Home MotoGP Kenapa Honda RC213V MotoGP terlihat ada peningkatan di Jerez ? ( Opini...

Kenapa Honda RC213V MotoGP terlihat ada peningkatan di Jerez ? ( Opini )

138

TMCblog.com – Bro sekalian, melihat hasil awal weekend race MotoGP jerez 2017 Mulai dari FP1 yang dilakukan WET, lalu FP2 Dry, FP3 Dry, FP4 Dry sampai Kualifikasi 2 (Q2) terlihat Pebalap Honda baik dari team factorynya Repsol Honda maupun dua team Satelitnya LCR Honda Dan Marc VDS berada di Barisan terdepan dalam perolehan laptime . . . terutama Bila kita Lihat Dani Pedrosa yang terlihat Impresif baik Saat Trek Basah maupun kering . . . Honda Tahun 2017 ini menggunakan new engine dengan firing order Big Bang V4 dan meninggalkan Firing order Screamer V4  . .  Di Jerez terlihat seperti honda improve mulai jumat sampai sabtu  . . apa benar honda RC213V telah menemukan kembali exit acceleration mereka yang hilang  ? . . Berikut sedikit analisa tmcblog akan fenomena ini  . .

Oke Gini, saat Honda pindah dari Screamer ke Big Bang . . Semua pebalap Honda Kehilangan beberapa nilai Plus dari RC213V lama yang menggunakan Mesin Screamer seperti contohnya akselerasi selepas tikungan maupun top Speed di straight . ..  Dan kehilangan potensi performa ini sangatlah terasa di 3 Seri pembuka MotoGP 2017 sebelumnya sob walaupun dengan fakta Marquez memenangkan seri Austin ( Karena Austin Dan Marquez ITU kombinasi special ? ) . .

Saat WET Track, boleh dibilang level Performa Semua mesin kembali seperti di-reset dan dilimit, sehingga akselerasi saat buka gas selepas tikungan RC213V dengan motor lainnya cuma beda beda tipis , artinya Gap laptime saat buka gas nggak jauh beda dengan Motor lain . . namun perlu dicatat bahwa kelebihan Honda RC213V di Pengereman dan memasuki tikungan masih bertahan di saat WET . . so No wonder di WET seperti di FP1 Jerez terlihat Honda menguasai . ..

Yang jadi pertanyaan kedua, Koq di Kondisi DRY jumat Dan Sabtu di Jerez  umumnya Honda bisa ‘ngasepin’ yamaha di semua Sesi Latihan sampai Kualifikasi ? Padahal secara data, jerez ini selama beberapa tahun belakangan boleh dibilang merupakan ‘Sirkuitnya Yamaha’  terutama dengan kehadiran Lorenzo di Puncak Timesheet record  . . . ini kadang bikin bertanya tanya, terlebih umumnya di 3 seri MotoGP 2017 sebelumnya Vinales seperti Untouchable Di atas Yamaha M1 pada semua sesi baik Pre-season, latihan bebas, kualifiaksi maupun Race?  kalo menurut tmcblog adalah penyebabnya lebih dari satu Faktor Yakni berasal dari baik internal Honda ( pebalap dan mesin RC213V ) dan Juga faktor eksternal seperti Track dan Juga karakter dari Motor Kompetitor terutama Yamaha . .

Bicara soal faktor Internal. .. beberapa pebalap seperti Jack Miller kepada para journalist di Jerez mengatakan bahwa dengan mesin dan sasis yang baru, Honda RC213V lebih user Friendly dibandingkan versi 2016 . .. Jack menggambarkan bahwa setelah menikung ke kanan  di T6 Dry Shack langsung balas kekiri di speed corner T7  Honda RC213V MY 2017 lebih nurut dan lebih mudah dibimbing menggunakan racing line terbaik.

Tahun Lalu ( 2016 ) Di Jerez Honda Suffer banget . . . adalah benar karena keliaran mesin Screamer yang membuat  exit acceleration yang sudah berkurang karena perubahan arah putaran Crankshaft saat dibalik jadi backward dan umumnya semua bagian dari tikungan lebih parah dibandingkan apa yang para pebalap Honda rasakan dengan mesin Big bang Tahun ini dimana exit acceleration masih belum sembuh, Namun kecepatan di pertengahan tikungan ( middle corner ) lebih dapat.

