Home MotoGP Mengupas behind the scenes Transformasi Jorge Lorenzo di 2015 . . ....

Mengupas behind the scenes Transformasi Jorge Lorenzo di 2015 . . . Cara Latihan, cara pandang Lorenzo dan Peran Wilco Zeelenberg

93

Bro sekalian, Valentino Rossi masih memimpin Point Klasemen, Namun menurut tmcblog Jorge Lorenzo boleh dibilang rider paling keren dari segi kenaikan Grafik dan kekonstanan performance di 7 Race  paruh pertama MotoGP Musim 2015,  . . .  posisi 4 di race pembuka, 11 di race ke dua, 5 di Race Argentina dan seterusnya podium pertama di empat race terakhir merupakan bukti kenaikan dan kestabilan Grafik performa Juara dunia 4 kali Grandprix ini . . . Dahulu Jorge Lorenzo itu dikenal Moody, dan selalu mengeluh . . . Namun 2015 ini  ? Beda sob, baik pembawaan , fisik maupun performanya . . . Namun Jorge Bukan hanya sendirian bisa melakukan tranformasi ini . . . minimal ada dua orang yang punya pengaruh kuat yakni Ramon Forcada sebagai Chief Mechanic dan Wilco Zeelenberg sebagai Analis Performa  .  . Kontributor TMCBlog , Manuel Pecino mengirim satu bahan tulisan untuk dipadukan dengan analisa tmcblog mengenai Wilco Zeelenberg di artikel ini sob . . cekidot

Apa yang terjadi pada Jorge Lorenzo di 7 Race pembuka MotoGP 2015 . . . semua orang tahu sebelum dimulainya test pra musim Jorge Lorenzo mempersiapkan fisiknya jauh lebih keras dibanding musim musim lalu. melalui Olah fisik Lorenzo sampai bisa menurunkan bobotnya mencapai 5 kg disaat rehat Winter. Masuk di seri pertama Qatar sebenarnya Jorge sudah menjadi yamaha tercepat di sesi Kualifikasi . . . namun sayang hal non teknis menimpa …. masalah helm . . . Race Austin fisik JL99 sakit dan di Race termas RioHondo Argentina, tiba tiba Lorenzo tidak mengikuti saran timnya dengan mengganti ban secara tba tiba sesaat sebelum Race dimulai . . . Ramon Forcada dan Wilco Zeelenberg mengatakan di tiga Race pembuka ini Jorge Lorenzo seperti orang ‘kebingungan’

Setelah GP Termas, mereka duduk bersama menyongsong Grandprix pembuka Eropa  . . . GP Jerez 2015 . . . Jorge Lorenzo mengaku pasca Pendekatan pra Jerez 2015 ia benar benar mengubah cara pandangnya terhadap persiapan race . . . ia sudah tidak banyak berfikir tentang dirinya, mesin, ban , seting suspesi, elektronik  . .  ia hanya memikirkan apa yang terbaik yang bisa ia lakukan di race. Perubahan tidak hanya dilakukan pada cara pandang Jorge Lorenzo namunJuga cara latihan dan cara manage dari Analis Performanya yakni Wilco Zeelenberg . . .

Dari cara Latihan Jorge Lorenzo . . . Jika Valentino Rossi dan Marc Marquez biasannya bermain menggunakan Dirt Track . . . tidak dengan Jorge Lorenzo, ia lebih prefer berlatih diluar sesi Practice menggunakan road bike Yamaha YZF R6 di track Track . . . kenapa nggak R1M ? Bukan karena M1 punya banyak peran andil  VR46 ya, mungkin karena secara bobot R6 lebih mendekati M1  . . . Dengan R6, Lorenzo banyak berlatih bagaimana memanage tikungan . . . sepertinya ia paham betul bahwa sliding memang adalah salah satu cara cantik untuk bisa mnguasai motor di tikungan, namun ada price that you have to pay dengan sliding yakni “TIME”  . . . yap dimana mana orang tahu ada power dan time yang terbuang percuma saat slide/ power slide, belum lagi kehausan ban  . . . bagaimana caranya nikung dengan smooth dan bisa mengumbar power dengan pol polan saat keluar dari tikungan

