Bro sekalian, Musim depan MotoGP 2016 secara umum yang kita kenal adalah Musim kesetaraan MotoGP dimana setiap team secara regulasi berada pada posisi yang sama kuat karena secara ukuran maksimum tiap rider berhak menggunakan Motor dengan spek mesin yang sama, spek elektronik yang sama , dan spek Software yang sama . . . pokoke perbedaaanya boleh dibilang tinggal bergantung di Ridernya itu sendiri . Pekan lalu kita telah mengupas ECU dan Software dari MotoGP 2016 . . . Yang terlintas di Otak Kita bahwa semua akan sama . . . Bagaimana dalam prakteknya? Nggak sob . . . Single ECU : YA – Sensor : TIDAK . . . Gimana maksudnya ?
Jadi Gini tmcblog memperoleh report dari Jurnalis sekaligus kontributor Manuel Pecino dari Misano pekan lalu yang sempat berbicara dengan Petinggi Dorna Sports Mr Carmelo Ezpeleta bahwa dalam perjalanannya Dorna Sebenarnya Ingin agar semua Rider menggunakan Elektronik yang sama Persis, namun Baik Insinyur dari Honda Maupun Yamaha menemukan adanya ‘bug’ dalam Software yang menyebabkan error dan berpotensi mengancam keselamatan Riders/ Pebalap.
Baik Mr Shuhei Nakamoto dan Mr Kouichi Tsuji, dari Honda dan Yamaha mengumumkan bahwa mereka tidak akan menggunakan software pada motor mereka sebelum dipelajari terlebih dahulu oleh insinyur mereka ” siapa yang mau tanggung jawab jika sesuatu terjadi pada pebalap ” begitu kita kita ancamannya. Dan memang saat Mr Carmelo Ezpeleta mengumumkan rencana MotoGP mengunakan Single ECU ( Magneti Marelli AGO 340 ) , ada sedikit celah jendela amandemen yang bisa digunakan yakni konsensus antara pabrikan atau masalah Keselamatan (safety)
Dan oleh sebab itu pekan kemarin Dorna Mengirimkan pula satu Press release ke TMCblog newsRoom Yang sifatnya “ immediately Effect ” bahwa Tiap Pabrikan diperbolehkan menominasikan penggunaan satu sensor yang tidak digunakan oleh Pabrikan lain ( skrinshotnya bisa dilihat di atas) . Sensor Yang digunakan tersebut hanya boleh digunakan sebagai data Logging yang tidak memiliki efek terhadap sistem kendali dari Motor
Maksunya data logging disini adalah Sensor tersebut hanya bertugas membaca data saja mas bro . . . jadi satu arah, mendeteksi parameter, lalu mengirim ke Data Logger dan menyimpan atau mentransfer ke interface . . . TIDAK mengolah lalu membalikkannya ke Actuator sebagai sistem pengendalian, imho, cmiiw
Setelah Membaca Press relase di atas . . . jelas Otak TMCBlog langsung terbang melayang ke sosok TorDuctor atau sensor torsi yang digunakan Di Honda RC213V dan Juga sensor Torsi Serupa yang rumornya juga digunakan Oleh yamaha . . . Yap bisa jadi Sensor ini lah yang dimaksud dengan satu sensor pembeda antara Honda dan pabrikan lain itu 😉 . . . terlebih lagi jelas akhirnya bahwa Platform inersia dari MotoGP 2016 akan tetap terbuka . . . Inersia-torsi jelas berhubungan
Nah bagaimana pendapat Pabrikan Lain ? adalah General Manager Ducati Corse, Gigi Dall’Igna Yang berteriak Lantang dan mengatakan bahwa apa yang Honda dan Yamaha sebut sebagai “sensor” hanya sebuah ” Kamuflase” Gigi berkata : ” Itu bukan hanya sekedar Sensor, Itu adalah sebuah Komputer dengan kecerdasan sendiri ” Jlebb
Sebelum ini Gigi dan Ducati pun menantang Honda dan yamaha untuk menghomologasi sensor sensor tersebut dalam artian sensor tersebut bisa di ‘beli’ oleh Pabrikan Lain dengan harga tertentu . . . dan tentu saja pada akhirnnya Tantangan ini ditolak baik oleh Honda dan Yamaha. So Jadi Gini deh . . . setidaknya kita tahu bahwa Di musim ‘kesetaraan’ pertama MotoGP 2016 nanti tidak 100% semua Pabrikan/ rider/ team akan setara . . . TMCBlog jadi tambah kepo bin penasaran, dan berniat menanyakan ke Mr Paolo Ciabatti di Motegi nanti, mudah mudahan Visa Cepat selesai nih (doain yaa) silahkan dikunyah kunyah dan semoga Berguna . . .
