Brader semua Tahu Jalan Pos? Ya . . . Jalan Pos (De Groote Postweg : groote = great = besar, post = pos, weg = jalan ) merupakan Jalan sejauh 1100 km membentang antara Anyer sampai Panarukan. Jalan ini juga dikenal sebagai jalan Daendles, karena yang dibangun tahun 1808 dengan tangan besi Oleh Gubernur Jendral Belanda Herman Wilem Daendles. Kali ini saya akan mencoba menyusuri sebagian kecil Jalan ini yang membelah Kota Buitenzorg atau Kota Bogor dengan CB Gelatik. he he he he . . . Nyusuri jalan Klasik dengan Motor Klasik 😛
Perjalanan saya Awali dari Markas Komando (MAKO) brimob Ciluar-kedung Halang. Di sana saya sempat memfoto sebuah jembatan tua yang sudah roboh yang disinyalir pula merupakan ‘jalan lama’ yang bisa jadi merupakan bagian dari jalan pos yang sebenarnya koor dinat dari titik ini adalah 6°33’289”LS | 106°49’121”BT . Setelah itu saya jalan kan kembali gelatik biru pelan pelan sembari menikmati udara sabtu pagi di daerah kedunghalang. Gelatik melaju mulus melalui sebuah jembatan Talang Air beton dan lurus sampai perempatan jambu dua, terlihat pekerjaan Bogor Outter ring road.
Jalan Kenari
Dari perempatan Jambu dua saya belok ke kanan menyusuri jalan Ahmad yani. Jalan Satu Jalur yang bermula di koordinat 6°34’212”LS | 106°48’277”BT ini Merupakan Jalan yang terkenal oleh keteduhannya. Ya Deretan Pohon kenari besar-besar berada di sebelah kiri dan kanan jalan ini. Pohon kenari ini dahulunya merupakan pembatas antara jalan raya Pos dan perkebunan Karet. Sayang perkebunan karet perlahan punah seiring kebijakan land reform pasca Kemerdekaan. Padahal Pabrik Ban sebagai penampung hasil perkebunan karet masih berdiri membisu disana sebagai bukti kejayaan perkebunan karet di Bogor . . . Ya ialah pabrik Ban yang sekarang di kelola oleh perusahaan ban GoodYear.
Jl Ahmad yani 1870 dan 2009 🙄
Titik Triangulasi
Jalan Ahmad yani yang penuh pohon kenari akan berujung di sebuah pertigaan yang sekarang dikenal dengan nama pertigaan Air Mancur ( 6°34’851”LS | 106°47’828”BT ) disana saya sempat memfoto gelatik Biru dengan latarbelakang sebuah bangunan bernuansa Art Deco yang sepertinya dibangun pada Tahun 1922, hal ini ter ukir di bagian atas bagunan. Bangunan Inilah yang menjadi saksi bisu sebuah titik triangulasi Pemetaan Lahan di Pulau jawa. Disana awalnya berdiri sebuah tugu bergambar simbol kerajaan belanda yang dihancurkan dan diganti menjadi sebuah bangunan air mancur !! Padahal bangunan tersebut merupakan situs penting ilmu pengetahuan geodesi sebagai patokan peta lahan di Seluruh Pulau Jawa !! sungguh disayangkan . . . bangunan bersejarah ini telah dihancurkan.
(alm) tugu triangulasisasi di Lokasi Air Mancur 🙄
Lokasi (bekas) tugu Triangulasi di tahun 2009 🙄
koordinat titik triangulasi 🙄
Pecaya atau tidak !! Asal-muasal berbagai peta lahan di pulau jawa yang dibuat saat masa hindia belanda adalah poros Utara-Selatan yang mengubungkan Titik triangulasi (air mancur) dan Istana Bogor !! boleh nggak percaya tapi itu data yang saya dapatkan.
