Bro sekalian, Seperti Kita ketahui bahwa Keputusan Ducati untuk memilih Opsi Open Class boleh dibilang secara harfiah bisa disamakan dengan apa yang pernah diucapkan Ducati’s CEO, Claudio Domenicali “Why join the navy when you can be a pirate?” Posisi sebagai ‘Pirate’ ini bukan berkonotasi negatif . . .melainkan lebih mengandung arti sebagai pemberontak yang anti mainstream. Keputusan teknis memilih Open class sendiri lebih ditujukan karena Ducati Butuh pengembangan Mesin seperti yang pernah dilontarkan GM Ducati Corse Gigi Dall’Igna : ” “I think they [Honda and Yamaha] can understand and we don’t want to create a problem with anybody. We need to develop the bike. That’s it,” . . . Untuk alasan ini, sebenarnya Baik HRC dan YFR masih oke oke aja, sampaiii akhirnya . . . . Terakhir Diketahui HRC tidak menyukai Langkah Ducati ini . ..
yap dari tendensi mantan Orang Ducati Corse pada Jaman Casey Stoner yang sekarang menjabat Communication and Marketing Director HRC, Livio Suppo saat diwawancarai TMCBlog yang mengatakan bahwa Team Open Class merupakan team ‘ less level’ yang membutuhkan ‘bantuan’ untuk bisa disejajarkan levelnya dengan tem factory Class saja sudah ketahuan rasa ketidak sukaan ini . . . namun secara spesifik apa sebenarnya yang membuat HRC nggak suka?
Ternyata Bukan karena alasan Ducati Corse yang butuh pengembangan mesin . .. Melainkan Karena kejadian di hari ke dua test Sepang 2 dimana Magneti Marelli tiba tiba merilis Software ECU baru yang boleh dibilang sangat rumit ( complicated) . . . MotoGP director of technology Corrado Cecchinelli pernah bilang ke Crash.net : “We brought here a very big step. But it is so big that we made the software so that you can still use it the old way, because it is very difficult to understand all the features of the new software” yappp loncatan teknologi Software ECU yang kedua ini sangat tinggi dibandingkan dengan software yang diaplikasikan di motor Aleix espargaro misalnya
namun diberitakan saat test sepang hari terakhir Aleix sudah menggunakan software baru ini, namun dengan Mode Background, yakni Mode dimana parameter softwarenya sama aja dengan software lama . . . dalam artian , software baru, tapi rasa nggak berbeda dari software lama. dan tidak ada pelonjakan performa berarti pada motor.
Mungkin yang membuat Kesal HRC adalah, walaupun baik Ducati dan Magneti Marelli berhubungan secara profesional . . . Namun kedekatan keduanya selama bertahun tahun dalam mengembangkan ECU dan software dikhawatirkan akan membuat kompetisi menjadi tidak sehat, apa lagi dengan kenyataan bahwa team Open class lain diluar Ducati racing team agak kesulitan untuk bisa memberdayakan software baru ini . . . Sedangkan Ducati factory? Memang sih selama ini Magneti marelli banyak mencoba ECU dan softwarenya berbasis pada motor ducati , namun, belum ada informasi shahih hasil pencangkokan software baru ini ke Mesin Factorynya Cruthclow dan Dovizioso dan efeknya terhadap performance GP14
apakah benar ada kongkalingkong? Ini baru sinyalemen yang perlu pembuktian . . . silahkan didiskusikan dengan bijak . . . dan semoga berguna
Taufik of BuitenZorg
baca juga :
http://645.879.myftpupload.com/2014/02/11/factory-class-dan-open-class-pada-motogp-2014-berikut-paparan-perbedaan-keduanya/
http://645.879.myftpupload.com/2014/02/24/open-class-motogp-mungkin-lebih-seru-kalau-tidak-dijadikan-ultimate-dream-buat-dorna-opini/
http://www.motogp.com/en/news/2014/Hondas+Suppo+questions+costs+in+Open+class
http://www.crash.net/motogp/news/200820/1/honda-responds-to-ducatis-open-decision.html
Glosarry :
- HRC : Honda Racing Corporation
- YFR : yamaha Factory racing
- Factory Class : ECU Championship, Software bikin sendiri, 5 mesin, 20 liter bbm, pembekuan pengembangan mesin
- Open Class : ECU Championship, Software Championship, 12 Mesin, 24 liter bm, pengetesan lebih banyak, tidak ada pembekuan pengembangan mesin dan menggunakan ban belakang dengan spek Kompon lebih lunak
uhui
Mantap, ada yang sewot… Honda ,emang gak suka kalau ujung2nya ECU di standarkan
maap nebeng gan. . .
