Home MotoGP Guest Blog Manuel Pecino : Marc Marquez Yang BARU di 2016

Guest Blog Manuel Pecino : Marc Marquez Yang BARU di 2016 [ Bag 1 ]

30

TMCBlog.com – Bro seklaian, sudah sepekan yang lalu Sobat Jurnalis Kirim Email ke tmcblog , isinya adalah hasil interviewnya dengan Marc Marquez dan mempersilahkan tmcblog mentranslatenya secara bebas untuk dirlis djuga di TMCBlog.com. Sambil juga Mananyakan Jadwal tmcblog sampai di Motegi saat race MotoGP Japan 2016 Nanti, Manuel mengirimkan pula tulisan tentang Alex Rins waduhhh, banyak nih . . satu satu dulu yah, kali ini tentang metamorfosis Seorang Marc Marquez . . . Cekidot deh

Beberapa Bulan Yang lalu ketika musim MotoGP 2016 bermula, tidak banyak orang selain fans DieHard dan Keluarga mau bertaruh  Marc Marquez  akan bisa menjadi  pemimpin Klasement Paruh musim. Selain masalah pada RC213V yang “born wrong” sulit untuk bisa memprediksi Marquez bisa memimpin seperti ini dimana jaraknya 48 Point dari Lorenzo dan 59 point dari Rossi. Ok masih ada 200 point kedepan yang bisa direbut, margin sekarang bukanlah apa apa, namun tetap saja, Margin Point yang cukup baik

Ketika ditanya kenapa Ia bisa leading, Marc Marquez mengatakan ” well, sulit untuk untuk menemukan satu alasan kenapa saya bisa memimpin di saat masalah hadir di Motor, karena saya juga nggak mememangkan banyak Seri, dan saya uga bukan yang tercepat di setiap sesi. Namun mungkin bisa dikatakan bahwa saya bisa memimpin karena saya menjadi yang paling konsisten. Nggak pernah seperti ini, Namun Ya, Konsistensi saya lah yang membuat saya memimpin Championship untuk sementara ini “

Marc Marquez Baru

Konsistensi . . . Seorang seperti Marquez yang awalnya punya Karakter “ON / OFF” dimana menghadapi setiap weekend race seperti “FINAL” menjadi seperti sekarang ini tentu Butuh banyak Effort. Untuk berfikir sesuatu selain “Memenangkan Race” untuk seorang MM93 adalah yang sulit untuk dibayangkan beberapa bulan yang lalu. Namun sepertinya setelah rentetan Crash di semester pertama Musim 2015 yang menghilangkan kesempatannya memperoleh gelar Juara dunia, Marc Belajar untuk berkendara lebih “hati hati ” Respons Marc Atas opini ini adalah :

“Saya nggak bisa bilang ‘hati hati’, itu adalah Kata kata yang kurang pas untuk apa yang sudah terjadi . Sebagai Contohnya di MotoGP Belanda, Saya sangat mengambil resiko. Resiko yang saya ambil tidak dilakukan sepanjang race namun di beberapa saat tertentu. Dan Jika saya Crash saat itu yang sangat mudah terjadi saat Hujan, saya tentu akan merusak AKhir pekan “

Namun ternyata Marc Marquez sempat Race tanpa memikirkan Championship Di Setengah Musim pertama 2016 ini Yakni saat DI Mugello dimana Marquez mengakui bahwa Balapan yang menghasilkan pertempuran dengan Lorenzo sampai finish line tersebut ia lakukan ” for Fun ”

” Race Mugello adalah Saat dimana saya mengambil resiko paling besar tahun ini, Juga Di Barcelona dimana ia terus melakukannya sampai dua lap menjelang Finish dimana ia akhirnnya berfikiran – Ok Cukup, Jika kau teruskan maka ujungnya bisa Crash “

Membalap dengan strategy Championship bagi Marquez bukanlah hal yang menyenangkan dibanding Membalap dengan Terget pokoknya menang atau Jatuh. Di MotoGP Assen contohnya, dimana ia bertempur melawan DNA Balapnya sendiri saat ia terlihat oke oke saja ‘menyerah’ dari jack Miller walaupun akhirnya Marquez bisa merayakan posisi Finish ke-Dua nya tersebut sebagai layaknya Kemenangan. Dan mengenai Opini ini Marquez berkata :

“Ya itu benar, karena ketika kau Race dalam kondisi kering ada 3 tempat dimana kau harus berhati hati. Namun saat suasana Hujan, Kau harus berhati hati di semua tempat, di semua tikungan, dan ini akan membuatmu membalap dengan segenap tekanan mental yang tentu akan melelahkan. Saat membalap dalam kondisi kering kau akan lelah, namun lebih ke kelelahan Fisik dan saat basah kau akan mengalami kelemahan mental( mental Fatique). Malam setelah race Assen saya tidur sangat cepat karena secara psikologi, balapannya sangat melelahkan”

Nah jadi gitu mas bro, bagian pertama dari Artikel kiriman Sobat manuel Pecino, di bagian kedua nanti kita akan bahas bagaimana  Marc Marquez Buka bukaan bicara soal teknis mengenai Honda RC213V 2016 . . .

