TMCBlog.com – Bro sekalian kembali lagi Manuel Pecino, Jurnalis tetap MotoGP mengirimkan tulisan bernasnya untuk di share ke Pembaca TMCBlog di Indonesia. Seperti Kita ketahui untuk 2017 Part aerodinamika seperti wing/ winglet/ spoiler dilarang dipergunakan. Dan apakah sobat tahu cara para Insinyur bekerja jika dihadapkan pada dead end seperti itu? well, jangan khawatir, mereka akan meriset efek yang sama namun dengan cara yang berbeda. 2 + 2 = 4, namun 4 juga bisa diperoleh dengan menambahkan 3 dengan 1 atau 1 dengan 3 atau kombinasi yang lain. . . cekidot
Seperti kita ketahui bersama ada beberapa keuntungan pemakaian winglet seperti yang di gunakan di MotoGP saat ini. Minimal ada dua yakni mengurangi wheelie dan membuat front end/ bagian depan dari motor tetap nempel di Track. keduannya sepertinya mirip, namun tidak sama. Yang pertama , Pengurangan efek wheelie melalui downforce ( mechanical antiwheelie) yang dihasilkan oleh winglets akan membantu mesin dan elektronik untuk tidak menghentikan delivery power yang biasannya terjadi saat sensor mendeteksi ban depan lepas dari permukaan ( wheelie )
Yang kedua Winglet akan menghasilkan beban/ load ke poros ban depan ( front axel ) sehingga pebalap akan tetap merasakan feel ban nge-grip ke permukaan track setiap saat. Hal ini tentu akan membuat pebalap merasa total control terhadap motor di setiap saat. Dan efektifitas efek defleksi winglet ini akan berhubungan lurus dengan kecepatan. artinya semakin cepat ( seperti di fast corner atau di straight) maka kedua efek ini akan semakin terasa.
Sebenarnya ada efek ketiga walaupun ada kemungkinan dihasilkan karena efek ke dua yakni kestabilan saat melakukan pengereman ( hard Brake). Dengan bertambahnya beban ke poros ban depan maka akan ada tambahan dukungan saat hard Brake setelah hi-speed. Hal ini disebabkan secara teori, tendensi kehilangan grip ban depan akan kecil karena grip / traksi ban depan yang semakin baik. . . nahh namun akhirnnya FIM melarang dengan peraturan sebagai berikut :
Technical Regulations Effective Season 2017
Streamlining and Aerodynamic Devices
It s already announced that aerodynamic wings are banned in all classes from 2017. The wording of the regulation covering this matter was confirmed:
Devices or shapes protruding from the fairing or bodywork and not integrated in the body streamlining (e.g. wings, fins, bulges, etc.) that may provide an aerodynamic effect (e.g. providing downforce, disrupting aerodynamic wake, etc.) are not allowed. The Technical Director will be the sole judge of whether a device or fairing design falls into the above definition.
Furthermore, to avoid that the front of the fairing is wing-shaped, with unpredictable safety results, the front of the fairing cannot protrude more than 150mm beyond a vertical line drawn through the front wheel spindle. (It should be noted that all fairings in current use already comply with this).
the front of the fairing cannot protrude morethan150mm beyond a vertical line drawn through the front wheel spindlE pic.twitter.com/ir4cgIjcm7
— tmcblog (@motoupdate) September 15, 2016
Dan bahkan bukan hanya winglet yang dilarang, fairing berbentuk winglet pun dilarang dimana bentuk fairing dilarang lebih lebar 15 cm dari garis poros Motor . . . Jadi teorinya dengan pelarangan ban winglet maka keuntungan keuntungan di atas akan hilang. Namun para insinyur tentu tidak patah semangat, mereka sedang mencari jalan lain ke roma. Alternatif nya secara teori adalah menghadirkan efek winglet tanpa menghadirkan winglet ! .. nahh puyengkan ?
