TMCBlog.com – Bro sekalian, Race MotoGP Qatar 2018 semalam menurut tmcblog levelnya lumayan berada diatas Race MotoGP Qatar sebelumnya secara Kualitas . . . Kita Bisa lihat Hampir sepanjang 3/4 race Pack terdepan dihuni oleh Banyak Pembalap, Ini sudah seperti Balap ATC, Moto3 ataupun Moto2 . . sampai 17 Lap Kita melihat Race yang flowing, Nggak terlalu banyak drama .. . Sementara Johann Zarco berada di depan selama 17 lap perubahan Hanya terjadi di posisi 2,3 dan 4 . . antara Dovizioso, Marquez dan Rossi . . . sepanjang 15 lap.
Mungkin sobat sekalian ada Yang geregetan sama Dovizioso, begitu Ngototnya ia ketika Mengujam Marquez ataupu Rossi di straight laksana Roket, namun setelah dibelakang Zarco Senjata Top speed dan akselerasi tersebut seperti tidak ia Gunakan.
Mungkin sobat sekalian ada Yang geregetan sama Rossi, begitu Sadisnya Rossi ketika menelikung Marquez maupun Dovizioso di entry corner yang dibumbui oleh Late Braking, namun setelah dibelakang Zarco senjata andalan Yamaha M1 tersebut tidak ia Gunakan.
Atau Mungkin sobat sekalian Juga ada Yang geregetan sama Marquez, begitu ia mengeluarkan 100% kemampuannya ketika mau Fight dengan Rossi dan Dovi , namun kebanyakan yang dilakukan Marquez hanya berusaha membuat racing Line cantik seraya Slipstream, namun urung melakukan aksi over the limit sampai di 5 lap terakhir . .
Atau Mungkin sobat sekalian Juga ada Yang Heran sama Vinales, Apa benar ia telad Panas ? Sebenarnya Apa yang terjadi ? . . .
Korban Ke-Asimetrisan Layout Losail: Zarco
Pertama tama Kita Cek dulu apa yang terjadi sama Johann Zarco . .. Sempurna di Kualifikasi sampai merobek dengan dalam Rekor Lorenzo, memimpin selama 17 Lap dari total 22 Lap, Namun kendor di 5 lap terakhir sampai akhirnnya finish di posisi 8.
Seperti sobat bisa lihat di Grafik atas Lap ke 14 sampai 16 sepertinya Johann bersiap mau escape dengan ngepush Throttle lebih . .. namun yang terjadi di Lap 16-17 Dari Johann Zarco memang seperti sebuah titik Balik . .. setelah itu laptimenya berkurang drastis . . Mulai dari setengah detik di Lap ke 18 sampai akhirnnya lebih lambat 2 detik di lap terakhir . .. Johann Zarco mengatakan dengan jujur penyebab masalahnya bukanlah soal Fisik dirinya, melainkan Ban, Ia merasakan performa roda depan Yang sama sekali tidak ia temukan saat Sesi Latihan Mulai dari saat test Pra musim.
Johann Mengaku Mulai lap ke 15 ia berniat Ngacir dari kejaran kompetitornya di belakang, Namun di Lap ke 17 ia merasakan bahwa ia sudah tidak memiliki Grip pada sidewall Ban Slick Medium Michelin sebelah kanan . . Yap ia adalah Korban ke-asimetrisan layout Losail Qatar dimana ada 10 tikungan kanan dan 6 tikungan kiri jika tidak dimanage dengan tepat, Push di lap 15 dan 16 sepertinya berbuahkeausan ban. Setelah merasakan kehilangan Grip Zarco mengaku ia hampir Crash, Namun ia bertahan dan membuang impian podium, yang penting Finish dan menyelamatkan Point Yang mungkin berarti di akhir musim karena masih ada 18 seri kedepan.
Happy Rossi Namun terkendala Akslerasi M1
Valentino Rossi mengatakan Bahwa Kunci pertamanya adalah Start Yang bagus, dari Row ketiga valentino Rossi merangsek sampai ke Pack terdepan di sepanjang Race dan Hanya Butuh 7 Lap ia sudah berhasil memposisikan diri di posisi 3 setelah sempat Overtake Marquez. . . start yang bagus dan berhasil menjaga ritme race adalah buah dari usaha dan strategi . . .
Kita Bahas dulu yang pertama, lumayan nggak begitu kompetitif disesi kualifiaksi dibandingkan dengan Marquez zarco dan Dovi . . Namun di pagi hari jelang sesi warmup team Yamaha factory racing menemukan setingan terbaru yang sebenarnya lumayan gambling karena saat dipakai di sesi warm up dengan cuaca yang lebih panas M1 memperlihatkan respon yang lebih positif. Namun ternyata Setingan tersebut juga berhasil dipakai saat race . . . tmcblog memperkirakan dengan Open Policy di Garasi Yamaha Movistar, setingan ini juga di komunikasikan ke Team Maverick sehingga seperti nanti kitakan lihat Grafik performanya, maverick di race lumayan banget
yang kedua adalah persoalan ban . . setelah di-beking sama setingan yang lebih baik di ahad pagi, Namun tidak serta merta vale sembarangan bisa mengumbar performa . . Race 22 Lap ia harus melakukan strategy . . dan vale Mengaku strateginya awal adalah mengikuti Zarco dan tidak ada keinginan untuk Overtake pembalap satelit yamaha ini ( mungkin sampai di Lap lap akhir ) . .
Karena ‘Keenakan’ Melakukan slip streaming di belakang Zarco, satu kali Rossi melakukan kesalahan saat sedikit terlena dengan Top speed hasil slip streaming alhasil ia outwide di Lap ke 10 dan berhasil diovertake bukan hanya oleh Dovi, melainkan juga Marquez saat itu . . .
Dalam beberapa dog fight dapat kita ketahui apa saja kelebihan dan kekurangan M1 dibanding kompetitornya . .. keuntungannya adalah saat melakukan entry corner, Rossi terlihat begitu luwes, sehingga walaupun ia melakukan late Braking dan mencoba menutup dari sisi dalam tikungan, namun outputnya setelah itu dapat direcovery. Biasannya jika ada yang late braking lalu diambil dari dalam maka di mulut tikungan akan out wide, Namun Rossi bisa recovery dan berhasil beberapa kali menutup jalan masuk.
Secara Umum By Data Laptime Rossi Faktanya di setengah race semalam boleh dibilang lebih stabil dari Dovizioso dan Marquez . . Namun begitu seperti bisa kita lihat sendiri secara empirik di Layar kaca, semalam M1 kalah akselerasi dari GP18 dan RC213V . . hal ini juga di akui rossi dalam beberapa interview semalam. Dan mengaku kini Yamaha bisa juga jadi tahu harus fokus mengail kekurangan ini . .
