Home MotoGP Pilih Open Class . . . Ducati Masih Ambil Posisi sebagai...

Pilih Open Class . . . Ducati Masih Ambil Posisi sebagai 'Pirate' yang Anti Mainstream

107

Bro sekalian,Masih ingat perkataan mendalam Ducati’s CEO, Claudio Domenicali  “Why join the navy when you can be a pirate?”  Yap kembali Ducati memposisikan diri sebagai Tim Balap Pabrikan yang anti Mainstream, Bagaimana Nggak, saat dimana tim Pabrikan Honda dan Yamaha mengambil opsi Factory Class, Ducati Racing team Justru ambil opsi Open Class. Sebenarnya Sinyal Bahwa Ducati sudah mulai berat ke Open Class sudah dilontarkan Gigi Dall’Igna, GM Ducati Corse yang baru masuk semenjak November 2013 kepada press pasca test 1 Sepang bahwa memang sulit bagi Ducati Untuk Stay dengan Opsi factory Bike. Ducati nggak bisa leluasa melakukan improvisasi mengenai sasis dan mesin dengan pembatasan hanya 5 mesin dalam satu musim.

Karena Memilih Open Class Ducati mendapat keterbatasan dalam bentuk Hanya boleh menggunakan Software Dorna ( Champion ship Software) yang dikembangkan Magneti marelli . . . Namun Ducati Boleh dibilang memiliki cukup banyak kelonggaran (silahkan baca paparan perbedaan Open Class-Factory Class di sini ) seperti

  • bbm yang lebih banyak (24 liter)
  • penggunaan Jumlah Mesin Yang lebih banyak (12 mesin)
  • Penggunaan Ban belakang dengan Kompon lebih Lunak
  • Mesin masih Bisa dikembangkan sejalan dengan Jalannya Musim
  • Pengetesan Motor hanya dibatasi oleh Penggunaan 120 Ban

Yap More Fuel artinya Motor memiliki lebih banyak kesempatan untuk digeber kencang, dan memiliki keuntungan terutama di dua Sirkuit dengan Katrakter “boros bbm ” yakni sirkuit Motegi dan sirkuit Mugello. Honda dan Yamaha masih berani melawan 24 lter dengan 20 liter karena yakin akan pengembangan efesiensi pembakaran.

Penggunaan Ban dengan Compound Lebih Lunak Juga merupakan sebuah keuntungan. Bisa kita lihat Aleix Espargaro beberapa kali Bisa membuat  lap record Tajam hanya dengan jumlah Lap yang rata rata lebih sedikit. Yap, Kompon Yang lebih lunak akan menyebabkan Grip Ban lebih menggigit, nggak banyak slide dan ini menambah efesiensi power yang tersalurkan. namun Boleh dibilang Kompon lebih lunak juga punya kekurangan, Yakni Nggak Durable, IMHO . . . So menurut tmcblog boleh dibilang hanya berguna saat Kualifikasi, kalo saat Race yang lebih dari 20 lap? Tim Open Class harus mencoba Kolaborasi Spek Mesin, ECU, dan Championsip software pada Ban Berkompon Race Biasa . . . Kalo menang ? Kesempatan mendominasi MotoGP besar banget nih, imho

Namun Yang jadi Alasan Utama Ducati memilih Open Class adalah Kebebasan dalam pengembangan Mesin. Seperti Kita tahu bahwa Untuk Tim yang memilih Factory Class, 5 Mesin per rider yang di daftarkan ke Dorna nggak boleh diutak utik ( Freeze) Pada bagian part yang nggak bisa dijangkau setelah msin di sealed ( misalnya crankshaft, crankcases, cams, valves, pistons, conrods ) Mulai dari sehari sebelum Race Pembuka Losail Qatar 2014 nanti. Mesin dalam satu Tim ( 2 rider) harus sama . .  artinya 10 mesin Lorenzo-Rossi atau Marquez-Pedrosa harus Indentik.

