Home MotoGP Guest Blog, Manuel Pecino : Mengenal Siapa Aleix Espargaro

Guest Blog, Manuel Pecino : Mengenal Siapa Aleix Espargaro

51

Bro sekalian, balik kembali ke sesi Blog Tamu ala TMCBlog dan kembali Manuel Pecino, – Journalis Kawakan Spanyol dari Grup Solomoto – berbagi tulisan untuk bisa dinikmati pembaca dari Indonesia. Kenapa Aleix Espargaro cukup menarik? yap walaupun dalam 3 seri belakangan Aleix kurang begitu beruntung, namun torehannya di awal Musim dan pra musim Aleix cukup memberikan kejutan dengan beberapa kali menorehkan lap time yang bagus. [ for the english version please read here ]

Sebelum memasuki lebih dalam siapa Aleix Espargaro, Kakak tertua dari keluarga Espargaro ini memiliki jalur karir yang berbeda dengan kompatriotnya dari spanyol seperti Pedrosa, Lorenzo dan Marquez. Ketiga top rider ini boleh dibilang memiliki jalur yang ‘lebih mudah’ dibandingkan aleix yang artinya mulai dari sedini mungkin ketiga top rider itu sudah ada yang handle ( baca Coach), sponsor besar seperti misalnya pedrosa dengan movistarnya, pokoknya setiap step karir yang mereka ( 3 top rider ) lalui sudah ada organisasi terstruktur yang siap mengendalikan mereka. Tapi Tidak Buat Aleix . . . ini lebih dikarenakan mengkilapnya Aleix baru keliatan saat aleix ini berusia 19 tahun . . . so tentu saja, sponsor lebih prefer nyomot rider yang lebih muda saat itu . . . yap  . . . Marquez, dan adiknya Pol

Tahun 2014 ini adalah musim ke 10 aleix di karir world Championship, sebuah karir yang cukup panjang untuk rider muda berusia 24 tahun ini. Jalur karirnya dimulai dari saat usianya 15 tahun 3 bulan 20 hari, saat itu Aleix menjadi juara Spanish 125 cc championship. Saat itu sebenarnya Aliex sedang ditangani oleh Emilio Alzamora yang sekarang merupakan manager Marquez. Namun pada saat itu Struktur management tim Alzamora hanya berkonsentrasi di Spanish Championship. Saat itu Aleix ingin naik ke GP . . . so jalan satu satunya adalah mencari tim baru . . . yap tim yang dikembangkan mantan pemain AC Milan . . . team Seedorf. Menggunakan motor Honda, Aleix debut di race penutup Valencia tahun awalnya 2004 ini  nggak dapet point sama sekali . . . Ditahun keduanya full season juga dengan motor Honda, Aleix sering Crash dan finish musim 2005 di posisi 16.

Di musim 2006 Aleix, 6 race pertama race di Kelas 125 cc tanpa point, dan tim menganalisa bahwa ini mungkin karena ukuran tubuhnya yang terlalu besar untuk motor 125 cc . . . so di pertengahan musim tepatnya di GP Assen, Aleix naik ke kelas 250 cc mengunakan motor Honda dan menyelesaikan musim 2006 dengan 20 point. Musim 2007 Aleix Race dengan Aprillia dan finish dengan point 47

Musim 2008 Aleix diatas kertas diharapkan bisa race dengan motor yang lebih kompetitif. Ia selalu konstan finish di 10 besar di setiap race dan sering kali bisa finish lebih depan dibanding rider Aprillia Factory, walaupun Motor Aprillia 250 cc nya bukanlah Motor Factory. Pada Tahun ini Aleix memperlihatkan bahwa Ia layak dapat motor dengan spec factory, tapi harapan itu  tak kunjung datang . . . Aleix di – php – in mas bro  . . . kuciiwa banged

Tahun 2009 tim sebelumnya bubar, aleix harus mencari tim 250 cc baru dan dapet Tim Italia, akan tetapi masalah datang lagi . ..  sponsor tak kunjung datang, saat itu usia aleix 19 tahun, dan tim tim saat itu sedang meneropong pembalap lain yang lebih muda seperti Marc marquez, nico terol atau Pol Espargaro. Saat itu Aliex hampir mendekati deal dengan tip supersport namun akhirnya ia deal dengan Spanish Promorracing sebuah kelompok orang orang ethusias yang sedang membangun motor dengan spek Moto2. Tujuan tim ini adalah membangun dan race moto2 di CEV ( satu satunya balapan yang memperbolehkan spek moto2 saat itu) dan di tahun berikutnya (2009) Race di kelas GP

Debut Aleix di Moto2 CEV cukup cakep dengan dengan membukukan lap time yang sama dengan tp rider di GP 250 cc. Performa ini lah yang membuat Aleix di pangggil kembali ke GP 250 untuk menggantikan Pebalap Hongaria, Nementh . . . dan dengan motor yang sama sekali dia gelaaap . . . Aleix membuktikan kehebatannya, dia finish top 5 dan di dua race yang ia lakukan , Aleix mengumpulkan Point 22  . .

