Home MotoGP Analisis Hari Pertama #QatarGP Kelas Moto2 dan Moto3

Analisis Hari Pertama #QatarGP Kelas Moto2 dan Moto3

10

TMCBlog.com – Bro sekalian, seri balapan MotoGP di Qatar tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya karena akan digelar 2 jam lebih awal. Menarik karena para rider harus beradaptasi dengan iklim gurun yang lebih tinggi pada siang ke sore hari ketimbang malam. Kelas Moto3 dan Moto2 akan sedikit tricky karena kelas perjenjangan ini dijadwalkan berlangsung lebih dulu ketimbang kategori MotoGP yang kini akan berlangsung jam 7 malam waktu Doha, Qatar. Seru juga bro melihat persiapan rider kelas Moto2 dan Moto3 menyambut seri perdana musim kompetisi 2018.

Enea Bastianini

Moto3

Sesi FP1 Moto3 berjalan ketika siang menuju sore hari dengan temperatur menunjukkan angka 32 derajat Celcius, yaitu cukup panas, namun tidak menghambat rider kelas capung ini langsung geber di trek Losail. Setelah di menit-menit awal sesi latihan berlangsung, Aron Canet, Jorge Martin dan Enea Bastianini bersaing menjadi rider tercepat di awal sesi. Artinya peta kekuatan pembalap Moto3 masih belum jauh bergeser sejak winter test awal tahun lalu. Bastianini yang hijrah ke team Leopard Racing menggantikan Joan Mir itu terlihat matang dan sangat siap menjadi title contender musim ini, catatan waktunya relatif konstan namun juga cepat. Aron Canet dari team Estrella Galicia sanggup leading dan diakhir sesi FP1 hanya kalah 0,009 detik dari Bastianini di tempat pertama lalu Jorge Martin menyusul ditempat ketiga. Ada satu nama yang menonjol di kelas Moto3 yakni John McPhee, rider jebolan British Talent yang geber motor KTM sanggup memberikan perlawanan kepada top rider disesi pertama. Hanya saja dirinya kurang bisa mempertahankan pace di sesi kedua dengan merosot di posisi ke 15. Tapi McPhee salah satu nama dari rider KTM yang perlu diperhatikan selama musim 2018 ini.

Jorge Martin

Sesi latihan kedua posisi puncak direbut oleh Jorge Martin yang tampil impresif sepanjang winter test kemarin. Kali ini dirinya sanggup memimpin cukup jauh dengan selisih waktu 0,662 detik atas Niccolo Antonelli dan Bastianini di posisi ketiga. Antonelli yang tiba-tiba merangsek ke posisi depan dan cukup menyulitkan dua rider favorit juara, Martin dan Bastianini. Nama-nama lama seperti Bastianini, Martin dan Antonelli kini difavoritkan sebagai tittle contender musim ini, dengan Joan Mir yang sudah hijrah ke Moto2 sepertinya membuka persaingan antara ketiganya terbuka lebih lebar musim ini. Namun nama seperti Andrea Migno, John McPhee, Aron Canet dan Phillip Oettl akan menjadi batu sandungan bagi rider favorit ketika musim berlangsung.

John McPhee

Satu catatan yang ingin saya bahas adalah kekuatan Honda atas KTM mulai menemukan parit pemisah, dengan motor Honda yang selalu bersaing di tiga besar dan KTM yang hanya sesekali menggangu rider Honda namun seperti berat untuk bersaing untuk posisi teratas. Terbukti dari posisi 10 besar lebih banyak diisi rider Honda ketimbang KTM. Apakah ini artinya perlu pembenahan regulasi teknis kembali agar Moto3 menjadi lebih kompetitif kembali atau dari pihak KTM yang kurang konsentrasi ke kelas Moto3 akibat sibuk mengurus RC16 untuk bersaing di MotoGP? Terlepas dari itu semua, rider Moto3 selalu menghadirkan persaingan di trek yang ketat dan memiliki keseruan tersendiri. Rider muda yang butuh banyak pengalaman dan perlu banyak bersabar ketika terlibat fight di lintasan tentu menarik untuk disimak.