taufik of BuitenZorg & Manuel Pecino
Silahkan bersilaturahmi dengan TMCBlog melalui
- email : taufiknmotorcycle@yahoo.com
- instagram : tmcblog
- whatsapp : +62818103404 ( whatsapp only )
- Facebook TMCBlog
- Twitter Resmi TMCBlog @motoupdate
- blog alternatif ; http://ringpiston.com
- Video Blog : http://tmcvlog.com
- Android App : Google Play Store
- iOS App : App Store
Good morning
Yamaha ama Honda tetap superior dari sisi teknis motornya.paling tidak ‘sensor’ yang ga dimiliki pabrikan lain.
Klo semuannya disama ratakan speknya.lalu di motogp apa yang jadi fokus pengemabangannya wak haji?
mungkin disitu juga perimbangan dari dorna, motogp adalah laboratorium berjalan dari RnD
siip
di tesss dulu sama insinyurnyaaa 😀
jos
komputer dengan kecerdasan sendiri???
wah, mantap betul wak.
asyik
Pak haji go internasional
Tontonan yang menarik
Ke motegi ga usah pake visa…tinggal registrasi aja, makanya ganti dulu pakai e-passport dong.
Visa juga cuma 2-3hari kerja beres koq datang pagi sebelum jam 12 aja ke thamrin.
suwun infone kang mazzz
Wak haji ikut doonk hehehehe
aduh intinya jadi gimana wa haji… gagal paham nih hehehe
intinya gini
ecu : sama
software : sama
sensor : nggak 100% sama, ada sensor eklusif yang tidak dimiliki pabrikan lain
oh begitu…
Torductot gtu looohhh, beda kan ama yg cuma pasang sayap, colek dikit langsung terbang, cfa coba yg ngekorrr….?
Ruwet, ***** Edited by taufik – bahasa terlalu kotor
ane kasih penjelasan dikit mungkin bisa cocok ma yg kang taufik ceritakan :
sumua angka2/data yg diperoleh dari sensor cuma disave di data logger, data/angka2 tersebut tidak untuk dijadikan parameter mengkontrol semua pergerakan mesin atau hal2lain.
contoh : data/angka2 putaran mesin tidak dijadikan untuk mengkontrol ban belakang.
aneh klo gtu buat ap sensor dipasang klo bukan buat inputan? penjelasan wak ji udah bener sensor hanya sebagai pemberi data bukan sebagai pengelola, cuman satu arah gak bisa memerintah
Sip..
Iya tanyain langsung Wak Haji ke DORNA sport, sedetil mungkin, kaya nya kalo speknya mendekati sama pasti race 2016 bakal seru kaya di Moto2 . . .
weh kadang kadang saya bingung, saya ini kan cuma ‘blogger’
haruse ini kerjaan para Jurnalis nih 😀
kan lg booming pepatah mengatakan @ GA KETURUTAN JD JURNALIS. . BLOGGER bisa ngrakap jd jurnaliss.
Sekalian menyelam. ..dijamin,indonesia jd terkenal.
Kan 2017 sentul gelar motogp.
hahahaha yo wes flowing ajah yah mas
ujung2nya jd sprti g ad prbahan dong wak, dmn tim2 pbrikan ttep pnya snjata lbh dbnding tim satelit, atau tim2 yg udh mapan elektroniknya ttep pny keunggulan dr tim yg blm pny elektronik canggih. lm2 jd bngung, knp gk ttep aj sprti skrg, cm kl mau lbh setara buat aturan homologasi biar tim lain bs pnya tknologi itu, kyak superbike…
ini jd bngung tjuan awal dr ide satu ecu ini apa…
Ya sepertinya gini, keberatan awal karena soal Bug di software . . . dan Dorna -> magneti Marelli,merasa belum bisa mengejar solusi sampai opening di 2016 sehingga untuk minimal setahun ini 2016 masih dibuka Platform inersianya . . . Kalo 2017 ? entahlah kita lihat nanti
honda teknology terdepan
fby garis keras mana paham ginian wak..
tapi sukurlah smart reader banyak kok.. makasih infonya
akankah bakal seseru superbike?
masak serunya cuma pas hujan doang ekekekeke
makin ribet ya? hmm,,
croott
Berarti kedepan pabrikan hanya sebagai pemasok mesin, dan selanjutnya tim yang memiliki sponsor yang kuat berpotensi menjadi tim yang kuat. (disamping rider dan mekanik).