Faktor eksternal ? boleh dibilang honda Juga terbantu oleh nature-nya dari Track  Circuito Permanente de Jerez . . . Sirkuit sepanjang 4.424 meter ini terkenal punya karakter asphal dengan grip yang rendah. Dan Track dengan Grip aduhai lengket adalah salah satu kunci utama untuk melihat Yamaha M1  mengeluarkan senjata andalan di akselerasi keluar tikungan . . namun di Jerez ? Yamaha seperti dilimit oleh performa / Kualitas Asphal jerez  yang kurang Nge-grip , alias Potensi performa Yamaha M1 Nggak bisa keluar 100% di Jerez ini . .


UPDATE : ada pertanyaan dari Sobat pengunjung GASPOL . . ” Apakah gejala kurangnya grip aspal ini hanya terjadi pd tahun ini saja atau memang itu karakter bawaan dari sirkuit Jerez? Kalau memang karakter bawaan, sungguh sulit memahami anggapan bahwa jerez adalah “kepunyaan” Yamaha mengingat begitu eloknya prestasi Yamaha di Jerez selama ini termasuk rekor lap yg telah diukirnya. ? “

menjawab pertanyaan di atas kalo menurut pendapat tmcblog sih Gini  . . Less grip adalah nature-nya dari Jerez selama bertahun tahun . . Kenapa 2015 Yamaha begitu cemerlang sampai sampai Lap record Lorenzo belum pecah sampai kemarin ?  . . TMCBlog menduga Karena peran dari Kompon ban Battlax yang saat itu (2015) dibawa dari jepang oleh Bridgestone sehingga membuat Grip ban yang menempel sebagai satu kesatuan di YZR – M1 begitu kuat dan seperti yang tmcblog tulis diatas . . ini membuat ‘ karakter yamaha ‘ yang cenderung digjaya di tikungan jadi keluar . . IMHO

Sedangkan tahun ini ? 2017  . ..  Ya tahu sendiri Kan Michelin masih berkutat soal permasalahan grip baik di depan maupun di belakang ? . . . Oleh sebab itu Juga hampir di 4 Seri awal dan ini pun sedikit banyak akan mengorbankan Grip dari yamaha M1, Cek saja isian komentar Vinales sepanjang Jumat dan sabtu yang mayoritas mengungkapkan adanya slide berlebih di ban saat M1 melibas saat tikungan terutama tikungan ke arah Kiri dari Jerez.

Dengan alasan Grip Michelin ini juga Honda sebenarnya menurut tmcblog merupakan Pabrikan dengan tingkat derajat kebebasan memilih ban yang lebih kecil karena ( diluar kesalahan pilihan di Qatar karena termakan suggest dari Michellin ) mayoritas lebih prever pakai Hard Compound saat race, IMHO


Balik lagi ke artikel  . .  Sedangkan Honda ? Sama seperti saat Rain/ Wet Track, Dengan karakter mesin RC213V Big Bang – walaupun pakai knalpot panjang atau slash-cut –  Lack of Exit Acceleration ( Kekurangan di Akselerasi keluar tikungan ) tersebut sebenarnya belum sembuh benar alias tetap terjadi disaat Kompetitornya mengalami masalah karena lack of Grip . . . So Mengenai faktor grip jerez yang kurang , Hal ini menyebabkan Masalah Honda tetap sama, namun masalah Di Yamaha malah bartambah  . . Ini hanya analisa tmcblog aja . .

Menarik melihat perkembangan dan info saat warm up nanti karena disana akan menggambarkan seperti apakah kira kira seperti apa race pace para pebalap dan setingan terakhir nanti . .  dan Jangan Lupa untuk tidak under estimate sama Pebalap Senior yang sedang memimpin Championship saat ini karena biar Bagaimanapun Juga Valentino Rossi juga merupakan salah satu Pebalap paling sukses di Jerez . . . Silahkan berdiskusi yang sehat dan semoga berguna

Taufik of Buitenzorg

138 COMMENTS

    • Ini genuine article khas tmc…very good article….ga spt si uban yg lagaknya mau sok cerdas tapi kenyataanya isinya nothing bakar2an

    • Spt emang benar ada masalah di m1 dgn michelin .

      Rossi also feels the Yamaha M1 does not work so well with Michelin’s hard asymmetric rear tyre. While it is consistent, it spins too much on the left side, robbing him of drive on corner exit. ….sptnya yamaha mau akalin dgn serting naikin pace di entry corner….

      Soal ban untuk race…dari kmrn marq dan crutc sering pakai hard

      “Also, we have to see the conditions tomorrow. It looks like it will be very hot. The tyre choice will be crucial. It looks like the harder option in this race are the best for the race distance but unfortunately for us they work well on the Hondas.