  1. Jorge Martin | Del Conca Gresini Moto3 (Honda) | 2m 5.590s
  2. Niccolò Antonelli | SIC58 Squadra Corse (Honda) | 2m 6.252s
  3. Enea Bastianini | Leopard Racing (Honda) | 2m 6.265s
  4. Gabriel Rodrigo | RBA BOE Skull Rider (KTM) | 2m 6.422s
  5. Fabio Di Giannantonio | Del Conca Gresini Moto3 (Honda) | 2m 6.459s
  6. Andrea Migno | Angel Nieto Team Moto3 (KTM) | 2m 7.056s
  7. Tony Arbolino | Marinelli Snipers Team (Honda) | 2m 7.073s
  8. Lorenzo Dalla Porta | Leopard Racing (Honda) | 2m 7.104s
  9. Aron Canet | Estrella Galicia 0,0 (Honda) | 2m 7.157s
  10. Philipp Oettl | Sudmetal Schedl GP Racing (KTM) | 2m 7.182s
Alex Marquez

Moto2

Pada intermediate class ini tentu bagi sobat sekalian lebih familiar nama-nama rider unggulan yang saling bersaing, Lorenzo Baldassari dari team Pons HP40 jadi yang tercepat di sesi 1 latihan bebas Qatar. Eitss, di belakangnya ada Miguel Oliveira sang rider ujung tombak KTM yang menempel ketat Baldassari. Alex Marquez di sesi pertama kemarin seperti belum maksimal, namun akhirnya sanggup membayar ketertinggalan 0,3 detik di FP1 menjadi keunggulan 0,038 detik atas rider lainnya di sesi FP2.

Lorenzo Baldassari

Hal hal yang baru seperti kembalinya Sam Lowes ke kelas Moto2 musim ini juga seru punya untuk diperhatikan. Jika musim 2016 Sam menggunakan sasis Speed Up di Moto2, kini kembaran Alex Lowes itu memakai sasis KTM untuk mencoba meraih title juara dunia Moto2 2018. Performa dirinya juga tidak jelek, sesekali sanggup meraih waktu tercepat, bersaing dengan rider unggulan seperti Alex Marquez, Baldassari, Passini dan bahkan Rookie Moto2 yang lebih muda, Romano Fenati.

Romano Fenati

Nah, ngebahas Romano Fenati yuk. Si bad boy yang pernah dipecat dari SKY VR46 Moto3 ini memperlihatkan performa yang baik di atas motor Moto2 Kalex-Honda. Postur badan Fenati yang tergolong besar untuk motor Moto3 yang mungil dirasa menjadi faktor penghambatnya untuk bersaing di kelas kadet, dan kini dengan performa Fenati yang impresif selama winter test kembali dipertahankan pada sesi latihan bebas seri perdana Qatar. TMCblog memprediksi Fenati akan sesekali atau mungkin sering hadir di podium musin ini nih sob.

Selebihnya, Alex Marquez dan Lorenzo Baldassari serta Francesco Bagnaia akan menjadi rider rider favorit juara musim ini. Terlebih lagi Alex yang selalu berada dibawah bayang-bayang nama besar sang kakak, memiliki beban tersendiri yang ia pikul untuk menang sesegera mungkin di Moto2 sehingga bisa dilirik oleh team-team di kategori utama MotoGP. Hal yang sama juga berlaku untuk Luca Marini nih, meskipun hubungannya sebagai adik tiri dari Valentino Rossi namun Luca bukanlah pembalap yang jelek, hanya saja sebagai rider yang sudah cukup lama di Moto2 kok sepertinya punya keterlambatan hadir di podium teratas.

  1. Alex Marquez | EG 0,0 Marc VDS (Kalex) |2m 0.932s
  2. Sam Lowes | Swiss Innovative Investors (KTM) | 2m 0.970s
  3. Francesco Bagnaia | SKY Racing Team VR46 (Kalex) | 2m 0.985s
  4. Marcel Schrotter | Dynavolt Intact GP (Kalex) | 2m 1.055s
  5. Lorenzo Baldassarri | Pons HP40 (Kalex) | 2m 1.060s
  6. Miguel Oliveira | Red Bull KTM Ajo (KTM) | 2m 1.106s
  7. Isaac Viñales | SAG Team (Kalex) | 2m 1.226s
  8. Luca Marini | SKY Racing Team VR46 (Kalex) | 2m 1.317s
  9. Brad Binder | Red Bull KTM Ajo (KTM) | 2m 1.324s
  10. Romano Fenati | Marinelli Snipers Team (Kalex) | 2m 1.409s

 

10 COMMENTS

  1. yang rada lucu pas FP2 beberapa motor kalex mogok mati mendadak dan salah 1 nya si hector barbera yang minta tolong sama marshall buat bantuin hidupin motor tp marshallnya gak paham dan akhirnya si barbera pake bahasa isyarat wkwkekek

  2. gak bermaksud menjelekan nih. si luca marini memang gak terlalu istimewa, dia terlalu berat kayanya membawa nama besar rossi. gak heran sih pas dimoto2 doi kurang bersinar, karena pas di cev moto2 penampilannya juga gak istimewa karena lebih sering finish di 10 besar.

    btw bro nugie kalo bahas regulasi biar kompetitif coba panggil master off regulasi yaitu jimoo, moo muncul moo. udah elus elus teko sampe berasep masa belom muncul juga.

  3. Jangankan luca marini yg jelas beda bapak sama rossi, alex marquez aja yg adik kandung marc marquez skillnya jauh beda

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version