http://arrayprojects.wordpress.com/2014/03/05/android-speedometer-spidometer-simple-di-hp-android/
Bagus lah, buat ngebatasin elektronik, biar ngga kayak tragedi MM sama daped, kabel traction kontrolnya putus langsung high side
Kenapa Ninja Mono lebih irit dari Ninja Twin??
http://rezaholic.wordpress.com/2014/03/05/ninja-vs-ninja-rr-mono-lebih-irit-dari-250-fi-wajar/
HRC cemburuu… 😉
http://bakulkangkungjpr1.com/2014/03/05/moto-gp-lorenzomengeluhkan-tentang-kesehatannya-danmulai-berfikir-tentang-pensiun-what/
takut kalah…xixixxi..
http://motoblast.org/2014/03/04/kawasaki-ninja-250r-fi-black-jack-daniels/
@Rossifumi
ECU sebenarnya sudah sama sama standar, cuma softwarenya yang dibedakan antara Open dan Factory, cmiiw
Jual tayangan pasti ada drama… uhuy…
10 Kumpulan modifikasi kawasaki KLX 150 & D-Tracker 150 mas brooo
MAFIOSO
ternyata…
http://www.kisahfoto.com/2014/03/steamboat-makanan-berkuah-yang-hot.html
pertamax…
sory mas bro
dua
kalah 🙁
http://campurtumpah.wordpress.com/2014/03/05/byson-fi-sedikit-berbeda-dengan-versi-india/
absen
bingung….
http://kobayogas.com/2014/03/04/intermezzo-foto-foto-official-test-new-honda-supra-x-125-fi-behind-the-scene/
ngakak sumpah lihat foto mu mas brooohh 😆
Yang mana persisnyah 😀
joss
pertamax kah
Test
Ya , seperti yang dikatakan mbah, Mafioso…
Keasikan baca jadi terlempar ke posisi 7
-_____-
alhamdulillah, artine tulisane meng-asyikan 🙂
*seneng aku
tengo wengi jos
Ke sembilan, Bosan lihat yang itu2, biar imbang dong
bosan dengan 4L ya bro ? 😀
Imbang sih imbang, tapi caranya yg gentle dunk.. 🙂
Sejarahnya Italia banyak mafia, ga heran lah permainan kaya gitu kalo terbukti nanti. Beda soulnya dengan Jepang yang lebih lurus dan terhormat dengan budaya samurainya. Iya ada yakuza, tapi beda liciknya dengan mafia Italia.
juozzzz
weleehh
Nakamoto ini suka Suuzon atau buruk sangka duluan tapi ujung-ujungnya dia sendiri yg salah 😐
seperti kasus tunggangan Aleix yg dipermasalahkan
Tunggangan aleix emang hebat bro (m1 musim lalu) d tambah skill + ban lebih lunak. Ya makanya aleix bisa menembus barisan atas.
Yang mempermasalahkan tunggangan Aelix siapa yah??
siapa aja tetap satu komplotan kan
ooo….pantesan ducati mulai kelihatan tajinya….ternyata ada indikasi kongkalikong.
blum terbukti bro . . .
walaupun begitu emang magneti dan ducati kan udah joinan dari dulu
O. . . . . . .
sing larang kwi ecu ne opo mesin e?
nyimak wak
biarin biarr rameeee ga cuma yamaha honda terus
Nyambung sm artikelnya mbah satar nih
yoi . . . padahal kagak janjian nih
weh ada glosarry nya jg sekarang wa haji
biar bacanya nggak salah makna
Wouhhh, ducati mensiasati?
waspadalah…pd ducati dia mulai laparr
Sebelumnya ane gk berprasangka buruk, hanya saja yg ane ketahui Corrado Cecchinelli ini adalah anak buah Ducati, dia orang nomor dua di Ducati saat pak bos Filippo Preziosi masih bekerja di Ducati. Cecchinelli terkenal cinta mati sama produk Itali, benci yg berbau Japanese kecuali gadis-gadis Jepang yg bening2 gan. 😀 wkwkwkwkkw
Jadi gk heran andaikan ECU Open class Magneti Marelli itu banyak manfaatnya buat Ducati tapi bonyok buat tim Open class lainnya, lantaran Cecchinelli masih sangat dekat dengan Ducati. Yamaha dan Honda pun sebenernya juga gk suka dgn langkah Ducati ini, hanya saja Yamaha lebih memilih diam. Yo weslah, apapun makanannya, minumnya tetep air putih. 😀
itulah mungkin sumber ke jengkelan HRC 😀
kalo HRC sih jengkel tapi entar juga dia ada solving nya kok. tinggal bantu tim satelit nya buat ngacak2 Ducati Open Factory nya…
dari dulu HRC kan begitu…
ya Udah tar tahun berikutnya gantian pakai ECU yg satu produk sama Yamaha trus berikutnya lagi gantian Honda adil toh…
bukan cuma ducati yg harus dicurigai kalo memang penggunaan ecu sesama open class gak adil, dorna pasti ikut andil, kalo benar begitu berarti selama ini dorna bisa diatur oleh siap aja
@Dide
kekx gak juga. Dorna juga gak mw kehilangan Ducati donk. Era DOHC sudah membunuh MotoGP kok.