    • @kerry utama om yusai, ekeke d sebelah lagaknya sok tau pdahal gak tau, artikel gak mutu tetep d rilis, komen gk jelas d biarin agar bnyak pembaca,
      Mending mampir ke warung wak haji, infonya terupdate, artikelny menambah wawasan, dan akrab dengan para pembaca, Sukses selalu wak hai Taufik

    • walaupun tua, tapi valentino plus yamaha adalah kombinasi sempurna. seperti biasa, valentino kan gak jago kualifikasi, tapi di race jalannya akan beda. yakin yamaha akan menang di jerez

  1. Waoww..kalo baca judul,rupanya cocok ni buat pertanya’an ma fbh ma fby. Monggo perwakilan pakar fbh Vs pakar fby bisa luangkan penjelasannya. Trimakasih

  2. wah cakep nh analisanya wak haji…
    kapan2 boleh diundang jd komengtator motogp trans7 hehehe…

  3. Begini, biar saya kasi penjelasan dikit:
    Keikutsertaan KTM di motogp memberikan cambuk bagi Honda. Lalu diketahui pula bahwa KTM mau ganti mesin ke BigBang, langung buru-buru Honda ganti juga. Tapi memang KTM belakangan krn dananya tidak sekencang motornya.
    Sebenarnya sih Honda sempat santai memulai musim 2017 ini krn para pembalap lawan sudah berhasil diacak sehingga para lawannya tsb butuh penyesuaian dulu.
    Lalu apa lagi ya? Nanti lah lain waktu lagi ditambahkan.

    • Bukannya dari awal prototipe ktm dah screamer,baru setelah honda sukses dg big bang ikut2an big bang.big bang mainan honda sejak era NSR500 doohan.

      ?????

    • Si jimoo somplak sok pinter tapi
      uda berasa kek pakar

      ekekekekek cruuooott
      ujung” nya penggiringan opini, khas banget

    • Si jimoo somplak sok tau uda kek pakar

      ekekekekeke cruuoot
      Ujung” nya zonk + penggringan opini
      khas banget

    • Screamer dipilih karena lebih efficient bro..
      Bukan karena beda sama yg lain -_- ducati sebelum dtg v. Rossi juga pakai screamer -_-

    • KTM itu sangat membenci Honda. Mana mungkin KTM ngekorin Honda. Liat aju tuh rangka, emang ada rangka motor Steel Trellis Frame di motogp?

    • halahh jimoo – jimoo
      Honda selalu cari jalan mudah katanya ????
      Semua juga tau klo pola pikir tim Honda itu complicated (ribet – cenderung nyari susah sendiri)
      klo mau cara mudah dr dulu Honda bakal udah “jiplak” aja Yamaha semuanya (minimal kyk Suzuki yg pindah dr V ke Inline engine). Dengan bantuan dana development paling besar di motogp +jiplak Yamaha (klo perlu pake inline juga dah) = bakal relatif lebih gampang bgt jurdun tiap tahun.

      Nyatanya kenapa baru sekarang Honda pake bigbang, ya karena adanya rule yg mengharuskan HRC untuk menggunakan ECU yg sama dengan tim lain. Padahal disini “kartu AS” Honda. ECU buatan HRC adalah yg terbaik (sampe sempat mau dibeli ama Ducati tp ga dikasi) dan paling mampu meminimalisir “keliaran” screamer engine. Karena penggunaan ECU sekarang harus sama (sama2 Magneti Marelli), dimana performa ECU “standard” ini dibawah ECU bikinan HRC, maka mau ga mau Honda terpaksa mencari opsi lain salah satunya yakni “mengikuti” cara Yamaha setidaknya pada firing ordernya walau jadi mulai pengembangan mesin dr awal lagi karena cukup berbeda dr engine screamer tahun sebelumnya. Tp terbukti mendapat hasil cukup positif sementara ini.

      btw, Rossi dan Vinalez sempat terlihat struggle pake Ban belakang tipe compound Hard (lupa pas FP berapa) bahkan Zarco pun baru merasa nyaman saat menggunakan Ban Medium Front – Medium Rear.
      Marquez ?? sempat mencatat fastest lap FP4 pake Hard Front – Hard Rear. Kyknya Marquez udah “nyaman”. Bahkan saking nyamannya, sempat terlihat motor 1 dan 2 dipake bergiliran dengan setingan yg berbeda tp compound ban sama.
      Soft Compound ?? bukan pilihan, karena cepat sekali tergerus. Bahkan dalam 1-2 lap bakal langsung habis ketika digunakan untuk time-attack (mungkin ini yg menyebabkan Marquez menyimpan ban Soft Compound pada FP3 dan baru mengeluarkannya untuk Time Attack pada saat QP (punya stok 5 set ban soft compund saat QP sementara rider lain cuma punya 2 set klo ga salah denger ya).

