Home Pabrikan Honda KPPU merekomendasikan agar Harga Sepeda Motor ditingkat diler hanya harga Off The...

KPPU merekomendasikan agar Harga Sepeda Motor ditingkat diler hanya harga Off The road . . . Konsumen dibebaskan untuk memilih !

117

TMCblog.com – Bro seklaian ada beberapa Point hal yang tmcblog anggap menarik dari yang dituliskan oleh Kompas mengenai dugaan Kartel antara Pabrikan Honda dan Yamaha yakni mengenai hal hal yang bersangkutan dengan Harga Off  The road dan harga On The road . . . dimana Konsumen direkomendasikan Oleh KPPU  untuk bebas memilih membayar Pajak BBn dan lain lain Sendiri atau dititipkan ke diler . . . jadi bisa Pilih beli off the road atau On The road ? . . Cekidot deh  . .

Dalam pemberitaan Kompas, tmcblog copas sebagai berikut sob. KPPU juga membacakan 5 butir rekomendasi putusan buat majelis hakim. isinya adalah :

  1. Menyatakan bahwa Terlapor I dan Terlapor II terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan pelanggaran Pasal 5 Ayat (1) UU No 5 Tahun 1999.
  2. Menghukum Terlapor I dan Terlapor II berdasarkan Pasal 47 UU No 5 Tahun 1999.
  3. Merekomendasikan kepada majelis hakim komisi untuk melarang Terlapor I dan Terlapor II menetapkan harga jual (on the road) sebagai harga referensi untuk konsumen (end user), melainkan hanya sebatas harga off the road.
  4. Merekomendasikan kepada majelis komisi untuk memberikan saran kepada pemerintah, khususnya instansi terkait untuk melarang pelaku usaha otomotif untuk memberikan harga referensi kepada main dealer atau dealer dengan memasukkan komponen harga BBN (Bea Balik Nama) atau sejenisnya yang pada pokoknya komponen harga tersebut bukan merupakan struktur harga dari prinsipal (pabrikan).
  5. Menyatakan bahwa biaya BBN dan biaya tambahan lainnya yang dipungut oleh negara dibayarkan atas dasar pilihan konsumen, apakah akan dibayarkan sendiri atau melalui diler

Nahhh Kalo soal Kartelisasinya mungkin sobat bisa bahas Sendiri . . Yang tmcblog mau bahas sekarang adalah Rekomendasi ke 3 sampai ke 5  dimana  Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) pada dasarnya menginginkan penjualan di Tingkat dealer tidak menggunakan harga On The road sebagai harga referensi ke Konsumen.

FYI ada kosa kata yang sering kita bahas di tmcblog yakni NJKB ( Nilai Jual Kendaraan bermotor ) . . NJKB ini merupakan harga pasaran umum ( HPU) atas suatu kendaraan bemotor. NJKB Off the road sendiri adalah adalah Harga Off the road ( kosong) dikurangi pajak pertambahan Nilai. Nah Biasannya Variabel ini pembentuk Harga On The road dari Sebuah Unit Motor yang dapat dihitung berdasarkan Harga NJKB adalah  :

  1. Pajak Kendaraan Bermotor ( PKB) = 1,5% Harga NJKB
  2. Bea Balik Nama Kend. Bermotor ( BBnKB ) = 10% Harga NJKB
  3. Pajak pertambahan Nilai ( PPn) = 10% harga NJKB
  4. PPh Pasal 22 = 1,5% pembelian ( kayaknya NJKB)
  5. Biaya Diler

Nah Harga On The road itu biasannya merupakan Harga NJKB + Point 1 sampai Point 5 . .  Jadi pada dasarnya di 3 pasal rekomendasi KPPU tersebut, Harga di tiap tiap dealer penjualan adalah Harga off The road saja. Sedangkan Konsumen diberi kebebasan untuk membayar biaya BBN dan biaya tambahan lain Via diler atau dilakukan sendiri ke kantor samsat setempat nahhh . . . Gimana sob  . . setuju atau Nggak ?

