Home Pabrikan Yamaha Sharing Desain Pengunjung TMCBlog Mengenai Yamaha R25 Turbocharged

Sharing Desain Pengunjung TMCBlog Mengenai Yamaha R25 Turbocharged

53

Bro sekalian, pasca tmcbog merilis berita tentang R3 berturbocharged yang disinyalir sedang ditest di Sirkuit Di Italia, secepat itu pula Bro Ismail mengirimkan email ke tmcblog   . .. isi surat pembukannya begini sob  . ..  : kang  Taufik, saya pagi ini lihat postingan yang sangat menarik soal terdeteksinya Yamaha R3 Turbocharged di Italia, http://645.879.myftpupload.com/2015/10/15/yamaha-yzf-r3-dengan-turbo-terdeteksi-di-italia-edan-bener/ . Nah dulu saat R25 baru launching, saat saya baru meminang motornya, hehe…. saya kepikiran untuk memasang turbocharger di R25, bahkan saya buat sketsanya.

Mengapa menarik memasang turbocharger di mesin seperempat liter? menurut saya dengan konfigurasi mesin yg sudah multi-cylinder (2 cyl R25) akan memungkinkan memanfaatkan tendangan gas buang sebagai penggerak turbin turbocharger. Apalagi dengan tambahan forced induction seperti turbocharger bisa mendongkrak sampai 40 % tenaga. Kebetulan saya sangat familiar dengan mesin-mesin ber-turbocharge walaupun yang berukuran besar, (genset 6 – 12 cylinder) hehe…. jadi saya tertarik mengaplikasikannya di motor 250 cc. Nah, cekidot kang sketsa saya dulu untuk R25 turbocharge (bisa dicek tanggal dibuatnya), setidaknya bisa memberikan gambaran seperti apa pemasangan turbocharger di motor

Lalu Mas bro Ismail hendry menambahkan penjelasan mengenai sketsa dan desainnya mengenai R25 Turbocharged yang tentu saja tmcblog cukup tertarik untuk melampirkannya disini untuk mas bro Bisa lihat semuanya .. .  :

Prinsip kerjanya, pada turbocharger terdapat 2 ruang turbin, yaitu turbin tempat lalunya gas buang dari exhaust, yang akan memutar turbin di ruang lainnya yg berfungsi mengisap udara luar yang akan disuplai ke intake manifold. Gas buang dari exhaust digunakan untuk memutar turbin sehingga udara yang terisap akan lebih banyak dan tinggi tekanannya. Namun sebelum masuk ke intake manifold udara yang panas (induksi dari gas buang) didinginkan dengan intercooler. Setelah melalui intercooler tadi baru udara dingin masuk ke intake manifold dan tercampur dengan bahan bakar di ruang bakar.

Pada umumnya turbo baru akan aktif (spooling) pada putaran mesin tertentu, dan belum aktif pada putaran rendah. Semakin tinggi putaran mesin maka makin banyak suplai udara ke intake, dan tekanan udara pun meningkat, karena itulah tekanan (boost) dari turbo akan dibatasi, untuk ketahanan part internal engine dan turbocharger itu sendiri. Ada sistem yang akan melepas kelebihan tekanan melalui external wastegate. Selain membatasi tekanan turbo, kompresi ruang bakar juga harus diturunkan.

Semakin meningkatnya suplai udara maka dibutuhkan kalkulasi ulang debit bahan bakar yang disemprotkan injektor. Karena itu ECU standar perlu dimanipulasi dengan penambahan piggyback atau mengganti dengan ECU programmable sehingga dapat diatur debit dan timing di tiap rentang RPM agar air fuel ratio (AFR) optimal.

Demikian kiranya gambaran singkat sistem kerjanya di motor kang. Aplikasi turbocharger sudah lazim dipakai untuk menambah tenaga dengan metode forced induction. Selain mudah mengail tenaga, biasanya aplikasi turbocharger instan tidak perlu merubah profil camshaft maupun ruang bakar yang rumit seperti halnya ‘korekan’ pada mesin naturally aspirated (NA). Semoga bermanfaat kang, maaf penjelasannya sederhana sekali.