      Sekarang kita lihat kondisi & temperatur trek Jerez saat race nanti, apakah mendukung rider untuk full race pake ban medium (setidaknya untuk ban belakang) atau memaksa rider untuk milih ban hard depan belakang.
      Atau jgn2 malah Hujan lagi ?
      Apakah bakal ada “Bugs” lagi pada salah satu ban Michelin? klo ada, siapa kali ini “korbannya” ?

    • Jadi kalau menurut The One, terjadi percakapan rahasia antara bos ktm dan Honda, dan ducati:

      ktm: gan bagi ilmu dong, kita kan sama-sama mesin V
      ducati: pokoke power gan, ngasepin inline di trek lurus itu bagus untuk reputasi iklan
      honda: aku penasaran kok yamaha bisa penak gitu yo nikung e
      ktm: jarene forum sebelah gawe big bang
      honda: iyo ta, yowes tak cobae
      ktm: yo wes nek apik aku melu, ducati sisan?
      ducati: emoh wes, aku tak lempeng-lempeng ae

  4. Yamah sih memang begitu siklus motornya habis digeber 2 race saja. Nanti juga podium lagi tapi nanti juga jeblok lagi.

  5. Mesin BigBang cocok dgn ban michelin yg tdk sekuat ban bridgestone menahan gempuran mesin Screamer. Makanya saya selalu pilih S20 daripada pilot street radial.

    • Big Bang V4 tidak se ekstrem dan seliar Screamer V4 sehingga Michelin saja sudah cukup. Namun kesempurnaan cornering M1 butuh grip yang baik dan Michelin belum bisa kasih layanan kompon yang dibutuhkan . . M1 dan Bridgestone masih tetap kombinasi terbaik sampai saat ini di jerez

    • Mungkin wajar wak michelin baru mualai riset stelah lama absen dimotogp…mgkin skitar 1-2 th lagi lah baru bisa nyamai grip bridgeston dan pabrikan bakal balik lagi ke screamer…

  6. Ooo.. kurang lebih sama ni Wak.. ane juga punya opini kek gitu , yg penting seru ni jln race
    Fans MotoGP siapapun juaranya??

  7. Analisa om Taufik ada benarnya …
    Saya menambahkan kalo mau tahu
    RC213V dah sembuh / belum, lihatlah
    di race Italia (Mugello). Kalo kalah dari
    M1 ya berarti belum sembuh …

    Apapun kelemahan RC213V, kini hal
    Itu bisa diminimalisir dgn pemilihan
    ban yg tepat dan kesabaran di awal
    race (krn kalo sabar biasanya menang)
    kecuali pakai Hard-Hard ya monggo …

    Tapi kalo memang 93 di Jerez bisa menang, ya wasallam buat M1 dkk.
    Tapi 99 jg dah mulai nyetel, scr ditekan Ducati dgn isu pemecatan hehehe …

    Semoga menariklah … Pelajaran jg buat
    Honda supaya bikin motor lbh bagus lg

  8. “…Sirkuit sepanjang 4.424 meter ini terkenal punya karakter asphal dengan grip yang rendah. Dan Track dengan Grip aduhai lenket adalah salah satu kunci utama untuk melihat Yamaha M1 mengeluarkan senjata andalan di akselerasi keluar tikungan . . namun di jerez ? Yamaha seperti dilimit oleh performa / Kualitas Asphal jerez yang kurang Nge-grip , alias Potensi performa Yamaha M1 Nggak bisa keluar 100% di Jerez ini…”
    ————————————————————————————–
    Apakah gejala kurangnya grip aspal ini hanya terjadi pd tahun ini saja atau memang itu karakter bawaan dari sirkuit Jerez? Kalau memang karakter bawaan, sungguh sulit memahami anggapan bahwa jerez adalah “kepunyaan” Yamaha mengingat begitu eloknya prestasi Yamaha di Jerez selama ini termasuk rekor lap yg telah diukirnya. Mohon percerahan Wak.

    • Maklum dulu hanya m1 yg firing order pakai big bang dan ECU masih bebas,dg penyeragaman ECU yg performanya dibawah ECU pabrikan berimbas pada penurunan performa motor(walau pada kondisi track tertentu tidak terjadi).sekarang honda dg V4 big bang terbukti lebih bagus performanya dari m1 inline 4.ini adalah pertarungan mesin V4 vs inline 4 sama2 big bang.honda baru pakai big bang dah mendominasi,mengalahkan big bang yamaha yg udah puluhan tahun.wow

      ?????