Taufik of BuitenZorg

Silahkan bersilaturahmi dengan TMCBlog melalui

[GTranslate]

117 COMMENTS

  1. Stop pungli !!!!! Gn aja bnyk korupsi..gmn klo org awam ngurus..tau kan malah d manfaatin yg katanya nanti2nya dibilang itu ulah “oknum” hadeeeehhh ???

  2. Jadi semisal harga OTR motor 25jt kalo harga OffTR kira2 berapa wak?
    Soalnya saya pernah hitung harga motor
    Waktu beli Mio pake harga OffTR cuma 10jt
    Namun suratnya terbilang lama dan banyak calo

  3. Masalah di harga motor yg tinggi bukan jual beli on the road sama off the road, tapi pajak yg gede dan gak karu karuan, harusnya beli motor, pajek sudah jelas entah 10% 20% 25% jadi gak ada persenan siluman seperti 10%+ 10%, harusnya jadi 20% malah jadi 21% karena pajak siluman tadi

    Birokrasi harus dibenahi

    Lagian megara maju dimana mana ya negara yg tax heaven. Bukan yg tax hell kaya indonesia, biarkan koruptor luar negeri nyimpen duit di indonesia, bebaskna pajak, seengaknya kurangi pajak lah

    • Sudah pajak mahal, ditambah biaya pengurusan “on the road” yg dipaksakan harus dibayar konsumen ke diler. Tidak seperti jaman dulu waktu beli Daihatsu Hijet, pihak diler menawarkan apa mau diuruskan atau mengurus sendiri. Klo sekarang HARUS DIURUS DILER, tidak mau melayani pembelian Cash yg off the road.. Klo ada diler begitu laporkan sm YLKI saja, sm KPPU sekalian biar digulung…

  4. Konsumen disarankan agar mengurus sendiri surat-surat kendaraannya,,
    Secara tidak langsung menghalalkan bisnis Percaloan’__

    Tapi ada positif’nya juga Wak_Haji,,
    Menambah peluang usaha baru,,
    guna mengurangi angka pengangguran,,
    dan juga meningkatkan pertumbuhan ekonomi,,,

    Time will tell Wak_Haji,,

    • hahahahaha,,,

      Sepertinya ente’ tertarik terjun ke dunia percaloan berkedok biro-jasa kayaknya nieh,,
      Gpp,, Mas-Bero,, yg penting halal,,
      Diluar negeri hal semacam ini sudah jamak/ umum’__
      Cuman masalah Mindset di penggunaan kata’ saja kok di negeri kita ini,,
      contoh saja biro perjalanan booking online,, itu juga kategorinya calo’

      Bener tow’__???

      eeeekkkkeeeekkkk

    • Enaknya calo resmi atau biro jasa itu tarifnya jelas lex. Tarif jasanya dah pasti. Gak pake di tembak kalo lewat calo pinggir jalan.

    • berarti harga CBR250RR sebesar njkb = 37 jutaan. … apalagi cbr150r bisa 15 jutaan nih….. oia. njkb jadi patokan harga motor second.

  5. Malah ribet kayaknya deh wak. Ya kan kalo gitu harusnya jg ada sosialisasi bagaimana untuk mengurus balik namanya kan ini motor baru dr pabrik takutnya banyak masyarakat awam yg kurang ngerti ama prosedurnya.

    Nanti malah makin banyak calo.

    • Kalo situ takut ribet kan bisa lewat diler!! ato biro jasa yang lain. Tapi harga yang dikasih kekita kan jelas harga motor. Emang situ tau berapa markup biaya pengurusan yang dilakukan diler?

  6. ikut komen ya pak haji..
    saya setuju aja seh..kan udah ada tim saber pungli.. harga bisa lebih murah…(menurut saya seh)

    • Petugas samsat saya rasa udah g pada pungli sih, tp malah banyak yg nawarin “titip” dan ngasih “tips”
      Itu yg harus dibasmi juga, jangan nyalahin orang pungli, klo kita sndiri malah ngasih “hadiah”.
      Malah lebih bagus jasa pengurusan, istilah-nya malah lebih syariah, karena ada ‘ijab&qabul’

    • betul, klo di bandung memang sudah bebas pungli, ga tau klo kota laen..
      pernah ngurus sndiri bbn, dan memang bedanya sampe 800rbu klo lewat biro jasa, biaya ini itu dimasukin (cont. gosok no rangka diduitin 50rbu, pdhal gratis, dn masih byk lagi).

      yg perlu disiapin ya waktu luang. dan klo ga tau apa2 ada pusat informasi ko, polisinya siap melayani..