GP18 laksana Roket Di Straight
Data Top 3 finisher di atas sudah tmcblog gabung dan sobat bisa lihat bahwa pada dasarnya hampir dimayoritas semua Lap kisaran Laptime dari Dovizoso, Marquez dan Rossi boleh dibilang berada pada kisaran yang sama . . namun memang dari data terlihat Karakter laptime antara Marquez VS Dovi lebih nempel sedangkan Karakter ritme Laptime Rossi memang berbeda dari Marquez dan Dovi . .
Dovizioso punya Senjata yang sebenarnya bukan lagi rahasia buat mesin bersistem Klep desmodromic GP18 yakni akselerasi dan Top Speed . . dapat sobat lihat di Grafik atas . . Rossi tidak pernah bilang M1 kalah top speed dari RC213V . . dan itu memang benar jika dilihat dari data . . soal Top Speed di Top 3 finisher M1 boleh dibilang rata rata di atas RC213V terutama di awal awal . . .
Jika sobat lihat di data Grafik, Topspeed dari Andrea Dovizioso Mayoritas selalu dominan bila dibandingkan dengan Top Speed dari Marquez maupun Rossi dan bahkan satu ketika Top speed Dovi bisa menyentuh 350,3 km/jam . . superb Rocket ! . . namun begitu, tidak seperti masa masa lalu Ducati yang hanya kencang di straight . . tahun ini GP18 seperti nya jauh lebih sempurna, mampu melayani honda dan yamaha di tikungan dengan tanpa menghilangkan senjata utama di straight plus ditambah Gaya Riding Dovizioso yang metodik, rapi, bersih dan tidak mudah terprovokasi . . Memang seperti yang dikatakan Dovi sebagai kalimat pertamanya semalam di Parc ferme .. Perfect race , perfect Weekend !
Marquez Is Marquez
Jika sobat lihat Grafik perbandingan Top Speed, di setengah race pertama Jika dibandingkan dengan M1 Rossi maupun GP18 Dovi, Top SPeed RC213V Marquez sedikit inferior, apakah ini merupakan harga yang harus dibayar honda karena mengubah firing order dari screamer ke Big bang Mlai Tahun 2017 ? TMCBlog rasa tidak, tmcblog rasa hanya lebih merupakan strategy saja .. race Kali ini tmcblog lihat Marquez is Marquez, selalu penuh dengan strategy . .
Strategi Marquez diawali dengan pemilihan ban depan Hard . . Pemilihan ini memang sudah kita mahfum dari tahun lalu . . Buat Marquez Kompon ban hard Michelin pun masih terlalu lunak. Dengan ban Hard ini di otak Marquez sudah penuh data, kapan ia harus memanaskan ban, Kapan ia harus push . . . Marc mengatakan bahwa dengan racing stylenya ditambah karakter RC213V bahkan dengan Ban hard Pun ia harus melakukan strategy ngintilin pembalap terdepan untuk membuat Ban Kompon Hardnya berada pada temperatur yang optimal . . .
Bicara Top Speed, sobat cek deh di Grafik Top speed atas . . sebenarnya Top speed RC213V mungkin sudah bisa mendekati GP18 ( terutama di 5 lap terakhir ) . . namun Marquez sepertinya enggan melakukan semenjak awal juga dengan alasan strategy menjaga performa ban untuk Final lap show down . . Yang akhirnnya menghasilkan kesimpulan, walaupun top speed bisa jadi sama, namun akselerasi GP18 memang lebih aduhai dibanding RC213V . . . TMCblog yakin HRC akan kerja keras melihat data ini, mereka nggak akan rela Kerja keras dan pengorbanan marquez dikalahkan variabel teknis seperti akselerasi . . akhir pekan ini kita disuguhkan banyak Dessert battle mulai dari kelas capung ATC sampai MotoGP yang membutuhkan foto finish
Ada apa Dengan Pedrosa ?
Pedrosa memberikan sebuah potensi bahwa ia akan bisa bicara di race semalam saat lap berjalan 3 Lap pertama .. Seperti Juga Pedrosa yang dulu dulu punya senjata mematikan saat race start .. Seperti juga Rossi Pedrosa bisa langsung ngacir kedepan . . namun setelah Lap ke 4 Posisinya terus turun . .
Bisa sobat lihat sampai lap ke 10 Pedrosa bisa konsisten di angka 1:55,7-an .. namun ini kurang cukup untuk bisa kompetitif melawan Dovi, Marquez dan Rossi dimana ketiga yang terakhir ini punya pace konstant lebih cepat dari Pedrosa walaupun ordonya hanya sekitar 0,2-0,4 detik lebih cepat . .
Di bandigkan dengan team Matenya Marc Marquez yang menggunakan ban sama . . sebenarnya Dani masih agak mirip Laptimenya di setengah race . . Dani tidak bisa push lebih, hanya bisa manteng di 1:55,7-an karena ia mengakui bahwa ban belakang soft yang ia pakai terkendala spin sehingga traksinya berkurang . . mengenai ban depan, Dani Pedrosa mengatakan pilihan yang disamakan dengan Marc Marquez yakni Hard Compound adalah pilihan yang Sangat tepat dimana ia bisa lebih dalam lagi ngebejek Tuas pengereman depan dan tidka takut kompon depan cepat haus . . .
Vinales Telat panas . . Yakin ?
Saat artikel ini tmcblog ketik, tmcblog belum memperoleh data pengakuan Vinales mengenai resep apa Yang membuatnya bisa ngacir saar race . . Kalo melihat perform saat Free practice sampai kualifikasi, Vianles memang nggak terlalu perform dibanding kompetitornya .. ia harus berada di posisi bawah saat Kualifikasi kedua .. ini membuat kerjanya harus lebih hebat saat race dimulai karena harus melewati banyak orang di depannya . . namun bsia kita lihat sendiri hasilnya, Vinales berhasil Finish di belakang Petrucci, Posisi 6 Bro . . .
Melihat Marquez di 6 lap terakhir saat Race membuat tmcblog terkejut, Koq itu Maverick bisa semakin mendekati Pack terdepan . .. ke kepoan tmcblog lumayan terbayar setelah melihat Grafik Laptimenya sob . .