Nah mas bro silahkan dikunyah kunyah dahulu setelah itu baru kita diskusikan mengenai teknologi ini . . . apakah cukup menarik jika di produksi versi Massalnya nih ? silahkan dikomentari dan semoag berguna

taufik of BuitenZorg

Silahkan bersilaturahmi dengan TMCBlog melalui

53 COMMENTS

  1. nah ini ribet urusan itung itungan turbo. Nentuin besarnya bilah yang di turbin sama kompresor. Turbin kecil otomatis tenaga RPM rendah meningkat tapi RPM tinggi loyo. besarnya boost udara yg masuk, kompresi wajib turun.

  2. biaya nya bs ckup buat bli Er6.

    pmerintah blm ad regulasi pwr/cc . trlalu bahaya power gede tp sisi lain ga d upgrade [brake, traction contrl,suspensi]. mnding bli moge sudah dpt paket keseluruhan.

  3. penambahan turbo di R25 sepertinya memerlukan biaya yang cukup besar, tapi mungkin gak ada masalah buat yang sudah hobi dan anti mainstream, kalo dilihat diforum R3 yang memasang turbo diatas memang benar2 dilakukan modifikasi dengan penuh perhitungan dimana dimulai pemilihan jenis turbo yang hanya sebesar telapak tangan orang dewasa, sampai fabrikasi exhaust manifold dan penambahan spacer antara oil pan untuk menambah kapasitas oli mesin. Kalo di lihat ke belakang sportisi pernah memasang turbocharger juga untuk ninja 250fi ato sebelumnya ada yang pasang juga di ninja 250 karburator. Mungkin selanjutnya ada yang mau trial di R25 trus dijual kit PNP nya semacam kayak di honda jazz yang sudah banyak kit turbochargernya,

    ini link R3 dengan turbocharger
    http://www.r3-forums.com/forum/753-yamaha-r3-garage-build-area/67082-yzf-r3t-turbo.html

  4. Brilliant bro!
    Tp ijinkan sy yg awam ini nyumbang opini.
    Sy pesimis untuk dijadikan masspro, mungkin untuk event balap aja kali ya, yg penggunannya ga didesain tahan lama. Selain itu juga masalah biaya.
    Kenapa? Karena dengan adanya part turbo, maka diperlukan material ruang bakar yg durability nya tinggi, seher + head silinder + klep + temen2nya.
    Selain itu yg ga kalah pentingnya adalah pengaturan debit udaranya, katakanlah dengan pembacaan tekanan udara dalam skala ‘bar’, solusinya mungkin kita bisa mendesain suatu valve buka tutup pada tekanan tertentu atau mendesain putaran turbinnya (niru desain kopling automatic kali?), di situ kita butuh sensor yg akan diproses ECU.
    Sampai sini part tambahannya sudah cukup memakan biaya (?), yg tentu akan berdampak ke harga jual yg melambung.
    Jadi mungkin belum saatnya untuk diaplikasikan di motor kelas ekonomi menengah 250 cc mass production, kecuali mau bikin kelas baru : sebuah motor super dengan kubikasi mesin kecil.

    Sebenarnya sy melihat teknologi seperti ini akan sangat cocok diaplikasikan Ducati dengan Desmodromic valve nya, dengan ketahanan klepnya maka bisa memaksimalkan putaran RPM yg sangat tinggi. Bayangkan saja jika ada putaran mesin sampai 18000 RPM misal, yang di sana disupply oleh sebuah trubrocharged!
    Tinggal pasang sayap dan baling2, bakal terbang tuh motor.

  5. Klu Untuk masspro kayaknya tidak dibutuhkan,, kecuali untuk balapan. Klu diaplikasikan ke motor masspro boleh2 aja dan sah2 aja tapi buat apa,, jalanan umum bukan tempat untuk balapan dan dikhawatirkan tingkat kecelakaan dijalan raya bertambah karna kebut2an.

