Bro sekalian, pekan ini Pasca Sosialisasi SIM Online Kita sempat mendengar dari para petinggi Kepolisian bahwa POLRI sedang mengkaji wacana Pembagian Golongan Surat Izin Mengemudi tipe C ( SIM sepeda motor ) menjadi 3 bagian Yakni
- Sim C : Sim yang belaku sekarang untuk Motor Kubikasi sampai 250 cc
- Sim C1 : Sim Sepeda motor untuk mengendarai Motor Kubikasi 251 – 500 cc
- Sim C2 : SIM Sepeda Motor untuk mngendarai Motor Kubikasi 501 cc ke atas
Walau masih sebatas Wacana Yang sedang dikaji, namun POLRI telah menancapkan Target bahwa paling lambat April 2016 sistem ini akan sudah dapat diberlakukan . “Sekarang kita sedang proses untuk menyiapkan infrastruktur, sarana serta prasarananya. Target kita triwulan 2016 atau paling telat April 2016,” kata Bapak Kombes Pol Unggul Sedyantoro, Analis Kebijakan Madya Bidang Dikmas Korlantas Polri kepada banyak media .. . so ?
Ini pun sebenarnya sejalan dengan apa yang pernah tmcblog dengar dari KORLANTAS MABES POLRI, Pak Irjen Condro Kirono, MM , M.Hum memberikan sedikit clue bahwa POLRI sedang mempersiapkan aturan penjenjangan Surat Izin mengemudi untuk sepeda Motor yang mudah mudahan akan hadir di 2016. nantiNah TMCblog melihat hal ini sebagai momen bagus sekaligus untuk memperbaiki sistem perolehan Surat izin mengemudi ( SIM ) pada umumnya dan SIM tipe C pada khususnya. ..
Maksud tmcblog di sini adalah , alangkah baiknya sistem ini jika dibarengi dengan sistem yang bersifat menyeluruh dan memiliki akibat atau efek yang mendukung terhadap semakin safetynya berkendara roda dua di Indonesia. Salah satu yang tmcblog lihat mungkin bisa dicoba dan mungkin sudah banyak dibahas adalah model Penjenjangan perolehan Surat izin mengemudi . . . Maksudnya gini . . .
Seperti Kita ketahui bahwa sepedamotor, semakin besar cc-nya semakin besar tenaga dan semakin liar, butuh aware plus selain itu juga dipastikan membutuhkan skill dan pengendalian emosi yg lebih. Ini jelas nggak main main dan pasti berhubungan langsung dengan safety di Jalanan. Oleh karena itu dengan Penjenjangan, Siapapun yang pertama Kali memperoleh, nggak bisa langsung mencicipi Moge karena harus melalui tahapan perolehan sim .. . udah kayak naik kelas githu lah
jadi Jika sistem penjenjangan harus ditempuh, Tidak ada orang yang ujug ujug datang ke tempat pembuatan sim, langsung Buat Sim C2 . . ia harus mengikuti patern pembuatan Sim C dulu, lalu misalnya satu tahun kemudian tanpa cela dan catatan tilang, naik ke C1, setelah C1 dievaluasi setahun Baru bisa naik ke C2 . . . Secara tidak langsung akan bisa sekaligus mendidik dan mendewasakan masyarakat bahwa Bisa berkendara lebih baik itu berproses . . . bukannya instant
Atau kalau mau lebih ekstrim lagi Ekstreemnya bahkan kalo perlu dihidupkan lagi kelas kendaraan 50 cc seperti Diluar negeri, sehingga dengan motor yang hanya berkubikasi segitu paling tidak buat masyarakan yang pertama kali memperoleh SIM C dipastikan hanya bisa mengendarai Motor dengan power yang bisa dikontrol. So Sim Begini jadi . .. SIM 50 cc, Sim C, Sim C1, Dan sim C2
Permasalahannya, seluruh produk Hukum yang hadir di Negri ini harus merujuk kepada undang undang,. begitu pula dengan Surat Izin Mengemudi yang rujukannya adalah UU No. 22 Tahun 2009, khususnya pasal 80 yang menyatakan bahwa golongan SIM perseorangan diatur berdasarkan klasifikasinya masing-masing. Misalnya SIM A, untuk mengemudikan mobil penumpang dan barang perseorangan dengan berat yang diperbolehkan tidak melebihi 2.500 kg. Kemudian SIM C, untuk mengemudikan motor.