Yap ternyata Maverick berhasil melakukan Laptime bagus dan lumayan konstan di 1:55 koma kecil pada Lap Lap awal . . sedikit lambat saat battle dengan jack Miller di Lap ke 11-12 . . Namun di lap lap akhir, Maverick Bisa merecovery kembali laptimenya . . . ” andai saja andai saja . . ” .. ahh racing jangan berandai andai sob, semua harus dipersiapkan dari awal 😀
Hehe bisa sobat lihat di Grafik atas . . Laptime Maverick di lap 6 sampai 11 dan juga diantara lap 16 sampai 22 boleh dibilang secara umum lebih cepat dari Laptime Crutchlow, Petrucci, Pedrosa dan Zarco . . kepo jika jika dibandingkan dengan Top 3 ? cekidot
entah kalo sobat sekalian, Kalo tmcblog sih melihat Grafik di atas menyimpulkan bahwa sebenarnya Pace Maverick Lumayan bejaban dengan ketiga finisher Top 3 kemarin malam, Dovizioso, Marquez dan Rossi . . Laptimenya lumayan mendekati . . sepertinya Yamaha di injury time Pagi hari ahad kemarin telah menemukan setingan balance yang lebih baik dari M1 sehingga membuat Baik Rossi dan Vinalis bisa lumayan berbicara . ..
So Buat tmcblog jangan lah juga karena melihat hasil test pramusim dan Juga Free Parctice Qatar kita ajdi terburuu buru bilang Bahwa Yamaha terlalu terburu buru menandatangani perpanjangan Kontrak Dengan Vinales
Namun memang jika dikatakan siapa Yang paling Komplit Pontennya bagi TMCBlog . . Jelas Andrea Dovizioso, Ia layak menang semalam . .. hampir disemua penilaian selama race weekend berjalan buat Dovizioso Buat tmcblog hasilnya mendekati sempurna baik dari Ridernya, Kerja team, dan Motornya sendiri . . . silahkan dikunyah kunyah dan semoga berguna sob . .
Taufik of BuitenZorg
Di atas kertas performa ducati dg dovi memang joss. Marc cukup pintar slip streaming
Honda juga cuma beda tipis ama ducati. Nggak struggle kayak brand lain
Dovi makin lama makin jos
http://internetbermanfaat.com/apa-saja-yang-perlu-dipersiapkan-apabila-ingin-memperoleh-beasiswa-kuliah-ke-luar-negeri/
tumben2nya Repsol Honda Team sdh leading poin di race pembuka,
sesuatu yg jarang terjadi, jadi hati2 saja team lain
Jimoo March 4, 2018 at 09:07
Sudahlaah trek qatar ini milik ducati dan ymha..trek cepat ini butuh mtr power gede…
Dr sejarhnya data trek bgtu..
Race pmbuka ymha vs ducati!!! Honda jrg cemerlng d qatar…
__
Prediksi jimo putra terjal
Tuh darmo request bahas rcv kw nya crutchclow ngasepin m1nya vinales yamaho faktoli lacing..wekekekek…wakwau
Johann mngkn mau membalap ala Lorenzo tp krg riset ban dia. Kalau dulu posibilitasnya hampir 100% begini : Lorenzo + Yamaha + Pole = Hilang. Semalam Johann bgs bgt di awal lap, mulus bgt ala lorenzo, tp dia msh dibawah lorenzo urusan strategi ban saat naik M1. Dan terang sekali Johann krg risetnya. Usaha mmg tdk mengkhianati hasil, lihat Maverick dia bnr2 ngepush saat latihan dan kerja keras buat latihan di qatar.. meski finish 6 tp pace racenya setara dgn top 3.. hasilnya mmg ga salah dia di percaya perpanjang kontrak di factory.
ekekekek
Vinales pakai KW ??
kudet nih
M1 pinales sama plek punya rossiyem yaitu team pablikan dukungan yamaho faktoli lacing…koq kalah sama team satelit honda rcv kw crutclow ???
lage2 kuli buzzer gak tau moto GP
???
Yoi pake mesin grand aja bisa nempel pinales wekekekek….apalagi lawan rcv kw crutchlow…apalagi lawan rcv mm93 sang juara dunia wekekekekek…gotcha
Jooozzz marquez
Ulasannya lengkap kang Haji
https://bikerkampung86.wordpress.com/2018/03/19/ulasan-ringkas-yamaha-tzr-150-yang-digemari-kawula-muda-negeri-thailand/
josssssssssssssssssssssssssss
Biasa spt yg sudah2 di beberapa tahun lalu…dan sejarah akan berulang…5 seri pertama fby banyak nimbrung…abis itu hilang nongkrongnya di balap kwekkwek irs atau pasar senggol kampung…tanya ken napa ? Wekekek wakwauuuuu
resiko ngerem duluan ya gitu wak…. kalah ancang2… tp ok saja sih….MM TELAH MENCOBANNYA..
ngerem telad mungkin, jadi kalah ancang2 . . namun memang akselerasi GP18 paling ngejambak . . lhat deh di straight, bener bener kayak roket
pengen banget saya ngukur pake race logic ih wkwkwkwk 😀
yaa..itulah maksudku wak…. mhueheuehee…
mungkinkah honda ada peningkatan dalam akselerasi wak sama yg laennya… kayaknya d qatar agak menjanjikan nih honda…
Jambakan il diavolo,bukan jambakan Mak lampir lagi tuh ???
Sudah d jelaskan sama wak haji kalo hondanya marques kalah akselerasi sama ducatinya dovi di gp qatar ini, sudah d buatkan gravik pula malah masih alesan ngerem duluan, kalah ancang2 kenapa g sakalian saja salah pasang stiker,.. Itu yg d pake dovi harusnya stikernya honda bukan ducati, yg d pake rosi juga harusnya stikernya honda bukan yamaha biar yg juara honda semua… Ha…ha….
Race logicnya minder duluan
Ga usah ngomong stiker, yang jelas juara tahun lalu ya Honda.lagian yang tarungnya seru honda vs ducati
Comment:seperti tahun kemarin. marques merasa tidak akan tidur nyenyak jika tidak mencobanya.
bukan begitu wak…!?
analisa mantap wa
Betul…
ulasan yg mendetail wak ??
btw kalo dibndingkan dgn data data race taun taun lalu apakah ada peningkatan lap time wak dari ketiga pabrikan yang diatas podium?
Puas banget tuh pasti Claudio dominecalli,mungkin Lorenzo yg makin ketat ketir
Iya lah, udh kena ultimatum sama boss dr jerman. Akhir nya manis, desmo bisa ditekuk tanpa hrs mengorbankan speed dan aksel
Gak sia2 meng hire mr Dalligna
Data yg begitu komplit disajikan oleh wak haji akan dengan mudahnya dimentahkan oleh jimo putra dajjal hanya dengan congornya..
Tungguin aja…..
suka!
Top speed nya masih kalah lah sama di Austria ,catat itu!!!
Mesin V pedrosa diasapi mesin angkot Vinzales padahal Vinalez udah jauh tertinggal . Itu mesin V pedrosa cuma sticker kali ya
d asepin honda rcv mm kali…
Pedrosa kayaknya emang terkendala postur nggak bisa jaga ritme yg kompetitif cuma di awal2 lap doang,apalagi rapor nya di Qatar nggak terlalu bagus,mungkin next track
Alesan postur nggak masuk bro. Kalo di lap awal ya bener, belum bisa manesin ban. Ini lap awal dia udah ngacir, berarti bukan itu.