@qiqiququ
gile lu ndo..hehe
HRC bagi2 hsl riset ECU ????
gak mgkn lahh, SSG aj rhs aplg ECU ..
jlas2 mrk ikut motogp bwt riset, msa abs tu mau di bagi2, klo gtu bkn HRC bro
wachh, ternyata ini strategi 🙂
http://potretbikers.com/2014/03/05/pilih-lenovo-a390-atau-evercoss-a28m/
Salut lihat tim YFR & HRC. Jaga harga diri. Ga kaya ducati, pilih kelas kalangan bawah. OPEN. Insinyur Ducati ga pandai otak atik motor biar bisa cuma pakai 20 liter bahan bakar. Maju terus pabrikan Jepang.
Gak salah juga team Ducati pilih Open Class kalau alasannya butuh pengembangan lebih jauh terhadap mesin mereka, tapi kalau tidak adil dalam pemakaian ECU antar sesama open class itu yg patut di cuirgai
DUCATI pun mulai main Licik
dengan ban lebih lunak , BBM 24 L, mesin Factory, dan ECU yg setara dg ECU Factory sekarang, dan bebas ngubah mesin,
bakalan ngerecoki barisan depan, (mungkin)
ga ngaruh….tetep wae pangan golek dhewe sesuk…
ora urus, sing penting balapan e iso seruu…
HRC jelas takutlah..kali ini Ducati tinggalin factory class, bbrp tahun ke depan YFR juga “ikut2an masuk open class”..apalagi Dorna udah ga takut kalo Honda benar2 hengkang dari motogp..judule ” HRC lagi galau”..hehe
wa banyak politik jg di motogp
Yg bilang HRC takut? terbalik dong. Ducati yg takut ngikuti aturan yg dibuat. Makanya pindah ke level lebih dibawah. Biar bebas. Insinyur Ducati : kenapa saya ga sepintar insinyur yamaha & honda ya? Ah gue kebanyakan makan spagheti basi x ye? Mungkin gue harus coba makan ikan mentah biar sepintar mereka.
weh bgt ternyata…
http://belalangmerah.wordpress.com/2014/03/04/di-hari-ke-dua-sesi-tes-pra-musim-di-philip-island-australia-lorenzo-masih-menjadi-yang-tercepat/
woalah..kok repot to yoh…
nyimak aja . . .
http://arrayprojects.wordpress.com/2014/03/05/android-speedometer-spidometer-simple-di-hp-android/
wajar aja kalo hrc gak suka.
logis sih..
katanya open class biar lebih murah, lah murahnya dimana??ecu canggih, mesin banyak, bebas ngembangin mesin…yakin, peraturan ini hanya untuk 2014 agar ducati bisa juara, pasti 2015 diubah lagi..takut HRC ama YFR ikut kelas open
Wah.. U got the point.. Blum lagi BBM lebih banyak (meskipun selisih 4 liter), dan ban lunak yg lebih lunak.
Jelas lebih murah bro, pertama gak perlu riset ecu lagi, bisa bawa fuel lebih banyak pengaruh ke kualitas parts mesin yg bisa ditekan lebih murah dan ini nyambung dengan jumlah mesin permusim yang lebih banyak juga. Fuel yang sangat terbatas kan nuntut mesin jalan di lean mode alias irit tapi musti tetap powerfull dan itu nuntut spek material yang amat sangat mahal. Strategi Dorna kan memang supaya kedepannya semua masuk ke open class.
ECU canggih tapi tinggal beli bro
yang mahal itu pengembangan softwarenya
Mas bro belum pernah korek2 mesin ya?
krna kalo udah, pasti akan tahu mahalnya biaya riset
omong kosong bbro klo motogp murah..
gak akan pernah bisa, beli ECU dr magneti brpa??
klo d bnding sm ECU YFR n HRC mhal mana ?
emg di riset mahal tp dmpaknya???
mesin tahan lama BBM bsa irit lbh efsien n gak buang2 power prcuma, dll..
