Home MotoGP Pelajaran dari seorang Valentino Rossi VR|46 … Usia bukan batasan untuk selalu...

Pelajaran dari seorang Valentino Rossi VR|46 … Usia bukan batasan untuk selalu Belajar

122

Bro sekalian, akhir pekan kemarin di Sirkuit Marco Simoncelli Misano, adalah akhir pekan yang manis untuk seorang Valentino Rossi. Awalnya kita semua memperkirakan ahhh lorenzo begitu cepat di misano, ini dibuktikan dengan torehan pole possitionnya. Tmcblog sempat membuat analisa data dan memang arahnya misano memang sirkuit yang lebih bersahabat dengan Yamaha dan satu sektor yakni sektor track terakhir yang boleh dibilang sektornya Lorenzo. Marquez? Yah ini bocah memang edannya keterlaluan sampai sampai kita semua kadang menjadi pesimis bahwa akan terjadi duel kompetitif di track yang membuat motogp bergairah dan entertaining. Yap, Marquez boleh dibilang bisa saja berbuat lebih saat race time apapun hasil dari sesi latihan dan kualifikasinya. Rossi dan Pedrosa? Boleh dibilang bukan dua personal utama yang dianalisa khusus sebelum Race … Kecuali yaaa … Mungkin helm barunya VR|46 yang bertuliskan doa misano untuk dirinya? Namun apa yang terjadi di race day ??? …

Setelah semua lampu start mati yang menandakan dimulainya Race … Sudah mulai kelihatan ada yang berbeda … Marquez yang start race dari row kedua terlihat agresif … Ia tahu harus langsung overtake Iannone. Marquez belajar dari race yang lalu lalu, ia sadar kadang rider rider ducati ini cukup merepotkan di awal race sehingga ia kehilangan banyak aset untuk bisa fit enough dengan kopatriot utamanya yakni duo movistar yamaha. Yap ducati diuntungkan dengan pilihan open class yang membuat mereka punya opsi menggunakan ban dengan kompon lebih lunak plus bahan bakar lebih banyak yang membuat lebih leluasa ngegeber trotel gas GP14 mereka.

Lorenzo seperti biasa berusaha kabur di awal, ia tahu benar ada sedikit kelemahan M1 dibanding RCV yakni di bagian power. Namun satu kesalahan fatal Lorenzo, perjudiannya memilih ban depan dengan kompon lebih keras dibandingkan umumnya rider lain harus dibayar mahal … Misano cukup ‘ slippery ‘ dan kurang sempurnanya data dry race saat free practice karena sempat hujan membuat lorenzo kadang kehilangan front end grip saat melakukan hard brake yang membuatnya tidak bisa memaksakan lebih kombinasi dirinya dan M1. Bahkan setelah Marquez DNF ia pun tidak bisa mendekati VR|46, bukan karena team aorder atau takut tuah Misano . . . namun karena memang ban motornya tidak bisa dipush lebih jauh lagi untuk mendekati Rossi yang menggunakan Kompon ban medium which is lebih nge-grip

Marc Marquez, seperti kita lihat di race selalu serius dan tampil ngotot. Ia adalah tipe Racer sejati ….asli … tmcblog nggak ngerti bener nih sama nih bocah, dengan posisi pengumpulan point  yang segitu jauh antara dirinya dengan pedrosa, logikanya ia bisa bermain safe di tempat ke dua di belakang valentino Rossi . . Namun kalo bro sekalian ulang lihat race terlihat marc begitu agresif … Selain dari start yang nyodok nyodok … Ia terlihat ngotot ngikutin Valentino Rossi,  sampai sampai di sector 1 ia race diluar kebiasaannya di qualifikasi dimana ini sebenarnya sektornya Marquez . . . Beberapa kali Marq out wide di R1 dan beberapa R awal ..

