Seperti Kita ketahui beberapa Part motor yang diproduksi oleh ATPM tidaklah 100% di produksi oleh pabrik ATPM tersebut, Mereka menggunakan produksi pihat ke tiga. Semisal Merk Enkei untuk pelek racing (CW), Merk Nissin untuk sistem pengereman cakram, Showa untuk shock breaker, dan lain sebagainya. Tapi akhir-akhir ini kita lihat manuver AHM cukup menarik perhatian, mulai dari membuat fasilitas produksi pelek Racing sampai OLI AHM . . . ada apa sebenarnya?
Tak Ayal Lagi sistem Out sourching sebenarnya memberikan banyak keuntungan bagi perusahaan seperti penghematan biaya ( cost saving ) dan Fokus pada kegiatan bisnis utama (core business ). Sebelum ini AHM bisa fokus untuk memikirkan pemasaran penjualan dan pengembangan mesin serta desain produknya (motor) tanpa harus di recoki masalah desain sok breaker dan pelek misalnya . . . akan tetapi ini membuat sedikit banyak AHM sangat bergantung pada satu perusahaan rekanan tertentu semisal enkei. Enkei sendiri bukan hanya memproduksi pelek untuk AHM . . . juga untuk ATPM dalam negeri lain. Nah ini ditambahl agi oleh sifat konsumen Indonesia yang cukup unik yaitu, menyukai hal yang canggih . . . nah pelk racing dinilai lebih canggih dari pelek jari-jari (spoke) sehingga terjadi kasus dimana konsumen lebih banyak Inden Vario CW dari pada Vario SW . . . sehingga akhirnya Vario SW stop produksi
Nah Mungkin Bagi AHM kebutuhan suplai Pelek dari Enkei dianggap kurang bisa mengejar line up produksi motornya yang sekian menit sekali itu, sehingga atas pertimbangan tersebut diambilah kebijakan pembuatan unit produksi Pelek . . . walaupun harus modal besar . . . namun layanan pesanan ngak terkatung-katung sampai list inden mengular panjang . . . begitu mungkin yang dimaksut para think-tank AHM . . . Nah gimana soal OLI? kan sebelum ini AHM pakai merk OLI Federal untuk mensuplai kebutuhan konsumen yang ingin me-maintenance motornya, apakah Federal kurang sanggup mensuplai permintaan oli untuk konsumen AHM? kayaknya nggak juga . . .
Menurut saya, di kasus ini AHM melihat bisnis jualan Oli merupakan Ladang bisnis menggiurkan . . . bayangkan saja . . . pengguna motor honda bahkan lebih sering ganti oli dari pada ganti kampas rem . . . Oli merupakan fast moving object yang cukup cepat life cyclenya. Nah mungkin saja dengan memproduksi sendiri Oli AHM . . . ATPM ini dapat meraup lagi margin . . . sekedar analisa aja, siapa yang nggak ngiler? he he he
katanya ahm buka pabrik velg terbesar di asia ya..??
dan katanya juga kualitas bisa di tandingkan sama enkei.
tapi kayaknya orang indonesia masih sangsi deh sama kualitasnya.
ya kalo bisa sih enkei aja lah…
udah jelas kekuatannya.
Taufik:
ditambahlagi . . .jalanan banyak . . .lobangnya 🙁
kalo lama-lama sampe ke master rem buatan lokal dan kualitas masih di ragukan bahaya juga tuh !. taruhannya nyawa lho..
nah kalo masalah oli, ni dia yang masih saya ragukan. wong fe di komplain gara-gara inilah-itulah, apa iya oli AHM ini bakal bisa bertanding di dunia perolian..??
kan oli keliaran AHM encer bangget ya.. 10w30 kalo gak salah.
pasti pada sangsi para konsumen. wong 10w40 aj amasih pada ngerasa keenceran.
wah bagus dong, disaat yang alin beralih ke outsourching, AHM malah kebalikan
hehehe….ini maksudnya karyawannya…kalo AHM tuh maksudnya produknya yah…bisa jadi karyawan yang ngerjain pelek ama oli outsourching juga
Mungkin selain buat menekan biaya, AHM secara bertahap ingin pabriknya lebih responsif terhadap permintaan pasar… mau merakit motor apa aja, semua komponen tersedia…
Kalau calon pembeli mesti indent lama sementara banyak motor merek lain yang tidak kalah menarik, bisa-bisa beralih ke lain hati…
Selama Bos engineer di AHM punya “Ilmu” yg benar tentang Per-Velg-an ato Per-Oli-an.. dan mereka menggunakan bahan dasar yg berkualitas.. ini akan jadi perubahan besar yg baik pada AHM.. Outsourcing part dihapus.. makin besar kemungkinan butuh karyawan baru untuk produksi..
dan semoga standarisasi yg diterapkan pada produksi tidak menggunakan standar SNI, melainkan yg LEBIH lagi.. maka ga masalah jika produksi lokal diterapkan di AHM..