Thanks to M1 Fully seamless shift gearbox yang boleh dibilang membantu Jorge  . . . ia bisa lebih lembut selembut kapas ( ada yg bilang selembut mentega / butter ) dalam memasuki tikungan, nggak ada slide slide yang mengerikan. Namun keluar apex, Jorge Lorenzo laksana Hammer, menggetok trotel Yamaha M1 sampai maksimal. Jorge Tahu betul secara Max Power M1 itu masih sedikit di bawah RC123V dan GP15 yang berarti Top speed kalah . . . namun ia sadar, straight hanyalah sebagian kecil dari Track . . . bahkan porsinya nggak sampai 50 % terutama DI Track Track eropa

Yang kedua adalah Perbedaan cara Manage dari analis Performa JL99 yakni mekanik belanda Wilco Zeelenberg. Jorge Lorenzo team menggunakan pola baru pengambilan data mulai di MotoGP Jerez 2015 . . . Mulai GP Jerez 2015 mereka mulai lebih awal . . . yakni mulai FP1  . . . semua data yang diambil mulai pada FP1 adalah penting dan sangat berpengaruh pada keputusan akhir Lorenzo Saat Melakukan Race . . .  dan ini pun belum dilakukan tandem se tim nya Valentino Rossi

Wilco Zeelenberg (1) yang juga mantan Pembalap GP 250 di tahun 91 di 4 race Terakhir selalu telihat mengendarai scooter dan hadir di sisi Track pada sesi FP1 dan FP2 . . . Yap . . . Zeelenberg melakukan analisa secara langsung dilapangan terhadap Performa M1 pada tiap tiap tikungan. Zeelenberg ini dibalik jabatannya sebagai analis performa, sejatinya adalah seorang mekanik/analis Jempolan . . . ia sempat mengatakan bahwa ada beberapa point dalam Race weekend yang menurutnya bisa dilakukan seorang mekanik/analis dalam mencoba menganalisa dan mencari kekurangan motor  . . . Noise, traction control yang berlebihan, wheelie bisa dilihat secara langsung dan bahkan didengar langsung . . .  edaan dari suara aja bisa tahu masalah motor . . . cuma mekanik / analis jempolan yang bisa begini

So saat Jorge kembali ke Pit/ garage Wilco Zeelenberg pun sudah mengetahui perkiraan dimana saja kesalahan kesalahan baik riding style maupun kekurangan seting dari M1 dan segera mengumbarnya di depan Ramon Forcada dan Lorenzo sendiri. Lorenzo sendiri punya kepribadian unik, namun Sepertinya Pasca berhasilnya cara baru Teamnya ini di Jerez 2015 . . . Jorge Lorenzo jadi 100% percaya akan tim dan tim terus menerus menggunakan metoda ini sampai di race terakhir Catalunya kemarin . . .

So buat tmcblog  ada banyak pembelajaran yang bisa kita ambil Hikmahnya dari kupas kupasan transformasi seorang Jorge Lorenzo di 7 Race pembuka MotoGP 2015 ini dari bagaimana kerja keras persiapan fisik, cara memandang, sampai yang menarik peran dari mekanik/ analis yang sampai turun ke samping Track, mencoba menganalisis masalah masalah langsung di hadapan mata dan di hadapan telinga sehingga diperoleh hasil yang maksimal . . . so menurut tmcblog: kedigdayaan Lorenzo di 4 race terakhir merupakan kemenangan Paket Yamaha  . . . Lin Jarvis yang bisa mengayomi team JL99, JL99 nya sendiri yang ‘sudi berubah’ dan juga mekanik/analis yang mau bersusah payah sampai hadir di samping Track . . . sekali lagi . . . ini bukan hal instant

silahkan dikunyah kunyah, semoga menginspirasi

Manuel Pecino – Taufik of BuitenZorg

Silahkan bersilaturahmi dengan TMCBlog melalui

93 COMMENTS

  1. Balapan memang tujuannya untuk menang tapi kalo racenya kayak touring mah pada males nonton
    VR & MM yang bisa membuat balapan jadi seru ya ga pemirsah?? 😀

    • Yoi setubuh sama agan di atas nih,klo jorge di depan dah pasti race jdi bosenin n touring di lintasan,doi pembalap touring kayaknya,mungkan karna doi sadar skill salip salipnya masih di bawah VR,MM,DP

      • Coment bodoh… yang namanya balapan, ya pasti siapa yang pling kencang dan siapa yang finish duluan. Masalah lorenzo duluan, itu berarti pembalap lain ga bisa menyamain pace nya lorenzo..