Bukannya Marc lupa akan teori racing nya di kualifikaai, namun karena sepertinya ia penasaran ( atau mungkin kebawa) samaRacing Style Rider setengah baya di depannya- sang juara dunia 9 kali- VR|46 yang entah kenapa jadi beda riding style dan race pace nya kala itu … Dengan posisi nyaman dalam pengumpulan point seperti Marq, ia terlihat mencoba hal baru seperti yang banyak dibicarakan teman teman jurnalis dan blogger yap gaya 63 derajat nikung sehingga body Marq terlihat jauh lebih dalam. Dan yang gilanya nih bocah, ketika ban depannya hilang traksi saat melibas tikungan lembat ke kanan maka elbow dan knee Marc berusaha menekan track dengan maksud agar motor bisa kembali lagi memperoleh traksi bannya seperti yang pernah ia lakukan di brno .. Namun kali ini karena mungkin tikungannya terlalu pelan maka momen brno tak bisa diulang.

Rossi beberapa kali terlihat nggak mau ngalah setelah di overtake Marquez … Ediiyan ini Rossi apakah karena dia Akamsi, Jadi ngerti senti demi senti sirkuit di distrik Rimini ini? . . . Atau karena doa di helm AGV nya ? Ahhh terlalu klenik …Ternyata ada penjelasan ilmiah di balik itu mas bro sis sekalian. Adalah salah seorang jurnalis inspirasi saya,  Mat oxley yang menjelaskan bahwa Misano adalah ajang ujicoba Rossi akan gaya Racing terbarunya.

Namun sebelum itu Thanks to marquez . . . Performa Marquezlah yang menjadi salah satu alasan Rossi mencari gaya race barunya ini. Posisi Rossi saat menikung sedikit diubah . . . yakni posisinya lebih kedepan dengan tujuan saat menghajar trotel gas selepas apex, ban depan tidak ngangkat atau wheelie karena ada beban lebih di bagian depan .. Easy for you to say . . . Teori sederhana, namun tentu nggak mudah dilakukan saat riding nikung dengan motor berpower edan seperti M1 … Maka tmcblog dan mngkin juga bro boleh heran karena setelah di overtake sekali oleh Marq, Rossi langsung bisa responsif kembali overtake marq di tikungan selanjutnya karena ia punya senjata baru yang bisa mendekatkan gapnya dengan Marq . . . dan Sepertinya Marq Juga baru tahu hal ini

Gaya riding rossi yang seakan memang terinspirasi dari gaya riding James Witham diatas Suzuki GSX 750R pada ajang BSB tahun 92 seakan pula menguatkan opininya yang selama ini selalu ia kumandangkan bahwa : its all about the man instead of the machine70%elektronik yang tidak berhubungan dengan safety harusnya dihilangkan … Biarkan rider sendiri yang belajar menaklukan si motor.

Kalau dari kasusnya rossi pada motor motor balap prototipe modern, biasanya kasus wheelie ban depan ( ban depan ngangkat)  bisa diatasi dengan elektronik anti wheelie atau apalah namanya. Anti Wheelie bekerja dengan cara memutus aliran pengapian sehingga selain bisa mengatur traksi ban, depan namun juga pemutusan pengapian berakibat negatif pada akselerasi, terutama akselerasi keluar tikungan. Rossi Berhasil menggantikan Peran Elektronik Anti Wheelie dengan mengubah riding style yakni cara james Witham . . . Tapi lesson learnya bukan pada teori ridingnya . . . tapi  . ..  bayangkan coba bro 35 tahun dan masih terus belajar, apakah Rider muda lainnya bisa akan seperti valentino Rossi saat umur mereka 35 tahun nanti . . . Pelajaran dari seorang VR|46 … Usia bukan batasan untuk selalu Belajar . . . Silahkan dikunyah kunyah dan semoga berguna

Taufik of BuitenZorg

  • Ditik di dalam Kereta express KL-KLIA menuju Sepang pagi ini

Silahkan bersilaturahmi dengan TMCBlog melalui

122 COMMENTS

  1. Mungkin byk yg mulai menyangsikan kemampuan Rossi mengingat usianya yg sdh tdk muda lagi. Tp utk seorang legend spti dia usia bkn halangan utk tetap belajar. Rossi sdh kenyang makan asam garam dlm dunia balap motor prototip. Mulai dari yg 2 tak dgn mesin yg meledak ledak tnp byk diatur elektronik hingga era 4 tak yg penuh dgn sistem elektronik spt kini.
    Lorenzo,Pedrossa,marquez adlh rider2 juara,tp butuh waktu utk membuktikan dirinya sbg legend