Saran untuk AHM:
– bila ingin membuat velg sendiri, berpikirlah lebih matang karena untuk saat ini dan seterusnya, konsumen tidaklah berpikir hanya untuk kekuatan dan kualitas velg, namun juga model dan ukuran yang dapat disesuaikan dengan selera konsumen. jadi janganlah berpikiran kuno. teknologi pembuatan velg semakin baru semakin canggih. untuk velg jeruji saja sekarang sudah banyak keluar yang modelnya lebih bagus, baik dari jumlah jeruji, lebar tapak, kualitas, maupun harganya yang lebih bersaing. apalagi untuk velg racing.
– bila ingin membuat oli sendiri, berpikirlah jauh lebih matang, dari pengalaman sendiri pun oli federal sudah kalah jauh kualitasnya dengan oli-oli lokal maupun impor lain. dan untuk saat ini dan seterusnya konsumen pasti lebih memilih oli yang benar2 disesuaikan dengan kebutuhan mesin maupun orangnya, ada yang idealis-lah, ada pula yang gengsi-an. jadi pikirlah berkali2 lagi, kecuali bila oli yang AHM ciptakan adalah oli super yang benar2 bisa bersaing di pasar “saat ini dan seterusnya”.
– bila ingin menghapus sparepart out sourcing, lebih baik dipertimbangkan lebih matang lagi. fokus-lah pada pengembangan produk (motor pastinya). Yamaha, Suzuki, & Kawasaki masih lebih baik dalam produk2 yang mereka luncurkan. dan Honda sampai saat ini masih suka ganti-ganti baju motor-motor mereka. masih kurang berani dalam memasukkan motor2 global. R&D seharusnya berpikir lebih matang walaupun lama, tapi begitu mengeluarkan satu/lebih produk, adalah produk yang benar2 bagus dan mampu bersaing di zamannya, jangan mengeluarkan banyak produk sekaligus dalam waktu berdekatan tapi malah bersaing dalam satu merek sendiri, yang akhirnya CS1 mati karena blade ‘si-hero2-an’ nutup2in penjualan CS1.
– BE CREATIVE –
kalo soal karyawan udah gak usah dipertanyain lagi,
di INDONESIA YANG TERCINTA ini….
karyawan pribumi selalu terpuruk dan ditendang2, apalagi kalo statusnya OUTSOURCE. jangan harap bisa berkembang….
ini jadi celah menarik bagi motor 2nd honda, ada yang maunya pelek enkei bawaan honda tapi yang keluaran baru mereknya bukan enkei lagi.. jadi yang versi lama diuber2 lagi. sekilas dari pengalaman, biasanya barang keluaran pertama (baca: lama) kualitasnya lebih oke daripada yang terakhir (baca: baru). cmiiw 😀
Taufik
motor2 aye keluaran pertama semuah tuh hi hi hi . . . asiiik
Oli AHM MPX (yg baru) kan Oli Idemitsu terbaru….jadi intinya ganti casing/kemasan aja depannya….dalemnya tetap oli Idemitsu…..hahahaha…kocak juga……jdnya AHM bukan hanya produksi motor tapi produksi juga Botol Oli…..No offense ya…
@mas Taufik,
kalau sudah ndak outsourcing mestinya harga jualnya bisa miring dong mas?
ya . . . kita tahu sendiri lah harga jual honda kan bisa dibilang tinggi dibanding competitornya, sudah 40 tahun mengabdi ( kayak Oemar bakri aja ) mustinya AHM sudah 100 % produksi sendiri partnya .
siapa tahu dengan melepas outsourcing tiger harganya bisa 20 jtan . . ..
mantabbbbbbbb. . . .