Istana Bogor
Dari Lokasi Titik Triangulasi saya perlahan memacu Gelatik biru menyusuri Jalan Jendral Sudirman Bogor yang posisinya lurus banget menuju Istana Bogor ( 6°35’623”LS | 106°47’787”BT ) Awal bangunan ini adalah sebuah Vila yang bernama Villa BuitenZorg atau Villa Peristirahatan yang pada masa pemerintahan Daendels Villa ini diubah menjadi sebuah istana resmi Gubernur. Di Istana inilah Daendels membagi BuitenZorg (Bogor) menjadi beberapa daerah seperti Ciomas, ciawi dan sindangbarang. Kalau Brader melihat bangunan ini, brader akan dapat mengambil kesimpulan bahwa Orang Balanda Nggak Percaya sama yang namanya Posisi Tusuk Sate !! Itu posisi Istana persis Ditusuk banget sama jalan sudirman He he he he 😀
Istana bogor tahun 1875, 1900, dan 1950 🙄
Jalan Juanda dan Hotel Salak
Dari Pertigaan istana Bogor saya memacu pelan Gelatik biru menuju Jalan Juanda. Jalan ini Dahulu dikenal sebagai Jalan besar atau Groote Weg ( mungkin inilah jalan terbesar di bogor kala itu ) Di kiri terlihat beberapa penduduk dengan riangnya melihat suasana pekarangan istana yang penuh dengan Menjangan ( Kijang) . . . bahkan ada Kijang yang nekad melewati parit untuk sekedar menerima makanan yang disediakan pejalan kaki yang lewat. Lalu saya melewati sebuah bangunan Hotel bersejarah . . . Hotel salak (Hotel Binnenhoff) yang berkoordinat di 6°35’663”LS | 106°47’702”BT . Pemerintah Belanda membangun Hotel ini sebagai rumah kediaman tamu di Istana Bogor.
Setelah itu melewati pertigaan Kapten Muslihat (Bantammer weg). . . hmmm melewati tempat dimana saya sempat 3 tahun belajar . .. SMA Negeri 1 Bogor yang sudah dipugar dan nggak terlihat lagi seperti bangunan Belanda
Jalan Ir H Juanda (groote weg) berlatar belakang Hotel Salak 🙄
Kota Bogor Lebih banyak ditemui sebuah pertigaan dari pada sebuah perempatan. Boleh jadi bila brader mendapatkan sebuah perempatan . . . itu adalah hasil buatan masa-masa Indonesia Modern . . . Belanda sepertinya telah membuat masterplan bagi kota ini dengan ciri khas Pertigaan . . . brader mungkin nggak percaya . . . bila terjadi mati lampu pada Lampu Lalin, pertigaan bisa tetap berjalan lancar dengan sedikit kesabaran pengemudi tanpa diperlukan seorang polisi yang mengaturnya !! he he he asik kan
BTM dan Kawasan Niaga Jl Surya Kencana
Dari jalan besar/ Jalan juanda saya lurus membawa Gelatik biru. Di ujung sana terdapat bangunan pusat perbelanjaan modern bernama Bogor Trade mall (BTM) Bangunan yangmemiliki koordinat 6°36’226”LS | 106°47’778”BT ini menggantikan bangunan jadul bernama Pasar Ramayana . . . saya ingat dulu sempat nonton Filem Tjut Nyak Dien di bioskop Ramayana 😀 . . . Bioskop ramayana ini dahulunya adalah sebuah hotel bernama Hotel Bellevue. Dari BTM saya kea rah kiri menuju pintu gerbang Utama kebun Raya Bogor yang masih satu kawasan dengan Istana Bogor.