    • oh iya ngurus sndiri sama ngurua ke orang lain (dealer/biro jasa) bisa 1 jt lebih bedanya)
      dan ngurus sndiri lebih puas. jangan lupa dicatat/direkam tiap2 langkah prosedurnya. biar klo mau ngurus lagi sudah tau cara2nya.. ??

      tp klo yg pengen simpel tinggal kasih duit, dan ada dananya, mending k bro jasa /pihak k3 (biro jsa atau temen yg udh pengalaman -> yg ini paling traktir makan doang hehe)

  7. setuju.. dulu beli ocb off the road, ternyata totalnya selisih 1 juta dr harga on the road. lumayan 1 juta buat ganti ban yang lebih nge-grip 😀

  8. Ntar orang pelosok-pelosok yg jauh dari kantor polisi pasti nggak bakal ngurus surat2nya.tinggal beli plat nomer palsu.bukanya ini malah bakal mengurangi pendapatan negara.ah sudahlah.hidup adalah pilihan.

    • keuntungan diler yg pasang DP murah bakal kacau. masyarakat tahu gamblang harga asli motor yg akan dibelinya. ini hal positif. tp menurut sales yg sering bentrok ini bikin mereka tidak bisa karaokean lagi sama PL mohay…… hahaha

    • ga begitu ribet, terasa ribet karna kita blm tau prosedur2nya. ada layanan informasi kok, jgn malu untuk bertanya.

      yg perlu,disiapkan,ya waktu luang.

  9. efeksampinynya bakal banyak motor bodong, dg alasan
    – males ngurus
    – buat dipake di perkampungan
    – didaerahnya jarang ada razia/polisi
    – dll

  10. Iya lebih transparan sih klo gini.
    Dibanding harga OTR sebenarnya sharing-sharing sama karyawan dealer ada yg suka mainin uang konsumen.
    Mangkannya baru tau jangan asal nembak beli motor di dealer anu.. kadang ada yg ogah-ogahan ngurusinnya.

    Kalo masalahnya terbentur sama praktek Percaloan, kalau proses hukum ini selesai ya “Pemerintah Wajib” membuat sistem pengurusan ONLINE nya supaya mempermudah masyarakat tidak bejubel ngantri

  11. Bakal Makin banyak yang BODONG dan Maling motor makin subur karena jejak motor Gak Ada (untuk yg malis ngurusi surat suratnya nanti)

  12. couldn’t agree more, ini namanya win win solution. masalah motor tanpa surat, rutin aja adain razia, cuma saran aja razia kalo bisa jangan di jam sibuk dan se random mungkin lokasinya, e tilang juga mulai diberlakukan, kalo semua lengkap sesuai prosedur rakyat nyaman kok.

  13. Konsumen kadang ga mau ribet, belum ngantri di samsat, klw sistem pembelianya kredit sistem pembayaranya piye yak, bisa2 jatuh harganya sami mawon

    • klo selisih nya jutaan rupiah masyarakat lebih suka ngurus sendiri masbro…. hukum ekonomi berjalan.

  14. Setuju pa haji nanti bisa beli trail buat main di gunung dan sawah saja jadi klx250 berapa harga off road nya pa haji

    • ente tinggal dmn masbro…. tdk pernah ngurus pajak sendiri ato sim sendiri ya…sim c saja kurang dari 150 rb dah komplit krn ada tambahan kir 50 rb yg semula 75 rb.