    • @gaspol
      sudah saya jawab diartikel, lengkap semampu saya 3 paragraf . . silahkan didiskusikan lebih lanjut

    • terlihat pengembangan motor honda itu ke-yamaha-yamaha-an alias meniru motor yamaha. mulai dari backward rotating crankshaft, firing order bigbang, pengembangan sasis yg userfriendly, so sebenernya ya pioneernya itu yamaha(era motogp).

  9. yamaha sudah optimal, hRC mengalami kemajuan pesat… Ibarat film indihe..”Lakon kalah duluan”

    • Jimoo niru darimana nya jgn penggiringan opini ahk msa mesin V4 disamain sma inline anda cager lur ?????????
      Yg pasti yg sya tangkap dari opini wak aji adalah faktor ban menjdi sangat krusial namun wak aji sejati nya set up ecu seharus nya sdh bisa meminimalisir kekurangan dari ban michelin itu honda bisa knp yamha tdk pdhl m1 punya kelebihan di stabilitas serta tikungan cepat ? plus casis yg hampir sempurna sprti nya mekanik m1 byk PR yg hrs segera di selesaikan jgn ampe stagnan sprti taun lalu cepat di awalan melempem di pertengahan dn babak belur di akhir kejuaraan ??

    • Rata2 menarik komen2nya..meski terselip komen 1 pengunjung yang mungkin terlalu “smart” jadi malah keliatan pandir.

  10. Yg jelas bagi vr46 dia adalah sunday rider wak haji hahaha no matter how difficult qualified!

    • Sunday rider yg g pernah podium satu,wait and see,main aman,nunggu lawan saling fight dan kehabisan ban,baru push lap2 akhir,podium maksimal juara 2.mau juara dunia musim ini,berat.selama ada vinales dan marquez rossi sulit podium satu.

      ?????

    • Menurut saya untuk Vale mungkin lebih tepatnya menjaga pace bang Matteo. Tinggal liat besok pace Vale bagus atau tidak

    • Setuju ama matteo..
      Yg bisa bikin rossi jurdun adalah crash nya vinales atau marquez..?
      Ane bukan sales..
      Hanya FBH..
      Wkakakkakkak…

      Guest
  11. tapi ke konsistenan motor yamaha Di pertengahan sama ahir race bagus artinya yamaha Bisa menggunakan Ban Medium
    Honda Terpaku pada Hard

    Di Awal race pembalap Honda harus lebih hati hati ban hard micel Bisa kehilangan grip mendadak

    • Tergantung trek dn sirkuitnya juga mas brow dn paling terpenting adalah tergantung rider nya klau sering ngfush motor tnp bisa jga ritme ban mahh yah medium cepat abis dn tentunya akan sangat merugikan di akhir” lap klau motor byk goyang ktn grip abis yh ?????

    • ini sudoso kesannya kaya mau berargumen ilmiah dan sok empiris bikin hipotesis bahwa hard itu gini dan gitu di rcv dan medium bisa di manage sampe akhir (jika dipasang pd M1)

      kalau lu perhatikan di 2 lap awal cota kmren obrolan antara para komentator on site, dylan pas ditanya berapa lama para rider medium akan mendapat keuntungan dari medium compund, merujuk ke orang michelin sekitar 3-4 lap saja (entah diitung dari lap 1 atau diitung stelah lap 1)
      lu bilang rider hard harus hati2, mungkin benar, MM jatuh di argentina
      lu bilang rider medium benefit pada awal2
      anomalinya adalah vinales jatuh saat lap ke 3 belum khatam di cota
      nikmati saja tontonannya, ga perlu komentar tendensius membela kalo lu ga punya ilmunya

  12. dan Menurut saya sampai di angka laptime kencang Kualifikasi Sabtu jerez 2015 karena kombinasi sempurna Lorenzo, M1 dan bridgestone

  13. Bakal seru racenya trus penasaran siapa yg duluan nyari batu akik di hamparan gravel untuk oleh2 spulang dr jerez…

  14. Muantep kang artikel nya… Friendly reading, kya diajak ngobrol gitu. Masukan sedikit dari saya, untuk meminimalisir typo nya kang. Terimakasih^^

    • 938 kata, mumet juga ngecek typo jam 11 melam saat artikel ini di ketik , tapi yang mana lagi sih typonya, saya kelewat nih udah 5 kali ngecek ulang

  15. honda juga sampai sekarang masih belum fokus ke anti-wheelie,apa udah ada solusinya secara kata pedrosa ada sedikit update dari jepang

  16. Tar yamaha bawa ban bridges tapi di labelin mi celin aja ?
    Dari taun maren hampir semua rider ngeluhin ban, tpi mlah dorna per

  17. dengan kata lain M1 itu ibarat kata motor ”manja” dong,less grip dikit dan ban yg kurang enak kayak battlax dah terseok-seok,
    sedangkan RCV mau ujan,kering,less grip,lengket,battlax,michelin,bahkan bersalju(lebay) hayuuk aja dia

  18. panjang kontrak tuh ban, mi celin jg budeg apa gmna ya, gak pernah ada solusi dr pmaslahan para rider.