Hotel Bellevue 🙄
Dari Pertigaan Kebun Raya saya belok ke Kanan melalui Jalan Surya Kencana. Jalan ini memang di desain sebagai pusat perniagaan oleh pemerintah belanda. Awal nama Jalan surya kencana adalah Jalan Perniagaan (Handel Straat). Kawasan ini konon dari dulu sampai saat ini selalu ramai oleh aktivitas perniagaan. Daerah Surya kencana ini terkenal sebagai daerah pecinan karena banyak dihuni oleh saudara kita yang beretnis keturunan china. Bahkan di Ujung jalan masih berdiri sebuah Klenteng yang berdekatan dengan Hotel Pasar Baroe yang ngumpet dibalik megahnya bangunan Pasar Bogor. Hotel Pasar Baroe berarsitektur Eropa-tionghoa yang sampai saat ini masih berdiri dengan kokoh walau tak terawat.
Jalan Surya kencana 2009 🙄
surya kencana 1875 🙄
Dan perjalanan sepanjang kurang Lebih 10 KM ini pun berakhir di pertigaan Eka Lokasari Tajur sebagai ujung dari jalan Surya kencana. Demikianlah perjalanan Saya yang sebenarnya sekalian Test Ride Honda CB 100 K-2 gelatik putih-bitu tahun 1974, semoga bermanfaat, maap agak panjang.
Taufik of BuitenZorg
Track perjalanan via Google earth plus 🙄
sumber referensi : laporan Jurnalistik Kompas, Ekspedisi Anjer-Panaroekan
foto-foto : dari berbagai forum seperti kaskus, milik pribadi
jalan nyantai, menyusuri jalan legendaris dengan motor legendaris . . . . ( kayak tuan meneer lagi mantau perkebunan teh xi. . xi. . xi. . xi . . . )
narasinya cukup mendeskripsikan lokasi , meski aku kurang paham geografis buitenzorg tapi aku bisa membayangkan lokasinnya
pasti perasaan berbeda kalau mas taufik pake si ijo atau si marun yang maunya nyeruduk aja. . .
Waaaa . . . kalo pake pake si marun /si ijo tracknya ditambah . . . minimal sampai tempat yang ditunjuk meneer deandels di atas yaitu : Puncak Megamendung 😛
mas opik say juga urang bogor asyik bs lihat poto jadul dimari kayaknya slogan ” Bogor kota Hujan berganti menjadi Bogor kota seribu angkot deh” habis dimana-mana banyakan angkotnya dari pada yang naik he..he….
kalo sampe pantura . . . nungguin kesiapan Kang Helmi . . . ghimana kalo sampe Panarukan Kang . . ada beberapa situs asli jalan deandels yang pengan saya susuri seperti jembatan citarum dan cadas pengeran 😀
@MasTaufik
Bener mas,jalan yg dibangun Daendles hanya lewat jalur pantura.
Tapi mungkin yg dimaksud Mas dpouwel adlh jln di jogja yg dinamakan Jln Daendles.
Mungkin ada warga jogja disini yg lebih tahu?
yang dimaksud ama mas dpouwel tu jalan yang ngehubungin Jogja ampe sekitar Cilacap, jalannya di sebelah selatan jalur Pansela mas. jalannya emank masih lumayan bagus. denger” nama aselinya tuh bukan Daendels, tapi orang” sering nyebut tu Daendels.. jadi kaya salah kaprah gitu,,tapi aku juga tetep ikut” nyebut Daendels(padahal udah tau kalo salah. xixixi) lha orang” taunya itu ya ngikot aja deh, coz kalo nyebut yang bener malah jadi ga nyambung kalo ngomong ma orang laen.
Anyer – Panarukan, dijadiin kode pelat nomor (bener gak ya ??)
A = Anyer (pelat nomor)
P = Panarukan => karesidenan besuki
B = batavia
L = Lamongan
M = Madura
N = Ngalam
DK = Djimbaran – Klungkung
huehehe
gak sekalian wisata kuliner tuh mas…
di Mako Brimob ada baso rudal,
di air mancur ada martabak kiki yang mak nyus
di deket kantor pos ada soto bang kumis
di bawah btm ada bansus
di pertigaan ekalos ada roti unyil, cincau , dan se abrek abrek jajanan di gedung dalem..
biar blognya jadi referensi touring kuliner…
siapa tahu nanti mas taufik bisa jadi walikota bogor kidul..
kalau pal penunjuk kilometer jarak antar-kota di pinggir jalan itu apa peninggalan jaman belanda juga ya?
yang bentuknya segitiga warna merah-putih-hitam, tinggi semeteran…
misal di tengah kota bogor berarti JKT 60, BGR 0, CJR 50…
sayang dah banyak yang hilang apalagi di dalam kota.
