Home MotoGP Carlo Pernat : Valentino Rossi sudah tanda tangani Kontrak dengan Yamaha untuk...

Carlo Pernat : Valentino Rossi sudah tanda tangani Kontrak dengan Yamaha untuk 2019

51

TMCBlog.com – Bro sekalian, pada Press conference Pra race MotoGP valencia Kamis pekan lalu ketika ditanya soal masa depannya di yamaha 2018, valentino Rossi mengatakan seperti hal hal yang pernah dikatakannya tahun tahun lalu bahwa ia akan melihat hasil race beberapa seri di Msim 2018 untuk bisa yakin mau meneruskan di Tahun 2019 atau nggak . . namun begitu, Via Manajer Kawakan Carlo pernat yang dilansir addock-gp.com ada kabar yang berbeda, Om Carlo Pernat yakin Rossi akan meneruskan karir di yamaha sebagai pembalap di Musim 2019 nanti  ..

Carlo pernat “I know something about Valentino’s future. From the information I have, he has already signed a contract for 2019 with Yamaha. The Dorna put a lot of pressure because Valentino is essential for MotoGP. Honestly, even though I did not see the contract personally, I’m sure of what I’m saying. So you can say it, even if he will probably say the opposite if you ask him the question. He will answer that he does not know yet. He signed just for 2019. “

kalau diartikan secara bebas artinya adalah :

” saya tahu sesuatu tentang masa depan valentino Rossi. Dari Informasi yang saya dapat, ia telah menandatangani kotrak dengan Yamaha untuk 2019. Dorna memperoleh tekanan yang kuat karena pentingnya valentino Rossi untuk MotoGP. Jujur, walaupun saya belum melihat surat kontraknya secara langsung, namun saya yakin banget tentang apa yang saya katakan. jadi begitu, walaupun Rossi bisa saja menjawab dengan hal yang berkebalikan jika kau tanya kepadanya pertanyaan yang sama. Ia akan menjawab ia tidak tahu. Ia telah menandatangani ( kontak) hanya untuk Musim 2019 “

jadi yang bener yang mana ?

Taufik ofBuitenZorg

51 COMMENTS

  1. Dorna masih berat melepas sang legend. Semoga musim depan dan depannya (kalau bener nerusin kontrak) rossi bisa lebih baik dri musim ini

  2. imho, baiknya pensiun saja… bukan karena masalah skill vale tetapi masalah usia sangat berpengaruh terhadap mentallity, respon, dan feeling terhadap motor. Baiknya Yamaha memberikan kesempatan kepada rider muda penuh potensi untuk menjadi penerus Rossi

  3. kalo rossi pensiun,apa posisi tech3 di satelit yamaha bakal digeser sky VR46 buat tempat anak didik rossi
    Tapi melihat sejarah yamaha dan tech3 yg terjalin lama kayaknya susah,mungkin tech3 yg kerja sama ama vr46,atau bikin tim independen sendiri kayak KR

  4. soalnya rosidin sudah gak ada yg mau ngontrak. secara tim2 pabrikan lebih membidik untuk mencari bibit2 muda trengginas.
    faktanya, tidak ada tim yg dekati rosidin kan ?? ekekekekk

    sponsor besar pun bila dicermati jg tidak lagi mengarah ke rosidin, karna sudah ada “calon2” super legend yg masi muda yg lebih baik (diluar markes). inyong melihat secara objektip saja.

    dorna masi gaet rosidin ? ah, nyang bener ? bukan kebalikan ya ? di dorna ada capirosi. salah satu faktor kunci. LOL

    mengapa rosidin masi kukuh ingin tetap mbalap di motogp ?
    gelar apa yg diincar rosidin di motogp ?
    apakah dorna secara terang2an sudah menjadikan rosidin sbage ikon badut sirkus motogp ?
    meskipun usia sudah tua harus & wajib tetap mbalap meskipun jarang menang ?

    ada sesuatu hal dimana rosidin ngotot belum mau pensiun bila belum mendapatkan “ini” di motogp.