12 mesin+pengembangan smusim sm 5 mesin pengembangan sblm musim di mulai mhal mana???
pake BBM 20L sm 24L mhal mana ??
jatuhny hampir sama bro, musim lalu HRC oake brp mesin??
gak smpe 5 bro, emg sihh yamaha 5 mesin tp kan gak sampe 12 mesin kyk aturan skrg..
bro aja klo mau beli motor minta yg tahan lama n murah kan????
yaa tmbah gak ada bro, sama aja jdiny
galauu meennnnnn…….!!!!!
Hati hati praktek mafia
http://bintangjati.com/2014/03/04/motor-kedua-ku/
andai ducati merangsek ke papan atas,itu bukan karena skill pembalapnya,krn “fasilitas” dari dorna
++++++++++
honda mental cemen…
penginnya menang sendiri…
gak boleh ada motor lain yg bagus selain honda….
++++++++++
Udah, HRC cabut aja. Rasanya dorna sport mulai gak jernih. Bikin HRC RCV213 OMR wae pak nakamoto..!! Hahahaha.
Menurut saya ducati itu balik ke jaman jahiliyah jaman kegelapan jaman nya orang orang bodoh.
cuba kalau orang itali merasa tertantang dg regulasi team victory dg 20 l dan ban lebih keras mungkin akan tetap ada di team victory, tapi karena otak nya ga sanggup maka ducati baca para insinyur nya,maka opsi open class jadi pilihan.
silah kan kalau yamehek juga ikut….
HRC mending keluar aja dari moto gp ini balapan sudah ga sehat l lag dalam bersaing.
team victory???
sekolah lagi sono bos..!!!
sekolah sekarang mahal, palagi ke pakdhe dorna
20liter vs 24liter, 12mesin vs 5mesin, ban keras vs ban lunak. speck mesin pun motor pabrikan juga…. kalaupun bisa menang ya wajar….
mesin open class honda tidak standar pabrikan cmiww
motor Factory elektroniknya lebih canggih bos, sensor lebih banyak, lebih irit BBM, lebih mudah dikendalikan, ada sensor miring anti rebah, lebih canggih lagi ada sensor yg bikin awet ban dan lain lain yg dirahasiakan
artinya
motor Factory itu sensor-sensornya tidak dibatasi, bisa dikembangkan sesuai kemampuan dan budget
sementara ECU standar sensornya dibatasi supaya murah
-BBM 24 liter supaya bisa memaksimalkan power mesin, untuk mengimbangi kecanggihan sensor motor Factory.
-12 mesin, karena power yg bisa diset lebih besar berdampak ke ke ketahanan mesin yg umurnya lebih pendek
kesimpulannya:
-Motor Factory itu lebih mudah dikendalikan, Power mesin lebih kecil tapi tenaga yg disalurkan ke ban lebih sempurna, unggul di tikungan
-Motor Open Class Power motor lebih besar dari Factory, tapi tenaga yg disalurkan ke ban tidak begitu sempurna karena minim sensor, lebih liar pasti kalah ditikungan, tapi unggul di track lurus
ban lebih lunak di Open Class juga bukan suatu keunggulan, mungkin unggul buat satu lap tapi untuk full race harus pintar pintar memanajemen ban supaya gak cepat habis
ah permadi…
tau apa sih ente? mending ente tanya lg aja, itu bebek kok bisa 100kpj padahal cuma 110cc, sedangkan motoGP 1000cc aja cuma 350kpj…
😆
wkwkwkwkwkwkwkwkw
kalo sama si kuncoro mah diemin aja bro dide
dijelasin panjang lebar gitu juga ga bakalan mudeng
Yang penting sesembahannya dia menang n yang laen ga boleh menang
liat aja bro besok balapnya gimana, sante lahh
bisa jadi
Saya malah kangen balap 500cc 2 tak wak haji…………apalagi ingat gaya garry mccoy….Mantab…!!!
iyah sayang ada aturan emisi ya
Ah,ini comment of the day.
Gp 500, full skill,murni balap.
Tenaga stability Dan skill
Apa itu sensor?! Lu kata bokep perlu disensor.
Sbnrna Kalo Dorn. Bikin balap murni mesin less sensor bkl lbh seru.
cuma ente yang dibilang comment of the day.
dari kemaren2 hari gw bandingin ama GP 500, malah gw di bilang bloon…
-_-“
Saya juga suka, Red Bull Yamaha kan boss
mang darman gak nemuin sensor sihh..
klo nemuin psti d agp ptg..haha
sensor jg buat savety bro. .
jgn di remehin gtu, nmany jg teknologi
H R C cemen….?!
spa juga yg cemen, ducaty kali yg cemen insinyur nya cuman selevel anak STM.
dimana letak cemen nya di saat honda kalah dy terus berupaya dg meng up grade motor nya dimulai dari hal hal yg sangat kecil sekalipun.