Sedangkan Tim Open Class selain memperoleh jatah 12 mesin per rider, maka ( dengan Koridor yang jelas, seperti kubikasi, jumlah piston, ukuran bore piston ). . .mesin nya boleh diutak atik semau hati. Udah gitu Ke 12 mesin yang dipakai satu rider boleh berbeda satu sama lain. dan Mesin antara rider Boleh Juga Berbeda ( so ducati maksimum bisa memiliki 24 opsi perbedaan mesin ) ini sangat Luar Biasa leluasa bila dibandingkan dengan factory Class . .  Namun apakah Ducati akan menggunakan Maksimum kesempatan ini (24 mesin)  . .  ya nggak juga kayaknya 🙂 Namun tetep saja , Kemudahan mengutak atik mesin akan sangat membantu mereka.

nah Kebebasan pengembangan mesin pun dibantu oleh kebebasan dalam mengetest mesin tersebut saat nanti Musim sudah bergulir. Tim yang memilih Opsi factory Class pengetesan dibatasi hanya 8 hari yang terbagi menjadi satu hari setelah (post race) Jerez, Barcelona dan Brno plus 5 hari di Sirkuit yang diNominasikan (dinominasikan oleh dorna) , dan ingat . . . tetep saja ngetestnya hanya ngetest suspensi, gearbox, setingan software dll yang bisa di jangkau. . . mesin yang di segel nggak bisa diubah ubah. Sedangkan Untuk Tim yang memilih Open Class Pengetesan dilakukan 15 hari atau dengan batas 120 Ban per rider dengan waktu kapan saja (diluar waktu perhelatan seri motogp) dan DIMANA saja  . ..  edan jauh banget derajat kebebasannya yaaa ?

Kedekatan Magneti Marelli dengan Ducati-Audi

Dan ada satu lagi Potensi kekuatan Ducati saat mereka memilih Opsi Open Class di MotoGP 2014 . . . yakni Penggunaan ECU dan Software Magneti Marelli. Tahu Nggak bro pada hari Kedua test-2 Speng Pihak Magneti Marelli merilis Software Baru yang jauuuh lebih complicated dan artinya akan lebih banyak aspek yang bisa di kontrol dimotor. Namun saat Magneti merilis spesifikasi software tersebut masih ada tulisan ‘Ducati Motor Holding’ di kertas Spesifikasinya . . . hahahahaha, entah sengaja atau Nggak, bisa jadi memang software tersebut di kembangkan Magneti marelli dengan basis Motor Ducati. … hehe You know what I mean 😉 .(sumber Moto.it)

Diluar benar atau Nggaknya Software tersebut dikembangkan dengan campur tangan atau kolaborasi dengan Ducati . . . namun dengan menyingkirkan segala Suudzan (berburuk sangka)  . . .  logikanya, Team Yang secara Logika sehat bisa dengan cepat memasang SOftware baru, meng-adjust parameter sensor sensor Motornya berdasarkan software baru atau dengan kata lain cepat beradaptasi dengan Software baru adalah Tim Factory seperti Ducati (ingat bedakan antara Factory team dengan factory Class ) Tim factory, tetaplah Tim dengan pengalaman teknisi software yang jauh lebih berpengalaman dan lebih luas pula sokongan dananya . . . so disini pun terlihat Ducati lah Satu satunya Tim open Class yang paling Punya Banyak Keuntungan dibanding tim Open Class lain yang notabenanya mayoritas Tim Satelit ( non factory team).

So Memang Sepertinya Keputusan yang diambil Ducati sebagai Team diperkuat oleh kecerdasan strategy Gigi Dall’Igna merupakan keputusan yang Logis . . . . dan Ingat, nggak seperti tahun lalu dimana ada podium CRT dipisah dan membuat tim CRT seakan terkesan menjadi ‘tim KW ke sekian’ . . . di tahun ini tidak ada pembedaan antara Open Class dan Factory class di Podium  keduanya sederajat berdiri sama tinggi duduk sama pendek . . . Tinggal Kita Lihat apakah Di race sebenarnya nanti Pilihan Ducati ini sanggup Membuat Podium MotoGP nggak 4 L ( Loe Lagi Loe Lagi ) ? Silahkan dikunyah kunyah, didiskusikan, dan kalo masih ada pertanyaan yang mengganjal silahkan ditanyakan untuk kita diskusikan bersama . . . semoga Berguna