  15. setuju…. 100persen, tidak ada alasan dealer menolak pembelian off the road, tinggal bagaimana caranya aturan biar tidak ada alasan mempersulit proses indent yg berkepanjangan, butuh aturan transportasi data falid stok dealer, jenis & warna kendaraan yg dapat di cek konsumen

  16. Gak ada cara lain kah?
    yg jadi masalah, masyarakat dominan pake sistem pembayaran kredit buat pembelian kendaraan lho, bukannya malah memberatkan di pengeluaran pertama ya?
    Off the road cocok buat pembelian cash mungkin

    • klo kredit harga on the road dr diler 20 jutaan sampe kredit lunas totalnya 40 jutaan. dijual motornya cuma laku belasan juta. salesnya bilang konsumen untung….. ini pembodohan

  17. sebelumnya memang mengurus sendiri surat kendaraan off the road tidak lebih mahal, tapi kl begini nanti bakal tumbuh calo2 pengurusan surat2 krn yg ngurus makin banyak & makin ramai bejubel antriannya, itulan ladang calo

    • ente jarang ngurus sendiri ya bro… pake calo ya….. liat klo ngurus pajak aja gak sampe setengah jam. sekarang pelayanan nya cepat bro….

  18. Kaya birokrasi di Indonesia udah bersih dan gak ribet belibet aja. Mending benahi dulu layanan publiknya, masa kita mau bayar pajak malah dipersulit kaya orang mau ngemis?

  19. Kalo menurut ane justru ini cara paling efektif untuk menekan MS penjualan motor,drpd menaikan pajak..
    Krn kebanyakan perusahaan pembiaayaan pasti gk mw terima motor bodong,meskipun motor baru,otomatis masyarakat yg punya cukup uanglah yg akan membeli,baik secara tunai ataupun kredit,secara mereka hrus mengurus surat”nya terlebih dahulu sebelum d acc pencairan kreditnya…
    Tapi pastinya selalu ada celah buat leasing n para calo untuk mempercepat proses tersebut…
    Tapi menurut saya,gk akan ada lagi tuh DP500rb atwpun kredit cuma modal KTP…
    IMHO lo,, jngan d bully please,ane newbie haha….

  20. Ane sih setuju aja.. kan sifatnya pilihan.. klo ga mau ribet ya serahin ke diler untuk di urusin pajaknya.. kalo mo ngirit ya urus sendiri.. lagian biar transparan kan.. jadi ketauan diler ambil untung berapa…

  21. Bagi yg pernah beli produk BAJAJ pasti ngerti, saya beli Pulsar 135 thn 2010 jg off the road, surat2 urus sendiri, gak ribet kok, cuman ya itu pungli di sana sini, tapi klo skrg pungli bener2 diberangus, pasti paling tidak ada selisih 1 jt-an…
    lha saya bayar utk BPKB 1,1jt lho, padahal di kuitansi cm Rp 60 RB di polres…. dan walopun skrg biaya BPKB STNK naik 200%, tetep lebih MURAH…. tap ya itu ASAL GAK ADA PUNGLI…

  22. sedikit penegasan aja kang…. on the road atau off the road, PPN dan PPh Pasal 22 tetap harus dipungut penjual. pembeli tidak bisa memilih untuk membayar sendiri.

  23. Setuju of the read. kan katanya pelayanan mau diperbaiki di samsat jadi harus dimanfaatkan semaksimal mungkin. Kalo yang alesannya gak ada waktu dan ribet kan udah di jelasin di awal customer bisa ngurus sndri (bayar of the road) dan diurusin diler (bayarnya idah include dengan pajak)

  24. ane beli pigsen thn 2013 otr, beli kosongan aja dpt 18.3 jt. urus surat sendiri cepet cuma setengah hari stnk keluar. bpkp nunggu sebulan. antri stnk aja yg lama. beli cash lengkap d diler bs nyampek 23jt lebih. urus sendiri jd 20.9jt – jember

  25. Keuntungannya…
    1. Buat dapetin STNK, TNKB bisa lebih mudah dan cepat.
    2. Bisa lebih cepat mengendarai motor barunya
    3. Biayanya lebih murah
    4. Konsumen bisa punya kebebasan untuk memilih mengurus sendiri atau via diler.

    Kekurangannya…
    1. Bisa menambah daftar motor bodong
    2. Penerimaan pajak bisa berkurang terkait no 1.
    3. Calo bisa semakin banyak.

    ada lagi yang mau nambahin? Biar kita tahu lebih banyak keuntungannya atau kekurangannya. Kalo lebih banyak keuntungannya, ya tak apa dijalankan.