Nah Di Undang undang tersebut belum memiliki penjelasan maupun acuan untuk penjenjangan untuk Sim C . . . Artinya Jika Mau diubah menajadi sistem penjenjangan , sepertinya harus ada sedikit amandemen, atau mungkin penjelasan undang undang tersebut . . . nah ini adalah kerja legiselatif nih. Bukan apa apa . . . sebenarnya model penjenjangan pun sudah ada di UU No. 22 Tahun 2009 . .. cek deh penggalan isi di atas yang merupakan isi dari Pasal 83 UU No. 22 Tahun 2009 . . terlihat bahwa untuk memperoleh Sim B I , Pemohon harus punya syarat Sim A . . . dan SIm B1 adalah syarat untuk pengajuan Sim B II . . .
Nah kalau di Sim B bisa berlaku seperti itu . . . sepertinya bisa juga dibuat serupa untuk penjenjangan Sim C, C1 dan C2, imho, cmiiw . .. jadi yang kepikiran di tmcblog sederhana . . .
- Sebagai awal semua pemohon sim harus mengambil Sim C, nggak boleh lansgung ujug ujug ke C1 atau C2
- Untuk Mengambil Sim C1 harus memiliki Sim C dengan Umur pengalaman pemakaian yang telah ditentukan regulasi (UU)
- Untuk Mengambil Sim C2 harus memiliki Sim C1 dengan Umur pengalaman pemakaian yang telah ditentukan regulasi (UU)
🙄 Just kiding
Selain itu, sistem penjenjangan ini akan membuat dompet ngak penuh dengan kartu hehehehe 😀 juga diluar persiapan regulasi, tentu butuh persiapan sistem yang baik di kepolisiannya juga ya sob . .. Apa yang ditulis di atas hanyalah wacana dan opini yang selintas tmcblog pikirkan . . . silahkan dikunyah kunyah dan didiskusikan sob .. boleh setuju, boleh nggak, boleh manambahkan dan boleh mengurangi, semua demi safety Indonesia . .. Selamat menikmati hari libur . . . Semoga berguna
taufik of BuitenZorg
Silahkan bersilaturahmi dengan TMCBlog melalui
- email : taufiknmotorcycle@yahoo.com
- instagram : tmcblog
- whatsapp : +62818103404 ( whatsapp only )
- Facebook TMCBlog
- Twitter Resmi TMCBlog @motoupdate
- blog alternatif ; http://ringpiston.com
- Video Blog : http://tmcvlog.com
- Android App : Google Play Store
- iOS App : App Store
Harus tuhh
Keduax
Crottr
Akan semakin sulit pas bikin SIM gk ya
Sebenarnya ide inj bikin ribet , tapi ribetnya penting.. bayangkan sekarang yang gampang saja cuma sudah banyak yang gak pakai SIM, atau bikin nyogok.. lah kalau dibuat makin ribet tapi gak ada penegakan hukum. percumaaa
Masih sepi dr sales” yg congor nya kenceng..
disinyalir pasar moge akan semakin mewabah..makanya ada regulasi di SIM C……
joss
DPRnya aja gitu pak haji.. tobat tobat.. saya lihat DPR kok selama menjabat samapai sekarang ga da UU yang dihasilkan … apa saya ga update informasi? tobat tobat.. parh asli.. bubar aja klo menurut saya pribadi.. ga guna ga fungsi…
ini dia bro Yamaha V-Max model 2016, cekibrot bro di goozir.com
Setuju wak. Perjenjangan berdasarkan record berkendara juga. 12 bulan. Terus Ujian praktek lagi dst. Supercar juga boleh tuh. Minimal bisa ke data pemilik dan kendaraannya juga kalau tesnya bener2 sesuai prosedur bisa jadi kebanggaan kalo dapet license yang tingkat lebih tinggi gitu.
gimana kl
sim C1 = 17thn – 22thn = max 125cc
sim C2 = 22thn – 27thn = max 300cc
sim C3 = 27thn+ = 300cc ++
ada jenjang usia jg.. yg mendewasakan pengemudi.. smakin besar CC mesin perlu keahlian yg baik & pengalaman yg cukup
imho ☺?