yooo ndak juga mas . . .tergantung hitung2ngannya juga . . .kalo ternyata buat pabrik peleg sendiri malah nambah biaya oprasional . . . yaaa…biaya itu otomatis akan dibebankan ke konsumen . . .lain halnya bila hitung2an pabrik pelg atau Oli dah melampaui BEP
mungkin ahm ingin menekan harga produknya,tapi khawatir nya malah menurunkan kualitas produknya,honda mahal2,liat aja megapro lebih mahal dari v-ixion padahal dari segi fitur dan performa masih bagusan v-ixion.
gw setuju dilihat dri sisi postifive nyah…makin banyak bkin pabrik..makin banyak tenaga kerja yg diserap…biar gak keluar negrei sono…toh dampaknya mengurangi pengangguran…kalopun bro2 sekalian masih meragukan kwalitasnya..yah liat aja lah..kan ada QC di perusahaan ATPM sebesar gtu…hehehehehe….
itulah menurut aye kenapa diperlukan lembaga independen pengakreditasi part2 kendaraan . . . seperti SNI githu . . . soale ini menyangkut keselamatan jiwa konsumen . . . peleg patah kan bisa membahayakan. Jadi Lembaga2 tersebut yang memberi penilaian terhadap hasil produksi pelek dan oli . . . baru deh kita merasa agak aman .. . . cmiiw
AHH…payah ne semua orang yang kasih komen…AHM mau lepas dari out sourcing kok malah di kasih komen negatif,,menjurusnya tentang kualitas yang buruk lagi,,!!!!!lah..emang semuanya udah tau nanti hasil dari produksinya berkualitas apa gak,,emang uda ada yang pake produk pelek or oli dari AHM?????? jadi belum tentu gak berkulitas juga juga kan????malah syukur2 bisa lebih bagus or setidaknya menyamai lah produk dari out sourcing ,belum diproduksi aja uda berpikiran negatif..semua perusahaan pasti punya Quality control donk/QC..punya standarisasi produk
jadi, Gw setuju banget AHM bikin pabrik oli,,pabrik untuk pelek,,kalo bisa bikin pabrik master rem/kaliper rem juga,,syukur2 semua part yang bekas out sourcing dibikin pabrik nya….selain bisa bikin murah,,YANG PALING PENTING LAGI..banyak tenaga kerja yang terserap, coba pikir berapa banyak tenaga kerja yang terserap jika AHM punya pabrik OLI,,PElek…
intinya…dengan dibukanya pabrik ini berarti AHM sudang turut mengurangi pengangguran dinidonesia,,moga aja ntr AHM bikin pabrik lagi,,macem pabrik rem, pabrik cakram,,pabrik sok breker..jadi makin banyak tenaga kerja yang disrap, makin sedikit pengangguran,makin sedikit tingkat kriminal dan makin sejahtera rakyat kita ..oia pajak untuk negara juga pasti banyak tuh,,ekonomi bisa tumbuh kan….
mas taufik,
kalau pake istilah outsourching keliatanya gak pas tho..
tpi lebih tepat ke”vendor”
suatu produsen gak mungkin bikin sendiri partnya sendiri sendiri dan akan lebih efosien bila diserahkan / ditenderkan ke vendor yang khusus membuat part tersebut.
kaya ban, pake fdr
showa atau kayaba u/shockbreaker
lagian kalau semua di “house in”kan maka menejemen produsen akan tambah berat beban operasionalnya..
Yah… Moga trobosan ahm bisa diikuti oleh pabrikan laen untuk membangun pabrik2nya di negeri indonesia tercinta ini.Agar dpt menyerap tenaga kerja yg lebih banyak untuk mengurangi pengangguran.Amin
iya se7 dengan bro . . . kalau ngikutin prasangka baik sih . . .kayaknya AHM nggak mau mengorbankan kualitas dan keselamatan konsumen. . . tapi itu dia mari kita observasi bersama kualiatasnya kedepan 😀
@Elektra
itu memang point of view positifnya . . . lapangan kerja 😀
pendapat saya sih AHM membuat pabrik pelek semata2 untuk mengejar kapasitas produksinya aja, karena jika mengandalkan Enkei pasti akan kuwalahan. apalagi 4 pabrikan motor jepang untuk pelek CW nya sebagian besar ngambil di enkei.
sebenarnya untuk kwalitas akan lebih terjamin jika ngambil dari vendor (mis. enkei), karena dengan ngambil dari vendor bisa seenaknya sendiri nentuin kwalitasnya, cat gak rata dikit aja dianggep reject, dan diclaim. bisa begitu karena gak perlu pusing2 mikir biaya repair. coba kalo produksi sendiri, qualitas dibawah standart juga bakal di OK-in, he..he…. demi sebuah costdown.