    Baik nya cabut dr sponsorship motogp atau bajak tuh engineer bridges

    • kayanya wak haji pernah bikin Satu artikel tentang Kerja keras michelin deh bro. klo ga salah sih pas ada insiden Ban Mleduk pas dipake FP disirkuit mna gtu . aga lupa gw

  19. KTM setelah ganti mesin baru progressnya sangat kelihatan , berarti memang benar karakter screamer tdk kompak dg michelin disini, ducati yg over power selalu kerepotan dovi sampai frustasi …

  20. Jimo fby guoblok mending gausah komen. Ngisin2ni fby aje lu. Dah jelas2 m1 problem di ban. Eh lu malah bilang sasis. Sok tau tapi salah. Hhhhhh bngun tdur dah bc aje lu

  21. Mo jimo. Sembalap m1 aja bilang masalah slide krna kompon ban michelin yg blum bisa melayani akselerasi dri m1. Ngapain lu koar2 sasis m1 masalah. Siape lu. Fby fekok

  22. Menarik wak, jadi kondisinya low grip level bkin yamaha kebakaran jenggot ya, tapi kok honda malah anteng2 aja wak, bahkan dengan hard compound yg notabenya lebih low grip lagi krna menjaga long life tire, honda tetap aja didepan.
    Kyy yamaha gk se luwes honda dalam hal grip, dngan compound medium aja, yamaha gk bisa ngejar honda di trek ini, apa lgi hard compound. Menurut ane malah honda punya kebebasan lebih dalam pemakaian ban, medium ok, hard gk masalah malah lebih bagus karna bisa tahan lama sampai akhir race.
    Jadi normalnya, rcv menghasilkan grip level yg lebih baik dibandingkan M1, menurut ane gitu

    • Dan jgn lupakn satu lagi faktor pengereman ? krn kata rossi di faktor ini kelebihan rc213v plus stop n go nya dn yg pasti rc213v versi big bang lebih nurut dn enak di bawa rebah kiri kanan di jeres ini kata miller beda sama m1 ganas masuk tikungn kanan tp loyo pas kekiri sprti kata vinales ???

  23. “Maklum dulu hanya m1 yg firing order pakai big bang dan ECU masih bebas,dg penyeragaman ECU yg performanya dibawah ECU pabrikan berimbas pada penurunan performa motor(walau pada kondisi track tertentu tidak terjadi).sekarang honda dg V4 big bang terbukti lebih bagus performanya dari m1 inline 4.ini adalah pertarungan mesin V4 vs inline4 sama2 big bang.honda baru pakai big bang dah mendominasi,mengalahkan big bang yamaha yg udah puluhan tahun.wow”

    Yamaha M1 bukan Big-Bang mzbro, tapi “Uneven-Bang” atau beken disebut “CrossPlane Crankshaft”, karakter Tone/nada suaranya sangat mirip dengan R1 waktu digeber, dimana jeda pengapiannya adalah 180° – 90° – 180° – 270°. setiap crank-pin jaraknya 90°, oleh karena itu dia disebut crossplane crankshaft. Tujuan dari pemakaian sistem ini adalah untuk mengurangi “Inertial Torque” yang dihasilkan oleh mesin yg bergerak, torsi yg dirasakan oleh pengendara ada dua macam, yaitu “Combustion Torque” & “Inertial Torque”. Combustion Torque dihasilkan langsung oleh ledakan pembakaran mesin, dan Inertial Torque dihasilkan oleh pergerakan komponen piston dan crankshaft yg bergerak didalam mesin, Inertial Torque ini seperti “noise” yg mengganggu terhadap Combustion Torque dan juga “Throttle Feeling” pengendaranya. Dengan pemakaian Crossplane Crankshaft tak ada lagi “noise” yg mengganggu “Combustion Torqur” akan meningkatkan “Throttle Feeling” bagi pengendaranya. Rider akan lebih bisa merasakan power delivery dari engine menuju Ban belakang. CMIIW

    • Bener banget, yamaha itu gk big bang, tapi ya uneven bang, krna pengaruh crossplan, tpi efek penggunaan ini ada kompensasinya, itu mesin jadi butuh balancer buat ngimbangin unever bang tersebut, inertia torq ilang tapi harus ada balancer, dengan ada balancer makan berat pun nambah. Beda ama v4 90 derajat, gk perlu balancer dan primari balancenya baik, namun untuk sasis emang lebih susah designnya CMIIW

  24. Cakep analisisnya wak, sejalan sm om david emmett ataupun peter mclaren. Honda bagus saat low grip, dan ketika hujan…akselerasi keluar tikungan yg jd problem rcv bs tereliminasi. Tp utk top speed di straight….speetinya mereka sudah selevel desmo, trbukti top speed trtinggi di austin kmrn honda dan ducati setara, bhkn jack miller bs menempel lorenzo dgn mncatat angka yg sm di 345 kph.