Bukan,maksud ane dikomen atas di lap2 awal dia masih bisa ngimbangi ritme pembalap didepan tapi lambat laun Pace nya makin turun,walaupun sempet tertinggal dari pack depan tapi akhirnya bisa ngintilin petrux lagi dan itu kayaknya udah maksimal yg bisa dia lakuin
fisik pedro yg ngak bisa fight lama,
itu kenapa senjata dia dulu ngacir di awal.
tapi senjata itu dh ngakbisa dipake lagi,
karena karakter rcv dah lebih ke mm style.
Sdh lah mendingan pedrosa out gantiin ma zarco…..!!!!, sdh trll banyak sbr repsol honda mumpung zarco lg ngebet…!!!
Udah waktunya pensiun buat pedro..
Ganti young gun..
Pedro layak jadi testrider deh..
Ulas soal pedrosa juga wak. Nih orang semalem gregetno. Kog isok pace nya melambat gtu padahal startnya udah bagus. Bisa ngnthilin marques
Kalo menurut saya, kenapa dia bisa fight diawal karena dia startnya bagus, ban masih oke, jadi masih bisa mengimbangin rider lain
Pas diakhir ya masalahnya sama kaya zarco, di ban. Dan terlebih lagi bobotnya Pedrosa itu mini, jadi bannya spinning.
Dan karakter motornya you know laah
Itu faktor yg di alami Pedrosa menurut saya
@kato
Dan alesan yg ente sebut bukan karena postur, terbukti pedrosa bisa podium di trek yg menguras fisik.
Kelemahan postur soal menemukan temperatur optimal ban. Kalo soal mengendalikan motor, dia pernah jawab, … Saya ngakali tenaga (rider lain) dgn teknik. Untuk ukuran rcv, yg didesain buat Marquez, pedrosa udah berhasil banget buktikan omongan itu, di 2017 aja dia sering podium.
Coba dia ke Aprilia atau Suzuki, mungkin bisa berbicara lebih banyak. Marquez minta dibikinin motor yg cuma dia yg bisa optimalkan.
“Buat Marquez Kompon ban hard Michelin pun masih terlalu lunak”
entahlah?…dovi emang gak fight seagresif dan seintens markes..tapi dengan dengan ban soft bisa survive ampe last lap beda ma jarko
markes dengan ban hardnya malah takut abis,,nah ini pr buat hrc? elektronik&aero
Marquez cocok nya pake ban kereta ,kompon paling keras tuh,buat 1000 lap juga masih utuh palingan nyala kayak cakram adiknya kemarin ????
Bahas moto 2 wak, ada kejadian cakram belakang menyala..
Thks
Pas Moto3 dan Moto2 tribun kelihatan sepi banget ane kira antusias MotoGP disana udah ilang,ternyata pas MotoGP jadi rame,mungkin karna jamnya bertepatan waktu Maghrib isya jadi orang2 pada belum ke sirkuit
Di jazirah arab hari kerja pertama itu Minggu/Ahad(weekend Jum’at),sore pulang kerja langsung ke sirkuit habis shalat Maghrib.
Blogmu makin manteb wak.panjang lebar ulasanya tapi gak bosenin
bahasa bolanya, Marquez kena kolong Dovi lagi
keliatan kalo kalah akselerasi…
ini moto2 gk ada beritanya wak?
Hahaha..mantap wak..
Kalo baca ulasan moto gp di blog lain,,maleesss banget..
Udah hampir dipastikan tulisannya cuma copy paste dari media asing kaya crash.
Ga ada data mendetail kaya diatas,,analisa pribadi dari penulisnya. Atau tulisan original ala manuel pecino
betul..
lbh males lg dengerin komentator t7.. gara2 sering baca artikel tmc n komentator dsini srasa hidup lbh hidup..
jempol bwt wak haji n komentator
kalo t7 lusi sama joni mah alergi sama marquez bro. wkwkwk masih mending vania sama pak dyan dilato.
liat aja itu si lusi sama joni semalem membuli alex marquez, masa motornya baik” aja kalah sama pecco dan balda. dia gak liat apa alex kena masalah cakram belakang, begitu iklan race moto2 selesai di twitter ada yg membuli lusi kalo alex ada masalah cakram belakang.
eh dengan entengnya si lusi bilang saya gatau kalo cakram belakang alex marquez bermasalah. lahh emang dia pas balapan moto2 kemana ? ngopi kah apa ke wc ? wkwkwk
Tapi dilato dia kurang update soal berita hot MotoGP,kayak Zarco yg punya ambisi ke repsol,terus 2019 belum boleh ada tim baru yg masuk MotoGP
Halah,males denger komentar Joni lontong,ke gridoto aja nggak pernah,kl Wak haji yg jadi komentator pasti udah kena skakmat bolak balik tuh Lusi sama lontong
Saya setia aja dengerin komentarnya si matteo..hihihi.. lebih netral
Joni sebenernya ngefans markes tapi kan yg ngundang yamaha, jadi galau dia ?
Luar biasa komentarnya..tp kira kira kalo kalian yg jd host co host ditrans 7 .tampil live didepan kamera bisa komentar lebih baik dr joni & lusi gak.kalo gw sih gak bisa
sekarang begini bro. mereka itu dibayar untuk profesional sebagai host dan komentator yang memberikan informasi tentang motogp itu sendiri, walaupun kita tahu disponsorin sama yamaha tp seharusnya mereka tidak meledek pembalap lain. lusi dan joni itu fansnya rossi tp ketika mereka jadi host dan komentator seharusnya mereka mengesampingkan fansboynya dan jadi seorang yang profesional.
lah matteo guerinoni aja yang notabennya fansnya rossi, orang italia yang seharusnya dia bisa saja mati”an membela seorang rossi tp dia mengesampingkan itu dan dia bersikap profesional sebagai seorang komentator motogp bukan sebagai fans rossi. bahkan sampe matteo pernah ditegor gara” komentar bagus buat pembalap kompetitor sponsor karena dia sebagai komentator profesional.
dan berkat keprofesionalan matteo sebagai komentator, kredibilitas dia diakuin di asia dengan ditunjuk sebagai komentator motogp di fox sport asia.
Dovi komen kayak gini wak kemaren :
“Jika ada satu hal yg buruk dari kemenanganku tadi, yaitu Marquez yg bisa runner up di sirkuit yg tidak cocok dengannya”
Menurut saya aksel RCV jauh meningkat wak dibanding qatar 2017. Terbukti Marquez gak perlu sampe geal geol hard braking buat mengkompensasi aksel yg buruk..