  6. yg pnting motor standar jgn disunat itu aja deh g usah neko2
    udah tampilan kalah ma geng ijo pke tenaga yg bisa jadi nilai jual pake disunat segala, beti jadi 11 12 mending pilih yg disain moge skalian

  7. Terlalu ribet & butuh riset tuh.. safety gmn, jgn2 meleduk, jd dnf, malah sampe RS, kan bahaya…
    Lbh baik riset ke apliasi vvt/vva aja…

  8. 250cc turbo biarlah jadi kerjaan modifikator, biarlah jadi mainan penghobi. Dari banyak aspek semisal biaya, safety, daya guna dll sepertinya tdk perlu 250cc turbo. Dgn paket yg sekarang, ditangan bengkel tuner plus sedikit templokin racing kit, R25 sudah cukup asyik buat mainan. IMHO

  9. Konsep sih bagus,tapi aplikasi turbo ga sesederhana itu. Kompresi wajib dihitung. Engine blueprint wajib dilakuin karena dari awal bukan mesin untuk turbo.tau kan bilah turbin itu sendiri berapa putarannya? Bisa belasan ribu rpm sendiri.ada material yg bisa tahan berputar sebanyak itu tanpa ada cairan pelumas? Thats why butuh sirkulasi pelumas juga. Bisa naik 40% tenaga? Haha..bisa aja sih,tp dengan konsumsi bahan bakar 1:1. Seberapa besar sih tendangan gas buang 2 silinder, 250cc pula. Menurut ane ga lebih dari 30psi/s.jadi keseluruhan bisa dibilang ini hanya untuk modif kepuasan pribadi,klopun untuk kompetisi ane ragu berapa lama material bakal tahan.jujur aja untuk injeksi nitrous lebih mungkin dan efisien daripada aplikasi forced induction kaya turbo begini.tp kalo si om tetep mau pasang turbo dan berhasil dengan konsepnya itu,ane cuma bisa bilang salut dan om mungkin bisa sejajar mekanik formula one bukan moto gp karna moto gp sendiri belum pernah ada experience dengan turbo.

    • Motogp dibatasi dengan regulasi bro,para insinyur teknik tiap pabrikan psti bs aplikasi turbo di motor motogp,tp ya itu td kembali lg karena ada aturan regulasi terutama untuk keselamatan,
      Motogp ndak pakai turbo aja bs melesat diatas 300 km/jam kok…

  10. Kalo menurut ane cukup menarik, apalagi bila sudah buatan lokal. Tapi tentunya untuk masspro kudu ada part yang diupgrade demi mengimbangi performa yang besar. Paling utama adalah rangka. Apakah masih mampu menopang performanya? Bila masih tentu akan lebih memudahkan untuk masspro tapi bila tidak maka sudah seharusnya pabrikan mengukur ulang lagi. Kedua adalah harus ada peningkatan kualitas material dari segi mesin. Lalu perangkat rem juga harus kena upgrade.

    Tentunya akan ngaruh ke biaya produksi yang semakin membengkak tapi untuk R25 yang sudah buatan lokal, bisalah biaya produksinya ditekan sehingga harga jualnya tak lebih dari Rp 70 juta. “Rumah keong” merk Ecotrons tuk kapasitas mesin kecil saja hanya USD 300. Itu harga satuan, kalo mesen banyak ke vendor tentunya bakalan lebih murah lagi. Tuk pasar domestik saja R25 bisa terserap 400unit per bulan, dikali 12 bisa sampai 4800 unit. Bakalan lebih murah lagi harga komponennya.

    Karena itu menurut ane, sangatlah menarik apabila pabrikan mau menanamkan turbocharger atau supercharger ke motor 250cc. Terutama buat pabrikan Yamaha yang motor 250cc nya sudah buatan lokal. Jujur aja R25 jadi keliatan overprice bila melihat harga MT-25 yang ada di Rp 46 juta. Karena itu pemakaian turbocharger di R25 sungguh sangat membantu dalam mendongkrak image demi mengalahkan image tetangga sebelah yang sudah sangat kental di pandangan orang awam. Lagipula juga bisa sebagai momentum meningkatkan build quality agar terlihat lebih rapi dan padet.