Mas tolong kasih tau rute jalan daendles dari Bogor ke Depok itu lewat mana aja?.
apa lewat jalan kebon pedes langsung ke arah jalan pinggir rel kereta api.., via citayam dan depok?
konon rute itu sejak jaman prabu siliwangi sudah ada juga, tapi kecil bgt.
Rasanya bukan via Kedung Halang yang langsung ke kramat jati kan?.saya cari2 di gugle ga ketemu tuh rute depok bogor versi daendles..
trims.., tulisannya menarik banget
Kalo memang Jln Daendles dari Bogor ke depok via kedung halang.., terus beloknya dimana tuh buat masuk depok?. apa di simpangan depok?….
Petanya masih kabur nih….
Trims.
Pak Taufik…bagaimana cara mendapatkan peta tua Groote Postweg dari Batavia ke Buitenzorg (Bogor) kami rencana mau menelusurinya dengan klub mobil tua,
nuhun Bapak,
di bukunya kompas ada peta tuanya pak . . . tapi tidak terlalu detail . . . tapi menurut saya jalan raya bogor adalah salah satu penggalan the groote postweg
masih penasaran dengan rute mester-depok-bogor nih pak…,
di bukunya pramudya a toer – jalan post – juga ga jelas..
depok memang menyimpan sejarah yang panjang -termasuk jalan yang lewat citayam., yang menyusuri ciliwung sbg tranportsai air jaman dulu.
ekspedisi kompas memang lewat jalur bogor lama – kedung halang -kramat jati – mester , tapi kenapa ada depok di peta jalan post?… mungkin rekan yang lain bisa kasih penjelasan?. trims
depok yang dimaksut . . . saya yakin bukan depok kota yang ada jalan margondanya itu pak . . .
melainkan daerah depok disekitar simpang depok jalan Raya bogor . . .
karena depok sendiri menjadi karesidenan tahun 1871 dengan penempatan budak2 dari pelosok nusantara yang menjadi anak angkat seorang meneer belanda . .. yang merupakan cikal-bakal belanda-depok . . . nah daerah simpang depok termasuk dalam daerah karesidenan ini . . .oleh karena itu de groote postweg sudah pasti secara official melewati daerah karesidenan depok . . .tapi sampai sekarang data2 yang dapat saya kumpulkan . . .jalur pos di depok adalah jalan raya bogor
weis, postingnya bagus bgt.
gue orang bogor, skolah di sman 1 bogor, tiap hari pulang skolah lewat airmancur.
ada skolahan gue tuh…
lo keren abis men!!!
Justru for info : ga semuanya jalan pantura itu jalan buatan daendels,coz di kampung q jalan pantura itu justru memotong jalan daendels itu sendiri, jangan taufiq boleh liat di gmaps, kampung saya di desa tegalgubug arjawinangun cirebon……thanx
Anyer-Panaroekan…..
riwayatmu dulu.. sampai sekarang… 😀
he he he he padahal kagak jauh tuh ridingnya . . . artikelnya bisa segini panjang
Keren kang, jadi bisa nostalgia. CB nya keren juga.
mas taufik klo mau cari onderdil ori cb 100 dimana ya , dapet kiriman dr kampung nih cb th 78 ..
