Home MotoGP Bos Honda LCR MotoGP Lucio Cecchinello akui HRC abai Pengembangan Software Magneti...

Bos Honda LCR MotoGP Lucio Cecchinello akui HRC abai Pengembangan Software Magneti Marelli di Musim Lalu

59

Bro sekalian, masih ingat kan artikel TMCBlog sebelum ini yang sedikit mengupas masalah apa yang sedang dirundung HRC jelang Musim MotoGP 2016 Pasca Winter test Sepang pekan kemarin? Ya Problem masalah Belum ditemukannya setingan yang pas dari Honda RC213V yang dikemudikan semua Ridernya, Untuk HRC seperti nya mereka akan mengusahakan semua pebalap MotoGP nya di 2016 yakni Marquez, pedrosa, Crutchlow, Miller dan Rabat akan menggunakan Mesin Spek 2016 semua  . ..  ini jelas strategic karena akan mempermudah mereka Fokus dalam satu pengembangan setingan on Demand mesin  .. .  bagaimana soal Software ?

Seperti yang mas bro baca di artike analisa HRC pasca wintertest Sepang, Honda terlihat cukup struggle karena sampai Pasca Winter test mereka belum bisa secara meyakinkan membongkar seluruh potensi software Buatan Magneti Marelli yang akan menjadi Unified software buntuk semua Team MotoGP 2016 . . . terlebih lagi karena penggunaan mesin yang sulit di jinakkan seperti mesin Screamer Honda RC213V . . .

Apakah Unified Software tidak akan bisa menjinakkan Mesin Screamer RC213V 2016 ? TMCBlog agak ragu, kayaknya potensi untuk menjinakkan tetap ada dan terbuka, namun hanya Insinyur Software / elektronik HRC saja yang belum membongkar 100% potensinya walaupun sebenarnya di 2014 dan 2015 Honda punya kesempatan mempelajari perkembangan Software Magneti marelli ini dalam bentuk ( dalam bahasa anak anak komputer ) versi Beta yang digunakan sebagai Software Open . . .

mengenai sinyalemen HRC abai terhadap Open software 2014/15 awalnya hanya sinyalemen, namun akhirnya jelas ketika Bos Honda LCR MotoGP Lucio Cecchinello mengakui secara terbuka. DI Laman Speedweek bro sekalian dapat membaca bahwa Lucio Cecchinello akui HRC abai Pengembangan Software Magneti Marelli di 2015 :

“But the HRC technicians have not very bothered. You have this ECU not much attention for some reason. HRC had 2015 more important priorities, so this program was devoted little time. Also knew the HRC team that the 2016 software would be an upgrade of the 2015 Open-class software. Now they have realized that they are dealing with a very, very large box, in which there are a lot of applications. Now we need to find out what these applications allow and put the benefits in them. It has to be discovered, what input have done the other works, and what was intended so. The Honda engineers studying this software yet. “

Yap Menurut Luccio, HRC memang tidak memberikan atensi yang maksimal terhadap Software Open 2015 walaupun mereka tahu bahwa software tersebut merupakan basis dari Unified software 2016. Menurut Lucio Saat tahun kemarin HRC memiliki prioritas yang menurut mereka lebih penting. Namun Jika mas bro membaca tulisan artikel ini bro akan Tahu bahwa Insinyur elektronik HRC mempelajari software ini tanpa henti siang maupun malam.

Lucio mengilustrasikan bahwa saat malam tiba pun, Pit Box Software HRC di sepang circuit tetap terlihat ada glow yang berasal dari display display komputer para teknisinya yang terus bekerja waaupun malam hari ..  . dan LCR mengakui mereka menerima Mapping software dari HRC hari demi hari, sehingga Crutchlow pun langsung bisa bicara di test Hari terakhir Winter test Sepang . . . padahal di hari terakhir itu Crutchlow baru sekali pegang motor Lansiran 2016 . . . Yap HRC memang struggle, namun mereka tidak berhenti terus memecahkan Misteri Unified software ini terus menerus, dan bahkan saat mas bro baca artikel ini, bukan tidak mungkin headquarters HRC terus ngutak ngatik Unified software  . . dan hasilnya tentu saja kita akan bisa lihat paling dekat di Sesi ke dua Winter Test MotoGP Phillip Island nanti . . . semoga berguna

taufik of BuitenZorg

Source : Marelli-Software: «Honda arbeitet Tag und Nacht»

baca juga artikel tematis serupa :

Silahkan bersilaturahmi dengan TMCBlog melalui

59 COMMENTS

    • leres mas bro,,, dalam kompetisi tidaklah berlaku kata ‘kalah’ untuk sebuah team yg konon SUPERIOR , ”alasan” sdh di patenkan tuk gantikan kata ‘kalah’

  1. bused jadi belom 100% digali potensi software magneti marelli tuh wak ? belom 100% pas di test udah pada tembus 5 besar. gimana kalo udah 100% ?
    saya sempet baca” sih kalo soal mesin, mesin 2016 lebih kalem dibanding mesin tahun lalu. respon pedrosa, marquez sama crutclow positif. cuma masih bermasalah di software aja nih.
    dan dari semua pembalap honda, kemarin hanya rabat yang masih kesulitan adaptasi ban michelin. entah gimana itu si miller yg kmrn gak ikut test karena patah tulang kali kanan.