RCV 2014 is back.. Mungkin Marquez gak tertarik main superioritas (ngacir) untuk mengaburkan potensi RCV yg sesungguhnya. Saya melihat target dia ingin 100% finish di semua sirkuit dengan target kedua : finish podium di sirkuit2 yg bukan kesukaannya
thks tambahannya, saya belum sampe ke baca komentar itu
Terlalu berlebihan kalo dibilang rcv 2018 seperti 2014, tp harus diakui rcv 2018 akselerasinya jauh lebih baik dr 2016 n 2017
Bisa diliat last corner vs dovi,
setelah exit corner dovi sudah buka gas,
gap dgn marquez melebar,
tp pas di finish line jaraknya jd rapat lagi,
memang sih ada faktor slipstream
tp d tahun kemaren walau sudah slipstream msh sulit untuk rcv bejaban desmo di track lurus
Mau dibilang mirip rcv 2014 ya silakan…asal musim sekarang ini jgn mirip dgn musim 2014 yg merupakan salah satu musim motogp paling boring sepanjang sejarah
jauh bro sama RCV 2014.
2014 ninggal jauh lho. MM selalu didepan.
disini MM ga bisa. cuma ngandelin slipstream. semua pebalap juga sama.
kasian itu JZ dipaksa ngebuka jalan buat trio podium.. ya lagi2 dia ga pengalaman kali. belum ngeh kalo p1 dari awal itu bukan suatu kebanggan di race2 2 tahun terakhir karena hanya menguras ban.
Disini kelihatan dewasanya marq, rela lepas p1, krn memang under pace vs power ducati n konsistennya dovi. Yamaha lack accelerate mgkn krn diseting long run. Bs jd akslrs cpt tp dibayar hbsnya performa ban di akhir. Akhrny dpilih opsi ban yg utama dibandgkn akslrs (mesin motogp gmpg dinaikkan power, tp mencari balance agar cepat di sirkuit itu sulit)
rela lepas gimana.. gak lihat lap terakhir dia pus 200 persen ngotot pengen p1.. tapi ya gak bisa juga
Ya saya bilang sesuai kt orangnya sj, klo marq versi dulu mgkn dia berusaha take dan menjauh dr awal, tp krn gk bisa, dia pk senjt slip strmg, serang di akhr,
Yang saya inget marc ga pernah ngacir dari dulu, bahkan waktu masih di moto2 pun ga suka ngacir, lorenzo, stoner, pedrosa, yg demen ngacir.
kasihan sama lorenzo, tapi sejak lorenzo masuk ducati keliatan masalah ducati yg understeer ketika menikung semakin berkurang ya wak.. #imo
Setuju bro…
Betul, disinilah salah zatu usaha JL99 yg mgkn gk banyK orang tau, jd kerja team disini sangat menentukan hasil jg.. M1 semenjak ditinggal JL99 pula mulai menampakkan ke “setruggle” an nya.. bukan dlm arti sesungguhnya, tp justru itulah yg diakui dan faktanya yg terjadi selama ini
emang dovi jebulan rider honda bagus, mungkin karena dah lama di motor sejenis, jadi lebih tau karakter dibanding jl yg pake ymh, walu di ymh juga dovi lumayan bagus.
kayany jl mesti diganti sama pedro.
Pedrosa ke Suzuki cocoknya. Stoner balapan lagi, ama Dovi ….
#ngarepbgt
Wah ko ga kepikir ya aku pedro ke ducati, keren kayaknya. Lorenzo ke suzuki aj lah.
saya kalo bikin laporan kyk gini seminggu sekali. kalo wak haji bisa setiap hari sekali. wkwk mantap lanjutkan. kalo bisa dikembangkan wak haji ke beberapa anggotanya. biar semakin besar. joss
Vinales harus belajar start dari rossi. liat rins d salip rossi pas start enak banget.
,,,,keliling kesemua blog,,,gak ada artikel pedroza,,,bete nih,,,ngah ah ah ahhh
anda kurang teliti mungkin
,,tapi aku yakin wak,,,swatu saat,,pedroza jadi judul di tmcblog,,,,vote di argentina wak,,,semogga podium,,,,
Keren banget artikel nya wak ??
Saya suka saya sukaaaa ??
pembalap kita yg badannya seukuran pedro aja blm ada yg bisa ke moto gp., ngk usah moto gp dah, moto 3 aja dulu atau moto
jadi kalu pedro bisa runner up itu dah hebat.
Iya sdh mendingan pedro ganti ma zarco sj, gregetan aqyu….
Paling nyesek liat jatuhnya Rins…
Seisi paddock team Suzuki langsung sebel…
Itu kalau zarco pakai ban medium/hard bisa fight ga ya wak? Soft-soft sepertinya ga sanggup sampai slesai race
zarco harus dari awal mencoba ban hard kalo mau riset .. . dan ini jarang banget dilakukan Zarco sebelumnya
Kompon soft ini yg aneh, kadang bisa kompetitif sampai akhir, kadang bisa drop secara tiba2. . .
Thanks ulasannya, pembahasannya menarik.
Analisa kelas wahid. Superbbbb
sungguh luar biasa datanya wak haji, sehingga bisa menarik kesimpulan, saya jadi ngebayangin wak haji bisa jadi analis sebuah team balap hehehe
analis team balap kayaknya lebih banyak lagi yang harus dianalisa
terutama soal telemetri
saya kemarin dipaddock salah satu team Sport 250 ngelihat data telemetri dari Motor Produksi massal 250 cc aja lumayan puyeng namun tetap menarik sih
kayanya wak TMC siyap2 bikin buku neh…
GILA…GILA….analisis nya tazaaam setazam singlet
silet bro
Yang menang dovi yang ngeyel minta d bahas pedro..ko sentimen sm pedrozonk
Ducati tanpa campur tangan dorna ( menyeragamkan ECU ke MM )gk mgkin bisa sekuat ini wak..
Nah itu yang dulu minta ditungguin mau gak sekarang gantian nungguin yg lain? Dorna gak berfikir bahwa ducati biarlah tetap ducati king of power. Tinggal gimana memanajemen power, lebih sulit menambah power dari pada mengurangi power.
Nagh ini.. Klo balik lagi pakek ecu inhouze bgaimna kagh nazibnyagh..