Terus kalo emang jadi RnD berjalan, toh yg bisa dimainin, mesin,sasis,aerodinamika gitu ya wak?secara electronic dah disunat abis2an.
mesin nggak bisa karena Sealed !
sasis dan aerodinamika open dan bisa di utak atik walau dengan koridor tertentu, seperti misalnnya pasang winglet tapi lebarnya nggak boleh lebih dari sekian
Biasane insinyur pabrikaan ( hond dan yamah) akan lebih pinter untuk mengakali dan nemuin ide2 baru..seperti di balap F1..
Suiiiiip…….pak de…!!!!
Smoga Lancar dan cpat kelar wak….
Klo sperti ini ya seru jg blapannya.bisa sling cucuk2an.. Tinggal Skil rider dan faktor nekat plus sruntulannya ????.. Tpi ttap aja kyaknya Honda ma Yamaha punya keunggula.apa lg ada sdkit celah yg wak sbut diatas…
Kira2 di pasang ndek smash ngunu piye wak……hihihi..!!!
ya mahalan sensornya sama motore mungkin ya
hmmm, sama rata, sama rasa
Sekarang ducati pake sensor torsi ngga wak?Berarti dengan kata lain kalau honda dan yamaha ngga pake sensor torsi, ducati bisa menang telak dong wak? Sekarang aja bisa ngejar, apalagi kalo semuanya disetarakan ya CMIIW
hal hal beginian biasannya memang clasified .. .
dan saya belum mendengar ducati menggunakan sensor demikian, entahlah
namun noted nanti saya tanyakan jika memang ada kesempatan itu
mgkn pake cuman gak secanggih punya honda ma yamaha, mgkn sensor biasa one way, sensor torsi pasti perlu
kenapa gak sekalian tanpa elektronik -yg canggih- sj… jd kyk motor jadul…ingat motor2 dulu yg bs jalan tanpa aki 😀
sekarangkan jamannya perang teknologi baik mekanik maupun elektronik smp software… ini berarti teknologi jepang msh lebuh unggul
sebenarnya ane kurang setuju kalo semuanya 100% di sama rata kan.
kalo tim lain boleh membeli sensor, itu sama aja kayak tim rendahan beli setingan motor dari tim terkuat agar bisa podium. Lalu esensi balapannya dimana?
Kalau mau kompetitif justru itu adalah “TANTANGAN” tiap pabrikan menciptakan motor terbaik. Bukan bisanya cuma merengek minta disamain ECU, SOFTWARE, SENSOR, TEKNOLOGI dll..
Karena itulah lahir teknologi motor yang berbeda-beda dari tiap pabrikan dengan tujuan dan fungsi yang sama. Karena salah satu esensi motogp adalah riset RnD teknologi motor tiap pabrikan agar tetap berkembang, bukan dikekang.
Kalau mau semuanya sama, balapan OMR aja pake motor satu merk, satu tipe atau main gokart aja sana!
itu mungkin salah satu pertimbangannya
Ane setuju, cuman terkadang hal ini juga yg jadi dilema Dorna. Kalo tanpa penyelarasan, tim yg juara bisa dipastikan “cuma itu-itu aja”, begitu diselaraskan, malah ada konflik batin: “adu teknologi prototype, tapi disuruh sama”, ini yg susah.
sekalian aja pke mtor yg sma,,,,,,,,,,,motogp kan pmbuktian suatu pbrikan akan khebatan mtornya dan buat promosi ke dunia,,,,,,,klo kkuatan mtor sama apa untungnya ikut motogp bgi pbrikan motor,,,,,,,
itu lomba di asia talent cup namanya motere sama 😀
klo mau disamain smua.. mendingan lomba lari aj dah..
tinggi n berat identik.. krna takut dibilang lbh ringan dll..
tanpa pk sepatu.. krna takut sepatu nya ada teknologinya..
tanpa pk baju n celana.. krna takut beda2 beratnya..
biar ktauan sapa yg cepat n sapa yg lambat..
atau lomba di moto2 😀
karena Ducati juga punya dan blum bekerja sebagaimana mestinya. cem Ducati di WSBK, gak bisa di ganggu gugat.