hehe mantap.. bisa kasi bbrp kolom buat disewain u/iklan nih mas truss dpt duit deh 🙂
btw misal bikin pelk/bikin oli sendiri saya yakin akan ditangani oleh department yg sangat kompeten dlm hal itu. kyk pertamina ada bagian upstream (yg cari minyak) dan bagian downstream yg khusus ke pengolahan minyak mentah menjadi BBM, oli, gas. mereka profesional di bidangnya masing2.
kirimin ijk Brownies 2,5 Kg wakaka…..
wah jalan-jalan ke Bandungnya mantabs MAs Taufik.. masih kebawa2 aja nih serunya artikel kemaren.. mecahin rekord tuh panjangnya
dari dulu mo ke Bandung takut nyasar bawaannya..itu, kan kalo nyasar salah masuk jalan kalo ketangkep Om Polisi bisa bangkrut euy.. di bogor dah kena soalnya..untung disisain 5000 buat beli bensin.
Di BuitenZorg gak terkenal brownies . . . asinan gedung dalem mau?
Iya . . . itu nulis artikel niat banget . . . bandung kayak bogor ada beberapa jalan yang satu arah . . kayak jalan asia afrika . . . makanya aye ditemenin juru kunci . . . Mas nono elsabarto he he he he
Ngiler-ngiler nih disini huhuuhuu……..
Betul Mas, jalan satu arah gitu tuh.. di Jakarta malah ada yang pake jam-jaman gitu, wah kalo orang dari daerah kasian juga..mana plangnya kecil bgt..
Wah Mas Nono rumahnya di Sukabumi n juru kunci? jangan2 yang dari Samudera Beach Hotel kamar 13 itu ya hehe.. ada juru kuncinya juga tuh..
Saat sekarang sdg digalakkan Cinta Produk Dlm Negeri, gak tahu kalo tren kayak AHM ini dalam rangka program diatas bukan ???
Kalo yang dahulunya dioutsourcing trus skrg bikin sendiri,.. kalo menurut pendapat saya kok malah kemunduran yahh??
Kan tren pabrik2 otomotif diluaran juga tinggal merakit aja komponen2nya… nah ini kok malah mau diborong sendiri yaah… terlepas dari kapasitas produksi… kalo memang diantisipasi dr jauh2 hari, pasti vendornya jg bakalan siap buat invest perluasan pabriknya..
aku kira judulnya AHM melepas outsourcing parts komponen motor, tapi ternyata terbatas pada oli & velg. aku harap sih komponen fast moving lainnya juga dilepas sistem vendor/outsourcing-nya krn aku perhatiin semakin kemari, spare parts motor Honda (kampas rem, rantai roda, dll) makin menurun kualitasnya meski harga semakin terjangkau. entah dari materialnya, tingkat kepresisian komponen, mutu fabrikasinya, dll.
inilah salah satu alasan aku beralih ke merk lain u/ motor meski telah menjadi fanatik Honda selama belasan tahun. alasan utama sih, desain & teknologi motor AHM yg gitu-gitu aja…
kalo oli ane pake enduro aja, kita untung bangsa untung. rencana juga mo ganti motor kanzen cuma belum waktunya aja, pokoknya aku mo ngedukung produk Indonesia hehehe (nasionalis mode still on)
…velq n oli lokal ga masalah,tpi yng jdi masalah adalah qualitasnya… vendor bsar kaya enkei punya standar masing2 buat tiap negara…gw pernah krja 5 thn d pabrik motor…n pnggunaan produk(parts) vendor lokal n buat pabrik sndiri mmang agak sangat mengecewakan… bnyk NG n biasa g standar,tpi tetp d pake lo jngn salah… karena mereka menganggap masih memenuhi standar… tpi lo smua nanti yng kn merasakan… maka nya yng krja d pabrik motor tau mana produk yng d produksi yang o.k n N.G ( tdk memenuhi standar)…
Ada yang bisa bantu kelebihan Mobil Oil produksi ExxonMobil dibanding dengan produk Shell, Castrol, Total.