Manuel Pecino On Behalf Of Tmcblog.com

Picts / Gambar gambar : Fujiran Twitter Account

Silahkan bersilaturahmi dengan TMCBlog melalui

[GTranslate]

 

 

30 COMMENTS

    • Terlepas dari trouble yg rcv alami masih lebih parah m1.m1 mleduk berapakali,belum ketahanan mesin yg bagus saat mesin fresh doang,habis dipakai balap 1 race dah ngedrop performa m1(motor kedua yg dipakai rossi gp jerman,g sebagus motor pertama).jelas rcv lebih diuntungkan dg durabilitas mesin yg lebih baik dari m1,sehingga marq berada dipuncak klasemen??????

  1. waduh..
    penasaran sama part 2 nya wak kek gimana spek rcv 2016 n problem solving apa yg dilakuin marc sendiri selama di lintasan

  2. Memang untuk balapan kelas dunia seperti ini, selain skill dan motor, juga mental dan strategi berperan penting.

  3. nanti klo sang juara dunia udah ditentukan dan beban marquez udah lepas semua bukan gak mungkin bakal muncul lg istilah si marquez win or crash. btw saya seumuran sama marquez saya salut sama dia. umur dia masih muda tapi dia bisa mengalahkan egonya sendiri. yang berumur belom tentu bisa loh melawan egonya sendiri wkwkwk

  4. Bagaimana bila mulai paruh musim kedua ini TMC selain membagikan Klasemen akhir Pembalap juga Klasemen paruh waktu.perhitungan 9race terakhir,siapa yg terhebat diakhir musim.

  5. Kalau saya pribadi sih berharap persaingan top 3 antara MM, JL dan VR bisa seseru musim lalu, dimana jurdun di tentukan di race terakhir, lebih banyak race yang “unpredictable” macam Assen, next race sepertinya bakalan seru di Red Bull Ring.

    Prediksi saya di sisa musim JL dan VR bisa bangkit, terutama VR, sudah kelihatan di 2 race akhir dia selalu push untuk menang. JL? Mungkin dia bakal dan harus melakukan sesuatu yang berbeda. Akhirnya, MM, didukung HRC mati-matian tuk rebut jurdun balik ke Honda punya peluang juara yang terbuka lebar. Terima kasih

  6. Kayaknya MM udah berada di level:
    Menyadari kelemahan diri (& motor) sendiri.

    2013: Rookie. Antusiasme+Semangat naik kelas berbekal Jurdu Moto2 tahun lalu. Eh ternyata menang!
    2014: Great Season! Mental OK, udah dpt respect dari rider lain, Perfect Bike, BOOM!
    Many Records Breaking
    2015: On Fire. Namun sayang RCV under perform. Walhasil malah srg jumpalitan karena Over Limit.
    2016: Udah mulai tau batasan2 & kelemahan yg ada (juga pd motor). Lebih wise & mature. Tau kpn gass poll, kpn mesti damage limitation

    • Intinya ditahun ini yg bikin motor mm jadi limit bukan mekanik nya hrc tp krn regulasi nya dorna yg menyeragamkan ecu (kualitas no 3 bahkan dibawah ecu bawaanya yamaha..) demi yg namanya bisnis, biar persainganya ketat, tapi mengorbankan nilai prestise ajang motogp yg mendewakan pengembangan spek pada motor.. bayangin aja masa laptime nya hampir di samain sama wsbk yg merupakan balap motor masspro.. kalo yamaha masih gak bsa jurdun thn ini harusnya maluuu… dia udh pnh adaptasi sebelumnya dng ecu magneti, kalo honda kan ibarat hrs dari nol lagi. Kalo honda balik lagi pake ecu inhouse nya hrc, pabrikan yg lain dipastikan akan kebakaran jenggot..

  7. MM93 ngomong begitu karena point sudah aman.
    coba klo ketinggalan dari YFR Movistar team. pasti ga akan tinggal diam untuk fight dan fight.

    • yaaagh seandainya saza ada berita dari pabrikan lain……kan barang tentu akan diangkat juga……ya tho?? contohnya saza waktu ada recall r25 saza….ngah ngah ngah…

  8. Potensi juara seri Sepang, Motegi, Philips Island, Valencia bsa nyantai. Cukup dh tuk mmbungkam fumi yg terus mremehkan MM93

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version