Pirates are still pirates
hahahahhaaha, ducati always pick the pirates way
bisa dipastikan kedepannya inovasi teknologi pada motogp sedikit berkurang karena regulasi, semoga saja akan ada kejuaraan lain yg lebih mengutamakan pengembangan inovasi teknologi.
tak KETURUTAN jd fbh ato fby . . .wk hji ikut2an latah @jleeb
2016?! Menarik kii
lho kosa kata ‘jleb’ udah di patentkan oleh fans boy ? #sayabarutahu 😀
Jlebbbb……
Dalem bener…..
Gak boleh di jual ya h.. tapi disini malah beredar yg katanya tecnologi motogipih hh..
Karena Honhon terlalu superior maka Yomoh & Ducot Protes agar penyeragaman ecu cepat dilaksanakan karena mereka Yomoh & Ducot SUDAH LEBIH DULU pakai ecu Magneti.
Ajang balap Prototipe Tecnologi kok dibatasi dasar Dorno dorno ?
itu hebatnya org jepang, meniru dan membuat lebih bagus,
wah bacaan kelas tinggi nih, agak susah mencerna wak hehe… diilematis jg sih untuk kedepanya..
*di satu sisi-ajang motogp adalah ajang dmn pabrikan meracik dan mengembangkan prototype tnp batas n sesempurna mgkn guna memperoleh hasil lbh baik dr thn sebelumnya, contohnya laptime record.
*di sisi laen, pihak penyelenggara motogp Dorna menginginkan motogp lbh berwarna, yg dominan podium tdk itu2 aja atau dg regulasi itu untuk sebuah kemenangan diperlukan 70% skill, sisanya peforma motor—cmiiw
kalu sama semua, jadi sama saja spt wsbk,
jadi bukan loma moto gp lagi,
ini khan lomba selain rider, juga lomba pengembangan teknologi,
plus jadi tempat belajar para engineer mesin
spt F1 juga gitu, jadi ajang pengembangan
semua motor juga pake sensor,
cuma jumlah sensor dan type sensor apa, tiap pabriken ngak sama.
tapi kenapa di blog yg dibahas cuma sensor punya honda doang?
sensor yg dipake ymh ngak pernah di bahas?
bikin algoritme
RCV bakalan seliar2nya neh…
Chatterrrr geterrrrrr……rrrrrrrrr…
Biaggi : i have no feelin with my front end..
Pedrosa : my arm semuten cak!
Ngoahaha..
ohh ini toh ecu PIRELLI itu ckckckckc
Inventornya Petruk..
Ngiahahaha…
Insinyur Mbekha emang canggih2…
Saking canggihnya….
Jleb!
klo pengekangan pengembangan kyae gak tetap bisa mengembangkan cm caranya beda, team lain juga pasti ada pengembangan cuman disini adalah lebih keuntungan dana riset awal untuk pabrikan yg notabene resource-nya kecil, dapet sesuatu yg gak perlu riset awal karena sudah disedian tgl dikembangin, mana perlu gak perlu dan setiap pabrikan pasti punya rule dewe” lah, gengsi mereka pasti ada gak mgkn plek tanpa pengembangan, gak bakalan secekat itulah pikirannya
Jaman doohan dulu..beliau kontrol motornya ampe geol geol…gas pooll pokoknya..
Rear wheelnya gila2an…di Catalonia bisa pangkas sekian detik di R3…parabolica serasa uenteng…
N untuk sementara yg bisa praktekin cuma Vale. Gak tau rider ababil setelahnya…
teknologi itu berkembang karena ada perbedaaan,
bukan karena persamaan,
kalu persamaan artinya engineer ngak mikir lagi, otaknya jadi ngak uptodeted
Engine dua tak emang ciamik biat rear wheel steering…gak terhitung berapa kali roda NSR Doohan spin di long corner…
Gak tau kalo engine 4 tak.
pengen juga sih demontrasi master of slide Mccoy n Noriyuki Haga terjadi lagi di tahun depan.
