juga kelihatan seperti kaget ketika Marc mundur. Baru setelah Marc lanjut di belakang Alex, timnya mengerti kenapa marc melakukan itu. Kemudian ketika di parc ferme juga Marc seperti disuruh “tutup mulut” (sepertinya oleh Davide Tardozi).
Tahun lalu juga pernah dilakukan tho, MM ngekor Digia pas dia ngerasa tekanan ban nya kaya kerendahan
Yap ini seprtinya merupakan improvisasi marc ketika Balapan sudah berjalan
Entahlah belum ada penjelasan resmi dari tim juga nih.
Lalu bagaimana ketika dia sepanjang balapan berada di nomor 1. Gimana ngakalinya biar sesuai aturan tidak turun ke belakang buat ngangetin bannnya wak ?
Pressure bannya sejak awal sebelum masuk track di atas minimum 1,8 bar tsb. Dgn perkiraan suhu track meningkat atau menurun karena menjelang sore hari.
Buat Tekanan ban awal Balap ( start) persis di angka 1,8 atau sedikit naik semisal 1,81 bar
MM93 dulu juga pernah mengakali rival-rivalnya kalau tidak salah saat menjelang hujan disirkuit Brno musim 2017, dimana MM93 seolah berhasil disalip lawan-lawannya padahal dia mau masuk pit stop tanpa diketahui lawannya.
Dan benar perkiraannya, intensitas hujan mulai naik, lawannya masih beberapa putaran lebih banyak memakai ban kering.
bukannya kejadian nya sebaliknya ya bang (awalnya pakai ban basah, Marc masuk pit duluan swap motor pakai ban kering)?
Nah ini yang bener. Awalnya pake ban basah lalu ganti ke ban kering
7 + 3 = 10 artinya mm ber asumsi ban di bawah tekanan standar di 7 lap pertama dan 3 lap terakhir. 10 masih masuk di limit di perbolehkannya melanggar regulasi. Kalau 10-3=7 itu apa artinya wak
10-7 = 3 . . ya artinya Marc akan melakukan di 3 Lap tersisa 😀
Alex didepan terus tapi aman aja Wak,,
Menurutku sih ini cara Marc main2 sama pecco,
Dia sengaja ngawal Alex agar aman dr gempuran pecco.
mungkin ada perbedaan tekanan ban awal Alex dan Marc
mungkin semenjak awal misalnya Alex sudah 1,81 bar
dan belakangnya, intinya ada rombongan padepokan (jk mampu kedepan), dan mm ingin share 1-2 sama brother. ini battle gw 😝
tapi ya jadi gaseruu..tinggal batasin harus diatas batas minimum sekian diawal lomba,,udah beres terserah ntr jd dibawah jadi diatas..ya gamasalah..mau ketinggalan sekebon mau jatoh diawal ya udah resiko balap..
malah jadi aneh klo maen tunggu2 an nya gara2 ban…..ini balapan kecepatan motor apa balapan keawetan ban haha
Regulasi ini sudah berjalan lebih dari setahun, sulit sepertinya untuk melakukan perubahan Drastis
nah iya, mending begini. kalau udah balapan ya situasional balapan mau naek atau turun tu tekanan. regulasi aneh
Bologna makin mesra dengan MM, next bisa jadi GoFree ngambek jadi anak durhaka
dan durhakanya gabung dengan luca ke pabrikan sayap
Kalo gabung ke HRC bisa berpotensi nendang si Luca
Kalo 2 tahun berturut-turut kalah dari marc dengan margin poin yg besar kemungkinan besar dia akan pindah.
percuma finish juara 1…2….3…klo tekanan ban dibawah 1,8 bar….aneh juga…..
yg salah tukang ban nya ketika ngisi tekanan…haha…..