TMCBlog.com – Sesi pengetesan untuk kelas Moto2 dan Moto3 berlangsung selama 3 hari sejak hari Selasa 6 Februari 2018 kemarin, namun sayangnya sesi uji coba kelas Moto3 dan Moto2 hari pertama berlangsung kurang mulus karena trek Ricardo Tormo Valencia diguyur hujan deras sejak pagi sampai siang hari. Walhasil banyak rider yang urung menjajal motor spek 2018 mereka di trek yang basah. TMCBlog coba tetap memantau jalannya sesi winter test ini, dan satu yang terlihat baru adalah bentuk fairing dari motor Kalex Racing besutan Zulfahmi Khairuddin.
Yup, jadi bentuk baru ada pada bagian upper front fairing di sebelah kanan dan kiri air ram/air funnel motor Kalex dari SIC Racing Team itu, dimana ada penambahan area yang pasti berfungsi untuk mengalirkan udara.
Fairing atas Kalex milik Zulfahmi mengalami pelebaran dibanding bentuk fairing motor Kalex tahun lalu. Namun setelah saya cross check ke pembalap lain yang sama-sama menggunakan motor/sasis Kalex Racing, tidak ada yang memakai fairing model baru ini. Jadi bisa ditarik kesimpulan sederhana bila update demikian adalah usaha untuk menyesuaikan measurement badan Zulfahmi yang tahun ini baru naik ke Moto2 setelah mengisi posisi kosong di SIC Racing Team sepeninggalan Hafizh Syahrin ke MotoGP [Buriram Test] dengan Tech 3 Yamaha.
Pada Moto2 dan juga Moto3 memang tidak diperbolehkan sama sekali menggunakan aero devices, tidak seperti MotoGP yang masih diperbolehkan dengan batas-batas yang kalau menurut Saya banyak area abu-abu dalam buku regulasi mengenai aero devices [perangkat aerodinamika] MotoGP,, jadi ya mau gak mau team/manufaktur sasis Moto2 dan Moto3 harus menempuh pendekatan yang berbeda perihal areodinamika.
Pendekatan pabrikan Kalex pada SIC Racing Team mirip seperti KTM Racing Moto2 dalam hal aerodinamika. Sobat sekalian bisa melihat motor KTM kelas Moto2 dimana tepat di bagian kanan kiri fairing atas menggunakan body parts tambahan untuk mengatur aliran udara dari depan [drag].
IMHO .. Bentuk fairing yang seperti ini jauh lebih baik dan terlihat lebih estetis dan rapih ketimbang apa yang disajikan oleh pabrikan di kelas MotoGP, terlebih lagi penerapan inner winglet/aero fairing banyak memunculkan kontroversi baik dari segi teknis seperti yang beberapa hari lalu terjadi, dan dari segi safety seperti apa yang timbul di musim kompetisi 2016 silam.
Sementara untuk hasil dari masa adaptasi Fahmi dengan motor Moto2 pada Sesi test Moto2 hari Rabu 7 Februari sendiri menempati urutan ke 26.
Nugi TMCBlog
Hasil Winter Test Valencia Moto2 2018
1. Lorenzo Baldassari | Pons HP40 (Kalex) | 1m 36.149s
2. Miguel Oliveira | Red Bull KTM Ajo (KTM) | 1m 36.334s
3. Mattia Pasini | Italtrans Racing Team (Kalex) | 1m 36.493s
4. Simone Corsi | Tasca Racing Scuderia Moto2 (Kalex) | 1m 36.522s
5. Marcel Schrotter | Dynavolt Intact GP (Kalex) | 1m 36.751s
6. Fabio Quartararo | Beta Tools Speed Up Racing (Speed Up) | 1m 36.801s
7. Xavi Vierge | Dynavolt Intact GP (Kalex) | 1m 36.812s
8. Hecbor Barbera | Pons HP40 (Kalex) | 1m 36.865s
9. Brad Binder | Red Bull KTM Ajo (KTM) | 1m 36.903s
10. Isaac Vinales | Sag Team (Kalex) | 1m 37.084s
11. Romano Fenati | Marinelli Snipers Team (Kalex) | 1m 37.315s
12. Joe Roberts | NTS RW Racing GP (NTS) | 1m 37.405s
13. Tetsuta Nagashima | IDEMITSU Honda Team Asia (Kalex) | 1m 37.428s
14. Remy Gardner | Tech 3 Racing (Tech 3) | 1m 37.513s
15. Danny Kent | Beta Tools Speed Up Racing (Speed Up) | 1m 37.592s
16. Bo Bendsneyder | Tech 3 Racing (Tech 3) | 1m 37.594s
17. Steven Odendaal | NTS RW Racing GP (NTS) | 1m 37.601s
18. Dominique Aegerter | Kiefer Racing (KTM) | 1m 37.670s
19. Andrea Locatelli | Italtrans Racing Team (Kalex) | 1m 37.697s
20. Stefano Manzi | Forward Racing Team (Suter) | 1m 37.717s
21. Eric Granado | Forward Racing Team (Suter) | 1m 37.891s
22. Jorge Navarro | Federal Oil Gresini Moto2 (Kalex) | 1m 37.908s
23. Federico Fuligni | Tasca Racing Scuderia Moto2 (Kalex) | 1m 38.084s
24. Khairul Idham Pawi | IDEMITSU Honda Team Asia (Kalex) | 1m 38.656s
25. Jules Danilo | NASHI ARGAN SAG Team (Kalex) | 1m 39.736s
26. Zulfahmi Khairuddin | SIC Racing Team (Kalex) | 1m 40.752s
Moto2 cukup keren kok, seru lihatnya
Semoga bibit motogp dari Indonesia yg sedang digembleng bisa segera menyusul masuk moto2
Bibit dari Indonesia lebih kearah tujuan “politis”.