coba deh sambangi forum2 motor tua kayak di
http://classic-motorcycle.org
wih manteb bang, cb cepek pake navigasi garmin, dijamin gak nyasar, hehehe…. 😀
jalan nyantai, menyusuri jalan legendaris dengan motor legendaris . . . . ( kayak tuan meneer lagi mantau perkebunan teh xi. . xi. . xi. . xi . . . )
narasinya cukup mendeskripsikan lokasi , meski aku kurang paham geografis buitenzorg tapi aku bisa membayangkan lokasinnya
pasti perasaan berbeda kalau mas taufik pake si ijo atau si marun yang maunya nyeruduk aja. . .
sip lah ada tambahan menu di comentnya
keep brotherhood,
salam,
Waaaa . . . kalo pake pake si marun /si ijo tracknya ditambah . . . minimal sampai tempat yang ditunjuk meneer deandels di atas yaitu : Puncak Megamendung 😛
mas opik say juga urang bogor asyik bs lihat poto jadul dimari kayaknya slogan ” Bogor kota Hujan berganti menjadi Bogor kota seribu angkot deh” habis dimana-mana banyakan angkotnya dari pada yang naik he..he….
betul he he he he 😉
kok gak sampai pantura….
Kalo sampe pantura kasian ‘gelatik’ nya, mungkin bro Taufik rencana pake ‘nini’ nya 😆
kalo sampe pantura . . . nungguin kesiapan Kang Helmi . . . ghimana kalo sampe Panarukan Kang . . ada beberapa situs asli jalan deandels yang pengan saya susuri seperti jembatan citarum dan cadas pengeran 😀
Pake yaris silver Om ? 😛
Siyap !
Kalo sampe pantura kasian ‘gelatik’ nya, mungkin bro Taufik rencana pake ‘ninin’ nya 😆
di jogja daendles sering dipake buat tes top speed:)
Wel . . . maap setau aye . . . jalur anyer panarukan nggak lewat Djokja . . . lewat pantura terus cirebon sampai surabaya . .. cmiiw
betul mas Taufik,
dalam pelajaran PSPB waktu sekolah aye masih inget jalan daendeles itu ya jalan pantura sekarang , bukan jalur pantai selatan . . .
keep brotherhood,
salam,
nambahin . Anyer-serang-batavia-BuitenZorg-Tjianjoer-bandung-cadas pangeran-kadipaten-cirebon-semarang-surabaya-panarukan
Salut euy.. nostalgila… 🙂
Kalo satu kota pingin juga ikut jalan menyusuri sejarah.
@MasTaufik
Bener mas,jalan yg dibangun Daendles hanya lewat jalur pantura.
Tapi mungkin yg dimaksud Mas dpouwel adlh jln di jogja yg dinamakan Jln Daendles.
Mungkin ada warga jogja disini yg lebih tahu?
Ya itu dia . . . mungkin nama jalannya yang Daendels 😀 thks mas
kalo ini yang nyuruh bikin jalan sang meneer Deandels
yang dimaksud ama mas dpouwel tu jalan yang ngehubungin Jogja ampe sekitar Cilacap, jalannya di sebelah selatan jalur Pansela mas. jalannya emank masih lumayan bagus. denger” nama aselinya tuh bukan Daendels, tapi orang” sering nyebut tu Daendels.. jadi kaya salah kaprah gitu,,tapi aku juga tetep ikut” nyebut Daendels(padahal udah tau kalo salah. xixixi) lha orang” taunya itu ya ngikot aja deh, coz kalo nyebut yang bener malah jadi ga nyambung kalo ngomong ma orang laen.
Anyer – Panarukan, dijadiin kode pelat nomor (bener gak ya ??)
