Home Safety Defensive Riding Penggunaan Helm Bisa Menyebabkan Ketulian . . . Lalu Solusinya ?

Penggunaan Helm Bisa Menyebabkan Ketulian . . . Lalu Solusinya ?

82

Bro sekalian, cukup mengagetkan saat membaca artikel twowheels dimana dipaparkan hasil penelitian Yang ditemukan oleh para peneliti dari  Britain’s University of Bath and Bath Spa University Yang di deskripsikan juga di  Journal Acoustical Society of America dimana Dikatakan  . . . Variabel utama tingkat ke tulian rider Motor bukan berasal dari kencangnya suara Knalpot yang menggelegar . . . namun dari suara deru Noise Angin yang dihasilkan akubat turbulensi pada detail helm

🙄 Gambaran Noise pada helm Suomy Extreme Helmet Noise, 0-60 MPH, 1998 Triumph Tiger- coutersy: web bike

Dalam Penelitiannya, para peneliti mengenakan helm untuk manequin yang diletakkan pada sebuah wind tunnel. Helm tersebut telah di ditempelkan mikrofon bersensitifitas tinggi untuk memetakan dimana letak noise terbesar Yakni di bagian bawah helm dan di daerah chin bar.

Hasil penelitian ini tentu saja lebih menguatkan artikel tmcblog April 2009 yang di adaptasi dari Majalah Motorcyclist dimana disana tmcblog tulis FYI : Menurut Riset National Institute for Occupational Safety and Healt, mendengarkan suara dengan ukuran 100 db secara terus menerus dapat menyebabkan hilangnya Pendengaran !! Nah Menurut para peneliti . . . Frekuensi dengungan Angin yang masuk ke kuping saat berkendara dengan kencang dengan menggunakan helm full face saja mencapai nilai 100 db !!

Solusinya mungkin kita harus membiasakan menggunakan Ear Plug kali ya . . . Deru angin (belum deru suara motor lho) sebesar 110 db, sebenarnya hanya ditoleransi untuk didengar Telinga telanjang hanyalah  30 detik saja . . . nah ‘penyumpel’ telinga (ear plug) yang dibeli di toko farmasi/apotek dapat mereduksi suara sebesar 33 db sehingga hanya menyisakan suara sebesar 77 db saja yang masih dapat ditolerir oleh telinga . . . so mari sayangi pendengaran kita . . . semoga Berguna

Taufik of BuitenZorg

-6.558885106.782303

82 COMMENTS

  1. telinga rider indonesia kuat kuat.. toleransinya sampai 120db kang.. wkwkwk. blom pernah denger ad teman, saudara, atau siapapun yang mengalami penurunan fungsi pendengaran akibat naek motor

  2. pake earplug bisa juga kang..

    rider motogp juga kayaknya semua pake earplug pas mau race..

    kalo saya mending pake mp3. hiburan dapet, suara sekitar tetep kedengeran.

    kalo pake earplug doank bahaya, kecuali di sirkuit doank

  3. masuk akal sih, tapi selama ini belum ada keluhan dari temen, sodara yang menjadi tuli karena keseringan naik motor, bahkan rekan kerja yang messenger yang notabene bisa 5-7 jam tiap hari dan gak kurang dari 100KM ampe sekarang sih baik baik aja telinganya

  4. Mas Taufik.. Perna perhatiin pebalap MotoGP sehabis naek motor ga? Klo di paddock, setelah mereka copot helm n balaclava, mereka suka ngluarin sesuatu dari kuping mereka.. Mungkin itu ear plug kali yaa? Telinga mereka kan harus nahan suara knalpot motor ndiri dan motor pebalap laen? Belom suara angin dalam kecepatan 100 kph..

  5. wahh kang Taufik penjelasannya kurang lengkap neh

    smpe batas kecepatan berapa Noise 110 DB keluar???apakah 60 km/h???ato 100 km/h ??

    soalnya rata2 motor2 d Indonesia kan larinya 60-80 km/h

  6. alamak mas bro topik…aku kalah cepet 🙁 tadi jam 5 nulis gara2 laptop hang jadi batal posting..yasudah tetap saya posting ajah ya…mohon ijin… 🙂

  7. Apa malah nggak lebih bahaya tuh kalo solusinya pake earplug, Mungkin solusinya bagaimana mengurangi noise pada helm. Suara desis seperti angin kompresor memang memekakkan telinga.
    Tapi helm ane nggak ada noise tuh,

    ( oprekmotore.blogspot.com/2009/12/nyaris-ketabrak-gara-gara-mp3.html )

  8. Tapi bahaya juga loh kalo pake ear plug. Kita ga tau kalau ada suara motor yg mau nyalip atau suara kereta. Bisa menyebabkan kecelakaan. Bisa juga hilang keseimbangan. Mungkin cocoknya untuk di trek yg isinya motor suara bising semua.

  9. earplug yg saya pakai sehari2 harganya dibwh 30rb,mampu mereduksi 20dB.dan g bener klo takut gak denger suara klakson,wong kita ngobrol biasa aja msh kedengaran koq.
    Memakai mp3 mlh g recomended krn anda pasti akan memaksimalkan volume spy suara musiknya bs mengalahkan kebisingannya.
    IMO,pake fullface&tdk terus menerus riding di kecepatan tinggi,itu solusi yg lbh efektif dan preventif

  10. mantaap…betul sekali bapak..
    yah buat sebagian besar emang gak bikin tuli, tapi kemungkinan besar semakin turun kualitas mendengarnya gara2 dB yg lewat batas dalam waktu yg sering dan cukup lama.

    tapi tenang aja, buat yg kena kemacetan mgnkn masih selamat dari bahaya itu………..kan pelannya.

  11. Frekuensi dengungan Angin yang masuk ke kuping saat berkendara dengan kencang dengan menggunakan helm full face saja mencapai nilai 100 db !! –> yo wes saiki alon² wae sing numpak pit

  12. emang bener kang.. ane sendiri kadang2 sering ngalamin “BUDI” alias “BUdeg DIkitt” sesaat setelah berkendara agak jauh…

    padahal ane naek vespa cuman jalan pelan paling mentok sekitar 60-70 km/jam…

    nyadarnya pas berhenti sampe ditujuan..koq suara vespa ane jadi alus… padahal asli2nya kuasarrr poolll…!!! 😀 😀 😀

  13. 33. Dimaz – Agustus 4, 2011
    Mas Taufik.. Perna perhatiin pebalap MotoGP sehabis naek motor ga? Klo di paddock, setelah mereka copot helm n balaclava, mereka suka ngluarin sesuatu dari kuping mereka.. Mungkin itu ear plug kali yaa? Telinga mereka kan harus nahan suara knalpot motor ndiri dan motor pebalap laen? Belom suara angin dalam kecepatan 100 kph..

    –> setuju sama komentnya bro dimaz…
    saya juga sering perhatiin klo rider moto gp sering melepas ear plug saat setelah selesai balap.

  14. jadi buah simalakama nih helm, ngga dipake takut kepala cedera klo jatuh, dipake bakalan budeg hmmm….. pilih yang mana ya…

  15. Om Taufik,
    kalau pakai earplug, menurut saya malah bahaya ga sih.. karena ga bisa meng-sense, suara motor / mobil disekeliling kita, plus jg bisa mereduksi suara klakson kendaraan sekitar yang mungkin sedang buru-buru..

  16. aq selama nie pake pull pace, cb diperhatiin, telinga ky ada yg bisik cuman bisikannya kuennncenggg, paling kerasa kl lobang ventilasi dibuka. abis riding pasti telinga rasany panas berdengung ( sering 100-120 kph :shy:)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version