Home MotoGP Ducati GP18 disiyalir Gunakan Semacam Sensor untuk Mengukur DownForce

Ducati GP18 disiyalir Gunakan Semacam Sensor untuk Mengukur DownForce

25

TMCBlog.com – Bro sekalian, Di Ducati MotoGP factory dua pembalap Andrea Dovizioso dan Jorge Lorenzo boleh dibilang agak berbeda mulai dari gaya butter and hammernya Jorge Lorenzo sampai gaya Standar Racernya Dovizioso . . soal Aero-fairing keduannya pun berbeda pilihan, Jorge Lorenzo merasa nyaman menggunakan Aero-Fairing sedangkan Andrea Dovizioso tidak begitu menyukainya . .

Nah Bicara soal Aero-Fairing hubungannya adalah soal Downforce atau gaya tekan kebawah yang bertugas membuat ban depan lebih menapak asphal saat akselerasi dan mengurangi gejala Wheelie berlebih . .. Dan di Sepang kemarin berdasarkan cuitan Dari Mat Oxley kelihatan ada sebuah gadget baru yang dipakai di Daerah handlebar GP18 yang dipakai oleh Jorge Lorenzo . ..

Anehnya Gadget tersebut tidak diperoleh di Daerah depan dari Motor Andrea Dovizioso. Ini menyebabkan sinyalemen mengarah ke sistem alat ukur yang ada hubungannya dengan Aero-Fairing yang kerap dipakai oleh Lorenzo. Dan sinyaleman dari alat tersebut mengarah ke alat Pengukur tekanan ( pressure Transducer ) . . . alat ini akan mengolah hasil Pengukuran besaran Fisika tekanan yang telah dideteksi oleh ” Probe ” ( Ujung sensor ) yang diakibatkan oleh downforce udara yang hadir sebagai akibah hadirnya Aero-fairing.

Benda Yang tmcblog kotak kuning-kan diatas sepertinya lebih merupakai sebuah Prosesor untuk melakukan perubahan data tekanan menjadi sinyal listrik yang entah disimpan datanya di Transducer tersebut atau mungkin bahkan sampai bisa di hubungkan ke ECU dari Magneti Marelli . ..

Masih belum diketahui apakah sensor tersebut akan dipakai juga saat Race day atau hanyauntuk keperluan pengetesan saja .. namun Jika mau dipakai race sudah pasti harus lolos homologasi dulu kayaknya . . . Oh ya seperti apa pentingnya Sensor tekanan ini ? Bakalan panjang nih karea akan berhubungan dengan part lain .. . lebih baik kita pisah dan akan kita bahas mendalam di satu artikel tech talk sendiri yaaa sob . . . silahkan dikunyah kunyah dan semoga berguna

Taufik of BUitenZorg

25 COMMENTS

  1. Pertinyinnyi..kenapa Dovi tidak menyukainya ya..apakah ini artinya sebenarnya motor2 di motogp bisa dikendarai tanpa aero jika riding style nya seperti Dovi..

    • bisa masuk akal juga bro. yah mirip kaya pedrosa sama marquez yg wingletnya beda, kalo marquez gede dan pedrosa cuma secomot wingletnya. pedrosa disamain ukuran wingletnya kaya marquez malah susah belok.

  2. itu langsung bisa dimasukin ECU sebagai parameter. karena sebenarnya di ECU sendiri tidak semuanya slot dipake. slot itu hanya terpakai sebagian untuk sensor2 yang dianggap perlu/mendukung. sejauh ini yang memakai slot lebih banyak adalah honda, dalam arti sensor2 yang dipakai lebih banyak. mungkin ducati bakal menyusul dengan menambah parameter baru. misal ketika terdeteksi downforce besar, tenaga bisa dinaikkan, demikian pula ketika kecepatan rendah, downforce rendah, tenaga dikurangi (volume penginjeksian dikecilkan/timing dimundurkan, mana yang lebih instan)

  3. Ducati emang bener-bener niat banget nih … 😀 ya iyalah ambisinya meraih gelar juara …
    taun kemarin kan juga pake sensor di ban belakangnya kan? yang katanya buat mengecek degradasi ban … dan hasilnya dovi bisa juara pake ban soft …

  4. Itu cuma electronics device of sensors.
    Kalo tiitik2 sensor di daerah ram air atau ada channel berujung ke hose yg terpasang sensor tekanannya.
    Prinsip dasar tekanan di hukum Bernoullie yaitu tekanan dan kec. udara berbanding terbalik.
    Dan untuk down force hanya ada 2 parameter penting yaitu coefisien lift (Cl) dan coefisien drag (Cd) yg dibuatkan vektor membentuk arah downforce.

  5. Katanya sensor gyroscope hrc juga ada sensor tekanan untuk membuat analisa parameter maksimal kecepatan dan sudut miring ditikungan selain memakai jasa foto. Sehingga bisa membantu rider untuk overtake di tikungan tertentu. Menarik kalo mm keluarin jurus dirttrack yg sempurna untuk menikung dan overtake ditikungan yg sempit

  6. Saat pembuatan fairing bisa disimulasi berapa besar downforce nya.
    Sensor2 ini hanya sebagai feedback berapa besar aliran udara, tekanan, dll dan besar deviasinya.
    Downforce adalah simultan beberapa gaya angkat dan pengereman, jadi ini hanya resultan gaya saja.

  7. di wind tunnel test sudah, tapi ketika di sirkuit beneran, belum diketahui efek pastinya karena arah angin jelas jauh berbeda, termasuk dari turbulensi pembalap2 di depan/samping ketika slip streaming. juga kaitannya dengan stressing pada ban dan balance motor. dengan alokasi winglet yang terbatas, sensor dipandang perlu agar dibantu elektronik, berbeda jika tiap saat tiap sirkuit winglet boleh gonta-ganti, mungkin kekuatan winglet bisa lebih maksimal meski tanpa bantuan elektronik.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version