Ekekekekekekek
Dagh gtu saza…
wajar jika yamaha melempem n beruntungnya honda dapet jebolan teknisi elekteronik ducati
Kalo ECU dibebasin lagi,Suzuki Aprilia KTM pada kabur lagi,boro2 Kawasaki mau masuk sekarang aja nggak ada niatan
Bener kan problemnya zarco terkait ban, makanya ane agak ngeri2 gmn gitu zarco motornya kek mw ancang2 crash(naudzubillah)pas lap akhir dh mulai gk stabil,makanya di straight dia melanin diri, pdhl keknya zarco bner2 memeragakan gaya butter hammernya lorenzo?? Udh ad yg judge aja zarco ketengilan n kepedean masuk tim factory ?, hadehh serba salah org yg talentanya mw bersinar ad aja hater nya biar siapapun, jan sampe ke mm93 lg
bersinar2nya, sejak kasus clash sepang, valebanci mencak2 gk karuan ??
pedorbot yang pendiem gak suka ngopi saja diributin…apalagi zarco….
wkwkwk, ya mungkin kalo ga ada kasus sepang clash, si mbah udah pensiun sekarang
Wah kalo Lorenzo di Yamaha terus pole position, mungkin udah ngilang dia.
Update terakhir katanya ban Zarco trouble. Apes dia, Michelin parah. Kalo pedrosa sempat no 2 terus kececer, wajar diomongin.
Kecuali dia front row, kececer kebelakang baru finish pertengahan. Itu wajar, mungkin karena dia kecil, ban lambat panas. Ini dia udah di depan, di awal, malah melorot.
Kalo zarco kek gitu wajar… Hehehe. Berapa kali dia front row, atau leading terus crash, atau kehabisan ban, kehabisan bensin, masuk pit ganti wet tyre eh ga jadi hujan.
Tahun lalu 2 repsol honda. Jarak dengan pemenang 6 dan 7 detik. Waktu tempuh seluruh putarab tahun lalu p1 38,59detik, tahun ini 42,34 detik. Kira kira kenapa ini pak?
Marquez tetap manusia. Bokap nyokapnya juga manusia 😛
syng bnget rins jatuh..padahal setelah salip pedro,berharap udah bisa fight sama rombongan depan..
setujuh bro…lg seru serunya itu
wak kaji…analisa pasca race seri 1 khusus para rockie 2018 yg baru naik kelas dong…
menarik ya . . Nanti Judulnya . . . ” Perang Para Rookie ” githu ya bro ?
ada info mengenai Pedrosa mengapa berani memilih opsi Hard Compound Tyre untuk ban depan Wak Haji ? sementara Crutchlow aja memilih Medium Compound untuk band depan.
Dan walau menggunakan opsi tersebut mengapa ritme balapnya semakin lambat semenjak pertengahan race ? apakah dia menggunakan Ban Hard yg telah terpakai sebelumnya (soalnya Startnya / lap awal2 nya dia tergolong bagus namun perlahan-lahan melambat )
Ini dia yang juga saya cjkup surprise
Biasanya Pedrosa cukup keukeuh sama pilihannya
sementara beluma da info dari HRC mengenai ini kecuali pernyataan Pedrosa merasa sangat puas terhdap pemakaian ban Hard
ini analisa khusus performa disirkuit qatar kan ya.beda sirkuit lain cerita lagi
naaaah ini dia….rapih…bersih…enak dibaca…mantaap wak…:)
setubuh kang… banyak belajar dr blog in ??
Klo saja Alex Rins tidak crash tentu ceritanya akan berbeda….
karena sebelum Crash Rins menunjukan kemajuan performa…..
Situasi berubah ketika 7 riders fight di urutan depan dan salah satu ada yang crash belum lg di tambah performa ban Zarco yang bagian kanan kehilangan gridnya….
Dovi, MM93, Rossi bisa dibilang BEJO karena Zarco dan Rins yang sebarisan mengalami masalah.
Klo Vinalis YA karena dari rombongan belakang bisa menyusul ke rombongan depan yg lumayan jauh dan berhasil artinya performa meningkat tajam.
Seandainya Zarco tidak kehilangan grid ban depan sebelah kanan dan Alex Rins tidak crash tentu belum tentu Dovi, Marq atau Rossi yg ada di urutan depan.
Selama 17 laps performa 4 motor sudah SETARA… dengan segala kelebihan dan kekurangan masing”, Desmo, RC213, M1 dan GSX-RR, artinya untuk Race berikutnya jika tidak lancar performa ke 4 motor tersebut bisa dikatakan SETARA, makanya 4 motor tersebut sudah tidak dapat konsensi dari Dorna.
Kita tunggu saja Race selanjutnya.
Kebanyakan m1cin nih org.
Dovi, marq, rossi beruntung karna zarco bermaaslah di ban. Hadeeehh..
Itu karna mereka bertiga lebih berpengalaman tong ! Jaga keausan ban.
Bejo digilmu ambles kui..
Racing kok bejo
Pemikiran koplak
Klo saja Alex Rins tidak crash tentu ceritanya akan berbeda….
karena sebelum Crash Rins menunjukan kemajuan performa…..
Situasi berubah ketika 7 riders fight di urutan depan dan salah satu ada yang crash belum lg di tambah performa ban Zarco yang bagian kanan kehilangan gridnya….
Dovi, MM93, Rossi bisa dibilang BEJO karena Zarco dan Rins yang sebarisan mengalami masalah.
Klo Vinalis YA karena dari rombongan belakang bisa menyusul ke rombongan depan yg lumayan jauh dan berhasil artinya performa meningkat tajam.
Seandainya Zarco tidak kehilangan grid ban depan sebelah kanan dan Alex Rins tidak crash tentu belum tentu Dovi, Marq atau Rossi yg ada di urutan depan.
Selama 17 laps performa 4 motor sudah SETARA… dengan segala kelebihan dan kekurangan masing”, Desmo, RC213, M1 dan GSX-RR, artinya untuk Race berikutnya jika lancar performa ke 4 motor tersebut bisa dikatakan SETARA, makanya 4 motor tersebut sudah tidak dapat konsensi dari Dorna.
Kita tunggu saja Race selanjutnya.
nah, itulah yang dimaksud dengan fakta balapan om…, banyak variable yang bermain, bukan kayak balap lari yang cuma memanage otot, tapi ada faktor lain, salah satu yang krusial adalah ban. kalo berandai-andai grip ban oke terus, mungkin aja musim lalu vinales bisa jadi juara dunia kan?? no offense ya 😀
Klo berandai2 grip ban oke teruzz zangankan Phinales, Karel Abraham pun pazti zuara dunia..
Klo mau dzetarakan zemua tetap Marc Marquez saza zuaranyagh..
Ekekekekekekek
Time will tell laagh..
Dimoto2 ternyata tabiat sam lowes masih sama,suka cari akik
Selalu suka dengan analisa data dari kabg Wak haji. Ini yang membedakan Wak dengan blogger lain. Anyway Top speed Ducati emang nggilani tenan Wak, ga salah jika sampean mengibaratkan seperti rocket, ane aja sampe ngowoh pas liat dovi melesat overtake langsung 2 atau lebih pembalap di depannya saat straight. Dan kombinasi yang sempurna antara ducati dan Dovi, berlebihankah jika ane sebut Dovi the next Stoner ? Karena dia sepertinya sudah menjadi matador untuk banteng Ducati. Dan gimana analisa untuk Lorenzo wak? Saya melihat seperti suram ya ? Di Ducati ga perform, mau balik ke Yamaha sudah tidak mungkin.