A = Anyer (pelat nomor)
P = Panarukan => karesidenan besuki
B = batavia
L = Lamongan
M = Madura
N = Ngalam
DK = Djimbaran – Klungkung
huehehe
Trus . . . apa hubungannya Bogor, BuitenZorg dengan pelat F ya he he he he he
aslinya kan FuitenZorg kang ckakakaka……
sok tau mode : on
F = Fuitenzorg
gak sekalian wisata kuliner tuh mas…
di Mako Brimob ada baso rudal,
di air mancur ada martabak kiki yang mak nyus
di deket kantor pos ada soto bang kumis
di bawah btm ada bansus
di pertigaan ekalos ada roti unyil, cincau , dan se abrek abrek jajanan di gedung dalem..
biar blognya jadi referensi touring kuliner…
siapa tahu nanti mas taufik bisa jadi walikota bogor kidul..
hua ha ha ha ha ha . . . hart Wakil nya Ye ha ha ha ha
kerena apal banget makanan bogor niy 😀
@MasTaufik
Meneer Deandels dpt proyek pengerjaan jalan dr siapa?apa dr PU(jaman segitu emang adaPU)?ikut tender apa penunjukan langsung?
xixixi…..
(Ngawur mode on)
Kayaknya nggak iku Tender . . . pake Penunjukan langsung tuh . . . hmmm makin OOT
* awas KPK dah naek tuh kumisnya 😀
sayang banget bangunan tua di SMANSA dah dirubuhin diganti sama bangunan baru.. denger2 sekarang jadi sekolah mahal ya pik?
Belom Tau tuh Im . . . yang kesisa bagian depannya d.h. perpusatakaan yang deket lapangan upacara 😀
pik.. ijin copy ke milis kota-bogor ya..
silahkan kang 😀 . . . alamat milisnya apa kang ?
kota-bogor@yahoogroups.com .. sok gabung atuh..
kalau pal penunjuk kilometer jarak antar-kota di pinggir jalan itu apa peninggalan jaman belanda juga ya?
yang bentuknya segitiga warna merah-putih-hitam, tinggi semeteran…
misal di tengah kota bogor berarti JKT 60, BGR 0, CJR 50…
sayang dah banyak yang hilang apalagi di dalam kota.
Kalo jaman londo, kayakknya bikin jalan dulu, baru bikin perumahan, sekarang lain, bikin perumahan dulu, jalan dll belakangan.
betul sekali mas hadi . . . masterplan nya yahuud 😀
Kang Taufik.. NJOP tanah di deket Pabrik Ban Goodyear berapa Kang ?? ato daerah bogor yang viewnya asri.
di sekitar aye dah nyampe 1 jt per m2 🙁
Mas Taufik ini mestinya dapat penghargaan dari pemda Bogor…
wah tanah dah segitu aja harganya?? mestinya mas Taufik senyum dong hehe…
penghargaan apa?. . . wong aye nggak berbuat sesuatu yang fantastis he he he he he
bagus om
tembang kenangan…
1jt/m2..?!! geser dikit aja ah beberapa derajat kearah utara (bojong/cilebut). 😉
di daerah jalan baru masiy ada yang dibawah itu kang . . . masih di KODYA juga 😉
*geser peta lagi ke selatan 😛
he..he.. baru baca judul lengkap…
pantesan aja ga diajak, lha ane ga punya CB 100… 😀
ha ha h ah ha . . . orang rencana survei doang . . . malah jadi riding beneran
kayaknya survei nya lebih lengkap kalau pakai helm tempo doeloe yang warna putih itu mas, (http://i19.tinypic.com/4vn2ucy.jpg atau http://www.diggerhistory.info/images/uniforms2/sun-hat-white.jpg) maaf ngelink.
trus pake dandanan jaman menier-menier belanda dulu.. . 😀 jadilah menier taufik.
wah . . . udah SNI tuh helm ? . . .
orisinil.. bagus
nice post..om..
TFS.
kapan2 kalo ke Bogor pgn juga susur De Groote Pots Weg-nya…
salam,
ditunggu bro 😀
Salut abis pak Taufik..
Mas tolong kasih tau rute jalan daendles dari Bogor ke Depok itu lewat mana aja?.
apa lewat jalan kebon pedes langsung ke arah jalan pinggir rel kereta api.., via citayam dan depok?
konon rute itu sejak jaman prabu siliwangi sudah ada juga, tapi kecil bgt.