Promosi Mobil Oil diklaim bisa mencapai 10.000 km tanpa menambah oli. benarkah bisa begitu ???
katanya ahm buka pabrik velg terbesar di asia ya..??
dan katanya juga kualitas bisa di tandingkan sama enkei.
tapi kayaknya orang indonesia masih sangsi deh sama kualitasnya.
ya kalo bisa sih enkei aja lah…
udah jelas kekuatannya.
kalo lama-lama sampe ke master rem buatan lokal dan kualitas masih di ragukan bahaya juga tuh !. taruhannya nyawa lho..
nah kalo masalah oli, ni dia yang masih saya ragukan. wong fe di komplain gara-gara inilah-itulah, apa iya oli AHM ini bakal bisa bertanding di dunia perolian..??
kan oli keliaran AHM encer bangget ya.. 10w30 kalo gak salah.
pasti pada sangsi para konsumen. wong 10w40 aj amasih pada ngerasa keenceran.
mungkin cuman waktu aja ya yang bisa ngebuktiin..
*maap ada salah ketik, yang oli fe mestinya federal 😀
terus yang keliaran, maksudnya keluaran 😮
wah bagus dong, disaat yang alin beralih ke outsourching, AHM malah kebalikan
hehehe….ini maksudnya karyawannya…kalo AHM tuh maksudnya produknya yah…bisa jadi karyawan yang ngerjain pelek ama oli outsourching juga
Mungkin selain buat menekan biaya, AHM secara bertahap ingin pabriknya lebih responsif terhadap permintaan pasar… mau merakit motor apa aja, semua komponen tersedia…
Kalau calon pembeli mesti indent lama sementara banyak motor merek lain yang tidak kalah menarik, bisa-bisa beralih ke lain hati…
Kita harus berfikir positif aja Kalau ahm jadi membuat pabrik velg maka akan banyak tenaga kerja yg diserap .Jdi untuk mengurangi pengangguran
Selama Bos engineer di AHM punya “Ilmu” yg benar tentang Per-Velg-an ato Per-Oli-an.. dan mereka menggunakan bahan dasar yg berkualitas.. ini akan jadi perubahan besar yg baik pada AHM.. Outsourcing part dihapus.. makin besar kemungkinan butuh karyawan baru untuk produksi..
dan semoga standarisasi yg diterapkan pada produksi tidak menggunakan standar SNI, melainkan yg LEBIH lagi.. maka ga masalah jika produksi lokal diterapkan di AHM..
Hidup Indonesia.. hehe..
Saran untuk AHM:
– bila ingin membuat velg sendiri, berpikirlah lebih matang karena untuk saat ini dan seterusnya, konsumen tidaklah berpikir hanya untuk kekuatan dan kualitas velg, namun juga model dan ukuran yang dapat disesuaikan dengan selera konsumen. jadi janganlah berpikiran kuno. teknologi pembuatan velg semakin baru semakin canggih. untuk velg jeruji saja sekarang sudah banyak keluar yang modelnya lebih bagus, baik dari jumlah jeruji, lebar tapak, kualitas, maupun harganya yang lebih bersaing. apalagi untuk velg racing.
– bila ingin membuat oli sendiri, berpikirlah jauh lebih matang, dari pengalaman sendiri pun oli federal sudah kalah jauh kualitasnya dengan oli-oli lokal maupun impor lain. dan untuk saat ini dan seterusnya konsumen pasti lebih memilih oli yang benar2 disesuaikan dengan kebutuhan mesin maupun orangnya, ada yang idealis-lah, ada pula yang gengsi-an. jadi pikirlah berkali2 lagi, kecuali bila oli yang AHM ciptakan adalah oli super yang benar2 bisa bersaing di pasar “saat ini dan seterusnya”.
– bila ingin menghapus sparepart out sourcing, lebih baik dipertimbangkan lebih matang lagi. fokus-lah pada pengembangan produk (motor pastinya). Yamaha, Suzuki, & Kawasaki masih lebih baik dalam produk2 yang mereka luncurkan. dan Honda sampai saat ini masih suka ganti-ganti baju motor-motor mereka. masih kurang berani dalam memasukkan motor2 global. R&D seharusnya berpikir lebih matang walaupun lama, tapi begitu mengeluarkan satu/lebih produk, adalah produk yang benar2 bagus dan mampu bersaing di zamannya, jangan mengeluarkan banyak produk sekaligus dalam waktu berdekatan tapi malah bersaing dalam satu merek sendiri, yang akhirnya CS1 mati karena blade ‘si-hero2-an’ nutup2in penjualan CS1.