Saya adalah Jurnalis, agak sulit menjelaskan secara teknis, namun saya tahu satu pabrikan yang sedang melakukan riset dengan a double walled fairing! . . . sebuah pendekatan yang secara mendasar menghasilkan aliran udara diantara dua dinding dan dari sana akan diperoleh efek ( downforce ) yang sama saat pelarangan winglet. – (taufik) namun dikarenakan rule menyebutkan bahwa fairing tidak boleh lebih lebar 15 cm dari poros maka dibuat sistem double walled fairing ini lebih ke daerah dalam sistem layered ( lapisan lapisan) fairing dimana besarnya downforce akan berhubungan lurus dengan berapa besar sudut rake dari motor . . smart
Dengan cara ini pula alasan keamanan / safety dari winglet yang selama ini di perdebatkan bisa diredam karena pada dasarnya nggak ada bagian wing yang ‘keluar’ dari fairing. Seperti yang saya katakan di paragaf atas disinyalir memang ada satu pabrikan yang sedang meriset hal ini, namun dalam pengetesan diketahui mereka memperoleh masalah overheat dari mesin ( bisa jadi dikarenakan double walled fairing malah tidak membuat efektif pendinginan mesin ) . . namun jelas riset belum sepenuhnya berhenti
Akhirnya saya ingat perkataan Ducati team sporting drector, Davide tardozi yang mengatakan Via GPOne bahwa ” sama seperti di F1, kami akan sangat perhatian secara mendetail dengan peraturan. Setiap suku kata sangat penting, karena segala sesuatu yang tidak dilarang artinya diperbolehkan “
Manuel Pecino
Silahkan bersilaturahmi dengan TMCBlog melalui
- email : taufiknmotorcycle@yahoo.com
- instagram : tmcblog
- telegram chanel : tmcblog
- Facebook TMCBlog
- Twitter Resmi TMCBlog @motoupdate
- blog alternatif ; http://ringpiston.com
- Video Blog : kanal Youtube TMCBlog
- Android App : Google Play Store
- iOS App : App Store
[GTranslate]
hadeerrr…
Cari celah peraturan terusss…
Ducati,,sugeh gara2 audi..
Duke ga onok seri ne..
Riset teruusss
Ducati, resource mereka luas terlebih adanya dana segar dari Audi and pabrikan yang paling konsen soal aerodinamika buat nutupin kelemahan mereka soal front end yang terus jadi penyakit Desmo dari dulu.
Woww. DUCATI v HONDA
Overheat suruh diatasi dengan mekanisme pendinginan aktiv aja wak, boleh gak, mislkan beli paten bentuk kipas dengan aliran udara lebih bagus, atau bisa pake sistem pendingin collant yang di riset lagi, atau menambah jalur coolant, sehingga pendinginan lebih maksimum
Ngoahahha
Balik lagi efisien kaga? Nambah bobot kaga? Kuliahnya kaga sebentar tukang riset begini mah… Ekekekeke
tertawalah sebelum tertawa itu dilarang…….
Angkat ane jadi muridmu, yai..
Sebuah inovasi akan membedakan antara pemimpin dan pengikut…
mantep jos.. pabrikan manakah?
nah kan kejadian
Liat mio M3…. Bagian depan samping dek… Ada sperti sistem aliran udara…mungkin kayak gitu….
Terfikir sampe ke sana..
Ya iya lah insinyur ?
.
berarti fairing bakal lebih condong ke depan karena double walled!
Akan semakin aneh kah bentuknya?
Atau terlihat lebih indah?
multi striplet di area side front brake
Yamaha, mio sdh pakai.
Honda, supra x 125 jg sdh pakai.
Double wall fairing, kan?