    Itu

    • kalo menurut ane, bukan dari dorna nya, tapi dari internal yamaha sendiri, dan langsung dari Iwata. Rossi ini nilai marketingnya GUEDE banget, kalo ini udah ga ada yg nyangkal kan ya, siapa sih yang gatau Rossi.
      Tujuan pabrikan ikut ajang balap itu kan sebenernya selain gagah2an kecanggihan teknologi mereka dan kenceng2an juga yang ga kalah penting justru dari sisi marketingnya. Soalnya ini produknya motor, masa bintang iklan nya mau boyband korea -__- jaka sembung bawa golok kan, ya kudu yang sesuai lah, yaitu pembalap, dan ajang balap motor paling tinggi kastanya itu motogp.

      Rule of thumbs nya :
      Manufacturer pengin penjualan bagus > Perlu marketing > ikut balap > Balapan perlu motor kenceng > biar kenceng butuh R&D > R&D butuh duit banyak > Duit banyak perlu penjualan yang bagus > Penjualan bagus perlu marketing bagus
      udah tinggal muter aja loop nya

      Nah dari sisi marketing Rossi ini nilai tawarnya masih amat sangat bagus meskipun udah ga gapernah champion bahkan udah jarang menang. Nah sekarang perkiraan ane, Rossi menggunakan nilai tawar marketing itu buat jaga posisi dia di yamaha factory team, mungkin dengan cara bikin dia sebagai satu paket, artinya “kalo elu mau gue jadi bintang iklan yamaha ya lu kudu taro gue di tim factory yamaha”

    • Ente pada dasarnya hater sih…. Sampeyan kalo perhatikan setiap seri dilihat pendukung yellow stabilo masih lebih banyak dibanding merah orange bro…hanya beberapa sirkuit aja merah orange mendominasi Itu kenapa bisa jadi dorna sampe sekarang memandang VR merupakan magnet penonton motogp… Tetangga ane yg pedagang dan bukan warga blog aja taunya bintang motogp itu VR…hehehe fakta bro..

    • itu cuma pengetahuan orang udik yg kurang melek informasi,nggak benar2 mencintai olahraga tertentu cuma ikut2an biar dikata gaul
      Paman ane yg awam kalo ditanyain tentang gitu juga pasti jawabnya Kayak
      motogp:rossi
      F1:schumi
      Nba:jordan
      Bola:messi
      *Sama kayak
      air mineral:aqua
      Lotion antinyamuk:autan
      Semprotan nyamuk:baygon
      Odol:pepsoden
      Motor:honda

    • Asal jeplak aja nih..
      Kaya punya reasearch nya aja kalo vr ga dibutuhin yamaha.

      Dia masih mesin marketing no1 untuk roda 2. Liat aja di badannya. Sponsor gede masih nyantol, oakley masih bikin edisi khusus buat dia.
      Walaupun ga jurdun,,dia masih bisa juara seri. Masih bisa ngerecokin didepan.
      Dan fan base rossi itu masih sangat besar

    • Sayangnya menurut ane itu langkah yang salah, memecahkan masalah tanpa solusi, karena cuma jangka pendek (banget). Yamaha harusnya mikirin masa depan mereka, yaitu pembalap2 muda potensial, macem vinales, zarco dan….. (dulu) Lorenzo. Prioritaskan si pembalap2 muda ini, karena Rossi udah ga bisa lagi buat nambah marketting value dia, marketing value seorang pembalap itu nambah kalo dia champion, karena semua kanal berita bakal bahas dia, bakal di muat dimana2. Nah kalo lihat keadaan sekarang, ane bisa bilang hampir mustahil Rossi bisa champion lagi, bukan mustahil ya, “hampir” wkwk.

      Siklus pergantian pembalap di dalam tim factory itu,
      > pembalap tua yang sukses bertugas ngembangin motor
      > dateng pembalap baru berbakat, dia belajar gimana make motor bikinan si pembalap tua.
      > Lama2 pembalap tua di tendang sama di pembalap baru (karena lebih kenceng di trek).
      > pembalap baru jadi pembalap tua sukses, akhirnya dia ngembangin motor.
      > Dateng pembalap baru
      yang diatas ini gak ngarang, di film dokumenter motoGP “Fastest” pernah dibilang.