Semoga Wak haji sehat selalu. Salam kombi Wak ?
Wassalamu’alaikum warahmatullahi.wb
era dovi ini, Ngekliknya Dia dengan Desmo lumayan berbeda kasusnya dengan ngekliknya Stoner dengan desmo saat itu.
Stoner punya talenta dan riding style yang brutal dan ternyata memang pas dengan Desmo saat itu dan hasilnya adalah ia jadi satu satunya Yang bisa menjinakkan Desmo di era Desmo merupakan Tunggangan yang paling liar se grid start saat itu
Namun Era Dovi ini ada andil dari team dan terutama Gigi yang secara metodik sengaja me-nyingkronkan Desmo dengan pembalap Netral seperti Dovi ini, dan ini ditambah lagi Dovi juga termasuk pembalap yang metodik pula . . jadi ini klop .. .
Klo era stoner sulit dicari persamaannya, namun Kalo klop era Dovi ini, saya yakin lebih mudah mencari orang yang bisa menggantikan Dovi
Betul ada andil dari tim untuk era dovi. Ingat aja kalo dovi ini bukan rider yang bener2 baru masuk ducati langsung klik. Butuh penyesuain dari tim agar motor bisa dikendarai oleh ridernya. Beda di era Stoner yang baru masuk tim langsung jadi juara dunia.
Wih ia bener juga, ane lupa dibelakang layar ada di gigi. Mantap Wak penjelasan nya
ulasan nya mantep mas,,
cm sayang baca nya ga pada full ya,,
uda lengkap padahal yg dibahas,,
jadi bener ya zarco jadi barang buruan, sengaja dibiarin di depan buat dimanfaatin slipstreaming nya, dan sayangnya beneran kali ini harus kena batunya michelin vs yamaha kayak duo factory musim lalu, rasanya dia harus mau mulai belajar riset & manage ban, secara kayaknya dia belom pernah ngerasain leading & digedor mulu sama alien2 lain. Mental + fisik mungkin fit, tapi sebagai pembalap juga harus memperhitungkan variabel lain, dalam hal ini sensitifitas michelin ketemu sasis yamaha
Loh dulu kan banyak yg ngomong Zarco style nya halus, jago manage ban. Dia beberapa kali podium pake soft soft.
Wak aji bilang kendala jg ad di faktor sirkuit krn keasimetrisan sirkuit losail sendiri, perlu diketahui, zarco ngepush bgt, ya lo tau sendiri di posisi paling depan/pertama, ya fokusnya apa?? Apalagi dibuntutin alien2 diblkng, n timbul slipstream, gue rasa zarco andaikan gaperlu ngejar posisi pertama, posisi 3 aja udh pas, didepan rossi, itu udh enak, tinggal dianya slipstream aja, sambil2 manage ban, gaperlu dia agresif bgt, bru sampe sisa 4 lap dia ngepush, dgn catatan, gapnya dekat, n nekat overtake!!
@rian : ups, bener om…, makanya penasaran nih, spek M1nya, pure 2016 ato kombinasi 2016+2017, ato dia lagi apes aja dapet ban ga oke. Tapi balik lagi, dia udah keburu nge-push diawal, & ambisi pengen menang, bikin style balapnya berantakan
@arinme
Pas di wawancara Zarco bilang, “saya nggak ngilang jauh di depan, tapi selama itu nggak ada yg nyalip saya” artinya saya udah cukup cepat…
Apa dia nggak tau rider lain lagi manage tyre sebagai bagian dari strategi ? Hehehe
Untung aja teknisi Michelin konfirmasi ada yg bermasalah dari ban depannya, Kalo nggak bakal makin diragukan kemampuan dia soal strategi. Udah sering dia salah ambil keputusan saat race.
Yang nulis artikel….LUAAAR BIAASA
yach artinya sekarang moto gp tdk tergantung vr dalam menyajikan
efik pertarungan,
emang vr kesorot kamera terus.
Haters rossi kaya gini nih…moto gp itu bisnis bro,keberadaan rossi masih sangat dibutuhkan oleh dorna..coba tanya wak haji….ekekekek
bruud, emang saya omong jelekin vr?
emang vr mau idup terus?
om dari dulu aja haters hond kok
Hahahah..nyerang balik saya dikatain haters honda..apa hubungannya???dr bebebrapa thn lalu itu anda adalah sampah di blog bersama rombongan fbh lain…tiap hari cuma jelekin rossi ….ente itu ga sadar bahwa bagi dorna dan moto gp rossi itu adalah aset yg mendatangkan uang dlm urusan bisnis….kamu sadar ga betapa kuatnya pengaruh rossi dlm urusan bisnis di moto gp………haterss goblok…
” andai saja andai saja . . ” .. ahh racing jangan berandai andai sob, semua harus dipersiapkan dari awal ?
##################
hayoo kemana nih fans rossi sama vinales yang semalem berandai andai diartikel gp qatar. seandainya ditambah 5 lap rossi sama vinales juara, seandainya dan seandainya ekwkwk
msh ada lg bro tuh diatas seandainya grip ban zarco msh bagus …seandainya rins ga jatuh…
Boro2 vinales, yg dipertanyakan fans rossi bro, ampas semua diartikel sblm2nya gk ad yg nongol, yg penting mah podium udeh, gk ad yg perlu dikomentarin, vinales mah gaperlu diributin, buat respect aja dia diposisi 15 ke 6 suatu hal yg impresif di kondisi tsb maybe ✌
Seandainya Top speed Honda = Ducati ceritanya juga bakal beda lagi bror…
#seandainya ??
4 laps terkahir jarak rider terdepan dgn DP ngak jauh,
artinya dia msh lebih baik dari yg jatuh.
ekekekek
masih penasaran dengan pinales
dengan M1 yamaho faktoli lacingnya
ada apa kira2 …???
pembalap yg asing bagi epbeye
Team yamaho pablikan lo ini ….masa di asepin team satelit rcv kw crutchlow
????
Misalnya nih ya wak, Vinales dari start udah di rombongan depan, dgn pace laptime kemarin kira2 bisa podium nggak ya? Heran juga dari posisi 15 bisa finish 6.
misal ya ?