Mencorongnya prestasi Aleix sebagai supersub ini terdengar sampai telinga tim Pramac ducati . . . dan Aleix pun race sebagai rider sub buat Mika Kalio . . . ini edaaann, tujuan aleix awalnya cuma race di GP250 . .  malah nyemplung di MotoGP, sebuah kejutan yang tidak ia sangka sangka. di musim pertama nya 4 kali race Aleix raih 16 point

2010 Aleix mendapat full Contrack 18 race MotoGP dengan Pramac Ducati dan finish di posisi 14 dengan 65 point. 2011 Aleix kontrak dengan tim moto2 Pons. Akan tetapi lagi, Moto2 sepertinya bukan momen yang tepat, ukuran tubuhnya seperti kurang pas sama kelas Moto2 . . . namun ia tetap berusaha keras, hasinya . . . icip icip Podium 3 sekali dan finish musim 2011 dengan 76 point di posisi 12

Mengerti nggak ada gunanya stay di Moto2, Tahun 2012 Aleix menerima tawaran tim Aspar yang menyodorkannya untuk ngebut dengan motor Aprilia CRT, dan Aleix pun hadir sebagai pembalap kedua setelah Randy De Puniet, akan tetapi di akhir musim malah Aleix yang hadir sebagai Juara CRT dan titel Juara CRT ini kembali terulang di Musim 2013

Tahun 2014, kakak dari Pol espargaro ini memutuskan untuk tidak melanjutkan race dengan motor CRT walaupun Aspar tetap menginginkan ia untuk tetap stay, ia ingin tantangan lebih dan akhirnya menerima sodoran Yamaha Untuk race dengan opsi Open class menggunakan M1 spek tahun 2013. Nah cerita selanjutnya pun sudah ketahuan dan kita telah mengikuti bersama bahwa Aleix membelelakkan mata dunia MotoGP . . . dengan motor speek 2013, laptimenya bisa sangat cepat dan kompetitif dengan pembalap kelas Factory . . . wiih

MotoGP Losail Qatar, adalah pembuktian . ..  Aleix Finish ke 4 dan menjadi Pembalap Open class tercepat, Race kedua di austin, Aleix finish ke – 9 dan di Argentina ia finish di tempat ke 15 dan mengantongi point terakhir  . . . yapi grafiknya menurun sih, tapi cek saja Free Practice 1 dan 2, GP Jerez 2014 untuk sementara ini Aleix masih mengumpulkan akumulatif Lap time tercepat . . . seperti apa di Race jerez nanti, kita tetap menunggu kejutan dari Aleix tentunya . . . tapi yang penting kita ketahui sekarang . . . karir Aleix di Moto GP memang nggak linear  hehehe dari 125, dia pernah ke 250 ditengah musim, lalu ditengah musim lagi masuk motoGP, balik ke Moto2, lalu CRT sampai terkahir MotoGP Open Class . . . sebuah fenomena karir pebalap terlihat cukup beda . . . silahkan dikunyan kunyah dan semogaBerguna

Manuel Pecino

for the english version please read here

51 COMMENTS

  1. hha
    kan R15 motor superior kang taufik jdi artikel pembahasan’a tak terbatas
    hahaha di tunggu ya kang..

  2. ahaha.. Udang Dibalik Bakwannya nyampe ke warung ini tohh..
    sarapan dulu bro sis.. 😀
    .
    aleix emang jago skill nya di topang motor yg cukup mumpuni jg..
    joosss dehh..

  3. Kalo nggak dapet motor factory tahun depan bodo aja.. itu pabrikan2.. naik motor apa aja kenceng ini orang (kecuali ducati).. tetep cuma stoner27 yang bisa.. hehe

  4. Salah satu pembalap potensial yg harus terus di dukung. Performanya masih belum konstan tapi punya segalanya buat jadi lebih baik. Mungkin kedepannya dengan spek motor pabrikan, dy bisa kasih kejutan baru.

  5. Kadang ngebayangin klo Aleix Espargaro sama Carl Crutchlow dikasi bawa RCV factory gmana hasilnya ya? hahahaha

  6. laptime lebih cepet tapi kan pake ban yg lunak itu kan?
    apa tuh nama nya,,
    tapi ya mesin nya mesin lama,,
    lebih penting ban lunak atw mesin baru?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here


Exit mobile version