  2. VR46 kini bisa lebih tenang dalam membalap tapi mudah2an bisa seperti dulu yang selalu membalap tanpa memikirkan poin alias just like Marc

  3. Nah bisa disimpulkan, adanya tekanan dari si bocah edian MARQUEZ membuat pakde ROSSI belajar kembali. Duo gila di moto gp ini memang senang belajar dan tidak ragu untuk mempelajari diri sendiri….THE SENIOR MEET THE JUNIOR, AND THEY BOTH ARE AWESOME!!!

  4. Yap,,itulah inti pembalap hebat,,terus belajar dan ga pernah puas dgn apa yg diperolehnya,,beda dgn pembalap yg gagal ditournamen,,trus balik lagi ke habitatnya untuk jadi jagoan lagi

  5. Kalo dah duel rossi vs marc. Yaudah. Nama lorencong seskan tengelam nseperti kejahatan lambaian tanganya dan tendanganya pada rider yamahal lain

  6. Pantes ni si akang Rossi selalu bilang “mengubah riding style”.
    tapi coba mang haji perhatiin di dirt track, gaya si MM93 pas sliding itu lebih ngbanting motornya dan kaya numpak kuda lumping.
    gak heran juga akang Rossi trus maen d Ranch-nya karena dia tau front wheel di race itu lebih penting,coba liat perbedaan ban (atau velg-nya) punya MM93 kayanya lebih wide tp tipis kesamping.
    ya mudah2an race selanjutnya ada pertempuran beda generasi ini…
    yang lebih penting mereka “seru” out of track,bersahabat!

  7. Ntar bakal ada teknologi yang bisa ngatur distribusi bobot depan vs belakang. Jadi pembalap ga bakal kerepotan lagi ngatur2 distribusi bobot macam main ungkat-ungkit. Time will tell…. =D

  8. klo analisa ane sih lebih ke penguasaan track sirkuitnya wak, dan marquez sangat menginginkan battle head to head dikandang rossi yg secara moral rossi lebih unggul…

    😀

    tapi sayang battle yg diharapkan marquez harus pupus karena kesalahannya sendiri..
    next race klo rossi konsisten podium 1 berarti teori new riding style nya itu benar…

    • Kalo masalah penguasaan itu bene, rossi kenal banget misano, namun dua race dimusim sebelumnya Lorenzo kuat banget disini padahal ia bukan anak kampung misano . . . dan untuk kasus pekan kemarin Rossi sendiri yang mengatakan demikian mas bro . . . ia mengubah gaya ridingnya sedikit :

      “If you want to stay on top you must look at what the fastest riders are doing,” Rossi affirms. “I now use more of the top of my body to move outside of the bike to improve turning. I watch and I try to modify my position on the bike and the movement of the bike. I now move forward more to avoid wheelies.”

  9. Masih terlalu prematur untuk mengatakan kebangkitan om rossi yg buat marquest galo mpe jatuh,,,,, tapi semoga di seri2 selanjutnya om rossi mampu tetap dalam perform terbaik…… Go…. Go….. Go…… Go…….

    • no one says its kebangkitan rossi mas bro benar kata bro butuh pembuktian konsistensi , pointnya artikel ini adalah effort seorang 35 tahun yang mengejar gapnya dengan rider muda 21 tahun sebegitu beratnya sampai harus kembali belajar dan menemukan style baru

      • Bener wak haji,,,,, setujuuu……. Selalu tetap belajar kapanpun dan dimanapun,,,, meskipun sudah masuk usia tua,,,, karena ilmu itu bisa diturunkan ke para juniornya kelak,,,, mental pantang menyerah…….