Kalo misalnya begitu ya memang ada kemungkinan podium dan juga kemungkinan kemungkinan Lainnya
Lebih heran lagi pas Marquez masih di Moto2… Start paling buncit gara2 lupa masukin gigi 1 tapi endingnya bisa P1…
Tau sendiri kan Moto2 ketatnya kayak gmn?
tdk jauh dr musim lalu kayaknya.. ducati dovi trlihat ready.. rcv trutma markes slalu bth tipe ban yg lbh keras dr pbrikan lain.. ymha wait n see di ptaran kdua, kjutan jg sih lht hsil race ymha jk brkaca dr kualifikasi n tes pramusim. suzuki rins bkalan lbh srg ddepan yanone, status tnp konsesi bs jd kkuatan.. syahrin, well mgkin bnr kl ymha m1 lbh friendly sm rukie.. hohe entahlah, kyaknya bkal lbh buruk dr musim lalu.. zarko, hmm no coment dah sterah dia mau kmna… gntiin pdro jg gpapa… ban michelin sprtinya yg tipe soft lbh keras drpda soft nya brdgstone tp yg tipe hard lbh lunak drpd hard nya brdgstone.. range nya sempit dr soft ampe hard…
Apa bisa konsisten di semua track?
Ya memang setelah balapan kemarin malam, desmo benar2 instrumen kecepatan yg tanpa kelemahan. Tp ada faktor lain selain motor yaitu penunggangnya. Bagaimana mental dan daya juangnya #jl99
Darmo, paidi dan kribo kayaknya satu agency nih, tiap kali bahas motogp, selalu saja yg dibahas Pedrosa, pada artikelnya bahas apaan..
Tolong donk utk agency yg menaungi mereka bertiga, kasih materi lain utk bc yg berkelas, tadinya lumayan menghibur lama2 bosen juga kalo itu2 aja bc nya…
Sama aja dg anda…..1 agency dg fbh yg lain kerjanya cuma ngoceh ga jelas kaya sampah…..
Bukan utk meremehkan ya, tp se kurang2 nya m1 perform. Dia itu default bike dan paling oke utk rookie
Yg pasti king marquez cuma pemanasan biasa sprti rossi dulu biar balapan terlihat seru dn mendebarkan plus membaca strategi kedepan dn melihat kelemahan desmo dovi dan pastinya qatar memang rumahnya ducati dn yahama tp pas nanti menjelang benua amerika jgn kaget klau dominasi marquez akan sangat jelas terlihat ???? benar” ini bocah gila abis pintar dn unik plus jrg yg bisa nyaingin skill marq utk saat ini ?
Jadi peramal yah om??kalau gitu mending bilang dorna aja kalau juara moto gp 2018 adalah marquesss….sales goblok
Pekokkkk FB satu ini broo, makanya jarang komentator ngebales komen dia krn, Ya surammm ??
Pastinya atuh marquez juara lagi sabar aja anda diem dn saksikan oke lol?
Marquez aja nggak ngomong gitu, situ ngaku fans tapi ga ngikutin omongan dia.
Ayo diperbanyak lagi baca wawancara dia. Biar nggak kelihatan banget situ sales tukang BC berkedok fans…
Hahaha.
Tolong bahas syahrin pak
Iye ga usah ngegas, sante aja coy
Qatar tahun lalu juga honda cuma jadi bulan2an ducati dan yamaha, top speed tinggi tapi ga jadi kandidat jurdun juga percuma
AD04 VS MM93
Seperti tahun kemarin
??
M1 menang Top speed tapi kalah Akslerasi sama RC213V bror…
Woww woww jika top speed mantap pasti juara ya om
Ekekeke
Mungkin Zarco tidak bisa belajar dari pengalaman yg lalu bror…
Padahak tahun lalu juga udah kayak gitu kan?
Ngacir duluan dari awal eeh gk taunya ndlosor ke gravel
??
Wak, marquez ama pedrosa kemaren pas race pake swing arm yang mana waK?
sekarang kita tahu ducati sudah kencang dan aman terkendali ketika ditikungan dengan ecu magneti marelli.
tujuan awal dorna KATANYA biar semua pabrikan kompetitif tapi setelah beberapa tahun berjalan memang kompetitif tp tetep aja yg juara kalo gak yamaha, honda ataupun ducati dan suzuki cuma sekali. ktm dan aprillia masih kesulitan belom kompetitif sesuai harapan dorna. nah kira” sampe kapan menunggu semua pabrikan kompetitif ? sebenernya sih sudah kebaca siapa yang diuntungkan dengan single ecu magneti marelli yaitu ducati.
nah kira” kalo memang pabrikan kaya ktm dan aprillia sudah beberapa tahun gak kompetitif juga dan suzuki naik turun performa. apa dorna bakal open ecu lagi ? atau nunggu sampe ducati juara dunia ?
Haha dorna itu labil, kek t*i semua isinya, balik make ecu inhouse, ducati cma jdi ampas doang, honda klo balik lg ke era screamer yg unik tu, pasti lbh gila, tentunya ducati jg gila krn kebingungan nyari jalan pintas, yamaha jg perkara mslh grip ban pasti selesai, n kompetitif, ngeliat ducati jujur, hal pertama yg gk gua suka, mukanya GM ducati corse si gigilaa daligna, sampe desain ducati yg jujur, weirdd, byk sbnrnya kebencian thdp ducati ini ??
Klo menurut ente tunggu sampe ducati jurdun, ya berarti skenario dorna ini bakal berlaku bagi pabrikan2 tim yg kecil spt suzuki, ktm n aprilia dong???
hahahaha saya kurang suka semenjak mbah gigi debat sama para petinggi pabrikan yang masalah winglet bro. pernyataannya itu loh seakan akan ducati didzholimi dengan dilarangnya winglet, sampe dia nantangin mbah nakamoto buat homologasi torductor honda. padahal dengan aturan single ecu ducati sudah sangat diuntungkan, untung waktu itu gak dibalikin sama mbah nakamoto kaya gini -ducati berani gak nyuruh dorna bikin peraturan pake ecu lagi-
hahaha abis gregetan aja bro. tujuan dorna kan supaya semua pabrikan kompetitif, memang sih yg juara bukan dia lagi dia lagi. tapi tetep aja pabrikan yamaha, honda dan ducati yg sering juara. suzuki sekali lewat vinales, ktm dan aprillia ? tau sendiri dah. ini udah jalan 3/4 tahun belom semua pabrikan kompetitif, nah terus harus nunggu sampe kapan itu pabrikan kompetitif semua.
Tetap single ECU tapi ganti brand…
Pake ECU mugen misalnya
??
hahaha jangan mugen lah, kalo mugen mah honda yang punya. bisa rame nanti dunia persilatan. mungkin cosworth kali cocok.
Iya bro, judule ae GP Qatar, ntr GP Argentina ya ceritanya bakalan ceritain ttg marq msbro.. atau mgkn pebalap lain yg menang tgl 8 April nanti
jgn diladenin….harap maklum anya mucikari oara kiriker
..udah gitu aja