      Nah dengan siklus itu seharusnya kmrn yamaha jagain si Lorenzo bener2 tuh, soalnya dia lumayan kan, beberapa kali jurdun ngalahin “si pembalap tua” dengan motor yang identik. Harusnya nanti giliran Lorenzo yg jd pembalap gacoannya sekaligus ngembangin motor setelah Rossi pensiun.

      Eh malah si Lorenzo kurangajar nyari gara2 pake jempol kebawah, yang sebenernya yamaha ada nyumbang kesalahan juga yaitu meng-anak emaskan Rossi yang notabene pembalap nomer 2 di tim (karena terakhir kali lorenzo yg jurdun di tim itu).

      Kalo mau liat contoh tim yang bener manajemennya, liat HRC & Ducati. Pembalap nomer 1 ya diperlakukan kaya pembalap nomer 1. Kalo HRC ada si Marquez, udah ga usah di jelasin lagi lah, tau sendiri.
      Nah kalo Ducati menarik, coba deh liat diawal musim pembalap gacoannya itu Lorenzo, jadi semua resource dan development itu patokannya lorenzo, dia anak emas dah pokoknya, tapi perkembangan makin ke sini malah Dovizioso lebih gacoan. Maka otomatis tim ngasih perhatian lebih gede ke Dovizioso, dia jadi pembalap nomer 1 sekarang. Apa lorenzo marah? berontak? kabur? Engga, karena dia sadar diri dia bukan pembalap gacoan saat ini, jadi wajar diperlakukan ky pembalap nomer 2.

      Sekarang liat kejadian di Yamaha, lorenzo berkali2 jadi pembalap nomer 1, tapi berkali2 diperlakukan sebagai pembalap nomer 2. Terlepas dari salahnya dia yang kurang bisa jaga kerjasama tim (dengan gesture thumbs down), justru kesalahan terbesar itu di Tim Yamaha karena salah asuh sejak awal. Kalo sampai sekarang belum sadar, mau gonta ganti pembalap muda siapapun, sampai kapanpun ceritanya bakal tetep sama

    • kita berbicara di balap motogp.
      kalo berbicara mengenai penjualan penguasa market global roda dua tetap dipegang BMW Motorrad.

      sponsor jelas sangat dibutuhkan untuk ikut serta di ajang balap motogp ini. sekelas tim privateer pun tetep butuh sponsor.
      apalagi balap motor prototipe. meskipun sudah tercoreng dg adanya penyeragaman ecu. jadi menurut inyong balap setengah prototipe.

      sponsor datang karena 1 paket dari mitra bisnisnya. dalam hal ini adalah prestasi pabrikan, tim, rider.
      sponsor = dana segar. develop engine & tim & rider.
      hebatnya sponsor, sponsor jg memiliki hak khusus untuk memilih calon ridernya.
      prestasi jelas diutamakan. target sponsor & mitra jelas cuma 1 hal, yaitu kemenangan. mutlak

      kalo bicara fan-base, fans akan “mengikuti & mengalir” menyesuaikan prestasi tim ato rider tsb.
      prestasi hebat, fans jelas makin bertambah bertahap.
      prestasi menurun, fans akan berkurang bertahap.

      tapi yg jadi sorotan inyong, bukan pada hal2 tsb. secara spesifik ada 2 pertanyaan:

      1. hal apa yg membuat rosidin tetep “ngotot” untuk ikut balap dg tingkat kompetisi yg jelas makin berat ??

