Home MotoGP Lin Jarvis : Mesin Yamaha M1 Zarco sama dengan yang dipakai Rossi...

Lin Jarvis : Mesin Yamaha M1 Zarco sama dengan yang dipakai Rossi dan Vinales

113

TMCBLOG.com – bro sekalian, selama ini mungkin kita beranggapan bahwa Paketan Motor yang dipakai oleh team satelit Yamaha Tech3 adalah Motor Yamaha M1 Tahun sebelumnya. Jadi misalnya tahun ini Musim 2018, maka awalnya kita (mimimal tmcblog ) kira Yamaha Tech3 memakai Yamaha M1 Lansiran 2017 . . . namun ternyata faktualnya nggak begitu begitu amat sob, Yap paling tidak itu menurut pengakuan Lin jarvis Manager team Yamaha Movistar motoGP

Saat Ditanya oleh mengenai mesin yang dipakai Oleh Johann Zarco seraya merefleksikan dengan raihan raihan Johan Zarco Di sepanjang 4 Seri terakhir yang beleh dibilang cukup Positif, Lin Jarvis blak blakan mengatakan bahwa Paketan Motor Yamaha M1 Yang dipakai Oleh Johan Zarco sebenarnya sedikit banyak identik dengan apa yang dipakai Oleh team Pabrikan ( yamaha Movistar )

lebih detail Lin menjelaskan Bahwa yamaha M1 Yang tahun ini dipakai Oleh Johann Zarco menggunakan Fairing model Aerodinamika Yang sama dengan M1 Movistar yamaha. Sasis yamaha M1 yang dipakai Zarco pun menurut Zarco sama dengan yang dipakai Rossi maupun Vinales. Dan Bahkan yang terpenting Lin mengatakan Bahwa Mesin 4 inline nya pun sama .. Lah kalo begini apa dong yang membedakan ?

Lin jarvis menjelaskan lebih lanjut bahwa perbedaan antara Tech3 Zarco dan Movistar Yamaha adalah bahwa Jika ada part baru dari Pusat RnD MotoGP Yamaha , maka Movistar yamaha lah yang lebih dahulu menggunakannya. . . . hmm, lumayan agak beda ya sama HRC pola pengetesan part barunya dimana kalonHonda, malah Cruthclow duluan yang mencoba part. Lalu pertanyaannya adalah, Kalo motornya sama, kenapa Johann beberapa kali bisa melakukan kualifikasi yg bagus, finish podium dan Sepertinya jarang struggle dan mengeluh soal ketidak kompetitifan Motor Yamaha M1 dengan alasan mesin, elektronik, ban, suspensi dan lain lain ?

Untuk hal tersebut, Lin Punya jawaban juga ternyata . . ” . . . Moreover, when you have to concentrate on less things it’s easier and Zarco has a very competitive bike “ Nahh, selain mengatakan bahwa yamaha M1 memang dari bawaan oroknya sudah kompetitif, dengan sedikitnya part yang diujicoba membuat Zarco bisa lebih mudah dan lebih fokus dalam berkonsentrasi di race weekend . . . . .

hmmm penyataan Lin Jarvis ini memang cukup mengundang rasa penasaran . . kalo menurut Lin jarvis, sedikitnya update secara empirik Via Johann Zarco dapat membuat rider bisa lebih berkonsentrasi, kenapa Yamaha Movistar tidak melakukan hal yang dilakukan juga Oleh Johann Zarco dan yamaha Tech3 . .. ? hmmm kayaknya Lin ada yang kelupaan tidak disebutkan . .. kunci lain menurut tmcblog adalah selain usaha zarco mempelajari riding style Lorenzo kala masih bersama Yamaha juga disinyalir Karena Johann Zarco Memang berbakat . . cmiiw .. silahkan ditambahi dan didiskusikan sob

Taufik of BuitenZorg

113 COMMENTS

  1. Petrukmax..

    Pertanyaannya knp johan zarco gak dpt kontrak dr yamaha?

    Sepertinya benar kata artikel tmcblog sblm sblm nya.. jzarco diblok oleh … dgn segala cara agar gak dpt kontrak dr yamaha pabrikan

    • Selain bakat juga kecocokan(adaptasi). Ga cukup bakat doang.

      Lorenzo apa kurang berbakat ?
      Rossi apa kurang berbakat ? Okelah sekarang loyo, tapi dulu ga gitu.
      Kenapa jeblok pake Ducati ?

      Ya karena ga ada kecocokan riding style.

      Satu-satunya yg berbakat dan bisa mencocokkan diri ya stoner. Itu karena dia nggak punya riding style khusus. Style ngikutin motor. Instingnya kuat sekali.