Ada 1 pertanyaan yg selama ini mengganjal dlm hatiku (lebayy hahaha..) mohon penjelasan mengapa saat motor motogp disorong utk menghidupkan motornya, rider mesti lompat2 (genjot) diatas motor?
karena nggak ada tombol saklar electric starternya bro
jadi dorong motor efeknya sama kayak kita nyalain motor saat aki habis/ soak .. ya di dorong dan rider yang lompat perkiraan saya untuk menambah daya hentakan yang membuat crankshaft lebih berputar, imho
silahkan yang lain ditambahkan 😀
Knp MotoGP ga dikasih electrik starter. Alesannya apa wak?
bakalan nambah beban kalo pake dinamostarter, nambah beban = nambah lemot
bukan gitu wak, genjot pas kopling dilepas, efeknya nambah bobot total ke motor (manfaatin gaya gravitasi) biar ban belakang tetep ngegrip pas gerakin piston naek turun alias gak ngesot.. tau sendiri 1 piston aja bikin ban ngesot pas didorong, gimana yg 4 piston wak ?
imho
Benar jg ya.. Supaya grip dan ga ngesot.. Finally now i may rest in peace hahahah…. Thanks penjelasannya
seep aturan bisa di akali hehe
knapa fairingnya enggak dari dorna wak..seragam aja…. mesin yg berbeda..heee
kalo gitu kaya moto2 dong om, gak ada identitas dri tiap2 pabrikan
Sekalian aja dapet motornya di undi sebelum balapan…jd pebalap ducati bisa pake yamaha..yg honda bisa dapet motor suzuki..biar sekalian aneh…wkwkwk
Mnurut ane seh rider genjot2 mtor pas d sorong tuh buat nambah beban/ngegrip roda blkng ke aspal,so genjotnya bareng ama lepasin tuas kopling,so roda blkng g slip n msin lngsung bruuum nyala
betul.. 100 buat si om.. ane jg jelasin diatas sblm baca tulisan ini om.. ??
Dorna harus lebih teliti mengeluarkan peraturan nih. Salah-salah bisa kaya F1. Sumber daya-nya canggih-canggih sehingga setiap peraturan baru keluar ada aja yang bisa menemukan celah. Nah kalau celah udah ketahuan gitu biasanya tim si penemu celah akan mendominasi seenggaknya sampe 4 musim kedepan. Bisa ditebak, balapan jadi membosankan.
luar biasa ya,, usaha banyak,, mudah2an makin kompetitif semua pabrikan
…pasti habis lihat motor2 kecil pada pake sayap/bodi dobel layer 🙂
jd fairinya nya itu dibuat berongga jd ada aliran udara yg masuk kedalam sela2 rongga fairing nya, otomatis udara yg seharusnya membantu pendinginan extra dri aliran udara terhalangi oleh lapisan pertama fairing, kalo boleh dipake. knp gak pake side mounted radiator aja yak??
Gak ada elektrik starter supaya gak nambah bobot kah wa haji?
dipakein teknologi macem SS honda ato SSS yamaha ya om.. tp tetep aja nambah part yg artinya nambah bobot ??
*ISS
ujung2nya biaya membengkak untuk riset fairing kang.
Entah itu kebetulan ato enggak, tapi orang Italia emang suka aneh-aneh wak…
Waktu jaman loris capirossi, fairing ducati pernah dibuat lubang-lubang kecil agar memperlancar aliran udara, trus si marco melandri waktu di gp250 malah pernah melepas sepatbor depan buat mendinginkan ban…
ah ducati mana itu maunya mereka…
sekalian pake lampu sein ajah kalo keukeuh pengen winglet..
plat nomer juga biar bisa downforce…wkwkwk
ducati adeuuuh
Spatbor depannya aja wak dibuat landai/ miring keatas untuk dapetin daya tekan angin kebawah. Tentu saja butuh desain sedemikian rupa supaya tdk mengganggu kinerja radiator. Sisi samping (fairing yg menutupi cakram) jg dibuat sedemikian rupa biar bisa “nangkep” angin. Yg penting kan tdk ada bagian yg baplang keluar. Memang sih modelnya jd aneh. Tp aneh yg lazim tdk lagi aneh kan? Atau justru membuat setang jadi berat dan goyang serta tdk stabil? Yah namanya jg asal usul wak usulnya orang awam heheheh