    • mas bro bener, tune RC213V tahun 2016 kata marc Lebih kalem dibandingkan versi 2015
      masalah utama yang membedakan Gap Honda dengan yamaha dan Ducati memang mayoritas ada di pemecahan misteri Software MM ini, imho

  2. kalo pembalap honda semua dikasih mesin sama dengan repsol team pabrikan 2016, carl crutchclow pantas diperhitungkan…… dan saya kira HRC akhirnya dapat memaksimalkan potensi ecu software di musim ini tapi diseri ke berapa….. hehehe….. syukur2 awal musim sudah bagus supaya tontonan menarik…….

  3. Karena prioritas mrka spertinya only all for #93…

    padahal 2 thun kelas open ada #69 and #45 , but really they were really fucxedup…

    and ingat tah siapa yg bilang electronic di RCV1000RS totally garbage…

    makanya #45 move out… ini penyakit HRC yg selalu menomor 3kan sattelite team… mgkn repsol power jg kuat.

    • wkwkwkwk sotoy ente. mulai tahun 2015 kemarin honda udah suport full semua tim pabrikan dan satelitnya, cuma karena keganasan mesin 2015 kemarin jadi gak kelihatan sesuai harapan.
      udah baca tentang curhatan redding belom ?
      yang isinya ada ducati, stoner dan honda ?
      dia memutuskan keluar dari honda karena karakter motor honda gak sesuai dengan dirinya, terlalu ganas. karena yang mengembangkan stoner, mungkin hanya stoner yg cocok menungganginya.
      aku sangat senang pindah ke ducati karena menurut ku motor ini cocok untuk ku, meskipun stoner pindah ke ducati. semoga motor ini tetep seperti ini karena sudah cocok dengan ku, dan jangan sampai stoner merubahnya menjadi agresif seperti di honda dulu.

      • Sippplah…
        cm fokus ke masalah electronic bukan all masbro 🙂 …
        mgkn dibiarin ngembangin sendiri yg open… #45 cuma setahun pake open, #69 2x… cm krg ada hasil.

        #45 udah full rcv dithun kedua, betul sperti yg masbro blg, gak co2k.. yg curhatnya di crash.net ?

        atau mmg yg kelas open ecunya beda dgn open ecunya ducati?

        kalo yg baca di bhas om taufik reff mat oaxley tah sapa tuh, pndekatan honda beda ketika 2thun lalu utk ecunya open bela2in buat totally new engine, sdgkan yamaha and ducati open ecu ditaruh di old motogp engine.

        tpi sih gak susahlah buat team HRC nemuin settingan new ecu ini, tinggal menunggu waktu…

        and smg not #93 oriented anymore…

      • lah bukanya stoner hengkang dari honda karena sumbangsih stoner gk kepake, waktu stoner gabung dg honda 2011 stoner menilai bhw rcv motor yg jinak n penurut n terbukti lgsg jurdun, kyknya bukan masalah motornya tp ridernya, seliar liarnya motor jepang lbh liar motor eropa, gmn klo naik gp16 …. perlu pembuktian kyknya, itu jg klo suka tantangAn

        😀

        • ga semua power motor jepang jinak, itu krna yg bilang stoner, orang dia memang tipe pembalap yg cocok dgan motor liar, selain stoner siapa yg bisa bikin dukati jurdun rossi aja angkat tangan, jangan samain honda dgan mtor jepang lainya, faktanya honda di motogp memang lebih liar dr pda pesaing lainya meskipun itu sekelas motor eropa

        • chihuahua. kan masbro yang bilang kalo stoner gak kepake sumbangsihnya, tapi pembalapnya si redding bilang seperti itu. setingan honda yang dikembangin stoner terlalu liar kata redding, gak cocok sama dia. makanya dia pindah ke ducati, ehh gataunya stonernya ikutan pindah ke ducati wkwkwkwkwk..
          makanya skrng dia berharap ducati yg dipakenya semoga gak berubah kaya motor honda pas yg dikembangin stoner dulu.

