Blak-blakan Vinales : Sempat jadi calon pebalap Ducati pabrikan di 2018

TMCBLOG.com – Sobat sekalian ternyata sosok Maverick Vinales itu pernah punya kans kuat menjadi salah satu pembalap pabrikan di tim Ducati ketika ia masih menjadi pembalap Yamaha factory dulu. Kepada AS, Maverick Vinales mengakui hal ini dimulai dengan nada penyesalan.

“Ya, dan itulah penyesalan terbesar saya dalam karier balap saya. Pada tahun 2018, saya mendapat tawaran untuk menjadi bagian dari tim resmi Ducati pada tahun 2019 dan 2020, sebagai rekan setim Dovizioso.”

Ketika ditanya mengapa ia menolak tawaran itu, Maverick menjawab, “Mereka meyakinkan saya. Saya benar-benar yakin untuk bergabung dengan Ducati, tetapi tim tempat saya bekerja meyakinkan saya untuk tetap di Yamaha dan mencoba menang di sana. Tentu saja, itu adalah kesalahan total.”

Media pun iseng dengan nada sedikit menjadi bani andai-andai dengan bertanya kepada Maverick mengenai berapa banyak gelar yang akan ia perkirakan untuk miliki hari ini jika waktu itu jadi bergabung dengan Ducati. Dan Maverick pun menjawab . .

“Saya tidak tahu. Saya pikir dalam hidup, semua yang terjadi pasti ada alasannya. Mungkin saya bergabung dengan Ducati, cedera, cedera, dan tidak pernah balapan lagi. Anda tidak pernah tahu.”

“Yang jelas, takdir telah membawa saya ke sini, ke KTM, dan saya telah membuat evolusi yang saya sukai. Saya bangga dengan diri saya sendiri, dan saya sangat bangga mewakili keluarga saya saat ini, di momen ini.”

“Pada akhirnya, saya selalu menganggap bahwa saya sebagai wajah keluarga Saya, Raquel, Nina, dan Blanca. Saya ingin orang-orang mengagumi saya dan juga keluarga saya, karena itulah nilai-nilai yang kami pegang di rumah. Berapa banyak gelar yang akan saya miliki? Antara sikap yang saya miliki sekarang dan pengalaman mengendarai Ducati, setidaknya tiga atau empat.”

“Namun yang terpenting adalah bagaimana perasaan Anda, dan menjadi bahagia itu sangat penting. Itulah yang dicari semua orang, dan saya merasa damai. Saat Anda merasa damai, Anda bahagia, dan semuanya berjalan dengan baik. Saat Anda harmonis, Anda tenang dan tidak memaksakan sesuatu.”

16 COMMENTS

  1. berani banget dia bilang bisa 3 atau 4 wkwkwk

    Dovi yang ampe uelek di ducati aja digaplok marquez sampe 2019

    2020 semua pada ngosngosan, dovi cuma urutan 4 dari yg biasanya spesialis runnerup

    2021, Taro jurdun dengan posisi berapa kali ninggalin lawannya sekebon pas race

    klo ini orang dibenci si akang dikatain medioker mulut besar, setuju luar dalam saya wkwkwkw

    • Dan satu lagi, Taro jurdun di motor yg gagal di taklukan neng Vina.
      Di sini aja dah ketakar skillnya neng Vina.

  2. Ini zaman Yamaha masih bersikap pilih kasih: cuma Valentino Rossi saja yang didengarkan, jadi ya melihat POV-nya Maverick Vinales ya bisa dipahami.

    • Rossi yg didengerin karna emg si mediocre ini gak bisa ngembangin motor, lu cek lagi interview2 dia waktu di yamaha, tiap ditanya masalahnya apa jawaban nya gak tau muluuu… Puncaknya pas nih orang bleyer2 motor gak jelas sampe di tendang secara gak terhormat sama yamaha!!! Macem begini mau disamain sama marquez hadehhhh… Dia masuk ducati jg paling di kentutin mulu di barisan belakang

      • dan ternyata Yamaha dengerin Vale dan motornya tidak cukup untuk juara dunia.

        POV-nya Maverick bisa dipahami bukan berarti bisa dibenarkan ya.

        Dan tidak ada yang menyamakan baik Vale/Vinales dengan (Marc) Marquez, karena ya memang waktu itu Marc terlalu superior.

        Dan dia menolak Ducati, jadi kitapun tidak tahu bagaimana performa Vinales dengan Desmo GP.

        Tapi menurutku harusnya Vinales stay di Aprilia.

  3. Waktu cabut dari suzuki trus mir jurdun bilangnya juga gitu “menyesal pindah ke yamama”.
    Digadang2 jadi lawan kuat marc eh memble. Skill bagus tapi mental tempe!

  4. ini orang ngocah di mic tapi prestasinya 0, udah diusir yamaha secara gak terhormat sekarang playing victim nutupin mental issue di lintasan. Gak usah lawan marques yg seumuran dah, dia lawan rossi yg dah tua aja ngap2an. Di aprilia juga gitu, kabur karna tau team mate nya bakal kompetitif…
    Intinya apa yang keluar dari omonganya gak sejalan sama bukti dilapangan. Mental issue kek joget martin cuma bedanya dia ini bener2 mediocre tong kosong…

  5. menyesal mah dibelakang kalo didepan mah pendaftaran neng
    kompatriot nya sekelas lord hohe aja kesusahan di era itu

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

TERBARU

KONTEN PILIHAN

MOTOGP