– BE CREATIVE –
weehh mas Taufik..
tak kira soal karyawannya.. kasian soalnya.
di akal2in banget ya..
kalo soal karyawan udah gak usah dipertanyain lagi,
di INDONESIA YANG TERCINTA ini….
karyawan pribumi selalu terpuruk dan ditendang2, apalagi kalo statusnya OUTSOURCE. jangan harap bisa berkembang….
ini jadi celah menarik bagi motor 2nd honda, ada yang maunya pelek enkei bawaan honda tapi yang keluaran baru mereknya bukan enkei lagi.. jadi yang versi lama diuber2 lagi. sekilas dari pengalaman, biasanya barang keluaran pertama (baca: lama) kualitasnya lebih oke daripada yang terakhir (baca: baru). cmiiw 😀
Oli AHM MPX (yg baru) kan Oli Idemitsu terbaru….jadi intinya ganti casing/kemasan aja depannya….dalemnya tetap oli Idemitsu…..hahahaha…kocak juga……jdnya AHM bukan hanya produksi motor tapi produksi juga Botol Oli…..No offense ya…
@mas Taufik,
kalau sudah ndak outsourcing mestinya harga jualnya bisa miring dong mas?
ya . . . kita tahu sendiri lah harga jual honda kan bisa dibilang tinggi dibanding competitornya, sudah 40 tahun mengabdi ( kayak Oemar bakri aja ) mustinya AHM sudah 100 % produksi sendiri partnya .
siapa tahu dengan melepas outsourcing tiger harganya bisa 20 jtan . . ..
mantabbbbbbbb. . . .
keep brotherhood,
salam,
@Sabdo
yooo ndak juga mas . . .tergantung hitung2ngannya juga . . .kalo ternyata buat pabrik peleg sendiri malah nambah biaya oprasional . . . yaaa…biaya itu otomatis akan dibebankan ke konsumen . . .lain halnya bila hitung2an pabrik pelg atau Oli dah melampaui BEP
ya dari sisi bisnis memang bagus, tapi dari sisi kualitas kok berasa turun.. gw lebih suka enkei asli, showa asli.. makanya masih pilih kawasaki 😀
mungkin ahm ingin menekan harga produknya,tapi khawatir nya malah menurunkan kualitas produknya,honda mahal2,liat aja megapro lebih mahal dari v-ixion padahal dari segi fitur dan performa masih bagusan v-ixion.
gw setuju dilihat dri sisi postifive nyah…makin banyak bkin pabrik..makin banyak tenaga kerja yg diserap…biar gak keluar negrei sono…toh dampaknya mengurangi pengangguran…kalopun bro2 sekalian masih meragukan kwalitasnya..yah liat aja lah..kan ada QC di perusahaan ATPM sebesar gtu…hehehehehe….
perasaan kok gak ada bales2 an yah…..
gw setuju buat AHM harga motore kelarangan…turunin dunk…
@Ashley dan Wisnu
itulah menurut aye kenapa diperlukan lembaga independen pengakreditasi part2 kendaraan . . . seperti SNI githu . . . soale ini menyangkut keselamatan jiwa konsumen . . . peleg patah kan bisa membahayakan. Jadi Lembaga2 tersebut yang memberi penilaian terhadap hasil produksi pelek dan oli . . . baru deh kita merasa agak aman .. . . cmiiw
setuju banget sama mas ashley
AHH…payah ne semua orang yang kasih komen…AHM mau lepas dari out sourcing kok malah di kasih komen negatif,,menjurusnya tentang kualitas yang buruk lagi,,!!!!!lah..emang semuanya udah tau nanti hasil dari produksinya berkualitas apa gak,,emang uda ada yang pake produk pelek or oli dari AHM?????? jadi belum tentu gak berkulitas juga juga kan????malah syukur2 bisa lebih bagus or setidaknya menyamai lah produk dari out sourcing ,belum diproduksi aja uda berpikiran negatif..semua perusahaan pasti punya Quality control donk/QC..punya standarisasi produk
jadi, Gw setuju banget AHM bikin pabrik oli,,pabrik untuk pelek,,kalo bisa bikin pabrik master rem/kaliper rem juga,,syukur2 semua part yang bekas out sourcing dibikin pabrik nya….selain bisa bikin murah,,YANG PALING PENTING LAGI..banyak tenaga kerja yang terserap, coba pikir berapa banyak tenaga kerja yang terserap jika AHM punya pabrik OLI,,PElek…
intinya…dengan dibukanya pabrik ini berarti AHM sudang turut mengurangi pengangguran dinidonesia,,moga aja ntr AHM bikin pabrik lagi,,macem pabrik rem, pabrik cakram,,pabrik sok breker..jadi makin banyak tenaga kerja yang disrap, makin sedikit pengangguran,makin sedikit tingkat kriminal dan makin sejahtera rakyat kita ..oia pajak untuk negara juga pasti banyak tuh,,ekonomi bisa tumbuh kan….