      Gw aja belom yakin Marc bisa “alusan” terus make Yamaha atau Suzuki terus jurdun. Kalo ke Ducati sih masih mungkin.

      Apakah Zarco bisa beradaptasi sebaik Stoner di KTM ?

      Kita lihat nanti …

      Tapi sebenarnya saat Marc ngomong sayang banget Yamaha ngelepas Zarco, dia juga bermaksud sebaliknya… Sayang banget Zarco lepas dari Yamaha. Tapi kalo ngomong begini keliatan dia care ama Zarco doang. Kalo ngomong yg pertama, bisa sambil nyindir abah Rossi… Wakakaka

    • Tapi saya..rasa rossi masi berbakat…
      Tarik lurus yaa jgn bece kayak sales alay di warung sebelah…

      Emng rossi kayak uda menurun skill nya.. Tapi dgn umur segitu doi masi bisa ubek ubek barisan 10 besar..
      Umur emang gk bisa bohong dahh. Jgn jauh” kayak di kantoran.. Umur 25 an wehh semangat” nya tu kerja, ide” cemerlang.. Masuk 30 an mulai santai masuk 40 an maen aman, masuk 50 an uda lebih mikir persiapan waktu pensiun bukn kerjaannya..

    • @rian justru mm93 itu awalnya dari inline4 (moto2) adaptasi ke v4 (rcv) cepat sekali dan langsung jurdun, kalo pindah lg ke inline4 m1 atau gsxrr pun sepertinya juga bisa adaptasi dengan cepat

    • @Holiday

      Zarco ga ada pilihan lain. Dia bukan rider yg lahir di spanyol atau Italia dgn kultur balap sejak usia dini. Gw baca Oliveira (KTM .. tahun depan juga masuk motoGP) yg lahir di Portugal aja kesulitan nemuin kompetisi usia muda seperti di spanyol.

      Bedanya Oliveira tetanggaan ama spanyol. Dan didukung keluarga sejak muda. Zarco sempat ga gitu.

      @jbat

      Kompetisi moto2 n motoGP beda banget. Juara moto2 banyak yg gagal di GP.

      Kalaupun berhasil adaptasi ke GP, adaptasi riding style di GP jauh lebih sulit karena gp sekarang sangat kompetitif. Beda 0.5 detik udah jadi pembeda dan jadi papan tengah. Yg sangat sulit itu merubah riding style ngejar yg 0.5 detik itu. Gak usah jauh lah… Rossi berapa kali ganti mesin, berapa kali adaptasi sejak berkarir di motoGP. Termasuk berhasil kan dia ? Jujur …
      Tapi ngadepin M1 yg sekarang, kebukti Zarco lebih cocok. Itu point gw

      Kalo menurut gw … Zarco nggak bisa ngandelin kelebihan dia di KTM. Such a waste. Sekarang malah Iannone yang kelihatan mulai bersinar setelah ganti pabrikan.

      Zarco kira-kira riding stylenya kayak Iannone ?, gw rasa nggak. Lebih berhasil rider agresif jadi halus daripada yg halus jadi agresif.

      Tapi ini sekedar prediksi ya, kita-kita kan orang luar …

    • Yg bilang lorenzo sama rossi jeblok pake ducati kayaknya gak tau politik motogp. Pebalap itu ada 2 macam, dibayar untuk menang, dan dibayar untuk kalah. Nah lorenzo dan rossi masuk kesitu. Selain dikontrak ducati dengan nilai fantastis, mereka juga dikontrak yamaha supaya mengalah… Tujuanya ya sama..dan cuma 1.. Brand image..

  2. Harusnya zarco pengganti rosi yg udah uzur.tapi zarco kurang memiliki nilai jual.kalo ngorbanin vinales,pasti movistar nggak mau jadi sponsor lagi.karena nggak ada orang spanyol di tim yamaha.

    • za….mamg MI 2016…sdh cukup cepat…….tinggal tmbahin power dikit….dh wusss…fairing pake yg lama aja…

      rossi n markes di 2016….bisa saling salip mnyalip……..yamaha banyak cingcong…..buat mesin MI 2016…tmbahin power…..

    • Zarco memang pembalap cerdas, dia tahu cara bawa m1 mesti ngikuti gaya lorenzo karena sejak 2010 development m1 berdasarkan lorenzo yang telah membawa yamaha m1 3x juara dunia. Mestinya Lin Jarvis juga mengakui hal terrsebut, jd untuk saat ini gaya balap rossi dan vinales kurang klop dengan m1

  3. Wak Haji mohon analisanya apakah riding style Zarco yg katanya smooth sperti Lorenzo, bakal cocok dengan paket mesin V-engine KTM?