meriset motor dan mengembang kan ecu sendiri bukan lah hal yg mudah. tp setelah motor dg kondisi sekarang ini baca motor marquez dan pedrosa dan juga team satelit honda, tiba tiba regulasi di arah kan ke ecu standar buatan orang cuba kalean pikir kondisi ini kalau saya balik kamu jadi honda cuba…..?!
di lematis….?
saran saya buat HRC tetap lah ada pada pendiriannya lebih baik keluar dari pada harus OPEN CLASS
HRC JELAS MEWEK
EMANGNYA CUMA ECU SJ YG BISA DIKEMBANGKAN !!!
mbah dukun sendiri dah curiga sama ducati, padahal kalau boleh dibilang dia banyak jualan produk ducati hahaha
yg nmeuin SSG spa bro ??
gak cuma ECU, klo mtor ente injeksi brarti ada ECU, klo gak trima ad ECU cpot aja ECU.ny dr mtor ente..hahaha
mkany bro ikut nemuin teknologi jd tau gmna2ny, balapn tgl nton jga klo gak trma ikut lahh blapan n buktiin kan okee 🙂
Setuju masbro, sebelumnya ane nggak kepikiran ada peluang akal2an spt ini
masuk akal juga…
jangan2 emg kolangkalingkingkong
untuk kali ini walopun saya ga suka Honda, tapi saya setuju dengan dengan honda
Banyak insinyur pintar di honda tapi itu tidak banyak menolong krn yamaha lebih cerdik dan ducati lebih cerdik lagi. Ini bukan kongkalingkong, bukan curang tapi hanya taktik.. taktik.. taktik.. Zzz…
The Pirate Soul….jadi tagnya Ducati….
repsol bagi dua ajah si daped ikut open class marques ikut factory
di ECU Magneti Marelli ada tulisan DUCATI Holding
wis jelas to..
HRC keluar ajalah, biar yamaha Jurdun……
Ide bagus mas….. 🙂
apa artinya yamaha ga bisa jurdun kalo ada hrc?
Tau gak sih DORNA dan FIM itu? Aturan yang mereka buat malah akan menyurutkan animo pabrikan lain buat ikut berkompetisi. Lihat aja Moto2. Hanya satu mesin yang berseliweran disana. Pabrikan lain belum bisa ikut karena aturan yang dibuat. Menyamaratakan ECU? Salah besar! Seharusnya DORNA memberikan opsi lain, dengan menggandeng merek2 lain. Sehingga ada, setidaknya, 2 atau 3 merek dan tinggal pabrikan yang menentukan mau memakai ECU dari produsen mana. Jangan seperti sekarang, terkesan mengkebiri pabrikan buat berimprovisasi. Ingat, MotoGP merupakan balapan prototipe. Mesin dan semua tetek bengeknya merupakan hasil rancangan, improvisasi, dan spek dasar buat tiap-tiap pabrikan dalam merancang sepeda motor massal. Aturan yang dibuat oleh DORNA ini hanya layak buat diterapkan ke super bike atau supersport. Sekian dan terima kasih. Salam satu Indonesia!!!
duitnya bos…
googling dulu yang bener sebelum komen panjang.
moto2 itu memang pemenang tender pemasok mesin tunggal ya honda.
jadi ya sampai keluar regulasi baru bakal tetep honda mesinnya.
kenapa bukan yamaha/ducati/aprilia/dll ?
tanya aja sama dorna.
ducati looser..
Ducati = Looser
mending jadi Kawasaki or Suzuki. gak kuat bersaing ya keluar…
😉
Juga yg bikin hahrese gak suka duc ke open class…adalah membuat kemungkinan ditetapkannya standard ecu semakin kuat dan pasti. Serta juga membuat team yfr tergoda dan berpeluang pindah menjadi team open class.
Akibatnya hahrese kehilangan kekuatan buat nekan2 dorna soal rules motogp utk sesuai dgn agenda hahrese. Rules nya hahrese udah pasti nggak logis dan memeras team lain utk keluar dana demi penyesuaian dgn rules ajaib itu.
memang gak enak yah kehilangan potensi manipulatif ke depan, kemampuan utk intimidasi dan dominansi.
😆
Si yfr? Sy perkirakan nrimo banget dan bahagia dgn langkah duc. 😆
omong kosong
Honda memang jago bikin mesin bagus tapi saya perhatikan sering banget salah dalam atur strategi. Contoh nyata, race di Aussie sampe MM kena black flag. Dan sekarang nyata2 Ducati dan Yamaha gak melanggar rules, and Nakamoto pernah bilang mereka melihat rules open class dari sisi yg berbeda alias salah ngertiin rule tsb. Yamaha keliatannya paling bagus taktiknya, kelas factory ada, and open class juga mereka sudah siapkan motor yang akan didevelop bila suatu saat MotoGP akan jadi full open class. Keliatannya Honda kebakaran jenggot karena salah strategi…mikirnya di awal yg penting laku jualan motor Open Class kali ya hehehe
ttp jd fby 🙂
@m4dc4t
Mungkin itu yg namanya…”your ambition outweigh your understanding”.