    1. Aplikasikan turbocharger
    2. Tingkatkan kualitas material mesin sekalian bodynya
    3. Upgrade kemampuan rem (kalo depan double disc brake bakalan bisa nambah image juga tuh)
    4. Kunci kontak sistem magnet (please dikasih, motor mahal2 kalo gampang dibobol yo ngenes juga. Kalo bisa sih sekalian kasih immobilizer)

    Buat Yamaha, jangan tanggung2 lah buat produk, terutama hasil finishing. Liat noh tetangga sebelah, walaupun harganya lebih mahal Rp 4 juta tapi mampu lebih laris 3x lipatnya. Ibarat maen bola, bakalan percuma permainan yang indah tapi tak bisa cetak gol lantaran finishingnya yang kurang greget.

    • ntar yg dah pnya r25 yg produksi sblm nya skit hti dong om
      ktakanlah harga terpaut 4-5jeti tpi yg ni dah pke turbo apa gk kojel2 owner r25 yg dah pda beli

  11. Kalau kawasaki sih ada kemungkinan di aplikasikan ke motor 2 cc lebih kecil dari h 2 kalau pabrikan lain sih blm tau …..saya suka turbo ( moto mobi) ………….

  12. Ediian yg komen di blog ini Pinter Pinter semua…ane nyimak…mudah2an masspro miniturbo aja…mungkin persiapan buat lawan cbr250..

  13. OK, dg turbo power naik signifikan.
    Terus gimana dg remnya? kontrol dan handling manuver lainnya?
    Kita ngomomng aplikasi turbo utk harian jalan raya atau sirkuit nih?

    Big power with bigger responsibility.

  14. Gimana untuk meminimalisir turbo-lag (musuh utama turbocharger), digunakan turbo dengam sirip variabel? Sehingga di rentang RPM berapapun turbo-lag semakin minim. Prinsipnya kisi kisi/sirip turbo bergerak mengikuti putatan mesin, ketika rpm rendah (tekanan udara ke turbo minim), kisi kisi akan menguncup sehingga tekanan turbin tetap terjaga, dan ketika rpm naik (tekanan udara ke turbin semakin besar) maka kisi kisi mengembang supaya tekanan udara besar lancar memutar turbin. Prinsip ini sudah digunakan di banyak mobil turbodiesel dengan teknologi masing masing pabrikan macam VGT, VNT, dll. Pokoknya prinsipnya 1, sirip variabel dalam turbo.
    Mungkin gak ya diaplikasikan di R25?

  15. wahaha….smua kyak “kakak dlm tempurung”….wakeup wuoeee….di jepang aja Honda mongkey 110cc di cekokin Turbo buatan Daytona….Pwr standar 7hp naik nyampe 26hp ( tentu ada penyesuaian disana sini pastinya )…. klo motor basic mesin cub aja bisa,pastinya r25 juga bisa lah….masspro..???? tunggu aja,ane yakin Daytona pasti ma bikin….lah wong R25 produk global…..

  16. wihh semacam kembali ke jaman blog cafe motor dimana pembaca menulis komentar panjang x lebar= luas 🙂

    Appreciated wak haji artikelnya

  17. Kalo menurut saya mending pake supercharge karena dijalanan indonesia kurang cocok. Kalo masalah kelebihan takanan udara bisa dipasang overflow valve.
    Menurut saya keuntungan pake super charge:
    1. Penamban tenaga mulai dari rpm bawah. Cocok untuk stop m go. (Karakter jalanan indonesia).
    2. Bisa tidak menggunakan intercooler. Karena udara hasil kompresi supercharge lebih dingin daripada pake turbocharge.
    Kekurangan supercharge:
    1. Mahal karena harus merombak mesin untuk pemasangan supercharge.
    2. Biaya perawatan lebih mahal dari turbocharge.
    Kalo ada yang menambahkan ato mengkriyik… monggo…

  18. coba search di sutube bro dsna ad jupiter mx ato exciter pake turbo tp syang suara langsam nya parah bgt klotok2 gk kruan….
    tp msih mnding ni jupi mx pake turbo klotok2 nya drpd gen cb 150 ahmprut
    ngohahahahaha
    nguuuuuuuunnggggg…… cceeessssss…….