Setuju wak. Perjenjangan berdasarkan record berkendara juga. 12 bulan. Terus Ujian praktek lagi dst. Supercar juga boleh tuh. Minimal bisa ke data pemilik dan kendaraannya juga kalau tesnya bener2 sesuai prosedur bisa jadi kebanggaan kalo dapet license yang tingkat lebih tinggi gitu.
.
Nggak setuju. Ini Kebo ga bisa dinaikin dong. Langsung aja bisa C2.
josss wak… sim jadi makin exclusive
Paling oke aturan sim motor nya UK, mereka pake PWR.
Ini udah ku konversi dari kW ke HP:
A1: up to 0.134 hp/kg
A2: up to 0.268 hp/kg
A: more than 0.268 hp/kg
SIM pemulanya lupa, kalo ga salah mesin maks 50cc dan top speed di 20-40mph
Nah buat yg punya N250, Z250, P200NS, Duke200/250, RC200/250, MT25, R25, RRmono, Z250SL,.. simnya harus naik kelas ke A2 kalo ikut aturan UK.
Di atas itu gak dijenjang lagi, semua tempat sama kok, paling bahaya itu justru org yg naik kelas dari motor komuter dibawah 18hp.
Dan setuju buat diadain SIM buat pemula, soalnya dijamin ga banyak emak2-bapak2 bebek2an, pokoknya tukang selonongan yg ga bisa lolos punya SIM C kalo diberlakukan SIM pemula, jalan raya jd lebih tertib 🙂
Wah… berarti nanti kalo ada orang yang ngeluarin SIM C1/C2 berarti tandanya orang tsb punya moge / cukup tajir wuih… tanda buat pulisi tuh “bisa di peres nih”
Harusnya tuh pembedaan SIM juga di kemampuan pengendara bisa bawa manual atau matik doang, khususnya buat mobil. Tapi ngapain ambil pusing, emang calon pembalap aja kan yang bisa beli 250>
waduh wak klo berjenjang gitu gimana nasibnya yg memang udah punya moge diatas 500cc? masa harus nunggu 2 tahun lagi baru resmi punya sim c2. wak haji kan jg punya er6n masa 2 taun ga bisa bawa ke jalan raya kan ga asik wak apalagi bloger2 kan suka ngetes moge tuh masa iya kudu ikutan lg dr bawah ntar ga jd ngetes mogenya hehe
setuju..
…polisi ballpen-nya pilot hehehe just kidding….wkwkww
Opini saya kudu ada syarat umur wak haji misalkan untuk pembuatan sim c min 17th untuk sim c1 min 21th dan sim c2 23 th atau opsi lain untuk sim c mau naik level c1 dalam 1tahun maksimal kena tilang 3x begitu juga untuk sim c1 naik ke sim c2 cuma untuk naik ke sim c2 lebih lama yaitu 2tahun maksimal kena tilang 3x jika lbh dari 3x maka tidak boleh mengajukan sim motor lbh tinggi lagi ya kaya dibikin aturan motogp tentang pinalty poin gmn wak haji….? 🙂
sebaiknya begitu, dan menjadi perhatian para para pengambil kebijakan di bidang lalu lintas.
April 2016 yah. itu yakin tuh.
yang udah dirancang 5tahun bahkan lebih aja ngga jadi2, boro2 dibahas. DPR pada ribut sendiri. setahun ini aja ngga ada produknya.
kecuali pake pp. tapi kayaknya tetep harus ngubah uu no 22 thn 2009 itu.
atur ajalah pak polisi asal sama-sama senang
http://orongorong.com/2015/12/09/ngowoh-tenan-melihat-gaji-dirut-bpjs-paling-gede-di-antara-dirut-bumn/
Aku gak due sim wak haji sering di kejar polkis kalau razia ,tips masuk aja ke komplek/jalan tikus terus selanjutnya pinter2an otak kita mau ngapain , , ,ekekeke
Nah bagus tuh ada penjenjangan, tp kalopun ada itu bisa cuma jd teori, praktek lapangan kita tdk tahu ya semacam umur 15 tahun uda bisa bikin sim c.. lalu soal uu yg hrs direvisi minimal ada kata penjenjangan didalamnya, tau sendiri negeri tercinta kita ini gmn kalo bikin/revisi uu, rame dulu gak kelar², blm lagi uu 24 juta yg lg hapening..
setuju banget kang..
yg mesti ditata itu adalah how to get a licence. dan penjenjangan adalah jawabannya.
bukan sim nya yang dibuat variasi.