Mccoy mempraktekkannya di YZR 500 dan Ninja ZXR RR
Haga dengan YZR 500 Redbullnya.
N ane rasa cuapan Gigi bener apa adanya…
Harus diinvestigasi n disetarakan…ane yakin ducati bisa seimbang.
Bosen juga Motogp didominasi 2 pabrikan doank…makin banyak yg nimbrung di group depan makin baguslah sirkus Motogp.
kalo saya pribadi setuju dengan penyetaraan, karena ini bukan sekedar perang teknologi, ini perang financial. yg kaya dan banyak uang bisa menang mudah, tp yg financial nya terbatas ya gitu2 aja. saya paham tujuan Dorna itu untuk membuat kesetaraan, jadi tim dengan dana terbatas juga bisa menang atau minimal podium.
after all, motor bukan hanya sekedar elektronik, kembali ke fungsi tradisional nya, motor dijalannya oleh mesin. so, tiap pabrikan punya mesin yg beda eventhough memakai 1 elektronik yg sama. yg saya lihat dr regulasi baru ini, motogp akan berkembang jadi tontonan sengit bukan monoton seperti motogp di 6-7 tahun lalu.
6-7 tahun belakangan ini*
Ducati sdh dikasih “banyak bonus” pada musim ini TP Kok msh kurang aja ya, heran deh
yang penting balapan tambah seru n ga ada yg ngacir duluan
—
https://dk8000.wordpress.com/2015/09/16/3631/
tu sensor smoga bisa di aplikasikan di motor bebek & metik indonesia..bakakakka
32. bandit – September 16, 2015
sebenarnya ane kurang setuju kalo semuanya 100% di sama rata kan.
kalo tim lain boleh membeli sensor, itu sama aja kayak tim rendahan beli setingan motor dari tim terkuat agar bisa podium. Lalu esensi balapannya dimana?
Kalau mau kompetitif justru itu adalah “TANTANGAN” tiap pabrikan menciptakan motor terbaik. Bukan bisanya cuma merengek minta disamain ECU, SOFTWARE, SENSOR, TEKNOLOGI dll..
Karena itulah lahir teknologi motor yang berbeda-beda dari tiap pabrikan dengan tujuan dan fungsi yang sama. Karena salah satu esensi motogp adalah riset RnD teknologi motor tiap pabrikan agar tetap berkembang, bukan dikekang.
Kalau mau semuanya sama, balapan OMR aja pake motor satu merk, satu tipe atau main gokart aja sana!
==================
gw setuju ama ini….kalo semua dihomoglasi terus kerjanya para team mekanik enginer laennya apaan…cmn ngembangin aja?….honda dan yamaha dah kerja keras keringat bercucuran…( lebai)…dan biaya juga gak murah!…terus yang laen tinggal beli terus ngembangin?….jual aja semahal2….kalo gak yah ducati gak beda jauh ama negeri tirai bambu…..gak inget apa ssg yamaha butuh berapa tahun buat perfect kaya sekarang…lah ntar ducati tinggal beli aja mo yamaha atau honda..terus dikembangin….so easy! ( walaupun gak semudah itu…tapi mereka cerdas2 kan)…kebanyakn mau nih ducati…
pabrikan eropa gak ada yg bisa ngejar pabrikan jepang kayanya….
Pertanyaan saya,.. apakah torductor dan sejenisnya (yamaha) itu sensor 2 arah (bisa read dan input trus execute actuator) atau cuman sebatas read doank??
Tapi semisal cuman read doank, maka actuatornya pun bisa pake sensor yg laen bukan? ga hanya lewat torductor..
Klo MotoGP cuman ajang balapan dengan motor yg identik.. maka esensi pesaingan pabrikannya dimana ya?
Samain aja semuanya wak..
Motornya sama..
Ridernya juga sama..
Sama sama tingginya..
Sama sama beratnya..
dan kalo bisa ridernya sama sama dari Indonesia semua..
teknologine ngeri ya, semoga bisa makin seru dan tidak ada yg jadi alienn
btw misalnya motogp tahun 2015 sudah selesai, apakah boleh mengembangkan mesin untuk tahun 2016?jika boleh apakah ada pembatasan buat mesin misalnya part yg nggak boleh dipake, bahan yang boleh dipake.
