Home Teknologi Otomotif Spotted : Showa Patentkan Sistem otomatisasi pengatur ketinggian SepedaMotor Via Suspensi

Spotted : Showa Patentkan Sistem otomatisasi pengatur ketinggian SepedaMotor Via Suspensi

47

Bro sekalian, selain pabrikan motor, pabrikan part juga banyak yang mengajukan patentnya dan salah satu yang tmcblog mau bahas disini adalah Showa yang kedapatan telah me-matent-kan sistem otomatisasi pengatur ketinggian Motor Via Suspensi . ..  weh menarik, gimana idenya ?

jadi gini, kebanyakan Sepeda motor dibuat tinggi ..  . seperti biasannya tmcblog nih .. .  kalau naik Motor dengan Seat height diatas 80 cm udah apsti jinjit balet .. .  kalau Seat height sudah diatas 80 cm, ditambah lgi seat/ joknya lebar dan posisi duduknya nunduk banget kayak misalnnya Aprilia RSV4 . .  tentu bikin awal naikin motor jadi kurang percaya diri karena  . . . ibarat kata, mau nge-lipet standar samping aja susah . . . nahhh Showa bikin solusinya sob . .. walaupun dalam masih dalam bentuk Patent

Dari penjelasan yang tmcblog bisa kunyah kunyah dengan google Translate . . . Showa membuat sstem dimana sistem otomatisasi bisa menurunkan ketinggian suspensi beberapa sentimeter jika Motor menurunkan kecepatan dan atau saat mengalami deselerasi, dan Jika kecepatan naik kembali, maka ketinggian motor akan kembali naik dan membuat perhitungan mekanis ergonominya  . . ya gitu doang dasarnya, simpelkan ?

Jadi Pada dasarnya Gini

  • Saat Motor berhenti/ kecepatan rendah . . . Bisa saja tinggi tempat duduknya menjadi misalnnya 750 mm/ 75 cm  . .
  • saat motor mencapat kecepatan diatas angka tertentu ( misalnya 60 km/jam) maka ketinggian motor ( seat height)  akan kembali normal ( misannya 81 cm )

Cerdaskan ? nahh gimana cara naik dan turunnya ? Cekidot deh dua paket gambar berikut :

di atas adalah skema suspensi belakang dari suspensi yang dipatentkan Showa . . . bro bisa lihat ada fluida yang mengalir dari sebuah reservoar kiri atas mengisi ruangan di dalam suspensi sehingga bisa memaksa ketinggian suspensi jadi panjang/ pendek.

Siapa yang ‘bertugas’ memerintahkan fluida untuk mengisi ruangan suspensi dan membuat suspensi dari punya ketinggian tertentu ? tentu saja ECU/ Komputer dengan info yang berasal dari Speed sensor . Saat speed sensor melihat kecepatan rendah, maka info ini diteruskan ke Komputer dan lalu Komputer memerintahkan aktuator dalam hal ini klep elektromagnetik dalam suspensi untuk membuka / menutup untuk membuat suspensi jadi tinggi/ pendek . ..  Cerdas tho ?

Itu untuk Suspensi belakang .. .  adakah untuk suspensi depan ? Cekidot sob

Tidak seperti skematik suspensi belakang, skematik di atas tidak terlalu menjelaskan adannya perbedaan ketinggian dari dua kondisi suspensi depan .. . namun sobat akan lihat perbedaan strees yang terjadi pada suspensinya. Sebelah kiri terlihat pegas mengalami stress lebih dibanding pegas pada skematik kanan . .. nahhh apakah sudah ada bentuk realnnya ? silahkan dikunyah kunyah dan semoga berguna

Taufik of BuitenZorg

Silahkan bersilaturahmi dengan TMCBlog melalui

47 COMMENTS

  1. Masih kalah cangih dengan sock standard yaMaho.. noh lihat sock Skorpiong.. begitu umur motor 3 bulan Ostosmastis Sock Standard Skorpiong UambLess Mblegedes… motor jadi terasa naek Harley Glodakan lagi Broo.. pantesan stoplampnya skorpiong mentul mentul macem stoplampnya bebek brutu bubulen yaMaho Njupinter.. Toeng toeng toeng..

  2. kalo diMobil,suspensi merendahkan dan mengeraskan Spring saat kecepatan tinggi supaya stabil.dan meninggikan mobil dan melembutkan Spring saat kecepatan rendah.kita lihat sama2 aja aplikasinya nanti bagaimana.yg pasti dipaten terlihat ketinggian berubah dan kekerasan spring ikut berubah.

  3. Citroen sdh taun 80 an sdh mengaplikasi kan teknologinya, namun pakai sejenis bola, kalobdi gas dia naik, kalo berhenti turun otomatis, bahkan dgn 3 roda citron masih bisa jln seimbang, jd tidak takut kalo ban bocor dijln, mbl masih bisa dibawa untuk cari tambal ban.. Jd teknologi itu ga wa.. Banget..

