TMCBlog.com – Bro sekalian, Di race 1 ( dan satu satunya race) MXGP Indonesia Shaun Simpson Hadir jadi Juara, dan Pebalap Indonesia tercepat berada di Posisi 20 yakni Farhan Hendro Fahrodjie yang menggapai 1 point terakhir dengan Motor Kawasaki KX450 bernomor plate 261 . . . TMCblog tertarik mengetahui pendapat dan perasaan Anak dari Kang haji Juragan Asep Hendro ini, sehingga pasca Race buru buru ambil debrief ekslusif di paddock Timnya Kawasaki Greentech . . . Silahkan dikunyah kunyah isi interviewnya berikut ini sob . ..
TMCBlog : Bagaimana Ekspresimu terhadap hasil race 1 MXGP Seri Indonesia ?
Farhan hendro : Ini Debut saya, di MXGP otomatis sangat berkesan sekali, walaupun ada hal yang tidak enak saat Di MX2 dimana teman teman dari Tim Indonesia tidak bisa start karena telat masuk grid. Padahal sepele, Hanya telat 2 menit itu pengalaman yang berkesan. Dan pengalaman Saat balap sudah seperti Mimpi satu Track bersama Cairolli dan Pebalap pebalap Idola saya . . . Banyak yang saya pelajari dari mereka
TMCBlog : Dari di Track sempat satu ‘site’ dengan cairolli atau dengan Febvre, itu Gimana perasan mu ?
Farhan Hendro : Itu sudah seperti apa ya ? kayak .. Gilaaa ini seperti mimpi, tadi sempat di Overlap oleh mereka dan perasaan Gugup atau nervous hadir kayaknya .. oohh gue musti gimana, gue mesti gimana nih ? . . Yaa, Mudah Mudahan next year ada lagi, eventnya lebih baik, Tracknya lebih bagus sehingga kita bisa buktikan bisa lebih baik dari Hari ini . .
TMCBlog : Waktu race 1 MXGP, adakah Target Yang kau tancapkan ?
Farhan Hendro : target ? 15 besar sebenarnya, Namun tadi finish di Posisi 20 dan Alhamdulillah dapat Point 1. Saya sebenarnya Tidak Puas akan hasil ini, tapi Ya dengan Motor Baru 450 cc yang baru dipakai 1 Bulan yang disupport oleh kawasaki greenTech, Bapak saya ( Asep hendro ) biaya Sendiri, ya ini lah hasil terbaik yang bisa kita peroleh. Kita Lebih baik dari team Merah putih (team Indonesia ) dan itu adalah targetnya juga
TMCBlog : Race 2 MXGP Batal Due The Weather yang menyebabkan Track jadi tidak memungkinkan. Menurut farhan apakah Tracknya segitu Sulit ?
Farhan Hendro : Menurut saya sendiri, Seperti kondisi Pagi yang agak agak kering banyak pebalap yang Stuck di ujung sana, apalagi becek coba ?
TMCBlog : Di sebelum TableTop ‘spidi ‘ ?
Farhan Hendro : Ya itu ibaratnya kayak sebuah lubang besar yang diurug jadi nggak padat tanahnya, Otomatis banyak yang nancap, lumpurnya banyak banget di sana. Namun Secara Overall, kalau misalnya kering . . Itu (Track ini) Perfect !
TMCBlog : Dari Segi apa Ke-Perfect-an Track ini ?
Farhan hendro : Dari tingkat kesulitan . . . trus Track ini Track Bukan yang semua orang indonesia bisa. Teknis teknisnya sudah seperti di Luar negeri sangat sangat menguras tenaga
TMCblog : Kan Sudah Tahu nih, Track MX GP seperti ini, adakah dalam Hati Farhan kalo besok mau latihan maka Gue mau latihan yang kayak gini . . ?
Farhan Hendro : DI Indonesia Nggak ada Track Dengan Tingkat Kesulitan seperti ini, kalupun bikin . . ya .. kalau bisa harus balap di Luar negeri sih
TMCBLog : Dengan Kejurnas ?
Farhan hendro : Gak Mungkin ada Sirkuit kayak Gini di Kejurnas . . ini balap yang sangat sangat berat dalam karir saya, 1 point melebihi ekspektasi, banyak yang diperoleh, keprofesionalitasan, teknis, pokoknya banyak . .
Selesai Debrief dengan farhan, tmcblog beralih ke Kang Haji Juragan Asep hendro owner dari AHRS yang juga ayah Kandung dari farhan hendro Dan Owner Greentech team MXGP pak Hendri untuk mengetahui pendapatnya mengenai hasil yang diperoleh farhan hendro di race 1 MXGP Indonesia 2017.
TMCblog : Farhan berhasil raih Point 1 di race 1, Gimana Perasaan Kang haji ?
Asep hendro : Alhamdulillah Banget, saya sangat bersyukur, Kami team privater dengan kerja keras farhan, team , mekanik dan semuanya, Finish 20 sudah sangat bersyukur. Dan Juga karena nggak cukup banyak waktu Penyesuaian motor dari 250 ke 450 sehingga hasil ini sudah sangat patut disyukuri
TMCBlog : Untuk tahun depan seperti apa ?
Asep hendro : Untuk tahun depan, kita akan persiapkan lebih matang . . Kemarin semua serba mendadak, dari Motor, waktu latihan, sampai barang barang ( racing parts) juga sangat terbatas – Motor apa adanya.