Rasanya bukan via Kedung Halang yang langsung ke kramat jati kan?.saya cari2 di gugle ga ketemu tuh rute depok bogor versi daendles..
trims.., tulisannya menarik banget
jalan daendels bogor-depok . . . setau saya ya jalan raya Bogor itu pak . . . lewat bogor kan?
soalnya tim ekspedisi nya kompas lewat situ pak
Kalo memang Jln Daendles dari Bogor ke depok via kedung halang.., terus beloknya dimana tuh buat masuk depok?. apa di simpangan depok?….
Petanya masih kabur nih….
Trims.
Pak Taufik…bagaimana cara mendapatkan peta tua Groote Postweg dari Batavia ke Buitenzorg (Bogor) kami rencana mau menelusurinya dengan klub mobil tua,
nuhun Bapak,
Mimis Katoppo
di bukunya kompas ada peta tuanya pak . . . tapi tidak terlalu detail . . . tapi menurut saya jalan raya bogor adalah salah satu penggalan the groote postweg
masih penasaran dengan rute mester-depok-bogor nih pak…,
di bukunya pramudya a toer – jalan post – juga ga jelas..
depok memang menyimpan sejarah yang panjang -termasuk jalan yang lewat citayam., yang menyusuri ciliwung sbg tranportsai air jaman dulu.
ekspedisi kompas memang lewat jalur bogor lama – kedung halang -kramat jati – mester , tapi kenapa ada depok di peta jalan post?… mungkin rekan yang lain bisa kasih penjelasan?. trims
depok yang dimaksut . . . saya yakin bukan depok kota yang ada jalan margondanya itu pak . . .
melainkan daerah depok disekitar simpang depok jalan Raya bogor . . .
karena depok sendiri menjadi karesidenan tahun 1871 dengan penempatan budak2 dari pelosok nusantara yang menjadi anak angkat seorang meneer belanda . .. yang merupakan cikal-bakal belanda-depok . . . nah daerah simpang depok termasuk dalam daerah karesidenan ini . . .oleh karena itu de groote postweg sudah pasti secara official melewati daerah karesidenan depok . . .tapi sampai sekarang data2 yang dapat saya kumpulkan . . .jalur pos di depok adalah jalan raya bogor
sombong luh fic nga mampir dlu ke rumah gw….heheehe nih parts buat cb ada yg baru minat..?hehhehe datang aja ke rumah nya…
emang rumah lu masuk peta piep ??
weis, postingnya bagus bgt.
gue orang bogor, skolah di sman 1 bogor, tiap hari pulang skolah lewat airmancur.
ada skolahan gue tuh…
lo keren abis men!!!
anyer sangat beRSEJArah Yapz
sangat2.besejarah
tapi tu jalan BeLanda duLu. bukanya nyaMpe ujuNg kuLon…
@kang apiep
maap . . . cuma ngelewatin doang kang xixixixixi
@haris
satu almamater euuy
@Endi
jalan deandels dari anyer sampai panarukan pak
Waah……waaah….boleh juga nih artikel………apalagi ada foto hystoris istana bogor………..makin lengkap aja……….nuhun pisan atuh….akang opik…h3……..5x
Justru for info : ga semuanya jalan pantura itu jalan buatan daendels,coz di kampung q jalan pantura itu justru memotong jalan daendels itu sendiri, jangan taufiq boleh liat di gmaps, kampung saya di desa tegalgubug arjawinangun cirebon……thanx
Mas taufik, salam kenal sesama pelajar smansa, yg juga belajar geodesy…
Btw saya dari tadi cari2 titik ke-3 triangulasi nya kok ga nemu ya…
Jadi selain qir mancur dan istana, satu lagi di mana titik nya mas..
Nuhun…
jalan-jalan keliling kota teruss
aku jadi pengelike pertama wae…