setuju?
mas taufik,
kalau pake istilah outsourching keliatanya gak pas tho..
tpi lebih tepat ke”vendor”
suatu produsen gak mungkin bikin sendiri partnya sendiri sendiri dan akan lebih efosien bila diserahkan / ditenderkan ke vendor yang khusus membuat part tersebut.
kaya ban, pake fdr
showa atau kayaba u/shockbreaker
lagian kalau semua di “house in”kan maka menejemen produsen akan tambah berat beban operasionalnya..
Out sourcing itu merujuk ke sistemnya bro . . . kalo vendor itu rekanan out sourching . . .betul nggak yah he he he he , cmiiw 😀
nasib karyawan yang di vendor2 gimana ya.. bakal banyak PHK ya.. smoga aja ditampung ma AHM ya..
Analisa yang bagus Bro Taufik 🙂
Tp untuk bukti Kualitas kayaknya hanya Waktu yang bisa menjawab 😀
Yah… Moga trobosan ahm bisa diikuti oleh pabrikan laen untuk membangun pabrik2nya di negeri indonesia tercinta ini.Agar dpt menyerap tenaga kerja yg lebih banyak untuk mengurangi pengangguran.Amin
@19. didot,
Gw sih setuju aja bro dengan semuanya “made in dewek”, tapi harga motor jangan selangit donk kalo ada “made in dewek”…..hehehehe….:D
@Kid
iya se7 dengan bro . . . kalau ngikutin prasangka baik sih . . .kayaknya AHM nggak mau mengorbankan kualitas dan keselamatan konsumen. . . tapi itu dia mari kita observasi bersama kualiatasnya kedepan 😀
@Elektra
itu memang point of view positifnya . . . lapangan kerja 😀
pendapat saya sih AHM membuat pabrik pelek semata2 untuk mengejar kapasitas produksinya aja, karena jika mengandalkan Enkei pasti akan kuwalahan. apalagi 4 pabrikan motor jepang untuk pelek CW nya sebagian besar ngambil di enkei.
sebenarnya untuk kwalitas akan lebih terjamin jika ngambil dari vendor (mis. enkei), karena dengan ngambil dari vendor bisa seenaknya sendiri nentuin kwalitasnya, cat gak rata dikit aja dianggep reject, dan diclaim. bisa begitu karena gak perlu pusing2 mikir biaya repair. coba kalo produksi sendiri, qualitas dibawah standart juga bakal di OK-in, he..he…. demi sebuah costdown.
Siiip mas he..He
FYI . . .udah sejuta tuh hitsnya . . .asiiik he he he he
hehehe iya selamat yah Mas….horeee
hehe mantap.. bisa kasi bbrp kolom buat disewain u/iklan nih mas truss dpt duit deh 🙂
btw misal bikin pelk/bikin oli sendiri saya yakin akan ditangani oleh department yg sangat kompeten dlm hal itu. kyk pertamina ada bagian upstream (yg cari minyak) dan bagian downstream yg khusus ke pengolahan minyak mentah menjadi BBM, oli, gas. mereka profesional di bidangnya masing2.
🙂
Jangan lupa, 2,5% dari sejutanya buat saya hehe…….
@madix
thks
@slight
gimana ngebagi hits nya 😀
kirimin ijk Brownies 2,5 Kg wakaka…..
wah jalan-jalan ke Bandungnya mantabs MAs Taufik.. masih kebawa2 aja nih serunya artikel kemaren.. mecahin rekord tuh panjangnya
dari dulu mo ke Bandung takut nyasar bawaannya..itu, kan kalo nyasar salah masuk jalan kalo ketangkep Om Polisi bisa bangkrut euy.. di bogor dah kena soalnya..untung disisain 5000 buat beli bensin.
Di BuitenZorg gak terkenal brownies . . . asinan gedung dalem mau?