    • anigav sales kah? kalap gituh.
      jelas aja urus off the road lebih murah dari pada ngurus sama dealer karena dealer juga ambil komisi. istilahnya uang jalan lah… kek lu nyuruh temen lu beli rokok.

  26. yg perlu diperhatikan adalah proses kredit kendaraan melalui leasing Wak,
    Mengingat selama ini sebagian besar proses kredit melalui Leasing / Finance Company. dimana sebagai jaminan kredit tersebut maka surat kendaraan (BPKB) wajib diserahkan oleh dealer ke pihak Leasing (sebagai Jaminan Kredit). nah apabila konsumen diberikan opsi untuk mengurus sendiri maka akan susah secara proses kredit Leasing. Apa jaminan bahwa BPKB tersebut apabila diurus sendiri oleh konsumen setelah selesai di Samsat pengurusannya akan diserahkan ke Leasing?
    Kecuali apabila pembelian secara Cash / Tunai ya g ada masalah
    yang kedua adalah Harga Kesepakatan penjualan Kredit antara Konsumen, Dealer, dan Leasing. dimana selama ini acuannya adalah harga On The Road. dimana biaya pengurusan BBN include didalamnya dan nilainya FIX (Sesuai Pricelist). nah apabila diuruskan sendiri dengan banyak variabel biaya pengurusan di Samsat tentu akan berbeda2 nilai OTR yang disepakati antara satu konsumen dgn konsumen lainnya walaupun Tipe Kendaraannya sama.
    kembali ke sisi konsumen sebenarnya, kalau ini diterapkan maka yang akan terdampak adalah disisi Financing Kreditnya. untuk Cash tidak ada masalah asal konsumen bisa dan sempat mengurus sendiri surat-surat kendaraan di Samsat…. IMHO

  27. klo saya sih menilai keputusan no 3-5 itu kurang punya nilai tambah
    secara Off The Road udah jelas harganya di NJKB+PPN+PPh22.
    harusnya bukan di larang, tapi lebih transparan, biar konsumen juga tahu untuk apa saja biaya yang telah di keluarkan. klo gini kan harga-nya makin ga pasti nih..

    NB: yuk buka biro jasa di depan dealer

  28. Beli moge dealer resmi harga off the road bisa juga dong wak ??? Gausah ngurus pajak modal nekat jadi moge bodong harga rasionable???

  29. Harga Off The Road sama ngga dengan harga yang tertera di Faktur Penjualan dari Pabrik yang biasanya diselipin di BPKB?

    Rekomendasi no.3 s/d 5 itu ada baik ada buruknya, seperti yang udah disampein temen di komen di atas, tapi sebaiknya biar konsumen memilih aja…

    Balik ke jaman dulu kebanyakan diler yang dicantumkan harga Off The Road

  30. Ah, nggak juga gan. Biasanya sales2 oknum yg bilang begitu, supaya beli “on the road”. Biasanya alasan tidak boleh oleh perusahaan dsb. Padahal cuma alasan yg dibuat-buat. Pembodohan konsumen.

    Sy pengalaman urus sendiri Mio M3, tidak ribet. Yg lama cuma tunggu terbit faktur Yamaha (ini jg sbg evaluasi internal yamaha). Setelah faktur terbit bu mulus, lancar urus sendiri tidak pakai calo. Lumayan selisih 1,1jt dari harga on the road.

  31. setuju juga dgn cara begini. jadi teringat tim2 yang ikut balapan 250cc yang mesin cadangan saja harus kanibal dari motor yang dibeli ON THE ROAD karena pabriknya sendiri pelit TAK MAU SPONSOR APA-APA.

