Home Blogging activity Guest Blog : Manuel Pecino – Solomoto . . . 3...

Guest Blog : Manuel Pecino – Solomoto . . . 3 Raja MotoGP Spanyol ( Pedrosa – Lorenzo – Marquez ) . . . Bag 1, Pendahuluan

67

Bro sekalian, Sore ini tmcblog mulai merilis tulisan blogger tamu Yakni Manuel Pechino berjudul The Three Kings ( Tiga Raja ), manuel- begitu saya memanggilnya adalah seorang Jurnalis pemegang Permanen Media Pass card MotoGP yang sudah bertahun tahun mengikuti perjalanan MotoGP di berbagai belahan Dunia. Pengetahuann M Pecino yang pernah bekerja di solomoto ini tentang MotoGP boleh dibilang segudang . . . Beliau pernah menceritakan di sela sela perbincangan MotoGP Press Centre baik di Sepang maupun di Misano dengan tmcblog tentang Valentino Rossi bahkan semenjak VR46baru menjadi Rokie di GP125 dulu . . . Dan Kali ini dikarenakan Pecino merupakan seorang Spanyol ia  membuat suatu tulisan puanjaaan sekali dalam bahasa Ingris 9 halaman A4 dan terdiri dari 4.588 Kata dan asiknya, dengan hubungan pertemanan antara media, TMCBlog diberikan izin untuk Mentranslatenya dan menyampaikannya kepada sobat sobat semua Pengunjung tmcblog. Versi bahasa Inggrisnya akan tmcblog rilis juga nanti namun di laman motoupdate.com tentunya.

Jadi Judul Tulisan 9 halaman tersebut adalah ” The Three Kings ” sebenarnya Manuel,  sendiri merasa Nggak pas sama Judul ini secara gelar “king” sejatinya hanya ada satu orang saja. Manuel menulis hal ini dikarenakan dia adalah salah seorang yang paling mengetahui bagaimana ketiganya kecil, trus bagaimana ketiganya masih malu malu saat pertama kali masuk GP125 dan akhirnya manuel merupakan salah seorang yang tahu bagaimana proses metamorfosis ketiganya dari seorang pemuda yang malu malu sampai menjadi Kampiun, bukan Juara dunia, paling tidak juara seri. Tulisan Manuel ini menganalisa ketiganya dari sudut pandang yang berbeda mulai dari bagaimana perbedaan karakter ketiganya, siapa orang yang berpengaruh besar dalam perkembangan ketiganya, bagaimana cara orang tua ketiganya mendukung dan mendorong keprofesionalitasan, bagaimana ketiganya meniti karir, bagaimana ketiganya menjaga kebugaran, positif ketganya, negatif ketiganya, momen meragukan ketiganya, sampai masalah sponsor sponsor ketiganya.Tulisan ini ditulis oleh Manuel PechinoOke Kita Mulai saja dari kelebihan dan kekurangan ketiganyaJorge Lorenzo . . .oke mari kita mulai terjemahannya . .  ( Thks to sobat blogger motoupdate bro Arif Rakhman / arif dadot yang bersedia menterjemahkan )

Dani Pedrosa, Jorge Lorenzo, Marc Márquez… Dominasi Spanyol dalam skenario MotoGP “trío fantástico”-nya. Dua nama pertama (Pedrosa & Lorenzo) berasal dari generasi yang sama, sementara nama terakhir, Marquez, merupakan generasi muda dan relatif tak dikenal yang mendadak muncul di kelas utama Kejuaraan Dunia menantang status quo. Well, bukan menantang sih, tapi Marquez lebih tepatnya dalam penampilan perdananya di MotoGP telah memporak-porandakan semuanya.

Manuel Pecino

Menganalisis Dani, Jorge, dan Marc – Anda tidak perlu capek-capek meneliti – Anda bakal langsung tahu mereka bertiga punya kesamaan, tidak hanya dari Spanyol dan kehebatan luar biasa, tapi juga cepat di lintasan dengan motor paling cepat dan paling canggih; itu saja. Mulai dari situ, ketiganya benar-benar berbeda… sangat berbeda. Dan tidak hanya soal gaya balapnya, tapi juga kepribadian ketiganya.

Terilhami GP Jepang yang akan dihelat tanggal 27 Oktober minggu depan, berikut artikel yang dimuat di Riding Sport tentang apa yang kami sebut sebagai Three Spanish Kings (Tiga Raja Spanyol). OK, judulnya keliru, karena hanya boleh satu raja di satu kerajaan dan hanya satu dari mereka yang akan menguasai MotoGP di musim 2014. Jadi kalimat yang benar harusnya The three princes (Tiga Pangeran), tapi Pedrosa, Lorenzo dan Márquez sudah begitu menakjubkan di musim ini sehingga ketiganya layak mengenakan mahkota raja.

Artikel kami ini menganalisis tiga pembalap Spanyol itu dari beragam sudut, mulai dari permulaan mereka, seberapa besar dorongan orang tua/keluarga mereka menjadi pembalap profesional, siapa di balik karir mereka, saat mereka dalam keraguan, karakter mereka, kelebihan dan kekurangan mereka sebagai pembalap… Di bagian selanjutnya, akan Anda jumpai banyak kata, banyak kalimat… karya hasil jerih payah berjam-jam untuk menawarkan gambaran semirip mungkin dengan kondisi sebenarnya dari tiga pembalap motor terbaik dunia.