—
http://otomags.com/index.php/2015/12/08/ketika-livery-sponsor-lebih-menjual-dibandingkan-dengan-livery-pabrikan/
wah 😀
———————-
Jamu Untuk Semua Motor 😀
http://rpmsuper.com/2015/12/09/review-yamalube-carbon-cleaner/
apek lah iki…
Review performa Honda Sonic 150R: http://wp.me/p1eQhG-1su
Duluuuuu ceritanya kalau melanggar 1x, SIM nya di bolongin 1 dst.nya. Kalau udh bolongnya 3x SIM dicabut.
Sekarang mungkin karena SIM udh dari plastik keras susah bolonginnya ? Banyak sih teori2 buat sanksinya, tapi gak dijalankan.
Wahahaha… Bener, bero. Itu jaman ’90 an. Teman ane dulu pas SMA pernah tuh sim nya dibolongi sama polkis gegara g bisa nunjukin stnk pas razia … Waktu itu spion masih boleh pake sebelah doank..
Mana ya yg cocok wak? Penjenjangan berdasarkan cc, ato berdasarkan hp?
di saat yang sama, motor moge bisa dibeli yang mampu => biasanya nembak SIM => duit tambahan buat polisi
Ya terserah sih, tapi daripada dibikin 3, kenapa ga aja diperketat SIM biasanya dlu, daripada dipisah jadi 3 lagi, satu aja udah banyak longgarnya (alay preman ngebut), apa lagi 3 fokusnya bisa terpisah makin banyak longgarnya dong. Lalu di mana latihan buat moge-nya, apa semua kantor polisi bisa sediakan fasilitas uji.
Tapi jujur mas, orang-orang moge itu udah “aware” banget lo ma moge, justru yang harus aware itu yang biasa-biasa, mental beli motor itu cuma “gengsi” tapi ga perhatikan tanggung jawabnya
Kalo saya malah pinginnya sebelum bisa bikin SIM, mesti dapet surat keterangan lulus / sertifikat lulus dari sekolah berkendara yang udah ditunjuk resmi sama korlantas. Nah si sertifikat lulus itu nantinya jadi syarat pengajuan SIM baru. Untuk sistem jenjang, kalo liat kapasitas mesin motor di Indonesia sebenernya cukup 3 jenjang. Kalopun mau ada kelas 50cc, berarti bisa nyontoh regulasi SIM di Jepang.
Setuju aja sama wacana ini. Cuma saran aja kalo mau bikin sim c1 keatas mending tempat pembuatannya ga di semua polres bisa bikin. Jadi mungkin ditiap provinsi cuma 1 polres aja yg bisa ngeluarin sim c1 keatas.imho
Ribet sih keliatannya apalagi kalo jauh lokasi ngebuatnya dari rumah. Tapi seenggaknya bisa meminimalisir pembuatan sim c1 secara ‘nembak’.cmiiw
pertanyaanya berlakukah sim c1 keatas di jln raya mengendarai motor dibawah 251cc???
Penjenjangan sim bagi biker itu positif wak dampaknya tp kyk gk tau oknum polkis aja…
imho… dg peraturan kyk gini maka oknum2 akan mudah menjaring near moge- real moge saat razia dan ujung2nya ya DUIT lagi wak, disamping itu pemilik sports-moge kan kalangan menengah keatas, apa mereka mau melakukan test praktek dg motornya, nah ini yg bs dibuat celah untuk mempermudah buat sim yg ujung2 nya DUIT lg..
Sy sendiri saat buat sim baru tuk test tulis 2 hari trus test praktek dg motor bebek 2 hari ya lumayan nyita waktu
Kok nanggung ya wak yg c1 cm sampe 500cc kenapa gk sampe 600cc?
Trus saran ane dr yg sim c jg dipersulit wak tesnya bukan sim yg “dijual” mengingat awareness berkendara yg cc kecil jg sgt memprihatinkan.