      2. hal apa yg membuat dorna tetep “ngotot” supaya rosidin tetep bertahan untuk ikut balap ??

      padahal keduanya sama2 tau, bila usia rosidin sudah tidak muda lagi, meskipun jg belum tua sbener e.

      tapi ada “faktor” spesial di dorna & rosidin sendiri.

      apakah dorna = sengkuni yak ?? LOL

      apakah faktor nationality italiano ?? di saat rider spain lebih baik dari pada rider itali ??

      f1 tanpa schumi tetep rame
      bola tanpa messi tetep rame
      nba tanpa jordan tetep rame
      obat nyamuk inyong pake hit
      kalo aer mineral inyong tetep aqua, lah wong jualnya cuma aqua. lah kepriwek iku jal ?? LOL

      Itu

    • ya Jl 99 emang tabiatnya udah jelek dari jaman dia masih muda, dulu dia pernah ngeluarin statement waktu jaman gp 250 gara2 persoalan dia gagal jurdun 2x, ketikung sama DP 26, “kita lihat nanti di kelas moto gp, saya atau dia yang bakal paling banyak memenangkan kejuaraan moto gp”, inget 2010 dulu, dia maki2 supersic di press conference valencia gara2 marco nyenggol dia, faktanya dia (JL99) juga salah, dia udah nyadar marco udah disebelahnya persis, masih aja pas masuk tikungan ngambil trajectorynya gitu, defensive abis fast in slow out, yang bikin trajectorynya dia tabrakan sama trajectorynya marco, itu keulang lagi di 2016 sama iannone.

  5. berarti zarco gak ada peluang ke yamaha factory yak.
    pantesan KTM udah pagerin zarco sama oliveira buat tim pabrikan KTM motogp 2019.

    • harusnya tech3 yg sama2 dari perancis juga perjuangin zarco paling enggak dapat kontrak dan support langsung dari YFR,kalo nggak mau si zarco cepat lepas dari genggaman

  6. Kalo zarco penampilannya bagus terus di musim 2018 Fix neng vina di depak dari yfr kalo 2018 gak bisa juara dunia, nasibnya kayak ben spies nanti. Gaji neng vina termasuk gede untuk rider yang belom pernah juara dunia motogp, Yfr pasti ekspektasinya gede

    VR masih dibutuhin yamaha buat jadi brand ambbasador

  7. terus aja berharap buat valeban,,,ga ada rossi 2017 tetep seru,,,balapan valencia kemaren ada rossi juga ga ngaruh toh keseruan ada dibarisan depan,,,jarang disorot pula pas racenya,,F1 juga ga ada schummi ga ngaruh masi banyak fansnya walopun rada berkurang gara gara aturan mesin yang tiap tahun makin ngaco sampe pake 1.6 liter turbo suara ngorok ga melengking khas mesin F1 mesin V10,,yang pasti talenta talenta baru di kelas premier jangan ampe pada terdepak karna bernaung di tim gurem,,

    • Sepertinya alasan ini juga bisa jadi masuk akal. Rossi pengen tetep balapan dan mau pensiun kalo balapan digelar di Indonesia lg.. wkwkwk knyol tp gk mustahil jg ngarepnya, ya gak om ,???

  8. Sayang seribu sayang… Mending pakde rossi pertimbangkan pensiun saja krna utk jadi kontender championship sdh tdk setaji dlu lgi paling sekedar memanaskan sesaat saja kemudian hilang memang msh bertajo tapi utk mengejar juara musim sdh terlalu berat, zarco tampak jauh lebih masuk akal utk dikontrak yamaha factory utk tahun 2019 kasih jalan aja pakde sama yg muda

  9. FBR : Go VR, semangat, masih ada kesempatan.

    Lah ini ada orang nyuruh VR pensiun, jadi bingung kenapa VR harus pensiun, apa sesembahannya bisa terancam jika VR masi tampil di MotoGp.

    Jadi curiga FBM garis keras yang nyuruh VR pensi, takut kaga bisa ngejar rekor pembalap tertua yang masih bisa podium.

  10. Marquez juara dunia motoGP. Rossi adalah motoGP itu sendiri.

    Belom ada yg bisa mengalahkan karisma, kerendahan hati, dan faktor fun nya Rossi.. dulu ada Alm SuperSic yg punya bakat itu, kalo Marquez? Menang sebanyak apapun, dia tetap akan hidup dan juara dalam bayang2 Rossi. Suka tidak suka 🙂

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version