    • Dimenong-menong balapan itu adu kenceng-kencengan brur. Siapa yg terkenceng ya die yg menang. Mane ade balapan tunggu-tungguan? Ngahahahahaha

    • Komentar bodoh..nama nya juga balap neng..ya kompetisi untuk jadi yg tercepat,,yang oon itu yg komen nganggap motogp kaya touring..yg bego ya berarti pebalap lain yg ga bisa ngejar lorenzo,,SARAN aja..kalo mau nonton pertarungan sengit..nonton UFC aja sana..bukan motogp..DEBLO..
      Wkwkwwk..

  2. wah joss tenan…. info mantap, tidak semua orang bisa n mau mengubah cara pandang terhadap sesuatu jika ia bkn orang yg kuat n orang yg rendah hati. salut buat jorge

  3. Jangan terlalu nyalahin JL99 kalo dia berhasil kabur dulu, setidaknya pembalap lain juga turut andil berperan membiarkan JL99 kabur duluan. Jadi, jangan cuma nyalahin JL99 tapi salahin juga pembalap lain yang tidak bisa membendung JL99.

    Ane bukannya dukung JL99 tapi mbok yo setidaknya realistis sedikit lah. Pemikirannya tuh jangan kayak katak dalam tempurung yang bisanya nyalahin orang lain tanpa bercermin terlebih dahulu.

    • mungkin esok ada usulan aturan baru, kl jl ngacir duluan langsung diberi peringatan agar nunggu yg dibelakang khususnya nunggu markonah, kl ngeyel langsung kena bendera item.

    • ngahahaha betul itu. besok-besok dibikin peraturan baru aja. Setiap kali hohe hoheho ngacir setidaknya 2 detik didepan, die wajib nunggu sembalap dibelakangnye terutama markonah.

      #Biar Kambinger Terhibur karena balapannya seru.

    • Yang salah itu Yamaha, kenapa punya pembalap seperti Jorge Lorenzo & Yamaha YZR M1 ( Kalau di Jamu Paket Tolak Angin Komplit ).

      # Hehehehehehe

  4. Jagoannya kalah malah nyalahin Jorge yg ga kekejar. Kasian Jorge, kalah diolok2 menang disalahin. Hater gonna hate..
    Keep on spartan jl99

  5. Setuju banget sama statemen wak Haji : Ini Bukan Hal Instant.
    Karena memang yang instan-instan itu bagusnya musiman doang.

    Ngahahahaha

  6. JL99 emang bawa motornya ‘jujur’ bgt. Racing linenya gk ada yg ngawur. Kalo udah ngacir duluan emang jd kliatan bosenin. Penonton motogp lebih suka gaya balapnya Marquez,galak beringas dan khas darah muda. Tapi apa hasilnya ? Marc nyungsep mulu.
    Balap motogp bukan cm soal paling kenceng dqn gila dlm membawa motornya. Tp dibutuhin jg kecerdasan,strategi dan pengalaman. Jorge punya itu…….

  7. Km it tau apa? Coba d pkr lg. .jorge hebat it setelah dia memastkan teken kontrak baru dg yamaha! Coba mbok d ulas apa isi kntrak it.apa spt tahun 2013,Jl jd pmblp plg d suport.

  8. oh gitu ya om…
    kasi tau yg lainnya juga, krn mereka masih pada belum tau tuh…

  9. kalau dlihat dari tulisan ini sih terlihat bahwa dasar dari sebuah balapan adlah konsisten. untuk jadi pembalap konsisten itu sangat susah. Gmana gak susah memutari lintasan berulang kali dan harus mencatatkan lap time yang sama tiap lintasan. dan pada level ini Lorenzo memang ahlinya. Rossi sih mungkin tidak sehebat dulu, wajar karena usia, stamina bisa turun drastis saat race. dan Marquez, kayaknya sudah mulai konsisten, yaitu konsisten jatuh terus.