Lama lama Motogp peraturannya simple aj Wak Haji… tiap team Suruh Beli Motor Di Dealer…. nah Beres to… ayo sales mana sales… teknologi motogp ini dari dealer….
@Ripcord.
Kalau adu teknologi jelas tim privateer gak bakal menang lawan tim pabrikan. berbeda dengan era GP500, tim privateer bisa podium dan juara seri. di era modern ini yang paling berpengaruh adalah uang. makanya Honda takut sekali terkait Ducati yang ambil opsi open factory dari pada factory. karena dengan masuk ke kelas open mereka bisa mengembangkan mesin dan sassis lebih jauh lg. dan gw yakin Ducati kedepan bisa jadi ancaman buat Honda dan Yamaha, apalg ecu nya menggunakan Magneti Marelli yang nota bene ya you know lah sama2 pabrikan Italia.
Apakah motogp 2016 nanti di spido ada tulisannya HAI BROO… BRO MAU KMNA BROO?? kan termasuk cangih n itu hanya ada di teknologi motogp yaMaho wak Haji… makash
Semoga moto gp..bisa serame jaman sete gibernau..biagi..rossi..
kenapa honda males make ecu Magneti Marelli karena mereka punya ecu rahasia super canggih yg belum dirilis. namanya ecu pirelli. bahan lentur kaya karet, bentuk bundar. cuman insinyur nya lg pusing mo diselipin diatas silinder sebelah mana ? ga muat bro. muehehehe
YG MERENGEK TUH DUCA-TI ADA HENTI, fans boy malah koar aneh2, Torductor, kontraktor,kontrasepsi sifatnya rahasia, baik oonda & yamamah jg punya, dasar keterbelakangan mentall,
gak sekalian bareng di RSJ sama yg ganteng ini,
tuh dah di jelasin sama yg punya hajat,,,
Rengekan yamaha akhirnya didengar..
Saking takutnya sma kedigdayaan HONDA dan ECU SINDENGEN,,,,
Ampun om….
Apakah menurut Anda : Motorjipi itu teknologi tertinggi dan segala – galanya???…… Jawabannya : Motorjipi itu cuma teknologi sepeda motor doank, tidak lebih daripada itu, mau jungkir – balik ya tetap sepeda motor 😀 😀 😀 ……. Kalau kagak percaya silahkan buktikan motor jagoan Anda beserta pembalap favorit Anda kalau melintasi rel kereta juga berhenti, kalau motorjipi itu hebat, coba saja kereta itu dilawan 😀 😀 😀 ……. Kalau kagak percaya lagi silahkan motor jagoan Anda beserta pembalap favorit Anda menyelam di lautan / samudera, apakah bisa lebih hebat daripada kapal selam???……… Kalau kagak percaya lagi silahkan motor kebanggaan Anda beserta Anda sendiri mencobanya, apakah Anda merasa hebat??? 😀 😀 😀 …….. Resiko ditanggung Anda sendiri ya !!! 😀 😀 😀
Apakah menurut Anda : Motorjipi itu teknologi tertinggi dan segala – galanya???…… Jawabannya : Motorjipi itu cuma teknologi sepeda motor doank, tidak lebih daripada itu, mau jungkir – balik ya tetap sepeda motor 😀 😀 😀 ……. Kalau kagak percaya silahkan buktikan motor jagoan Anda beserta pembalap favorit Anda bisa tidak menggantikan truk – truk di jalanan, truk saja bisa mengangkut / menarik 25 ton lebih beban, padahal tracknya kacau seperti jalan berbatu, dsb tidak semulus aspal sirkuit motorjipi , kalau motorjipi itu hebat, coba saja narik pasir / kontainer 25 ton, pasti belum apa – apan sudah rontok dan ambrol 😀 😀 😀 ……. Kalau kagak percaya lagi silahkan motor jagoan Anda beserta pembalap favorit Anda terbang di udara, apakah bisa menandingi pesawat terbang???……… Kalau kagak percaya lagi silahkan motor kebanggaan Anda beserta Anda sendiri mencobanya, apakah Anda merasa hebat??? 😀 😀 😀 …….. Resiko ditanggung Anda sendiri ya !!! 😀 😀 😀
sinting….
Bruud ente kok tetep pekok ya?