😆
Hmm.. Masuk akal..
pengaturan “skor” harus dibuktikan….
Gimana gak mumet, Italian Connection antara magnetti marelli dan Ducati, tinggal dibuktikan aja di lapangan gimana hasilnya, khan ECU-nya sudah diapprove sama Dorna, gimana nih HRC, seharusnya tim satelit juga diberi mesin dgn pnuematic dan SSG dong biar imbang,kemarin mumet sama Open class-nya Yamaha (masalah mesin) sekarang mumet sama Ducati (masalah ECU), Ducati butuh downgrade ke open class emang buat ngejar Yamaha n Honda kok..
namanya juga balap PROTOTYPE ya teknologi di kembangkan pabrikan masing2 bro….kalau dikasih ECU atau onderdil sama itu namanya balap satu merek….jangan spt YMAHO di INDOPRIX semua buatan YFR…padahal INDOPRIX bukan balapan prototype…FBY pasti ad ngk terima..
KALAU KAGAK MAU DIATUR , MENDING IKUT BALAP LIAR SAJA
MASAK CUMA KRNA ECU HRC MEWEK
MALU DONG DGN NAMA BESARNYA
katanya pakai otak bukan nyali tapi kok malah pakai emosi hahaha
sebaiknya ente pelajari lg GP500/MotoGP. abis itu komeng2 lg yak…
😉
Bener men ini sh bukan balap prototype. ini sh sama aja balap bebek wek wek motor beli di diler…. semua sama.
Ducati gk brani head to head dengan HRC dan YFR dg regulasi factory.insinyurnya udah mentok pengembangan motornya kalo masih di tim factory jd milih open class yg regulasinya lebih longgar….
ducati cerdik ato licik ya??
menurut saya cerdik, nah yang licik yg berupaya agar team balap tertentu yang mendapat keuntungan dari regulasi itu sendiri
kalau di musik anggaplah LORO MAS DANI sebagai penyanyi yg lain cuma penari latar aja.paling yg bersaing di barisan depan ya itu itu aja LORO MAS DANI ( LOrenzo ROssi MArqueS DANI pedro )
wakakakak LORO MAS DANI . . . aku numpang pake buat artikel selanjutnya ya mas broooh
gak seru, gak aseekk…
gak ad pgmbangan yg lbh canggih lagi..
motogp murah tu omong kosong, pasti mahal yg nmany blapan, aplg prototype psti identik sm riset dan riset
mantep ducati!!
– ecu sesuai harapan
– bbm lebih banyak
– mesin lebih banyak
– ban lebih bagus
berarti kalo menang yaa wajar.
satu kata, dilematis.
motogp dimaksudkan sebagai balapan prototype, masing-masing tim mengembangkan sesuai kreasinya,
lalu tim lebih besar dengan anggaran tak terbatas bebas berkreasi sesuka hati, akhirnya kompetisi jadi jomplang, balapan hanya satu dua pembalap, lainnya cuma cheerleaders doang…..
promotor pikir kalo gini terus bisa tekor dia, penonton tv pade males, apalagi dateng langsung ke sirkuit.
jalan keluar ditempuh, saat ini ya, dengan nggandeng si MM itu bikin ECU standar, semua tim boleh pakai dengan S & K berlaku,
selesai? belum. sekarang pada ribut kalo esensi motogp jadi hilang gara2 ECU seragam, akhirnya ya mbulet mbulet aja di situ 😉
kalo gak salah di F1 dah ada tuh aturan pembatasan anggaran, maksimal belanja berapa gitu, kalo semua tim motogp dipatok sekian anggarannya, mungkin bisa kompetitif lagi tanpa ada keseragaman 😀
era GP500 juga cenderung di kuasai HRC kok bro. berapa banyak tim privateer yang pake engine Honda? sejak tahun 1994 an, tim2 lain pada kabur di mulai dari Cagiva. Aprillia sendiri ikutan pake mesin 380cc.
tim2 yang pake Honda kan banyak, ada kanemoto honda, ada polini, terus gresini etc. rata2 pake NSR500V. sedangkan Suzuki? Yamaha?
Enga perlu dilematis om..