    Secara inline dan V-engine karakternya beda. Sasis YFR dan KTM juga beda (yg ini beda jauh malah menang Yamaha kemana2). Apakah prediksinya justru membuat performa melempem seperti Lorenzo (yg terbukti tidak cocok dengan paket mesin yg diaodorkan Ducati)??

  4. pernyataannya malah menampol 2 pembalap pabrikan ini mah ??

    btw gak cuma motor pabrikan yang dibutuhkan zarco tp juga kontrak dari pabrikan langsung. kalo emang bener motor yg skrng 11 12 sama pabrikan ttp aja zarco gamau karena kontraknya sebagai pembalap satelit. gak enaknya yak itu ketika tim satelitnya kabur yak nasib zarco ngegantung ? beda ketika dikontrak pabrikan, ketika tim satelitnya kabur yak zarco cukup nyari sponsor tambahan dan motor udah disediakan pabrikan gak perlu pusing. contohnya yak jack miller dulu, lcr gak kuat dananya pake 2 motor yak hrc tinggal nyari tim buat nitipin jack miller dan dipilih lah marc vds ?

  5. Tinggal nunggu nasib JZ05 di KTM..
    Yamaha Movistar mau gak mau ngelepas JZ05, krn posisi MV25 & VR46 sulit buat diganti.
    Jelas rugi besar JZ lepas, tp JZ siap2 bakal nyungsep berapa tahun ke depan, krn performa KTM masih jauh dr harapan.

    • KTM pengen buat diferensiasi katanya.

      Rangka keukeuh trelis, suspensi keukeuh WP (bukan Ohlins), mesin V-engine screamer (belum ganti bigbang kan ya?)

      Naik KTM berasa naik kerbau yg lagi ngamuk. Agak pesimistis sih kalo Zarco bisa bersinar disana, tapi kalo tingkat adaptasi Zarco sebagus Marquez mungkin ceritanya akan beda.

  6. arah statement-nya buat ngeles, biar Zarco gak terlihat terlalu bagus sampai kalahin pembalap pabrikan padahal pakai motor tahun lalu + rangka peninggalan Lorenzo dan fairing 2018. cerdik juga Jarvis, mentang-mentang Yamaha bentuknya kalau dilihat dari luar seolah gak pernah berubah, bisa buat bahan ngeles. toh publik gak akan pernah tahu karena yang tahu aslinya itu motor apa ya cuma pembalap + mekaniknya sendiri. Yamaha gak mau terlihat punya pembalap pabrikan pelan, makanya bilang Zarco dapat motor sama biar seolah Zarco kencang karena motornya baru. karena kalau sampai dia selalu kencang dan publik tau dia pakai mesin 2017 (yang banyak dikomplain kakek lejen) bakal nunjukin kalau Zarco sangat berbakat dan sebenarnya layak gusur Rossi tapi Movistar Yamaha justru seperti di dikte Rossi, jadi Movistar Yamaha berusaha keras buat nutupi bakat Zarco dan membuat publik menilai Zarco “ah dia gak terlalu istimewa, mirip Crutchlow di Honda dan Petrucci di Pramac, dia kencang karena motor”. Sejak awal musim Jarvis sendiri bilang di kontrak Tech3 gak ada perjanjian bakalan dapat motor up to date alias baru di 2018 ini. kayaknya era Marlboro Yamaha (500cc akhir-awal 990cc) yang mana sebagai tim inferior dan cuma sesekali juara seri akan segera terulang di Movistar Yamaha mulai 2019 (atau malah tahun ini?). udah timnya gak pernah juara dunia, calon tim satelit pun ogah datang karena (mungkin) mereka gak mau senasib sama Tech3. selamat Yamaha, pertahankan kakek lejen tukang mewek tapi dapet efek domino yang sangat merugikan. seandainya berani dan tegas pecat Rossi dengan segala konsekuensinya, mungkin mereka akan menderita tapi cuma singkat dan akan segera tertutup dan terbayar setelah Zarco atau Vinales juara dunia.

    • Ada yg pernah bilang style Rossi ama Vinales itu late braking, lalu ngelahap tikungan, trs nge gas pol ngandelin torsi & akselerasi.

      Dengan style yg kek gitu, ketika setelan engga pas, yg ada ban (belakang terutama) jadi spin berlebihan karena memang ngadelin akselerasi yg nampol. Risikonya berat : Ndlosor atau ban belakang yg cepet habis.

      Lucunya, setelan Yamaha yg punya sisi kelemahan ini gak berlaku buat Zarco, doi malah lebih bagus dari Rossi dan Vinales.

    • @Garputala

      Baru pasca Jerez Zarco lebih baik dari Vinales… Sejak dia gabung Tech 3

      Sebelum itu, setau gw Vinales lebih baik.