  4. justru untuk mobil mewah kalo adjustable suspension seperti s class atau mobil grand touring seperti bentley continental gt atau beberapa supercar seperti audi R8

    kalo mobil balap touring sih malah nggak pake begitu 😀

  5. yang jadi pertanyaan, pompa hidrolik suplai tekanan hidroliknya itu tercantum di patent gk?
    apakah menyatu dengan shock, atau terpisah, atau tergantung desain kendaraan yang digunakan (misal pabrikan a membuat pompa hidrolik sendiri, pabrikan b buat pompa hidrolik sendiri meski shock sama)?
    apakah dilengkapi accumulator untuk mempercepat proses naiknya shock, ataukah tanpa accumulator?
    yang rumit justru mekanisme pompa hidrolik dan pengontrolannya, kalau shocknya sendiri secara mekanis lebih mudah,

  6. kalau ketemu polisi tidur harus dalam kecepatan tinggi, soalnya kalo pada kecepatan rendah dijamin turun shocknya…. #bododipiara-kambingdipiarabiargemuk kakakakakakakaka

  7. bukan nya kalo high speed harusnya jadi rendah ya?
    kalo jadi tinggi malah jd ky ga aerodinamis,, cmiiw,,
    di mobil jg ada kan yg suspensi nya jadi lebih rendah,,
    biar ga teguling atw apa gt,, lebih stabil lah intinya

  8. TIDAK SALAH HONDA MEMPERCAYAKAN SUSPENSINYA KPD SHOWA. JOZZ LAH
    GAK KYA SEBELAH, NGAH NGAH NGAH YOU KNOW THAT LAH

  9. 19. rdy – March 10, 2016
    lahhhh di Bus udah ada di mobil juga ada

    kalau diaplikasi di motor dr kecepatan diam lalu buat drag 100 kpj apakah nanti macam kursi pelontaar toenggg toeng langsung jengat

    ———————————————————————-

    Taufik – March 10, 2016
    kupikir pasti sudah dipikirkan sama yg buatnya mas

    ————————————————————————

    Warning !!! Ati2 wak sama yg namanya fansboy ekstrim sama sales2 dungu bin koplak bin seuk,, mereka suka melakukan pembodohan dan pembunuhan karakter secara pelan2 tapi masiv,, suka memaksakan kehendak,, mengintimidasi dan selalu mencari pembenaran dgn segala cara dan merasa seolah2 udh plg semart……. nguekekekekekekekekek.

  10. Lebih cocok naik turunnya berdasarkan setelan tinggi badan aja deh.. Kalau turunnya pas kecepatan rendah, bisa repot kalau lewatin poldur atau jalan kurang enak.

    Kalau meninggi pas kecepatan tinggi, ribet juga kalau manuver lebih banyak drag force anginnya sama c.o.g lebih tinggi toh

    Atau setelan yg karakternya tetap seperti bawaan walaupun sendiri atau boncengan, jadi gak ada istilahnya suspensi enak kalau sendirian doang dan pas boncengan jadi amlbes dan sebaliknha.

  11. Lebih cocok naik turunnya berdasarkan setelan tinggi badan aja deh.. Kalau turunnya pas kecepatan rendah, bisa repot kalau lewatin poldur atau jalan kurang enak.

    Kalau meninggi pas kecepatan tinggi, ribet juga kalau manuver lebih banyak drag force anginnya sama c.o.g lebih tinggi toh

    Atau setelan yg karakternya tetap seperti bawaan walaupun sendiri atau boncengan, jadi gak ada istilahnya suspensi enak kalau sendirian doang dan pas boncengan jadi amlbes dan sebaliknya

  12. Lebih cocok naik turunnya berdasarkan setelan tinggi badan aja deh.. Kalau turunnya pas kecepatan rendah, bisa repot kalau lewatin poldur atau jalan kurang enak.

    Kalau meninggi pas kecepatan tinggi, ribet juga kalau manuver lebih banyak drag force anginnya sama c.o.g lebih tinggi toh

    Atau setelan yg karakternya tetap seperti bawaan walaupun sendiri atau boncengan, jadi gak ada istilahnya suspensi enak kalau sendirian doang dan pas boncengan jadi amlbes dan sebaliknya..

  13. buat motor kayanya belum tentu berguna. kalau mobil mungkin makin kenceng makin ceper kan makin stabil.. tapi motor makin kenceng makin ceper ga tau juga soal windtunnel nya belom baca2 ane.

    paling buat modif aja biar keren..

    jgn disama2in sama yang dipake buat motor2 harian. mo merk showa juga itu spek standart bro wkwkwkwk.. sok ngebangga2in. sama aja klo standart mah mo merk kayaba kek ohlins kek showa kek

  14. manteb wak , butuh xtra effort pasti buat nerjemahin bahasa alien begitu hahaha . Belum lagi gambarnya ruwet banget

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here


Exit mobile version