Klo takut berkompetisi mah bikin aja OMR wong dana unlimit dan bisa tes lebih dari 1 proty 😉
namanya Hondut Racing Championship paling gerombolan kambing n domba yg nonton 😈
klo honda bwt engine gak usah tny lg laahh mcdohan udh bktiin sndr kok..
insinyyur honda tu emg gila risset jd hslny bner2 bkin iri pabrikan laen
Kenapa gak disamain aja kayak F1, terserah mw pake mesin siapa, ecu merk apa tapi dikembangkan sendiri sesuai peraturan yang ada.
Podiun untuk pembalap dan team bukan pembalap dan pabrikan, so ga ada factory class / open class. peraturan juga ga ada peraturan buar factory class atau open class, yg ngebosenin di F1 cuman 4L yg terlalu mendominasi.
Tambahan => yang dibatasi adalah total biaya buat riset untuk semua pengembangan selama 1 musim berjalan
ya alasan hrc sangat logis, balap motogp itu sebagai ajang riset dan pengenmbangan teknologi…
😀
kalo cuma stagnan yang gak bakal ada kemajuan…
😀
ducati ikut balapan wsbk aja…
ini Tahunnya Ducati Mas Brai
semenjak ada crt, motogp makin aneh aja regulasinya…
😀
pantesan stoner kabur…
Dna mewek motogp pad hahrese ternyata ada dlm darah fbh. Mewek dgn alasan riset bla bla bla.
Sy mah nyarinya entertainmentnya dan teknologinya seharusnya mampu menyediakan itu. Nah….sy kira open class mmbuka lrluang entertainment itu.
Atau….mungkin hahrese gak berani kalo semua punya faktor sama yaitu ecu tadi….kayak ketakutan bobot mtr di irs dikurangi. Lho koq lari ke irs?? Ayooh fokus lagi….
😆
mslhny teknologi tiap pabrikan beda2 bro..
tgl insinyur2 di pabrikan mau survive ap gak ..
di luar mslh dana dr 2002 ampe skrg yg jurdun di motogp ad 3 pabrikan n bbrapa pmbalap jd gak mslh juga, kcuali dr 2002 smpe skrg cm 1 pabrikan baru dehh gak seru
Ya awalnya motogp adalah balap motor prototype untuk berbagai merk. namun satu satu tim mundur karena tdk dpt bersaing dan alsan pembiayaan, jadi untuk sekarang ini boleh dikatakan bukan lg balap motor prototype tapi sudah campur aduk dengan motor mesin balap tahun lalu, dan motor harian. maka wajarlah jika tahun kemarin posisi 4 besar senantiasa diraih oleh tim pabrikan walupun sekali kali terkadang ada tim lain non pabrikan yg nyodok, tp ibarat masakan hanya sebagai bumbu penyedap. dan tahun ini jika regulasi tak diubah maka kejadiannya akan seperti tahun lalu,
didominasi factory team. pembatasan anggaran dan mesin memang sepertinya menjadi hal yg realistis walau sebenarnya mungkin setengah dipaksakan atau dengan kata lain menghambat pengembangan riset mesin.yg kelak akan diterapkan di motor2 masspro. nah menurut saya klo melihat jalannya balap memang lbh seru lihat balap di superbike , ngepat ngepot setiap masuk tikungan, gaya rear steering saat belok dan jarak antar pembalap gag jauh2 amat…..tp sayang balap ini gag ada tv nasional yg menayangkan, begitu juga motocross dan turunannya. untung ada nex tv yg menayangkan olahraga lain yg juga menantang adrenalin. dengan demikian DORNA membuat rtegulasi baru tentu niatnya agar balapan jadi lbh seru, walau hasilnya belum tentu sesuai dgn ekspektasi….balap yg kompetitif. tim pabrikan adalah tim pabrikan yg pasti punya kelebihan, openclass ya tetap openclass yg beda dgn pabrikan……hasilnyapun akan tetap beda….sesekali mungkin akan memberikan kejutan….setelah itu hanya sebagai penggembira…( mudah2an pendapat saya salah)
nyimak dulu lah kalo perkara GP
http://monkeymotoblog.wordpress.com/2014/03/05/komparasi-ninja-rr-mono-cbr-250-power-menang-ninja-nyaman-menang-cbr/
silahkan wak haji kalau mau di bongkar “LORO MAS DANI”
nyimak aja wak
http://nivikoko.wordpress.com/2014/03/05/ada-cerita-dibalik-leptop-acer-4732z-teman-masa-kuliah-dan-shohib-setia-dalam-pekerjaan/
knp cuma ban belakang?
benar atau tidaknya, tapi kecurigaannya masuk akal
apa beda nya software masing pabrikan mas?