  32. kalau ada pembeli yang males mengurus/sengaja tidak mengurus gimana?
    kedepannya ga moge aja yang ga ada suratnya mocil juga banyak nih nanti

  33. semoga aja dlm waktu dekat bisa bayar pajek cukup OL via hp,,ke samsat ofline/online cuma ambil print out stnk.
    Hariii ginii msh ngantri didepan loket???
    hahaahaa

  34. Klo ane setuju wak,,bnyk yg koment ribet lah,kena calo lah,dll.klo menurut ane jangan bilang ribet atau kena calo klo blm prnh mencoba ngurus sendiri,sama halnya ngurus pajak motor,katanya ribet,lama,banyak calo dan bla bla bla.tapi krn penasaran dan pengem tau anecoba ngurus sendiri tnyata gk seribet kata orang,,klo mslh calo atau ribet itu mah tergantung pribadi msg”,

  35. Emang sih selisihnya 1-2jtan pengalamat beli motor merek K 2013 lalu, tp kalo ini (3-5) jd di sah kan hakim ngurusnya dipermudah gak? Krn setahu sya pengurusannya mirip ngurus surat kendaraan 5 tahunan selagi faktur ada mah lancar, emang ribet ke loket2nya krn gak urut semacam dipimpong kesana kemari dan butuh waktu sehari itupun cuma dpt stnk sedangkan bpkb jd 3 bulan plat nomor 6 bulan (sya di lamongan jatim). Nah yg sya takutkan nantinya ada kerjasama antara dealer sama samsat yg dmn kurlebnya yg ngurus sendiri dipersulit yg diurus dealer dipermudah ya semacam beli cash sama kredit scra 2016 kemarin beli motor H sama Y barengan aja surat2nya duluan jadi si H cuma 2 minggu sih Y 1 bulan kuran 3 hari, itu kasus yg sya alami beli cash. Nah gimana skema pembelian kredit? scra kredit kan bpkb nya “ditahan” pasti gakbisa urus sendiri klo bukan dealer yg urus ya pihak leasing yg urus, ujung2nya habisnya sama aja segitu2 juga, scra di indonesia ini yg beli kredit 80% keatas sisahnya cash, org kaya beli mercy aja kredit

  36. anigaV – January 10, 2017

    yakin ente lebih murah? dah pernah ente urus sendiri? yakin lebih cepat? neh yg buat negara ne gak maju, orang orang nya kaya sapi gampang digiring opini kayak ente ngangguk mulu mah.

    ==================
    Harga Off the road dan harga on the road kan ada selisihnya tuh bro. Faktor yang menyebabkan adanya selisihnya itu kan salah satunya karena ada biaya diler atau mungkin lebih tepatnya ongkos urus bikin surat2nya. Kalo itu kita urus sendiri, maka dana yang sedianya mengalir ke diler, malah untuk kita kan? Jadinya lebih murah kan?

    Tapi ya ada kelemahanya sih, untuk membawa kendaraan ke samsat, dibutuhkan biaya yang tidak sedikit. Kalo mau nekat, bisa pakai TNKB kendaraaan lain dulu.

    Lalu….biasanya, untuk mendapatkan STNK dan TNKB harus menunggu selama 2 minggu hari kerja. Kenapa bisa selama itu? Karena biasanya pihak diler menunggu dulu sampai banyak yang dibawa ke samsat. Lebih milih tiap hari ke samsat atau nunggu seminggu dulu baru ke samsat? Atau gini deh, mending sekali jalan bisa ngurus banyak atau sekali jalan cuma ngurus sedikit? Kalo ane sih mending sekali jalan bisa ngurus banyak sekalian. Proses di samsatnya juga kisaran 2-3 hari kok.

    “orang orang nya kaya sapi gampang digiring opini kayak ente ngangguk mulu mah.”
    hehehehehe…..wah mas bro, masa yang berbeda pendapat dengan ente, langsung dicap buruk sih bro? Kalo memang kurang sependapat, sanggah aja bro pendapat ane. Negara ini kan menjamin kebebasan untuk berpendapat. Tapi inget ya bro….sopan santu dijaga. kalo bisanya cuma mengumpat aja,bocah sd juga bisa bro. jadi, sanggah aja bro pendapat ente dan goyahkan pendapat ane, oke amigo?