        • liar dari mana… dari stoner msh brsama honda mslh rcv tu cm gejala chater, liar itu lbh susah belok mksdnya sprt pd desmo..
          coba flasback lg ya

  4. Gapnya untuk sementara (setelah test sepang) sekitar 1 detik dari pembalap tercepat (#99) cmiiw.
    Lumayan jauh itu.
    Kita lihat saja nanti perkembangannya di test ostrali.

  5. Mungkin karena yang lain utak atik ecu magneti marelli sementara honda malah ngutak ngatik ecu pirelli makanya settingannya ga ketemu terus

        • Yang di argumenkan mesin komuter 150cc, blog sebelah malah (memperkeruh) dengan membandingkan supersport/ Prototype dengan kalimat (Kenapa tidak menggunakan SOHC dan malah menggunakan DOHC).

          #silahkan di simpulkan sendiri, kaget sih kalau saya.

  6. Masalahnya simple wak..
    MM93 jago riding tp belum bisa menjadi rider yg piawai memberikan masukan untuk engineer HRC mengenai seting motor yg pas utk dia kendarai entah itu sasis, elektronik dsb..DP26 lebih baik dari MM93 soal ini, tp ridingnya kurang galak. Yg joss adalah VR46 dan CS27, motor apapun ditangan mereka bakalan kompetitif, karena mereka pny ide dan masukan brilian utk pengembangan tunggangannya.

    Crot lah…

    • VR46? Berapa kali dia menang diatas Ducati? Seingat saya sih 0. Katanya cuma 2 menit bagi dia buat bikin Ducati kompetitif, taunya sampai 2 musim gak bisa apa-apa

    • 46 kompetitif bw semua motor gmn????ga ingat wkt dia di ducati.sampe bela2in ikutin maunya rossi ganti sasis twinspar kyk yamaha n honda tp ttp aja jeblok.klo stoner mmg oke……kecuali stamina nya yg minus…harus minum kuku bima energi kyknya

  7. Sepertinya sopwer pirelli ini kurang cocok dengan magnite mireli.
    Banyak yg pincang mesin seprampat slindernya dan oper power.

  8. gila ya honda mreka (team) lbh mmlih jalan terjal.. dan trus bekerkja ekstra.. ingat jga dlu dmana tahun era 2t mendominasi honda ttp mmakai 4t wlpun di rasa sulit dalam hal ini.. krna kejegal regulasi jga dan pmbatasan jumlah silinder mrka mmbuat oval piston dstu kemakan regulasi dan 2t pun lahir juga dan saat 2tnya honda jd superior dklasnya.. lagi di saat terdesak regulasi honda ssllu ambil jalan terjal dan bekerja ekstra..

  9. Ah nanti kalo engga terpecahkan juga, HRC pasti nyogok dorna supaya ada revisi aturan tentang penggunaan software. Sama kayak aturan rookie yang sekarang bisa langsung lompat ke factory team. Hwehwehwe.

  10. kalau nanti kalah sdh disediain alasan….kalaua nanti menang..sombongnya berlipat…tuh dengan kondisi bgt aja gue juara….oh mi god

  11. HRC engginering work hard. Gitu tuh klo cuekin open class. Tp dengan segala SDA yg dimiliki HRC paling lambat test Qatar sudah bisa memecahkan software ini

  12. di kelas motogp gak nemu setting 1 race bisa kelihangan harapan juara dunia…..
    moga hrc gak nemu settingannya biar yamaha vs ducati saja…..

  13. Tetep kuncinya nanti di marc dan dani…ecu mm blm teruji di kondisi real balap, mungkin yamaha dan ducati terlihatnya sangat cocok, tapi skil pebalap dan dukungan team juga punya pengaruh besar…HRC meragukan ecu mm di tiap2 kondisi sirkuit seri motoGP 2016…faktor cuaca,suhu lintasan dan kelembapan sangat pengaruh besar di motor prototipe…dan ecu mm belum melewati itu di motor pabrikan…jadi faktor adaptasi pebalap yg menentukan nanti di 2016 ini

  14. sudah saatnya honda merevisi para ridernya, mencari rider yang bisa memberi masukan untuk perkembangan motornya, bukan rider yang hanya bisa seradak seruduk sana sini

  15. Yah intinya lalay, jd hrs extra keras untuk ngejar ketinggalan. Lalay karena, strugle musim kmrn jadi aja untuk tahun skrng ketinggalan jauh awalnya. ?

  16. bos honda lcr cuma mengecoh, itu firasat saya kang, soalnya kasus kayak gini hampir sama dg tahun lalu pada tim yamaha. hahaha,,,

    • Bahaya Coy kalo HRC jurdun musim 2016, banyak tua muda Alay yg Bunuh-diri masal ,,
      Yg jelas ancaman PHK menanti Mas-Bero dari pabrik sebelah,,

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here


Exit mobile version