contoh2nya gt
wah terendus kcurangan nepotisme, namanya jg nasionalisme tinggi wajar motor ducati d anak emaskan oleh sesama pabrikan italia.ntar klu dah kebangetan honda ma yamaha mundur dr motoGP..baru motoGP gk laku
kenapa takut? kembangin dari sisi lain dong kalo pinter. jangan selalu ngeliat dari kacamata tim sendiri (sampe 2x salah ngertiin peraturan)
ducati cerdas, mereka tahu secara engine mereka kalah dari duo jepang jadi mereka ambil opsi yang bisa membuat mereka mengembangkan mesin. daripada kaku dengan gengsi lebih baik sadar diri dengan kemampuan dan ambil opsi dimana kita bisa mengembangkan diri biar ke depannya makin kompetitif.
yamaha juga cerdas, mereka kasi NGM forward mesin M1 untuk test kecocokan ECU magneti merelli open class dengan mesin M1 untuk jaga2 dorna yang kekeuh menuju balapan all open class. jadi di masa depan seandainya aturan benar2 diterapkan mereka tidak terlalu keteteran.
pintar tidak selalu harus menciptakan dan menciptakan tapi juga menggunakan/memperhatikan aturan dan resource yang ada kemudian menggunkaannya seoptimal mungkin untuk meningkatkan diri.
klo NGM kan sewa bro..
klo gresini sewa pasti yaa dapetny RC213V spek 2013..
pabrikan gak akan jual prototype asli bro
jd emg gk mslh, kan ad YZR-M1 sm FTR-M1 beda lho..
“Why join the navy when you can be a pirate?”
sepertinya ducati dikalahkan Ruffy cs, jadi join navy. hahahaha
kangen masa-masa balapan adalah balapan.. yg mengutamakan skill pembalap. 2stroke 500cc yg super galak. sekarang mah kontrol traksi menentukan posisi…
jaman semakin maju bos.
masa teknologi balapannya gak boleh maju.
emang mau nonton balapan f1 kecepatan maks 100km/jam kaya jaman dulu ?
seharusnya tim motogp bebas mengembangkan ecu dan bebas memilih ban merk lain
Tepuk tangan buat dorna sudah bisa gaet ducati terjun ke OC, semoga honda n yamaha nggak ikut2an kayak ducati, apa kata dunia tentang tekhnologi ducati ??? Bisa di bilang mlempem ! , berbeda dengan yamaha n honda masih tetap mandiri mengembangkan tekhnologinya , hebat !! Yang paling mencolok dari aturan dorna pada OC vs FC adalah kenapa untuk factory tidak boleh mengembangkan motornya ? Pdhl mesin cm d ksh 5 ? , ujung2nya adlh dorna dgn magneti marelli dan aroganya ingin membunuh tekhnologi jepang.
Semoga semua pabrikan jepang tidak takluk oleh dorna , terserah kalau ducati karna mmg dari eropa.., ducati skrg adlh snjata dorna untuk mlawan pbrikan jepang dengan adanya indikasi ECU khusus untk ducati drpd Open class yg lain. Monggo di pikir alon2 broo…kita orang asia broo…,
Sy sih perkirakan yfr akan ikut open class…entah sekarang atau ke depannya dan support keputusan dorna. Gak mungkin ymh dgn frontal menentang hnd dlm hal ini sebagai sesama msma…mungkin krn etika org Jap sono. Tuh…ymh aja nyewain mesin facotory dgn ecu dr dorna…kan itu udah kayak langkah awal2nya.
So…biar la hahrese mewek sendirian….ntar fbh pada hiburin koq ….pake goyang dangdut.
klo mslh beli ato sewa bda lg bro trgntung perjanjian n kbijakan pabrikan krn tu mnygkut rhs riset pabrikan..
tp herannya knp yamaha bsa jeblok, pdhal era 800cc yamaha cuma d gnggu ducati honda mlah nol besar d 800cc, baru dehh era 1000cc stoner gabung bgkit lg honda
Honda+yamaha+ suzuki+kawasaki tetaplah solid !!!! Jangan bertekuk lutut sama dorna !
😆
kebanyakan mau nya
udah kaya lirik ost
doraeeemmmooonnnn
Intinya Ducati nggak berani nyekek motor jd 20L,mau menang cara apa pun dihalalkan
wow ducati
http://pertamax7.com/2014/03/05/honda-cb150r-tembus-13-000-rpm-dengan-ecu-custom-vjrs/
walaupun saya juga sebenarnya kurang setuju jika ada tim pabrikan yang ikut open class, tapi jika teknologi ducati udah mentok, ya mo gimana lagi…
sebenarnya kan open class awalnya ditujukan untuk tim privater/satelit (bukan pabrikan) agar bisa bersaing dengan tim pabrikan, jadi seharusnya open class dibatasi hanya untuk tim privater….
Kurang setuju, tapi apa boleh buat