    • ad om yg bisa on off
      pake turbo elektrik aja
      dijamin suara nya gk kalah gahar
      nguuunnggggh………cccceeeeessssssss
      ngoahahahaha

  19. Gila lu ndro Diesel Aja pake turbo
    Tapi bisa efisien
    cuma kalau Mesin dieasel minimal pake pertamina dex
    kalau solar biasa mampus Udah Euro 3
    bahkan di atasnya

  20. suara Yamaha R25 yang sudah dipasang knalpot aftermarket cenderung Flat, tidak menunjukkan suara khas mesin 2 silinder segaris, malah seperti tenaganya kurang mantab, beda sama sekali dengan Kawasaki Ninja 250 yang suaranya khas moge betulan, suaranya merdu dan bertenaga….. apakah ini yang membedakan material mesinnya???…..

  21. pemburu genjik – October 19, 2015
    ntar yg dah pnya r25 yg produksi sblm nya skit hti dong om
    ktakanlah harga terpaut 4-5jeti tpi yg ni dah pke turbo apa gk kojel2 owner r25 yg dah pda beli
    =========================
    kalo hanya terpaut 4-5 juta kecil kemungkinannya bro cuz pemakaian turbocharger untuk masspro udah musti kudu itung ulang kualitas materialnya. Belum lagi untuk peningkatan piranti lainnya seiring dengan bertambahnya performa. Paling masuk akal bila bedanya Rp 7 juta.

    Pemilik R25 masih mending ada perbedaan harga yang cukup jelas untuk mendapatkan value motor yang semakin bagus. Coba mas bro perhatikan bahwasanya pabrikan banyak mengeluarkan produk baru tapi beda harga masih kisaran ratusan ribu bahkan ada juga yang tak ada beda dengan harga lama.

  22. 48. sungkono – October 20, 2015
    tapi kenapa di balap ga boleh pake turbocharge ya bro? khususnya motogp
    =============
    hehehehheh mas bro
    blm pake turbocharger aja itu motor udah bisa tembus 220dk lebih loohh dan dengan berat motor yang hanya 160kg, ga kebayang performanya seperti apa kalo ditambah turbocharger, lagipula itu juga berhubungan dengan keselamatan

  23. bkn cm masalah ratio berat:power sepertinya bro, mksd saya gini knp di banyak ajang balap tidak diperbolehkan turbocharge? kan bisa mesin produksi masal kyk wbsk pake turbocharge. tp buktinya di wbsk musim depan kawasaki masih pake zx10r, knp ga pake h2 aja yg ada turbocharge. mungkin ada yg bisa membantu saya?

  24. secara spek standar bawaan mesin dgn power yg lebih tinggi dari ninja 250 karbu produksi awal (2008) , r25 kalau instalasi turbonya hitung2annya tepat dan benar harusnya bisa lebih dari ninja 250 ..apalagi r3

    sejauh ini yang saya tau ninja 250 yang berhasil maksimal, bisa jalan, bahkan dipakai daily, powernya 58 hp pake pertamax plus/v power, dan terakhir klo ga salah sentuh 69 hp on wheel pernah d liput otomotif n motorplus juga..

    dan proyek turbo nya ini udah jadi dari tahun 2010..n motornya masih baik2 sampai skrg, mesin pun main sehat2 kebetulan sy pernah lihat pas d bengkelnya, artinya instalasinya tepat dan durability nya bisa d pertanggungjawabkan

    http://otomotifnet.com/Motor/Modifikasi/Kawasaki-Ninja-250r-Bikin-Heboh-Pakai-Turbocharger

    http://otomotifnet.com/Motor/Test/Kawasaki-Ninja-250r-Turbo-Sentuh-Power-69-Dk

    monggo d cek..

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version