Taufik of BuitenZorg

So dengan hanya ada 8 rider dari total 23 entry nama yang akan berlaga di MotoGP 2014 dengan  spek factory Option Class, silahkan simak listnya di gambar berikut

107 COMMENTS

  1. Gila…jomplang banget ya aturan factory class ama open class…. kalo sampe dibuat kayak gitu kalo open class sampe kalah mulu malu maluin dan menangpun ngga bangga bangga banget lah…..

    • setubuh om maksutnya factory class kali,skg tim factory klo menang jdnya biasa aja wong musuhnya kebanyakan openclass giliran kalah diketawain bilangnya “masak lawan openclass bisa kalah”

    • Justru malah bener. menurut saya jika factory option class menang malah lebih bangga soalnya dengan keterbatasan sana sini- bibanding dengan kemudahan2 yg didapatkan open class , kemengan menjadi lebih berarti..

    • sudah saya tulis di alinea terakhir mas bro : So Memang Sepertinya Keputusan yang diambil Ducati sebagai Team diperkuat oleh kecerdasan strategy Gigi Dall’Igna merupakan keputusan yang Logis . . . . dan Ingat, nggak seperti tahun lalu dimana ada podium CRT dipisah dan membuat tim CRT seakan terkesan menjadi ‘tim KW ke sekian’ . . . di tahun ini tidak ada pembedaan antara Open Class dan Factory class di Podium keduanya sederajat berdiri sama tinggi duduk sama pendek . . .

  2. ane liatnya jd semakin miris n kasian ya ama rider n tim yg udh beli rcv1000r,melewan mtr yamaha open class aja udh keteteran ini malah ketambahan ama tim ducati yg secara dana lebih mapan jg nimbrung diopen class apa gak tambah cenat cenut.nasib2 jd korban sales ajinomoto.

    • ane ngomong gini setelah liat hasil tes sepang 2x kemaren ya disaat tim open yamaha stabil trus ducati setelah pake mtr spesifikasi klas open jd kompetitif,eh walah tim open honda makin nyungsep 🙂

    • hanya Alex Espagaro nya yang hebat karena OC Yamaha satunya si Collin Edwards masih duel rapat dengan RCV1000. kalau memang motor OC Yamaha hebat banget, Edward nya juga di depan dong. seperti nya memang Yamaha kasih motor spesial untuk si Alex dan si Alex nya memang rider hebat.
      dan juga harga berbicara, RCV1000 1jt milik sendiri, FTRM1 800rb sewa setahun.

    • @rinckeshawn motor aleix dan edwards itu sama, cuma memang aleix sedang naik menggebu-gebu sekarang. Let’s be real, Edwards itu pembalap hebat dan berpengalaman dan mantan 2x juara dunia superbike tp jangan lupa faktor umur, Edwards sekarang umurnya sdh 40 tahun makanya untuk bersaing di barisan depan itu sdh sulit. Alasan NGM mengontrak Edwards itu bukan untuk fight di barisan depan tapi untuk memberikan feedback bagi tim karena pengalamannya yg sdh banyak di motogp.
      And don’t be delusional buat punya motor di motogp kalau tidak bisa fight di barisan depan, apakah beli motor cuma buat gaya-gayaan lagian fungsi tuh motor buat balapan dimotogp bukan buat dipajang ntr kalau sudah selesai balapan di motogp.

  3. yowis kalo ducati factory team pilih open class wong mmg harus begitu soalnya klo ane liat mmg ducati butuh pengembangan motornya biar bsa mengimbangi duo pabrikan yamaha – honda selamat berjuang Ducati factory team!.

  4. Kalo boleh tau bentuk sealed buat mesin factory class gmana ya kang? ?….disini ane ngartikannya kalo factory mengarah pd pengembangan elektronik/ecu aja sedangkan open mengembangkan mesin n lainnya selain elektronik…ga tau bener apa ngga tuh kang pengertian sy?