Setelah saya baca artikelnya… b’arti untuk motor jenis ninja atw r25 250 cc .. masih bisa menggunakan SIM C.. bukan C1.. ya gak bos…
.
Noteddd
“Sim C : Sim yang belaku sekarang untuk Motor Kubikasi sampai 250 cc
Sim C1 : Sim Sepeda motor untuk mengendarai Motor Kubikasi 251 – 500 cc
Sim C2 : SIM Sepeda Motor untuk mngendarai Motor Kubikasi 501 cc ke atas”
Sy se7 asalkan bkn cm SIM & SISTEM yg diperbaiki, tapi jg MENTAL & MORAL polisi jg harus ditingkatkan! sistem pembuatan SIM yg notabene byk cm sekedar formalitas belaka, misal bag. Test Mata hrs dibenahi & ditambah klo perlu test psikologi! Karena byk yg WARAS tapi begitu numpak montor dijalan berubah jd EDAN!!!
Dan sistem perpanjang SIM jg hrs melalui proses spt buat SIM baru, jd ga smua orang bisa mmperoleh SIM dgn mudah, hanya yg layak & WARAS sj yg berkeliaran dijalan raya! Yg gila silakan berobat ke istana negara XO XO XO mksdnya RSJ…
Salam WARAS!!!! Yg WARAS dilarang ngalah!
Kocak tu foto reader yg kena tilang om 😀 Hahaha
Ga setuju selama sistem pembuatan sim belum dibenahi.
Palingan nanti bayar brp duit yg disetujui langsung keluar tanpa syarat apapun sim c, c1,c2,c3 dan ,cSeterusnya.
Bukan solusi wak menurut saya. Soalnya mayoritas ttp 250cc kebawah pengendara motor di indo. Jadi bukan sim C sekian yg dibutuhin, tp gimana cara dapetnya yg perlu di perbaiki. Kadang polri indo tu latah sama kebijakan di luar. Kaya lampu utama harus nyala yg di indo aku rasa ndak pengaruh banget. Sekarang sim C di bikin advance padahal pengendara indo maaf masih banyak yg kurang empati padahal 1 aspal. Dan 1 hal, kebanyakan moge jg pake PJR, ngapain juga butuh sim yg advance??
Duluan mana sim apa motor?
Susah sih kalau memang dari masyarakatnya mau instant. Hasilnya yang gak ikut-ikutan instant kaya orang bego. Karena orang kaya gitu jumlahnya sedikit di sini.
Yakin walaupun diberlakukan model kaya gitu (harus bersih tanpa tilang 1-2 tahun sim C, baru bisa naik ke sim C1, dst) tetep aja ada yang udah ketilang sim c berkali-kali masih bisa dapet sim C1.
Contohnya aja sekarang, sebetulnya udah bener kalau mau dapet sim C itu testnya susah. eh karena masyarakat kita ngerasa di kerjain polisi pas tes disogoklah polisi tersebut. begitu terus sampe jadi bisnis. selama demand masih tinggi bakal susah ngilanginnya.
Setuju…..
Bikin SIM harus rumit n njelimet nan teliti. Nyawa taruhannya bro….
Mustinya berkendara tanpa SIM lgs jeblos 1 minggu penjara.
Biaya setiap penjejangan tetap dikenakan.
Kalo ga punya duit bikin sim ga usah beli motor, naik angkot aja kemana mana sekalian membantu usaha angkot yg makin sepi penumpang.
Entar muncul kategori sogokan bikin sim? Gpp aja, itu artinya lo kaya…enyet…
Nguuuukkkkk….
Tidak ada gunanya bila masih ada SIM yg diperoleh dengan cara ‘nembak’. Para sruntulers masih bisa mendapatkan SIM dengan mudah tanpa test teori maupun praktek yg benar, dengan cara membayar petugas (gak pakai istilah oknum).
Justru polisinya lah yg harus dibenahi terlebih dahulu, baru membenahi para pengendara.
Setuju banget di buat berjenjang.