    • problem akselerasi smentara bs ditutupi jg krn honda bagus dlm pengereman dan late braking, cm resiko crashnya jd lbh besar.

  25. Kalo di asphaltandrubber ane baca, malah dengan kondisi low grip ini, honda jadi tergantung bnget ama hard compound, krna klo ngk hard, ampe race berakhir bakalan mundur teratur, tapi masalh ini gk ada di DP, krna berat badan yg lebih ringan sehingga pake medium pun awett,
    Kalo ngomongin M1, tikungan ke kanannya gilaaa, bisa diliat di sektor 3 tu tikungan panjang kekanan semua yamaha ada di top list, sedang honda jauhh di belakang, tapi di sektor lain honda naik semua, smentara yamaha amburadul, kalo pas WU yamaha bisa benerin sektor lain, bakalan seru ntr race nya, dan honda harus benerin di sektor 3, karna jomplang bnget ama sektor 124.
    Moga all honda podium, terserah siapa yang menang

    • klo menurut gw yg bukan pengamat ini .

      Cepat habis atau tidaknya Sebuah ban (baca: ban balap) itu dari gaya balap Bro walau Berat Badan pun ngaruh dikit sih

  26. Nih penjelasan rossi buat jimoo barusan ane baca beritanya yah
    Secara teori, ban terbaik untuk balapan adalah hard, tetapi mereka tidak bekerja dengan bagus dengan motor kami. Kecepatan kami cukup konsisten dengan ban itu, namun kami tidak cukup cepat, sementara mereka amat bagus dan cocok bagi Honda. So, kami harus memanfaatkan sebaik mungkin dari ban medium.”
    Jadi intinya smw ada kelemahan nya dn di moto gp kata rossi loh ban adalah rajanya ?

  27. Itu s cc35 makin tua mlh makin beringas ya, ap memang karakterny cocok dengan rc213v? Pas qp2 kemarin itu s cc 35 kemasukan apa ya sampe2 buka baju segla , kocak rider yang satu ni

  28. Yamaha terlalu kaku di sasis, dengan kelebihan yamaha di sasis membutuhkan ban dengan level grip seIstimewa brigstone, dengan yamaha motor harus 1 racingline mulai dari tikungan pertama sampe terakir!
    Nah dengan perpaduan kondisi aspal jeres dan ban micelin…brantakan tuh racing line yamaha, banyak kehilangan waktu karena silde dan harus koreksi racingline kembali…itu yg terlihat

  29. Ulasan yang mantap nih,sering2 bikin artikel gini wak…kalo gitu RCV honda untuk disirkuit ini punya grip yang lebih dari dari M1,padahal M1 dr awal musim udah terlihat mempunyai banyak grip kok bisa hilang apa karena karakter michelin juga wak

  30. Bergantinya supplier ban dari bridgestone ke michelin memang sangat menyulitkan yamaha yang karakternya high speed cornering yg butuh grip bagus di sidewall ban. Terbukti dengan sejarah rossi kalah di tahun 2007 dimana stoner pakai bridgestone dan rossi pakai michelin dan di tahun 2016 dimana performa yamaha turun drastis dari 2015 meski sebenarnya performa engine sudah meningkat

  31. Comment:akhirnya artikel yg kutunggu kluar juga.knapa akhir2 ini agak jarang bahas motogp wak haji..yang ada paling bahas result nya aja.

    Guest
  32. saya suka artikel berkharakter seperti milik wak haji ini. mencerdaskan. apalagi ikut baca komen sampe akhir.. adem rasanya. nambah wawasan ane yg oot tentang dunia motor. matursuwun ilmunya wak haji, juga tq bagi komentator yg bikin artikel enak dibaca ampe habis.. tq..