    • Oh ya nanya satu lg kang…selama race berlangsung, magneti marelli itu riset ecu lg apa udah 1 spek ecu aja buat dipake ampe akhir musim? Trims kang, maaf klo kebanyakan nanya

    • semua tim ECU nya sama . . . ECU disini adalah Hardware, semua pakai magneti Marelli . .. yap secara singkat pendapat bro benar adanya

  5. bank taufik, mau sate maranggi gak? sy lg sarapan sate maranggi sari asih pak maskur daerah ciherang cipanas. sy lg turing dr cianjur ke bogor, kemarin sore dr soreang bandung ke cianjur..

  6. aneh ya pabrikan maen di open class!
    kacau nie peraturan open class!
    open class kan awalnya untuk tim dengan budjet minim! apa jadinya ducati dengan budget wow maen di open class! kalo gitu mending sijuki tahun depan maen di open class aja! syaratnyya gampang banget cuma pake komponen magneti marelli dan sisanya seperti ibarat sesuka hati loe!

    • Apa jadinya jg klo honda sama yamaha masuk open class jg, tutup dah balapan motor tercanggih sejagat

    • maaf bro saya copas . . . open class kan awalnya untuk tim dengan budjet minim . . .
      sebenarnya bukan ini semangat si dorna mas bro . . . lebih hebat lagi . . . aim nya di 2015-17 semua tim akan mengguakan open class, cmiiw

  7. Berarti Ducati jg bisa aja “melirik” data dari ECU motor open class nya Honda dan Yamaha…kalo emang ECU Magnetti Marelli dikembangkan oleh Ducati..

    • menurut saya gak ada keuntungan tersendiri bagi ducati walaupun di apeke ECU Magnetti Marelli walaupun masih satu pengembangn dr ducati.. kan ECUnya standrt g boleh diutak atik dan dipake semua team OC.. jadi intinya Ducati team ndak nyari keuntungan dr penggunaan ECU MM, tapi Kebebasan dan keleluasaan pengembangan.. intinya itu.

  8. dengan pilihan open class yg lebih bebas dalam hal pengembangan ini memang tidak mengherankan aleix dan dovi bisa merangsek ke depan. namun melihat konsistensi waktu lap nya sepertinya blm akan menggoyahkan hrc dan yamaha factory.
    sangat berharap musim ini dovi atau aleix bisa merebut kemanangan

  9. Pak Suhei mengeluarkan motor open murni, yang lain open-openan alias musang berbulu domba.
    Kalau begini, semangat Dorna yang ingin MotoGP murah dengan Open Class gak bakalan kesampaian.

  10. Smakin bnyk aturan dirubah2 tiap tahun. . .jadi ga menarik wak haji.
    Aturane jelas tp nyleneh.
    Coba bayangkan tiap musim ibaraty harus bisa adaptasi,slh satuy ganti gaya balap.(dr bensin yg dikurangi,ban baru lg,dll)
    menurutxu. . Klo ky gini truz,bisa2 Motogp bubar.
    Padahal tyngn ini melebihi acara org nnton bola.
    Artiy. .mending nntn gp drpd bola(bagixu)

    • sebenarnya malah lebih simpel dibanding tahun lalu yang pakai CRT CRT an segala, keberadaan CRT malah bagi saya mempersuli pembalap cepat karena perbedaan performa bebrpa motornya sangat jauh dari kompetitif. harusnya nggak disatuin startnya, imho

  11. ironis yah, katanya openclass untuk balapan yg lebih hemat. bayangkan factory yamaha n honda pindah ke kelas open dengan semua “keringanan” dari dorna dan budget ala pabrikan. mbulet lagi toh balik ke jaman kmrn 😀