Iya . . . itu nulis artikel niat banget . . . bandung kayak bogor ada beberapa jalan yang satu arah . . kayak jalan asia afrika . . . makanya aye ditemenin juru kunci . . . Mas nono elsabarto he he he he
Ngiler-ngiler nih disini huhuuhuu……..
Betul Mas, jalan satu arah gitu tuh.. di Jakarta malah ada yang pake jam-jaman gitu, wah kalo orang dari daerah kasian juga..mana plangnya kecil bgt..
Wah Mas Nono rumahnya di Sukabumi n juru kunci? jangan2 yang dari Samudera Beach Hotel kamar 13 itu ya hehe.. ada juru kuncinya juga tuh..
Waaahhh…suit-suit ajalah
FREEDOWNLOAD YANG BEJAD-BEJAD DISINI
@slight
maksute yg hapal sama jalan2 di bdg 😀
.
.
.
.
.
.
.
.
HASIL FINAL LIGA CHAMPION 2009
http://muntaz.wordpress.com/2009/05/27/hasil-final-liga-champion-2009/
.
.
.
.
.
.
.
Saat sekarang sdg digalakkan Cinta Produk Dlm Negeri, gak tahu kalo tren kayak AHM ini dalam rangka program diatas bukan ???
Kalo yang dahulunya dioutsourcing trus skrg bikin sendiri,.. kalo menurut pendapat saya kok malah kemunduran yahh??
Kan tren pabrik2 otomotif diluaran juga tinggal merakit aja komponen2nya… nah ini kok malah mau diborong sendiri yaah… terlepas dari kapasitas produksi… kalo memang diantisipasi dr jauh2 hari, pasti vendornya jg bakalan siap buat invest perluasan pabriknya..
penasarans ama si AHM oli 10w30
kira-kira dah ada yang jual belum ya..??
kalo motor kenapa-kenapa masih dalam garansi kan..??
secara gitu oli keluaran honda langsung…
*gak tau asli keluaran honda apa cuman pacagingnya AHM terus olinya keluaran pertamina (kayak federal gitu)*
aku kira judulnya AHM melepas outsourcing parts komponen motor, tapi ternyata terbatas pada oli & velg. aku harap sih komponen fast moving lainnya juga dilepas sistem vendor/outsourcing-nya krn aku perhatiin semakin kemari, spare parts motor Honda (kampas rem, rantai roda, dll) makin menurun kualitasnya meski harga semakin terjangkau. entah dari materialnya, tingkat kepresisian komponen, mutu fabrikasinya, dll.
inilah salah satu alasan aku beralih ke merk lain u/ motor meski telah menjadi fanatik Honda selama belasan tahun. alasan utama sih, desain & teknologi motor AHM yg gitu-gitu aja…
@40
kalau menurutku lebih ke efisiensi saja ..sama mengejar kapasitas produksi..
klau oli ahm kayaknya tinggak packing saja..
kalo oli ane pake enduro aja, kita untung bangsa untung. rencana juga mo ganti motor kanzen cuma belum waktunya aja, pokoknya aku mo ngedukung produk Indonesia hehehe (nasionalis mode still on)
@Lord.
Mari kita dukung produk nasional..
kasihan Kanzen , permintaan motor sedikit , jadinya sekarang karyawannya lagi bikin Tabung Gas Elpiji 3 kg.
kalo saya sih pakenya shock blakang kanzen ultima..
tinggi + bikin motor nungging…
ukuran 380 gitu 😀
…velq n oli lokal ga masalah,tpi yng jdi masalah adalah qualitasnya… vendor bsar kaya enkei punya standar masing2 buat tiap negara…gw pernah krja 5 thn d pabrik motor…n pnggunaan produk(parts) vendor lokal n buat pabrik sndiri mmang agak sangat mengecewakan… bnyk NG n biasa g standar,tpi tetp d pake lo jngn salah… karena mereka menganggap masih memenuhi standar… tpi lo smua nanti yng kn merasakan… maka nya yng krja d pabrik motor tau mana produk yng d produksi yang o.k n N.G ( tdk memenuhi standar)…
Ada yang bisa bantu kelebihan Mobil Oil produksi ExxonMobil dibanding dengan produk Shell, Castrol, Total.
Promosi Mobil Oil diklaim bisa mencapai 10.000 km tanpa menambah oli. benarkah bisa begitu ???