    Guest
  33. D moto2 alex marques pole, d motogp marc marques start ke 2,akankah marques bersaudara bisa p1 d race jerez ini??? Jd gak sbar nunggu jam tengah 6 sore

    Guest
  34. Akhirnya HRC mulai menunjukkan taringnya dag gitu zaza #nb: ane bukan fans ahm yak, you know lah :v

  35. “Bener banget, yamaha itu gk big bang,tapi ya uneven bang, krna pengaruh crossplan, tpi efek penggunaan ini adakompensasinya, itu mesin jadi butuh balancer buat ngimbangin unever bang tersebut, inertia torq ilang tapi harus ada balancer, dengan ada balancer makan berat pun nambah. Beda ama v4 90 derajat, gk perlu balancer dan primari balancenya baik, namun untuk sasis emang lebih susah designnya CMIIW”

    Balancernya mungkin juga berfungsi ganda bro, selain sebagai penyeimbang crankshaft juga sebagai “Kruk-As Pembalik” karena arah putaran Crankshaft M1 berlawanan dg arah laju motor, atau di MV Agusta beken dg sebutan “Counter Rotating Crankshaft”nya itu. memang disitulah keuntungan sekaligus kerugian adanya balancer, disatu sisi berguna untuk menyeimbangkan crankshaft, di sisi lain malah menambah beban mesin waktu berputar, dg kata lain mengurangi Daya Kuda mesin, makanya ane bisa memaklumi kalo Yamaha M1 selalu kalah kalo soal adu Top Speed di straight lurus, lha powernya rada “dikebiri” pengaruh balancer itu. Bisa dibikin sama kencang tapi bensinnya jadi lebih boros, dilema.

    • Bener bnget, itulah kompensasi kalo make tipe mesin yg spesial, tpi ane yakin yamaha tau dan rela ngorbanin top end power M1 buat ngejar stabilitas di tikungan.
      Sebenarnya yamaha banyak berkorban buat dapetin handling terbaik, dari mesin dipilih tipe inline, krna ngebangun sasisnya lebih simple. Dari faring order jadi uneven bang krna ngejar akselerasi smooth, hingga mentok di grip level tire yg sekarang malah jadi bumerang, krna m1 jdi sangat sensitif, drop dikit aja grip lgsung amburadul handlingnya

  36. kayaknya Honda begitu Digdaya di Jerez.. bagaimana dgn Yamaha..???
    mampukah ngisi podium? ndelok ae Laip Raes nek trans7 ngko sore cah…

  37. to sudoso,
    rider bisa kencang bisa pole dan bisa pod 1 saat all FP ,Q dan saat race
    dgn soft atau medium, tinggal masalah nasib dan kemampuan manage motor saja
    so ga ada yg aneh
    giliran ada rider bisa pod 1 saat race dgn hard, dibilang ketergantungan dgn hard.
    jangan2 ente mau bilang compound hard pada ajang moto gp (yg ga banyak di favoritkan sbagian besar rider) adlah hasil konspirasi dorna honda dan michelin lagi
    betapa dangkalnya otakmu sudoso

  38. Itu karena Honda udh Dohc..

    Smntara Yamama msih setia sm Mesin jadul Sohc yg mudah Pudar dan gampang Ngebull.

    Itu ajahhh

  39. ” Bener bnget, itulah kompensasi kalo make tipe mesin yg spesial, tpi ane yakin yamaha tau dan rela ngorbanin top end power M1 buat ngejar stabilitas di tikungan.Sebenarnya yamaha banyak berkorbanbuat dapetin handling terbaik, dari mesin dipilih tipe inline, krna ngebangun sasisnya lebih simple. Darifaring order jadi uneven bang krna ngejar akselerasi smooth, hingga mentok di grip level tire yg sekarang malah jadi bumerang, krna m1 jdi sangat sensitif, drop dikit aja grip lgsung amburadul handlingnya ”

    udah terbukti mzbro di Jerez ini, Yamaha tampak amat kesulitan, sepertinya karena memang mereka tidak mendapatkan grip sebaik duo Repsol, Bahkan Rossi yg paling menderita sepertinya, drop di posisi 10. sebaliknya peralihan honda dari screamer ke big bang malah terbukti efektif bisa menghemat kompon ban di Jerez ini. Dengan kondisi seperti ini kalo masih terus berlanjut, ane penasaran apakah Yamaha bakal mengubah firing ordernya lagi, menjadi “LONG BANG” maybe, seperti yg pernah diterapkan oleh Kawasaki di ZX-RR geberan Shinya Nakano 2005-2006 silam, dimana pada Long-Bang Firing order ini punya jeda waktu pengapian yakni 0 – 180 – 0 – 540, selain itu Crankshaft masih pake model 180° crank-pin seperti Inline-4 Screamer, sehingga mungkin saja dg konvigurasi seperti I4 konvensional ini, mesin tak perlu memakai balancer tambahan yang nambah bobot sekaligus mengurangi HP itu.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version