  10. Membaca dan menghayati tulisan tmc di artikel ini,,,betapa sulit nya sebagai se orang pembalap ,..gk cuma mengandalkan motor kncang aja,,skill dan gaya pun kudu mumpuni,,,,,

  11. La kemenangan vr46 kemsrinpun biss menjadi cambukan bagi pembalap yg muda2….
    *lah yooo,,,sing tuo ae iso juara,…muosok aku sing isih enom gk isooo????

  12. beda dengan legend pensiun dini. prestasi baru seuprit kalah dikit udah nyerah. tapi kok diangkat jadi legend motogp gitu ya. ada2 aja.

  13. Menurut saya Marquez_lah sangat mengangkat olah raga ini, dia bisa membuat pembalap sampai ke tehknisi lain harus bekerja keras utk mengalahkannya, bahkan sirkuit yg sudah lama terbengkalai jadi trkenal dgn sang juara ini – Marquez

  14. Hikmahnya selalu belajar pantang menyerah,a thousand thumbs buat VR46……..semoga suatu saat nanti jika MM93 ke Yamaha bisa seperti atau bahkan lebih baik dr VR46.
    Sering2 bikin artikel beginian wak…hehe

  15. Bener bingit mas, tapi di samping itu fisik rossi pas race kemarin lg 100% fit, dan layout sirkuitnya tidak menguras tenaga, ketambahan bonus marq jatoh di lap awal, berbeda cerita kalo di sirkuit dengan variasi tikungkan stopNgo trus parabolik lebih tajem dan 18 lap bertarung full dengan marq…nah faktor alam alias umur jadi jawabanya 🙂
    Tapi pesan menimba ilmu jgn liat umur dapet bgt dari VR46 …salut!

  16. Yamaha dan Rossi terlalu Jumawa.baru sekali podium satu sudah berpuas diri,masih ada seri2 berikutnya bahwa yang muda memang harus lebih baik daripada yang tua.Bravo MM93.

    • Kita disini ambil pelajarannya aja mas, gaada jumawa dari pihak mana pun. Belajar lihat kerja keras Rossi yang umurnya udah gak muda lagi buat ngeimbangin dengan yang muda, luar biasa kan? Kalo muda harus menang lawan yang tua mah itu udah bakalan jadi siklus biasa om. Yang jadi pertanyaan, bisa gak pembalap muda sekarang masih bisa terus belajar buat ngalahin pembalap muda yg akan datang 14 tahun ke depan?

  17. rossi gitu loh….beda ma pambalap kita…udah masuk moto 2 bangganya bukan main…maen safe yg pnting dpt kontrak gede..mo nekad tkut celaka ntar ga bs nikmatin duitnya..cemeeeeennn

  18. rossi ketika mendapat trek lurus kenceng amat ngacirnya tapi ketika dapat tikungan marques lebih cepat sedikit belokannya krna itulah marques tersungkur, kedepan saya yakin VR dapat memnangi kejuaraan kembali krna VR telah menemukan teknik yg pas utk ngacir keluar tikungan, marq khan gitu juga dulunya ketika lurus ngacirnya kenceng amat stlh keluar tikungan tapi kali ini rosi lebih kencang dari marq

  19. Josss artikel nya kang
    advanced pembahasannya..
    ini artikel tentang mah v.rossi dan kang taufik 🙂

    selamat atas karya nya

  20. kok ga dibilang mirip norifumi abe kang haji??? bukannya dulu abe suka nungging2 gini…. cuma dulu konsekuensinya abe jadi sering jatuh…. apa mungkin ya rossi gabungin teknik abe dan witham??? kalaupun iya saya pikir juga ga aneh banget kang, kan dulu rossi udah mendeklarasikan diri sebagai fans abe melalui salah satu nickname dia…”rossifumi”….
    apapun siapapun sumber inspirasinya, ini adalah kabar gembira… karena buah manggis sudah ada ekstraknya……

  21. gile,, mudah2an dengan gaya baru nya rossi bisa posisi 2 juara dunia,,
    taun depan bisa juara dunia,, hehe..
    *padahal yg dibahas kita harus selalu belajar tapi komen nya ga nyambung haha..

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here


Exit mobile version