Tidak banyak orang di dunia yang bisa melakukannya. Namun kami bisa, karena kami kenal Dani, Jorge dan Marc sejak mereka masih bocah. Kami lihat mereka pertama kali memasuki Kejuaraan Dunia masih malu-malu dan kami-lah orang pertama yang menyaksikan perubahan mereka menjadi sang juara saat ini. Mengakrabi situasi akhir pekan GP di masa-masa itu membuat kami jauh lebih mengenal mereka daripada yang mereka sadari. Info semacam itulah yang coba kami bagikan pada Anda di sini. Semoga kami mampu menyebarkannya.

Lebih dan kurang

Tiga jagoan Spanyol ini berbakat luar biasa saat menunggangi motor MotoGP; sebenarnya mereka-lah pembalap terbaik dunia. Namun, meskipun ada di level puncak, masing-masing dari mereka punya kelebihan dan sedikit “kelemahan”–mengingat Lorenzo, Pedrosa dan Marquez enggan membahas kelemahan masing-masing, dianggap sebagai dosa-. Kami telah susun dalam daftar kelebihan dan kekurangan masing-masing dari mereka, mari kita lihat.

Márquez

+

Marc telah banyak buktikan di musim sebelumnya bakatnya yang hebat. Tidak ada yang membuatnya takut, apakah itu lawannya atau situasinya, dan ia bertarung selalu untuk menang. Kegigihannya adalah senjata terbesarnya… meskipun terkadang ia mendapat masalah karenanya. Ia selalu fokus, ia cepat belajar, ia jarang dua kali melakukan kesalahan dan di antara tiga “Raja Spanyol” ini, ia satu-satunya yang sepertinya paling menikmati pekerjaannya. Meskipun sangat profesional, sepertinya balapan bagi Marquez masih tentang bersenang-senang saja.

Ada kecenderungan umum bahwa kejuaraan ini hanya milik Marquez dan ini hadirkan risiko besar. Karena keinginan menang sesegera mungkin mendorong Marquez membalap melampaui batasnya, namun sebenarnya keliru mengingat ia tidak perlu menang di situ.

Lorenzo

+

Performa balapnya musim ini begitu luar biasa. Pembuktiannya sebagai pemenang sejati. Merupakan pribadi yang senang menghadapi tantangan. Karir balapnya tidak pernah mudah, karena itu ia harus hadapi tantangan apapun. Lorenzo telah tunjukkan beberapa kali di tahun ini ia tahu cara memaksimalkan tunggangannya, M1. Tidak ada yang lebih baik melakukannya bersama Yamaha ketimbang yang dilakukan JLo.

Kebutuhan harus membalap selalu jadi batasnya. Tiap kali membalap di lintasan, ia kerahkan semuanya. Hanya itu yang bisa ia lakukan untuk meredam dua pembalap Honda.  Dan membalap seperti ini selalu mengandung risiko tinggi seperti yang kita saksikan di Assen atau Sachsenring.

Pedrosa

+

Pengalaman dan kemampuan bertarung sampai akhir. Hingga senggolan di Aragon, Dani bersaing ketat dengan Marquez dan Lorenzo, hanya tertinggal 3 kemenangan (Dani : 2, Lorenzo dan Marquez : 5). Ia pakarnya konsistensi dalam balapan dan lawannya tahu mereka harus selalu memperhitungkannya. Melakukan start bagus –lebih menonjol di musim sebelumnya ketimbang saat ini- merupakan salah satu spesialisasinya dan saat ia dan timnya menyetel motornya dengan benar, ia sangat sulit dikalahkan… Dan ia sangat suka Motegi Circuit.

Kondisi fisiknya –kecil dan ringan- selalu menjadi penghalang bagi Dani di kelas MotoGP. Tahun ini ia membuang banyak peluang bertarung merebut gelar juara dunia karena kurang agresif. Sebelum kejadian Aragón ia membalap sangat defensif.

Next Bagian Kedua : karakter, sosok penting, keluarga, kebugaran dll . . . nantikan artikel keduanya ya hanya di TMCBlog.com 😀 Versi Bahasa inggris bisa ditemukan di motoupdate.com

TMCBlog.com

sumber gambar :

http://www.marcmarquez93.es/en/biografia/

crash.net

67 COMMENTS

  1. samping MARQUEZ tuh MRENGEZ yg d sinyalir rider jowo tulen y wak.???? 😀

    hihihiiiiii… pizzz wak… guyon….

  2. tetap pantengin terus postingan berseri ini, kalau tidak mau ketinggalan soal kejadian yang menimpa Marquez di Silverstone, so stay tuned #eeehhhh

  3. Marques : karakter pembalap sejati… Memacu adrenalinnya mlampaui batas kmampuannya… Tentunya dgn perhitungan yg matang untuk meminimalisir sgala resikonya…
    Keknya wak haji akur bangad ma marq.mrip adek abang hahahaaa… 😀

    Pedrosa : kurang agresif dan cenderung defensif. Hanya mengambil titik aman.ada pluang langsung maen srobot.. Namun tidak brani bermain dgn resiko 😀
    Kcil lincah mrip krakternya wak haji xixixixi 😀

    Lorenzo : ketika berada dlintasan,dia akan kerahkan sgala kmampuannya.. Wlau kdang sdikit ada klicikan kakakaaabuuuurrrr aaaacchhhh 😀

    • segala kemampuan? termasuk tepok tangki dan tunjuk partner ya? dan senggol dikit nangis, giliran menyenggol orang sok g salah 😉

  4. “Tidak ada yang lebih baik melakukannya bersama Yamaha ketimbang yang dilakukan JLo” apa yang dilakukan vale dengan M1 2004-2010 itu tidak lebih baik????

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version