  12. Keliatannya Dorna malah makin neken factory class. Apa hak utk pengembangan elektronik lebih berharga dari mesin dan kemudahan regulasi yg didapat open class? Kesannya jadi terbagi 2, factory class fokus terpusat ke pengembangan elektronik sedangkan open ke mesin. Tapi kalo elektronika magnetti marelli berkembanh seiring waktu, ya enakan open class donk. Berarti emanh tujuan Dorna kedepannya adalah open, dan akan menghapus pengembangan elektronika. Gue rasa pemisahan kelas berdasarkan elektronika ini hanya utk beri waktu pengembangan elektronika oleh magnetti marelli dalam kasus ini, hingga mereka bs bikin elektronika sesuai standar factory class. Kalo saat itu sudah tercapai, semua dipaksa seragam, ga ada pemisahan class lagi. Dan kalo sampe saat itu terjadi, berarti Honda ga punya alasan lagi, org kemampuan elektronikanya sama dgn level pabrikan kok. Tinggal urusan gengsi aja, simplenya gitu. Tapi dari sisi Dorna selaku promotor, mereka untung krn jika terbukti elektronika bisa manjur selevel pabrikan, disaat Honda mengancam keluar sudah akan banyak pabrikan lain masuk dan meramaikan kelas gp krn tergiur dengan kemudahaan ini, layaknya Ducari sekarang. Suzuki juga pasti udah mikir mikir, juga pabrikan lain yang minimal ada di wsbk.

    Jadi, Dorna yg paling pinter disini, walau kesannya kejam krn mencekik factory class. Tapi apa boleh baut, permainan harus disamaratakan antar yang punya duit lebih dan ga. Caranya? Sama ratakan elektronika yang jadi lokomotif pengembangan gp modern.

    Ini analisis gue.

    • So, simply put, Dorna is just buying times till they can give the same level of electronics as the factory team. After that level reached, they can have full power and legitimacy to say ‘take it or leave it’ even to Hondas. If you want to take your chin up to the sky, then you go bye bye, we want to make a competition here not just a one brand show.

      The interesting point is, Ducati is improving a lot after they given the electronics from Dorna. Isn’t mean that their problem all along was their own electronics? 😀

  13. IMHO.. Untuk sepertiga musim mungkin masih 4L yg podium seri wak haji… Setelah itu baru deh open class mulai bisa ngerecokin factory class… yakin nih pasti bakalan seru.. apalagi klo Marc, VR46 & JLo tetep konsisten.. klo DP mah cuma ikut nempel di belakang aja… hehehe..

  14. kalau gitu pengguna motor openclass ducati semuanya pakai seamless gearbox dong? atau hanya cal sama dovi aja?

  15. secara kasar perbedaan open class dari pabrikan adalah motor prototype dgn ecu standart dorna.
    untuk honda sendiri terlihat adem ayem (mungkin pembalapnya gerah) dimana untuk open class menurunkan rcv1000r yg notabene adlah produksi massal. race today sell tomorrow ,jd open class honda akan sangat digarap serius. bisa dikatakan pembalap open bagi honda adlah ilmuwan track yg mengembangkan rc1000v dan efeknya sangat penting bagi market yg dibidik oleh rc1000v.

  16. Lagi-lagi yang di untungkan adalah dorna dalam jangka panjangnya dengan bisnis ECU-nya broo , ducati berkembang dornapun ikut berkembang pula dengan strategi itu, beda dengan honda+yamaha yg factory class, keduanya berkembang untuk technologinya sendiri2 yg punya karakter masing2 , yang paling di sayangkan adalah factory class kebebasanya terlalu jauh di sunati !, indikasinya adalah dorna memberi ruang yang semakin sempit kepada tim factory yg nantinya tim factory harus terpojok dan memilih antara open dengan bejibun kebebasan atau factory tp sambil di cekik dan yg plhn trakhir adlh konyol !, yaitu keluar dari ajang motogp.

  17. kalo factory mesin nya sama antar rider,,
    berarti 2013 kemaren itu mesin nya vr ma jl sama dong?
    kok ada yg bilang vr ga kompetitif soalnya mesin yg dikasi yamaha ga sama dengan JL,, gmn neh mas penjelasan nya ga ngerti..

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version