balap moto2 seringnya lebih seru nie dripd motogp
https://bikerkampung86.wordpress.com/2018/02/08/suzuki-a100-motor-sport-klasik-pertama-suzuki-di-indonesia-sob/
Mantaapp!!
Khairudin nggak didukung Petronas cuma SIC doang?,brarti Petronas ngikut Syahrin ke tech3
jadi nggak sabar liat kiprah the fish Syahrin geber m1
alur ban wetnya keren kayak kabel telepon jadul ?
dijual juga nggak ya ama Dunlop
Dijual kok bro. Tapi yg jual jarang banget dan harganya …….
coba cek produk firestone…modelannya aneh2 gtu
atau jangan2 ini sekalian tes fairing utk musim 2019. krn akhir februari ada tes resmi mesin triumph 765
Bener, Logis.
pengen liat anak anak indonesia ada di Moto 2 Tapi entah kapan,.. 🙁
tim estrela kok gak keliatan di table bang nug?
duo marc vds moto2 dan duo sky racing vr46 moto3 gak ikut test ya??
katanya sirkuit jerez ganti nma jadi “angle nieto international circuit” ya??
Fyi itu udah dari jaman 80an, fungsinya bebasin tangan pembalap dari terpaan angin di trek lurus yang bikin konsentrasi pembalap pecah. Di MotoGP juga sering kelihatan, kayak Cal Crutchlow juga hampir tiap musim pasang karena dimensi fairing depan disesuaiin sama bodi Pedrosa – Marquez, dan bodi Crutchlow terlalu besar. Tarik ke belakang SuperSIC, Ben Spies dan masih banyak lagi pakai begituan sebagai salah satu bentuk personal settings. Jangankan GP, balap underbone aja sangat terasa terpaan angin di stang.
Kalau diperhatiin setiap komen ente, kayaknya ente bukan orang biasa. Pembalap kah? Atau mekanik? Kayaknya beda banget sama komentar khas sales atau keyboard warrior. Tapi ane yakin ente pasti pembalap, mending bikin blog aja bro. Share pengetahuan ente siapa tahu bisa nambah wawasan pembaca, bukan sekedar tulisan mainstream clickbait
lap time tercepat zulfahmi khairuddin tertinggal 4,6 detik dri yg tercepat,… pdhal waktu d sepang, lap time dimas ekky tertinggal 3,4 d fp1 dan 2,xx d fp2 fp3 dan Qp,…. imho, harusny dimas ekky layak main d moto2 wc musim ini(berkca dri lmany dia main d cev moto2 dan penampilan duo malay d test valencia ini),…
Betul bro, kalo gagal baru tahun depan pindah ke asian superbike karena udah ada modal main di Suzuka 8 hours. Kemudian gerry langsung promosiin aja di CEV Moto2, soalnya dulu waktu SS600 performanya cukup bagus, tinggal nyesuaiin aja pake Kalex
front fairng ducati tahun 2016 atau 2017 sepertinya juga udah seperti itu deh wak…
dibagian samping agak melebar untuk menutupi area setang dari terpaan angin…
moga tambah banterr….
https://doyanmotor.wordpress.com/2018/02/09/masih-meragukan-balap-bebek/
itu kenapa ya knalpot moto2 adanya di kiri ? makan tempat dengan rantai.
Menurut saya ya seperti inilah perangkat aerodinamika seamless seperti yg dimaksudkan utk MotoGP, seperti jg yg dibuat oleh RC16. Cuman entah bgmn Ducati bs lolos, dan yg lain ikutan. Berabe kan skrng..
Rivalnya dimas ekky di Cev moto2 si granado sama odendaal performanya di winter test cukup bagus, waktunya lebih bagus daripada zulfahmi sama pawi. Harusnya AHM berani modalin Dimas buat ikut world moto2 tahun ini. baru kalo performanya nggak bagus tahun depan taruh di Asian Superbike, kan udah ada pengalaman ikut Suzuka 8 hours