Home MotoGP Sensor tekanan ban jadi Diharuskan ( Compulsory ) di MotoGP . ....

Sensor tekanan ban jadi Diharuskan ( Compulsory ) di MotoGP . . . Ini penampakannya sob

39

Bro sekalian, seperti kita ketahui bersama di hari kedua Winter test Sepang 2016 kecelakaan tunggal menimpa Loris Baz ketika Ducati desmosedici GP14,2 Avintia Racing yang dikemudikannya mengalami pecah ban belakang Michelin soft Compound ketika ia sedang melaju dengan kecepatan 290 km/jam di straight sirkuit sepang dan menurut data Alpinestar mengalami bentulran -29,9 G di bahu baz . Kecelakaan yang sempat membuat Red Flag selama satu jam acara Winter test hari kedua tersebut ternyata terus dibicarakan dalam konteks safety oleh Komisi GrandPrix. Awalnya ada perdebatan antara Michelin dan Avintia racing .. .  Michelin menolak jika dikatakan ban nya yang bermasalah. Michelin mensinyalir ban mereka digunakan dengan tekanan yang belum sesuai rekomendasi oleh Avintia Racing.


pict: speedweek

Michelin melalui Nicolas Goubert, Michelin’s Technical Director Motorsport mengatakan bahwa dengan body yang besar dari pebalap Prancis mereka, tekanan ban belakang diturunkan 0,05 psi dari standar 1,5 menjadi 1,45 menurut hasil pengukuran Mchelin sebelum kecelakaan terjadi . . . namun Avintia Racing keukeuh mengatakan bahwa ban belakang Loris baz berada dalam keadaan tekanan yang sesuai standar 1,5 tersebut . . .  jadi deh adu argument antara keduanya  . . . walaupun yang jadi lesson learn buat tmcblog adalah di MotoGP  beda 0,05 bar ditekanan ban bisa menentukan hidup dan mati sob . . . ngeriiihhh

nahhh saling tuduh jadi malah ngebingungin karena data nggak ada . . . oleh karena itu diputuskan semua team akan menggunakan sensor tekanan ban di semua motor tanpa terkecuali . . . seperti yang bro bisa baca di artikel sebelumnya :

Tekanan ban minimum kelas MotoGP

Regulasi yang telah ada untuk hal ini semakin diperkuat dengan memperbolehkan Technical director dan staf stafnya plus di-asisteni oleh teknisi penyuplai ban untuk mengecek tekanan minimum ban yang digunakan

Informasi mengenai tekanan ban ini akan direkam otomatis menggunakan data logger dan bisa di download oleh Staf teknis. Namun begitu, peralatan dan metoda perekaman secara elektronik dari informasi ini ( tekanan ban) masih dalam proses finalisasi oleh Staff teknis dan menunggu proses finalisasi ini, staf dari suplayer ban sekarang diberi otoritas untuk mengecek tekanan ban kapan saja (secara manual dan dengan cara yang sekarang biasa mereka lakukan)

kayak apa bentuk Sensornya? beruntung tmcblog memperoleh foto ekslusif yang dikirimkan Sobat Jurnalis Dari spanyol manuel Pecino dan menempatkannnya sebagai Foto Cover artikel ini . . . ya kayak gitu deh, jikalau kemarin kemarin hanya team factory saja yang pakai (misalnnya foto di atas milik Repsol Honda )  .. . maka nanti semua team akan pakai dan semua team akan punya data, jadi nggak bisa ngelak ngelak . . . semoga berguna

Silahkan bersilaturahmi dengan TMCBlog melalui

39 COMMENTS

  1. kalo dikasih alat itu didalam pelek, saat roda berputar apa bisa balance??
    menambah berat beberapa miligram bisa berpengaruh besar buat nyawa…

  2. detil-detil kecil yang mempengaruhi hidup mati seorang rider motogp. wajib menjadi bahan pembelajaran bagi semua rider motogp, karena disetiap kesalahan disitu terdapat mistake.

  3. bukan cuman di motoGP, tekanan ban kaya gini juga wajib kita cek buat pemakaian harian. kebanyakan dari kita pasti egp pas ngisi angin, yg penting dipijit keras, bodo amat itu kelebihan tekanan atau gk

  4. Itu sih ban michelinnya aja jelek, masa baru beberapa putaran test, dah keliatan garis” ban sudah gundul gitu mau diisi sesuai standarpun pasti nanti akan meledug. Orang udah tipis

  5. penggunaan alatnya sepertinya bkn ditanam di dalem ban kan wak? seperti pengukur tekanan biasa yang di colok ke moncong pentil

  6. Wak Haji Taufik, kepo nih.., hehee..
    Itu mengukur tekanan ideal bannya dalam kondisi apa yah?
    Misal, apakah pada suhu ruangan / keadaan ban setelah dipasang pada motor / keadaan ban belum terpakai sama sekali?

  7. @28. Tukang Tikung
    jadi itu sensor berada di dalam velg, kemungkinan menggunakan pola komunikasi nirkabel, entah bluetooth atau sinyal radio, jadi ada alat lagi sebagai receivernya, cmiiw

    • Woohh.. Pembacaannya continues euy..
      Bener-bener bisa mantau ban dalam keadaan apapun termasuk on track berarti..
      Haturnuhun Wak Haji Taufik..
      Semoga sukses selalu..
      Aamiin..

  8. motor harian ada juga yang pake sensor itu buat mantau, di mobil juga ada,, memang penting.. apalagi main 300 kph -an
    pertamax7.com/2016/02/07/modifikasi-honda-tiger-caferacer-mesin-boxer-400-cc/

  9. owh…. itu velgnya tim repsol ya wak,,, warnanya orange. kok ada tiga ya om???? kecil, sedang, dan besar bedanya apa dari masing2 tersebut?? antara yang besar dan sedang dalam hal fungsi??

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version