  10. JL99 contoh rider yang keliatan proses pendewasaannya. Kalo mau juara ya butuh proses. Kalo instan ntar jadinya kayak tetangga tuh. Menangnya musiman. Setting motor aje kagak bisa harus pake settingan stoner. Hwehwehwe.

  11. ya semoga penonton ikut tahu kenapa Lorenzo bisa ngacir di depan, sehingga bisa dikomparasikan denga jagoan mereka sendiri. KAlau jagoan mereka sendiri tidak bisa menyusul Lorenzo, jangan salahkan Lorenzonya, tapi salahkan pembalap andalan mereka karena skill mereka tidak bisa mencapai level Lorenzo. Tapi ya sifat dasar manusia, dmana “Bagaimana pun juga pihak orang lain yang bersalah dan pihak yang mereka bela adalah paling benar”

  12. Yg bilang membosankan mah cuma fbh

    Maklum,jagoanya nyungsep

    Balapan kok suruh tunggu2_an

    Kmrn mrgono menang ϑ¡ austin bilang race_nya seru margono superior

    Blogger2 pun gk ada yg bilang balapan touring membosankan waktu itu

    Fbh tolong sekolah deh,biar pinter gitu

    Nonton udah nebeng acara yamaha lg

    Ngoahahahaha

  13. ya itulah kompetisi, menang sejati itu seperti itu ndan jg menangnya sehat, fair, gak asal nylonong membahayakan rider lain,,, menang karena kompetisi bukan menang karena hasil menyalahkan orang lain (suruh nunggu lah, suruh apa lah).

    kalau yg didukung kalah kok yang menang yg disalahin? gak mau nyalahin yang kalah? semoga aja sasis lama Honda benar2 kembali jos, dan sasis baru Yamaha bisa oke juga ( http://www.blogotive.com/2015/06/sasis-baru-yamaha-sasis-lama-honda.html ) biar kita ngelihat duel seru H-Y yang dudah menghilang hampir 5 race, enjoy aja FBH dan FBY yang real aja!

  14. padahal im wilco ini menukangi lorenzo sudah sejak musim 2009 wak, kenapa baru sekarang ya pakai metode ini, kalau menurut opini pribadi saya wak, perbaikan performa jl99 paling dominan disumbang oleh membaiknya pula performa m1pada sektor pengereman dan exit corner (mungkin dipengaruhi oleh full ssg) serta meningkatnya grip bridgestone (dibanding tahun lalu) di bag tepi ban dimana lorenzo paling banyak mengeksploitasi bag ini dibanding rider lain, kalau masalah konsistensi pace dan racing line seperti yg sudah kita tau bersama dari dulu memang lorenzo jagonya

  15. saya netral gan. saya bantu tengahi masalah kalian.

    motogp atau gp500 adalah ajang bergengsi dan yang bakal bikin penontonnya berdebar serta asik melihat pertunjukan aksi mereka.

    ada sebuah regulasi dibuat agar balapan jadi menarik alias kompetitif. ada kelas open, satelit, dll. tujuannya agar balapan menjadi seru jika dilihat.

    ada pula cara tim di kelas pabrikan mencari pembalap hebat untuk bersaing di barisan depan. contohnya marquez. dia dipilih supaya bisa bersaing dengan pembalap tercepat, yaitu lorenzo.

    namun saat ini pembalap bernama marquez itu justru mendapat masalah lain.

    lorenzo yang tampil dominan tapi tak tersentuh sedikit pun akhirnya membuat tontonan kurang seru. juara seolah sudah diserahkan kepada lorenzo. rossi tentu juga, tapi rossi pun ga dapat diunggulkan untuk menyentuh lorenzo.

    nahh… ini masalah waktu saja bro. jangan lupa faktor keberuntungan (sirkuit dengan trek lurus panjang, hujan, lawan bannya haus, sakit, motor rusak, dnf jangan lah yaa ga asik soalnya jagoan anda nanti dikatakan menang tanpa persaingan, dll.).

    mau ga mau harus nerimo bro. sabar. puasa.

  16. Mungkin dulu yg pernah kuliah teknik mesin atau yg lain, mediagnosa mesin atau hal lain dari getaran atau suara itu sesuatu hal yang normal dan sudah menjadi makanan tiap hari.