  37. yg komen ada beberapa jenis:
    1. baca judul doank lgsg komen
    2. baca sebagian lgsg komen
    3. baca seluruhnya tapi belum paham, tp komen seolah2 paham

    Menurut gw:
    1. on the road atau off the road rekomendasinya merupakan pilihan
    2. soal leasing, ya gampang lah. Kalau mau pake leasing harus proses on the road (kebijakan utk yg leasing, kalo ga setuju ya beli cash aja)
    3. soal calo. ini yg komen pasti yg ga pernah ke samsat urus STNK/SIM sendiri atau yg SIM nya nembak, krn malas ujian tertulis dan lapangan tapi nyalahin calo dan polisi.
    4. soal harga, PASTI jatohnya lebih murah kalau beli off the road dan urus sendiri
    5. soal akan banyak motor bodong, itu urusan polisi broooooo bukan urusan lu….

    • yang nomor 1 kadang dipersulit bro sama salesnya buat ambil off the road.
      nah yg nomor 3 setuju banget sama ente. emang budaya kita maunya serba praktis cepet ya kek sim gitu, ane aja disuruh nembak bikib sim ama bokap. kgk ane turutin test sendiri dan selisih sama bikin di calo bisa 400 rb lebih.

  38. Sebenernya setuju aja ada harga off the road dan urus sendiri tapi mengingat begitu keterlaluannya praktek pungli dan korupsi di negeri ini jadi males ngurus persyaratan dokumen kendaraan sendiri karena pasti kalo gak bayar pungli, urusan baru kelar setahun kemudian dan pihak samsat gak ngasih hukuman ke pegawainya karena kejadian ini atau bahkan sekedar ngasih tata cara resmi yg detail berikut rincian biaya dan waktu pengurusan yg benar ke konsumen yg mau ngurus sendiri..
    Bobrok banget manajemen birokrasi Indonesia..

  39. makin membuktikan kalo di komen blog blog motor banyak bertebaran sales.
    liat aja pada kalap. pabrikannya kena kartel + ladang duitnya ilang.

  40. gak setuju, ada cara yang gampang kenapa cari yang susah?
    lagipula kalau terbukti salah, kenapa pakai cara win-win solution? bukannya lebih bagus jatuhin hukuman aja!?
    kppu mau minta duit, eh pemerintah pusatnya tegas menghukum pelaku pungli..

  41. Sy tahun 2014 bulan 8 beli vario 125 ISS OTR Gresik 18,1 jt
    Pengen ngurus sendiri harga 14,9 jt Off TR, faktur terbit 4 hari setelah motor doamtar ke rumah
    Setelah faktur keluar ngurus sendiri gampang, sehari udah langsung dapet plat nomor dan stnk pajak (yg 5 taun katanya blangko habis dan dikasih bersamaam dgn bpkb)
    Total administrasi di kepolisian 1,345jt
    Total 14,9 + 1,345 = 16,3 jt masih kembali. Harga OTR 18,1jt.
    Harga di faktur 10,9jt. Jadi untung diler adalah 4jt (plus biaya shipping) dan ceperannya adalah hampir 1,8 jt
    So anda simpulkan sendiri ya, sy ga ada niat menggurui apapun

  42. Dan satu lagi, faktur kalo udah terbit, maka kepengurusan suratnya adalah maks 2 bulan terhitung dr masa faktur terbit.
    Kalo lebih dr itu ga akan bisa diurus dan dianggap motor bodong. Caranya ya minta pihak diler utk menerbitkan faktur lagi, tp gatau gmn caranya
    Info aja dr samsat, krn ane pernah tanya langsung

  43. 74. Fajri – January 10, 2017
    Sy tahun 2014 bulan 8 beli vario 125 ISS OTR Gresik 18,1 jt
    Pengen ngurus sendiri harga 14,9 jt Off TR, faktur terbit 4 hari setelah motor doamtar ke rumah
    Setelah faktur keluar ngurus sendiri gampang, sehari udah langsung dapet plat nomor dan stnk pajak (yg 5 taun katanya blangko habis dan dikasih bersamaam dgn bpkb)
    Total administrasi di kepolisian 1,345jt
    Total 14,9 + 1,345 = 16,3 jt masih kembali. Harga OTR 18,1jt.
    Harga di faktur 10,9jt. Jadi untung diler adalah 4jt (plus biaya shipping) dan ceperannya adalah hampir 1,8 jt
    So anda simpulkan sendiri ya, sy ga ada niat menggurui apapun

    Reply
    75. Fajri – January 10, 2017
    Dan satu lagi, faktur kalo udah terbit, maka kepengurusan suratnya adalah maks 2 bulan terhitung dr masa faktur terbit.
    Kalo lebih dr itu ga akan bisa diurus dan dianggap motor bodong. Caranya ya minta pihak diler utk menerbitkan faktur lagi, tp gatau gmn caranya
    Info aja dr samsat, krn ane pernah tanya langsung

    ==================================

    Wah ini mirip jawaban ane kalo bro anigaV masih mau diskusi ma ane.