Numpang sharing aplikasi android di Google play Gan
https://play.google.com/store/search?q=pub%3ARIFEL&c=apps
Selamatkan dompet masing2 dari pak polkis #ups
saya sih setuju kang,, cara itu pasti berhasil, klo bukan di Indonesia….
skrg kenyataannya, orang2 di jalan pengguna kerndaraan pribadi, baik roda 2 ataupun roda 4 aja udah berani bawa kendaraan sendiri, karena apa? hukum ada tapi tidak ditegakkan atau benar2 di jalankan.. pengguna jalan pun byk yg ga sadar hukum,, saya jamin siapapun yg komen disini pasti setidaknya pernah melanggar hukum di jalan, sekecil apapun bentuknya, termasuk saya, hayo ngakuu/..
Yang terpenting itu gimana ubah mental kita nya dulu kang, baik pengguna jalan maupun penegak hukum nya..
Hukum boleh ada tapi klo ga dijalankan ya sama aja bohong…
Mantap tuh kaya’y, udh saat’y memang SIM tembak yg kebanyakan beredar sekarang dihapuskan,
jd ga ada cerita tuh ibu2 Rossi, belok seruntulan tanpa Sein pula 😀
anak 17+ yg udah punya sim A, gimana ceritanya tuh bisa langsung naik mesin diatas 1000cc?
mau bebek-moge, city car-supercar, menurut saya ga ada bedanya.. kalo di jalan mesti dewasa berlalu-lintas, ngerti aturan.
dapetin sim aja gampang, penindakan pelanggar yg kurang tegas & ga menimbulkan efek jera, gimana mau dewasa dalam berkendara?
jadi yang udah biasa bawa moge, disuruh turun ke kelas <250cc.. trus setahun lg baru boleh bawa <500cc dan tahun kemudian baru boleh bawa moge pribadinya? kurang logis
setuju dan tidak setuju :
A. Setuju
– Dengan sistem kyk gini, ga ada yang langsung naik ke cc diatas 250 meski ada uang
B. Tidak setuju
– harusnya mentok di 150 cc untuk C, baru naik 151-250, trus 251-600, 601- 1000 lbh.
yg perlu dicek itu dari sisi polisinya aja.
gw sm tmn gw sama2 bikin sim, gw nembak dia yg normal, 3x dia ujian, gagal semua, khususnya bagian praktek yg seenaknya aja bagian praktek nyuruh dia jgn kemana2 dari pagi sampe jam 1 tau2 nyuruh ujian praktek. hasilnya dia pusing krn blm makan dan hampir jatuh alias gagal.
ujung2nya bareng gw nembak.
Kalau dari dulu mental polisi ga korup alias ga ada sistem nembak, 99% JAKARTA GA AKAN MACET.
Dengan sistem yg akan dibuat polisi, pemilik moge / yg mau beli moge udh pasti akan cari jalan cepat biar dpt sim ini dan semua tau apa cara cepat tinggal polisinya sadar kalau mereka yg bikin macet dari dulu.
ya kalo berjalan dengan benar c,,
pasti bagus ya,,
tapi kan disini uud,,
lagian tinggal keluar duit,,
uda langsung bisa bawa moge,,
walopun ada perjenjangan,,
catatan tetep bagus kok,, kan tiap ditilang bayar,,
ga ada catatan buruk kan? tetep aja arogan..
yg ada cm ngeluarin duit dan duit,,
oknum2 tambah gendut aja,,
tapi arogan tetep arogan,,
imo,, cmiiw
alhamdulillah Saia dapat SIM C thn 2004 tanpa nembak, ngurusnya dari pagi sampai sore, cuma bayar 78.500 rupiah saat itu.
kalau saia bilang sih gampang tesnya (teori & praktek), cuma butuh pengetahuan dan skill berkendara.
memang ada bagusnya ada penjenjangan SIM.
yang penting itu tidak ada kolusi dan manipulasi.
sekarang makin banyak aja biker dan driver yang cuma bisa ngegas doang, padahal dikendaraan ada rem, spion, lampu sen, klakson, dll.
Nah karena SIM sudah berjenjang dan test nya juga hati2 maka untuk yang Sim C2 moge bisa naik tol, kan setidaknya dah dipastikan bahwa yg naik tol bukan hanya org bawa moge tapi orang yg punya sim moge dan sedang bawa moge.
percumaaaaaaaaaaa…. tinggal bayar langsung jadi… waktu saya kecil, kirain yang namanya Calo itu sembunyi2… bukan punya kantor pribadi dalam kantor polisi….