  17. Dan mudah mudahan semakin dewasa…… Jooosssss lah……
    Kalao ada yang bilang balapan membosankan itu karena efek dari jagoanya yang di gadang gadang gak menang, setiap balapan siapapun pasti ingin yang paling depan, kalo gak percaya tanya aja sama jagoan anda….. Keep smile 🙂 selamat berpuasa

  18. kala Stoner dulu ngacir… kok para haters juga bilang membosankan? Stoner…. Lorenzo….Marquez ngacir kok dibilang membosankan, yang membosankan itu yang dibelakang gak bisa ngejar..mm

  19. kala Stoner dulu ngacir… kok para haters juga bilang membosankan? Stoner…. Lorenzo….Marquez ngacir kok dibilang membosankan, yang membosankan itu yang dibelakang gak bisa ngejar..

  20. agak kurang setuju kalo Hammer/Martillonya Lorenzo diartikan nggetok throttle sampe maksimal, bukannya Martillonya Lorenzo itu karena konsistensinya lap by lap kayak bapaknya yg getok palu, dan terlebih karakternya juga smooth
    imho

  21. Widih sama kayak kuping mekanik sijuki donk…..klo gak salah dulu ada yg komen gitu…..apa semua kuping mekanik canggih yak?????secara mekanik bengkel kampung juga kalo diagnosa juga dengerin suara mesin trus simpulkan kira2 kerusakan dimananya…..btw JL mmg banyak progress semoga gak mewekan lagi.tapi……jagoanku tetep MM 93 n VL 46 biarpun masih suka dlosor n sdh tua….

  22. “namun ia sadar, straight hanyalah sebagian kecil dari Track . . . bahkan porsinya nggak sampai 50 % terutama DI Track Track eropa”

    Kereeee.. smpe sgitunya analisa hngga bs diambil keuntungan dr hal tsb….

  23. Wah mirip pengalaman ketemu mekanik kaya gitu:
    Begini ceritanya. Pak de! nyetel klep ko gak pake itu apa namanya…. firring order! Ya itu pak de, kalau saya pake perasaan saja, wah baru ini ada mekanik pake perasaan. Amazing wow . NAAAGGHH setelah itu pak de nyoba start engine. Mak dhuerrr engine hidup. Namuan sebagai orang awam saya Mendengar suara engine bunyinya klepek klepek dhuer. Akhirnya saya menyingkir sambil berkata dalam hati ada yang salah dg perasaan pak de.

  24. Mas taufiq trims byk artikelnya utk ulasan motogp sangat lengkap, sekali lagi Joussss Gandossss….kotos2 bwt artikelnya. Slnya kita para biker lbh mengerti. Utk mslh ketikannya mas Taufiq kadang2 ada yg kurang atau kebalik, hehehehe tp gpp kok sy bs ngerti, jgn marah y mas hya sekedar masukan kok. Tetap Joussss buat blog ini

  25. performa si Majorcan ini bikin saya yang fans nya VR46 kadang tersenyum kecut…
    iri? enggak juga, spirtif aja!
    siapa yang work hard dapet kompensasi nya

  26. setuju bro..dia memang si “mr apik racing line” jarang “ngawur” belum pernah liat pembalap motogp seapik doi lucunya doi bisa menang dovi juga apik tapi jarang menang. beda rossi dan juga marq yg jago sliding di tikungan “memaksa” bisa cepat masuk keluar tetap di racing line coba liat marq doi maksa terus nyungsep nya juga terus

  27. Wak haji…gak salah nih pakde wilco dibilang mantan mekanik?
    Setahu gw dia mantan pembalap motor.
    Terakhir juara 4 dunia kelas 250cc sebelum akhirnya pensiun dan jadi manajer tim balap World Supersport Yamaha team.

    • yap betul, saya tulis mekanik dengan arti yang general, jangan disamakan sama mekanik montir ya 😀
      awalnya mau nulis coach, tapi ada ramon forcada . . . mau nulis analis, masih agak aneh .. padahal jabatannya sendiri adalah performance analyst

  28. ikut
    inget Wayne Rainey..klo sdh didepan dia akan lepas 2-5detik lebih..mirip lorenzo..si mister konsisten

  29. Strategi utama menjuarai seluruh seri di kawasan eropa dan meraih poin di setiap sirkuit lainnya tanpa DNF

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here


Exit mobile version