Wednesday, 16 July 2025

Test Ride Honda CB650R E-Clutch . . . Sensasi Ganti Gigi Tanpa Kopling Yang Sangat Halus !

TMCBLOG.com – Honda CB650R E-Clutch . . . Huruf “E” pada nama tersebut menjelaskan bahwa seluruh sistem kopling dikendalikan secara elektronik oleh sepasang motor listrik yang menggerakkan plat kopling di setiap arah dan diarahkan oleh Motor Control Unit (MCU). Unit ini mengambil informasi dari ECU sepeda motor, yang mengumpulkan data dari : beban tuas persneling, posisi gigi, posisi gas, RPM mesin, dan kecepatan roda. Sistem kemudian dapat menentukan melalui kontrol motorik halus cara menggerakkan kopling.

Kunci lain dari sistem ini adalah kemampuannya untuk beralih antara pengoperasian manual dan E-Clutch. Komponen mekanis utamanya adalah poros perpindahan gigi yang berfungsi dalam tiga cara berbeda, tergantung pada cara pengoperasiannya. Dalam mode manual, kopling yang digerakkan kabel bekerja dengan cara yang benar-benar konvensional, tetapi saat sistem E-Clutch aktif, roda gigi pada poros dioperasikan oleh motor kontrol.

Sistem ini juga dapat berfungsi sebagai gabungan keduanya dengan kontrol motor dan over-ride dengan pengoperasian manual.

Dari sudut pandang fisik dan mekanis, sistem ini hanya menambah sedikit beban berat pada sisi casing mesin dan hanya menambah sekitar 2 kg pada bobot keseluruhan mesin.

Dibandingkan dengan sistem DCT yang jauh lebih rumit yang memerlukan perubahan desain yang ekstensif pada mesin yang menggunakannya, E-Clutch dapat dengan mudah dikembangkan untuk semua mesin/transmisi konvensional Honda dengan sedikit perubahan, sehingga membuka peluang bagi model lain di masa mendatang.

Salah satu hal pertama yang perlu Kita ketahui tentang berkendara dengan E-Clutch adalah bahwa kita perlu sedikit penyesuaian mental dan mindset, terutama mereka yang memiliki pengalaman berkendara dengan kopling/transmisi konvensional selama lebih dari 30 tahun kayak TMCBlog.

Namun, penyesuaian yang dibutuhkan sebenarnya jauh lebih sedikit daripada ketika pertama kali mengendarai sepeda motor yang dilengkapi DCT terlebih jika sebelumnya kita terbiasa naik motor cub (bebek) seperti Supra Bapak atau Revo Paman.

Untuk merasakan E-Clutch untuk pertama kalinya, TMCBlog berkesempatan untuk membiasakan diri dengannya di dalam area latihan Astra Honda Safety Riding Park dan kemudian di lintasan slalom course-nya itu sendiri.

Semuanya benar-benar normal pada awalnya. Cukup nyalakan kunci, nyalakan mesin, pastikan bahwa sistem aktif dengan melihat indikator pada layar TFT, lalu tanpa menyentuh tuas kopling, pindahkan ke gigi pertama, lalu jangan menyentuh tuas lagi dan buka gas dan sepeda motor melaju dengan mulus seolah-olah itu adalah transmisi otomatis.

Satu hal tersulit yang harus tmcblog lakukan pada awalnya adalah menahan diri untuk tidak menarik kopling saat berhenti, dan harus diakui bahkan setelah beberapa puluh menit mengendarai motor ini, kami masih kadang gemes mau menekan tuas kopling sesekali karena kebiasaan.

Anehnya, tempat di mana sistem tampak paling “normal” adalah di lintasan slalom course. Di sinilah E-Clutch hanya bertindak seperti quickshifter naik/turun yang sangat bagus. Perbedaan antara E-Clutch dan quickshifter lainnya adalah bahwa sistem E-Clutch menambahkan apa yang disebut Honda sebagai kontrol half-clutch pada pengapian dan pemotongan bahan bakar untuk lebih mengurangi tekanan pada gigi transmisi.

Hasilnya adalah perpindahan gigi yang benar-benar bersih pada rpm berapa pun, bukaan gas berapa pun, dengan guncangan perpindahan gigi yang berkurang. Pengendara juga dapat masuk ke menu dan menyempurnakan seberapa sensitif tuas persneling bereaksi terhadap tekanan dari kaki Anda dengan salah satu dari tiga pengaturan: Keras, Sedang, atau Lembut.

TMCBlog yang sehari-hari menggunakan CBR650F dan ketika naik gear atau turun downshift gear (mengguankan tuas kopling tentunya) itu masih merasakan inersia berupa dorongan ke belakang saat akselerasi atau hentakan kedepan saat downshift deselerasi. Namun di CB650R E-Clutch ini, gejala gelaja itu sama sekali tidak terasa, asli halus sekali pengoperasiannya sob.

Dengan segala hal yang TMCBlog rasakan di trek Safety Riding Park ini, Kami memperkirakan bahwa keuntungan terbesar akan Kita alami saat menggunakan E-Clutch berkendara di tengah lalu lintas yang macet di kota adalah di sini kita dapat memutar gas seperti skuter dan tidak perlu menarik kopling.

Indikator di dasbor akan memperingatkan Anda jika kita perlu menurunkan gigi jika Anda berkendara dengan gigi yang terlalu tinggi dan melambat di bawah ambang batas yang telah ditetapkan. Kita dapat berkendara tanpa perlu menyentuh kopling sama sekali.

Pada mode E-Cutch, jika Anda berkendara dengan kecepatan tinggi dan seketika misalnya lupa menekan tuas kopling saat keluar dari tikungan dan menaikan gigi atau lupa dan menggunakan kopling untuk menurunkan gigi, Kita nggak perlu panik karena sistem E-Clutch akan aktif kembali setelah hanya satu detik dan Kita bisa lanjut untuk tetap melakukan pengoperasian E-Clutch kembali dengan normal.

TMCBlog harus mengakui bahwa saat riding dengan susah payah di tengah lalu lintas yang macet dan jalan di lingkungan perkotaan, E-Clutch tiba-tiba akan menjadi solusi yang sangat masuk akal dan membuat pengalaman berkendara itu jauh lebih dapat ditoleransi, nyaman dan memudahkan.

Jadi meskipun E-Clutch bukan lah perubahan revolusioner dalam perpindahan gigi, sulit untuk membantah fakta bahwa E-clutch adalah evolusi yang sangat baik dari apa yang dapat dilakukan oleh sistem kopling konvensional, dengan beberapa manfaat tambahan yang tidak mungkin dilakukan tanpa perangkat elektronik canggih ini. – @tmcblog

18 COMMENTS

  1. Brrti kita ga bs ngrasain selip kopling ya wak….dlam artian pd mode aktif klo kopling aktif brrti full kopling klo enggak brrti full lepas gitu???gampangnya klo kita pas brhnti di jalanan naik kan brrti kopling full trus wktu nglepas kan naik smbil lepas kopling dikit2,gas di tambah…duh susah sih jelasinya klo ga coba sndri wkwkwk

    • Y AMT Yamaha koplingnya full auto, tuas koplingnya udah ga ada, punya Honda masih bisa pakai kopling kayak motor manual umumnya.

  2. “Revo paman” – baru denger wak 😄

    Honda kalau u big bike teknologinya gak main2. Pelit teknologi u motor2 kecil

  3. wak, apakah honda hornet 2.0 2025 masuk indo, motor india namun cakep, bisa kali namanya jadi megapro / tiger

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

TERBARU

KONTEN PILIHAN

MOTOGP