TMCblog : Awalnya seperti apa cerita sehingga GreenTech bisa support tim di kelas MXGP 450 cc ?
Asep hendro : Awalnya kita kan memang disupport oleh GreenTech di 250 cc, namun ya pas dikasih informasi bahwa dapat Wild Card di Keals 450 cc yaaa.. gitu kaget
TMCBlog : Pak Hendri, Gimana ceritanya GreenTech bisa ikut MXGP ini ?
Hendri GreenTech : Selama ini Greentech memang support farhan di kejurnas 250. Pas mengetahui farhan dapatnya di kelas 450 ya sudah, kebetulan kita juga jual unitnya ya sudah pakai deh
TMCblog : Persiapan di GreenTech sendiri
Hendri Green Tech : Di GreenTech sendiri persiapan hanya sekitar 3 Mingguan, dan dengan finish 20 Farhan bagi Greentech sudah sesuai dengan target kami
TMCBlog : Untuk tahun depan?
Hendri Greentech : tahun depan tetap kita support, untuk sementara bagi kami MXGP buat farhan memang diposisikan sebagai moment untuk menambah jam terbang dan Pengalaman. Bagi Greentech sendiri yang utama masih kejurnas
TMCblog : Buat Greentech, target Buat farhan di Kejurnas Motorcross seperti apa ?
Hendri Greentech : target Kita adalah 3 besar di Kejurnas.
Sobat Sekalian, demikian hasil interview TMCblog dengan Farhan Hendro pebalap MXGP Indoensia di Seri 2 yang memperoleh 1 point bersama Juga ayahnya Asep hendro dan Owner team Greentech Kawasaki Pak hendro . . semoga berguna
Taufik of BuitenZorg
Nah
Seru iki sambil nunggu moto gp
Alhamdulillah……muantaps !
Debut dapat point ..nice
mayan wak Dapat poin sebiji
Dengan motor yang bisa di bilang hampir se adanya
Goooo Farhan…tahun depan 2 Seri laaa, Minimal Seri I Qatar dan Seri Indonesia 2018. Pelan tapi pasti…..
Bagus banget….ga pake uang negara, galang sponnsor sendiri !
jos nan…
sayang sirkuite bikin terharu…
Mxgp Indonesia kontrak kah? Kalo iya berapa tahun?
Kalo cuma sekali ini, semoga tahun2 depan mau balik lagi, plis jangan kapok dgn iklim hujan (bukan lg tropis) ini.
2thn kang, tn 17 n 18 ?
kalo ga salah kontrak sama Indonesia 3 musim bro,
tapi ga tau musim depan tetap di sana apa pindah track,
ane sih pinginnya pindah ke jawa, biar track motocross indonesia makin banyak..
terus pelaksanaanna jangan pas musim ujan..
.
ya benar 3 tahun
tahun depan ? Kita tunggu keputusan nya aja ya bro
Mantaf
Kasihan motornya,sampai kluar asep.
Ktanya track ini kuburan para crosser.ngeri
Pada ciut nyali semua ??
Jaman rodres 90 an. Asep hendro
‘Hanya telat 2 menit’
Telat 2 menit = hanya?
Well…mungkin telatnya karena satu dan lain hal (positif thingking).
Tapi tetap saja yang namanya telat itu salah satu penyakit akut orang Indonesia.
Dan nggak akan dimaklumi di event kelas internasional.
MANTAP,, “telat ya telat saja,ga bisa hanya” apalagi enevt internasional.
entah kenapa rasanya malu dengan peserta dan penonton dari luar kalo ingat gelaran kemaren.. ada yg komen indo kurang profesional menyelenggarakan.
apalagi seri pertama di qatar penyelenggaraan terlihat lebih baik dr di indonesia.. tampak mewah dan nyaman
smoga jd pembelajaran
Usul seri Indonesia dimulai bulan-bulan Juni atau Juli. Tapi kayanya susah ya. Soalnya pasti mereka kan mikirin soal biaya perjalanan dsb.
Track kemarin layoutnya udah keren tapi ya itu karena seminggu penuh ujan tanahnya jadi gembur.
Mungkin lain waktu bisa dicoba dilombakan di salah satu stadion yang ada penutupnya. kaya di luar-luar kalau nggak salah ada yang pakai stadion bola, football, atau softball.
kalau di dalam stadion/indoor namanya supercross
buset,, sistem kebut jg nih cm 1 bulan,,
ya kalo instan mulu gmn mo juara?
Ini baru langkah awal. Mudah2an ke depannya Farhan terus berlatih dgn standar internasional, dan sponsornya bisa persiapan matang untuk event tahun depan. Prestasi internasional tidak bisa dicapai dgn cara instant.
entah kenapa rasanya malu dengan peserta dan penonton dari luar kalo ingat gelaran kemaren.. ada yg komen indo kurang profesional menyelenggarakan.
apalagi seri pertama di qatar penyelenggaraan terlihat lebih baik dr di indonesia.. tampak mewah dan nyaman
smoga jd pembelajaran
so.. untuk musim depan masih dipertimbangkan kyknya.. sampe ada statement dari mereka ini track ‘rawa’.. setuju emg bikin malu. padahal disana hadir Imam Nahrawi. pas survey kurang dicermati kontur tanah disana, walaupun hujan, harusnya ga gitu2 amat x.
emg bekas rawa Om.. itu dkt aliran sungai sm bendungan. sayang,, knp ga di pasir padi aja, kontur pasir laut lbh cpt nyerap air hujan.