    Buat bro anigaV, makin kuat kan bukti kalo…
    Keuntungannya…
    1. Buat dapetin STNK, TNKB bisa lebih mudah dan cepat.
    2. Bisa lebih cepat mengendarai motor barunya
    3. Biayanya lebih murah
    4. Konsumen bisa punya kebebasan untuk memilih mengurus sendiri atau via diler.

    Jadi sudah terbukti tuh keuntungannya bisa bermanfaat bagi konsumen.

    Mengenai banyaknya calo, ya itu mah tinggal kitanya mau repot dikit apa kagak? Kalo ane sih repot dikit ya gpp lah, toh setimpal dengan pengalaman dan wawasan ane yang makin bertambah yang jadi semakin tahu proses mengurus motor off the road. Kalo ngga mau repot ya lewat calo, tapi kalo niat awalnya ke calo, ya mending diler aja yang ngurus.

  44. setuju banget kalau sebelum motor di kirim. pembeli mengurus stnk sendiri dahulu sebelum motor dikirim. seperti di luar sana. kl trx kredit, setelah acc, leasing terbitkan rekomendasi terbit faktur. Tambahan: utk pertama bayar, sekali bayar utk bbrp tahun. jadi motor tsb ga akan bodong. ga bole kirim sblm ada stnk. dibuat hukum nya.

  45. Dah pengalaman ngurus sdr, repot, ngabisin waktu, tenaga dan pikiran. Mending terima beres, apalagi bogor antrinya dah kaya BLT aja

  46. Setuju banget wak…
    Aq pernh ngurus sendiri pajak motor baru cuma setengah hari selesai kq..
    Udah dapet STNK n plat nomer langsung…
    BPKB tunggu 2 minggu..
    Biaya juga cuma setengahnya biaya dealer..

  47. Diurus diler:
    – tidak repot, tinggal duduk manis
    – kena biaya oknum diler, biasanya:
    — supaya faktur cepat keluar (100rb)
    — supaya STNK cepat keluar (100rb)
    — biaya resmi lainnya pengurusan oleh diler (1jt)

    Urus sendiri:
    – repot tenaga & waktu
    – biaya oknum, biasanya:
    — calo bbn (100rb – 300rb), itupun klo pakai calo

    Klo dy pilih urus sendiri aja.

    Sebetulnya INTI dari rekomendasi KPPU bukan tidak boleh beli on the road, tapi DEALER/SALES TIDAK BOLEH MEMAKSAKAN konsumen untuk beli kendaraan dengan harga on the road (sudah termasuk pajak, dsb).

    Dealer / Sales WAJIB MEMBERI PILIHAN ke konsumen apa mau diuruskan atau mengurus pajak sendiri.

    Udah gitu aja, gak perlu di bantah, sales2 tolong baca lagi artikel rekomendasi KPPU diatas…

  48. bagus lagi klo ada tambahan dari KPPU
    – konsumen beli cash, harga off the road include STNK + BPKB + plat nomer… 😀 😀
    (sudah saatnya dirubah, kenapa beli cash selalu lebih sulit)

  49. Kalau penggunaan On the road price dan NJKB yg sesuai, maka ga ada lagi “keuntungan siluman” dari dealer krn ada “selisih” antara NJKB dan On the road yg cukup besar.

    Coba aja dicek berapa gap antara harga on the road dgn NJKB…
    Pasti keliatan besaran margin nya..

  50. Ini gara gara dugaan KARTEL sih ya….

    Klo memang dugaan kartelnya terbukti kasihan banget pabrikan lain ya….walau penjualan melejit tapi caranya …..?????

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here


Exit mobile version