Home MotoGP Analisa Race Simulation Test Pramusim Hari kedua MotoGP Qatar . . ....

Analisa Race Simulation Test Pramusim Hari kedua MotoGP Qatar . . . Dovizioso paling Konsisten dan cepat !

18

Bro sekalian, satu yang istimewa pada malam/ hari kedua pelaksanaan Pre season test/ test Pramusim MotoGP di Qatar kemarin adalah beberapa pebalap sudah berikhtiar melakukan Race Simulation atau yang biasa dikenal sebagai Long Run . . . tmcblog melihat paling tidak ada 4 pebalap yang sempat melakukan Race simulation kemarin yakni Jorge Lorenzo, Andrea Dovizioso, Hector Barbera dan Loris Baz. Bagaimana perbandingan data masing masing pebalap ini, siapa yang paling konsisten, siapa yang paling siap . . . Biar data yang menjawabnya sob . ..  Cekidot  . . .

Grafik diatas adalah grafik laptime Dovi, Lorenzo, Baz dan Barbera jika digabung menjadi satu . ..  nahhh jika dilihat dari Jumlah lap yang dilakukan oleh ke empat pebalap ini . . . Boleh dibilang Dovizioso adalah yang paling banyak melakukan Lap pada Race simulationnya, total 17 lap ia lakukan diikuti oleh Loris Baz sebanyak 16 lap, lalu  Lorenzo dan Barbera masing masing 13 Lap

Secara Umum dan kasat mata dari Data di atas saja terlihat garis kurva grafik merah milik andrea Dovizioso  terlihat paling konsisten cepat dan mengalami fluktuasi yang tidak terlalu signifikan . . . Namun bagaimana rata rata laptimenya ? cekidot grafiknya sob .. . Catat karena ini laptime, grafik paling pendek artinya laptime paling ramping atau paling cepat  . . . Mohon maaf tmcblog tidak memulai grafik dari Nol

Yap dengan koridor analisa yang dipersempit hanya di saat race simulation saja terlihat rerata laptime yang dilakukan oleh Andrea Dovizioso adalah yang paling cepat . . . rata rata Dovizioso melakukan laptime  1 menit 56,257 detik dari keseluruhan 17 lap yang ia lakukan dalam Race Simulation. Lorenzo hadir tercepat kedua dalam hal rerata laptime race simulation yakni 1 menit 56,528 detik

Jika kita adu head to head antara data Lorenzo dan Dovizioso akan diperoleh grafik di atas  . .  yap boleh dibilang memang Dovi lebih konsisten cepat dari Lorenzo

Grafik di atas boleh dibilang adalah Grafik Desmo 16 GP VS GP14,2  . . . yap kedua motor ini sudah menggunakan software dan ecu yang sama  . . . dan terlihat memang motor baru Desmosedici 16 GP lebih superior

Nah diatas adalah Data laptime race simulation antara dua pebalap Avintia Racing Ducati GP14,2  . . . Hector barbera VS Loris Baz  . . . Secara umum Barbera memiliki beberapa saat lebih cepat dari Baz . ..  secara rata rata laptime sendiri Baz memang lebih cepat dari Barbera namun ini dikarenakan di tengah lap race simulation Barbera sempat melorot sampai 2 menit 7 detik  . . .

Secara Umum memang jika koridornya adalah test Dengan Long Run/ Race simulation, data menunjukan bahwa Ducati Desmosedici 16 GP yang dibesut Andrea Dovizioso adalah yang paling siap, paling cepat, dan Paling Konsisten . . . silahkan kembali dikunyah kunyah dan semoga Berguna

Taufik of BuitenZorg

Silahkan bersilaturahmi dengan TMCBlog melalui

18 COMMENTS

    • Numpang ya,
      Wak bolehkah saya berkata: wak haji kayanya cocok jadi komentator motogp di trans7.amin Mudah2an

  1. ya paling kyk awal musim thn lalu, dovi vs rossi di qatar, seakan akan dovi n ducati menunjukkan progress yg woooww!!!! terrnyata mlempem duhhh

    haiyyaaa cilaaka luwaa welas waaw

  2. selain pak haji taufik biasanya yg,getol MOTO GP itu kang iwan.
    tpi entah knpa gk update sama sekali. 😀

  3. strategi jangka panjang ducati berhasil klo acuannya dari test pra-musim, ambil benefit dari open class/factory 2 untuk riset, kliatannya sindiran HRC (berhentilah pura” tdk kompetitif) yg sempat terlontar di 2015 ke ducati mulai terlihat, tinggal lihat dirace semoga konsisten
    strategi suzuki jg ok, masuk kembali ajang motogp berada di open class untuk ambil data riset, saat pergantian supplier ban dan single ecu dimana semua harus mulai dari nol, dia udah punya “tabungan” semoga konsisten

  4. makin joss dan ketat nih..
    meski ane fans MM93 dan VR46, tapi dgn kekompetitifan kyk skrg ini ane jd g terlalu terganggu meski idola ane 22nya gak masuk podium.. biar yg laen bisa nyicipin podium..

    intinyaa, mudah2an gak ada lagi yg namanya istilah “the Big 4″, atau ” fantastic four”, atau apalah itu wak..

    analisa yg bagus wak.. lanjutken..

  5. Hahahaha…senangnya, time tell will…tell will time….aiih, time will tell 🙂
    Ini yg di inginkan dorna dan fans motoGP…balapan murah, menghibur, ga perlu motor spek tinggi, ga perlu team mekanik pinter, dorna sangat mengerti mekanik2 yg masih baru belajar soal komputer buat motor! Pokoknya penonton terhibur…ga peduli pake teknologi jadul yg penting rating tinggi!!! Dan mekanik yg selama ini cuma bisa nyinyir skrng bisa senyum bahagia…dan penonton terhibur melihatnya…
    Mari kita lihat live race motoGP, bakal terlihat pembalap mana yg bisa push the limit alias mental dableg, pake motor ga enak tapi wani tarung di lintasan…bukan data! Hahaha 🙂

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version