    • Iya bener,, dr musim2 lalu satelit nya yamaha selalu dapet motor taun kmaren,,zarco pinter milih motor spek ’16 dan emang mantep bawanya..

    • Itu hanya ketakutan iwata…la sekarang penyumbang 40% lebih keuntungan iwata malah terjun bebas sejak 2011..meskipun 2013 rossi masuk lg yfr,tp tidak merubah arah yg menukik tajam..atau nunggu hancur lebur seperti suzuki 2w baru mereka sadar..

  7. Gaya riding jelas berbeda donk Wak dgn duo team utama , denger2 Zarco rolling speed masuk dan keluar tikungan

  8. Sebaiknya pak tua bengek di tendyang saja.wkwkwk…
    Tarohlah nanti dia bikin SKY team di motogo…ya silahkan…

  9. Tuh kan… Nyesel deh lepas JZ5. Emang Zarco berbakat, rossi udah habis, vinales kek nya blm bisa diaandalkan nasih kalah sama zarco. Udah yamaha lepas aja tuh rossi. Yamaha masih terlalu Rossi sinteris , style rossi sdh ketinggalan zaman, cari yg muda yg bisa adaptasi ikutin motor.

    • Ahh nggak lah… Lu berlebihan. Sampai Jerez ini sejak gabung Tech 3 Zarco belum pernah P1.

      Dan baru di Jerez ini Zarco lebih baik dari Vinales.

      Gw ngomongin Vinales loh ya, bukan Rossi. Hehehe

  10. itu sama juga bilang klo 2 pembalap movistar gak lebih baik dari pada zarco,,, masak iya pembalap sebagus itu di lepas dengan mudah oleh yamaha??? nglanturrr..

  11. Zarco berbakat, sayang larinya ke KaTeMi, dilain sisi ucapan jarvis menyindir mbah legend dan mvk yg performanya sperti pembalap papan tengah ?.

  12. Imho jz bisa mengikuti cara jl buat manage M1 ditikungan, ditambah lagi ilmu dia di moto2 berpengaruh buat manage ban lebih baik…, cuma kalo saya lihat, sebenernya jz punya masalah hampir sama dengan tim factory saat race, struggle soal umur ban…, jadi penasaran komparasi lap time 3 pembalap Yamaha saat race…, namun sepertinya dia bisa bisa mengkompensasi kesulitan di race dengan nge-push di FP & kualifikasi, dengan menghasilkan grid lebih baik, hasilnya berguna banget saat race, kalo pun kedodoran, turunnya ga jauh.., apalagi kalo ada faktor2 lucky

  13. Pada dasarnya Johan Zarco salah 1 rider yg bekerja keras , mau beradaptasi dengan motornya . Sama layaknya Marc Marquez yg bisa beradaptasi dgn RCV .
    Padahal jika dirunut lebih jauh utk 5thn ke depan Johann Zarco lebih menjanjikan drpd VR46 , tapi disini bukan hanya berbicara kompetitif tapi ada faktor entertaint nya . Ya , nilai jual JZ05 masih kalah jauh/kalah pamor dengan VR46 .
    Disini Yamaha agak bimbang antara memilih rider yg klop dgn M1 atau mempertahankan sponshorship ?! Tak bisa di pungkiri VR46 sbg brand ambassador yg TOP bisa menggaet banyak sponsor .
    Dan akhirnya kita tahu sendiri , bahwa kebijakan Yamaha adalah mempertahankan MV25 dan VR46 di tim factory , dan keputusan JZ05 pindah pabrikan antara salah dan benar g ada yg tau . Di 1 sisi KTM masih blm mampu bicara banyak krn faktor br beberapa thn tampil lagi , bahkan bisa di bilang factory ktm dengan sattelite tech3 yamaha selama ini masih bagus sattelite tech3 yamaha . Dan sisi lainnya JZ05 sudah memberikan yg terbaik utk Yamaha tp hny dipandang sebelah mata , dan kini / nanti JZ05 sudah mendapat tim factory (rider utama) .

    • Bukan dipandang sebelah mata…

      Jadi gini loh .. kontrak tech3 ama Yamaha kan dibuat jauh sebelum awal musim 2017 pas Zarco masuk.

      Pada saat kontrak, mungkin tech3 minta motor pabrikan. Yamaha nggak ngasi,… Saat itu kan tech3 kan bisa saja nolak perpanjang kontrak. Tapi tetap aja kan ujungnya ama Yamaha ?

      Saat Zarco masuk, dia sudah tau paket apa yg ditawarkan tech 3 dan Yamaha. Tapi dia tetap mau… Lah terus salahnya apa ?

      Nggak ada harusnya. Nggak ada yg kurang dari paket 2017 – 2018.

      Kalau next season 2019 – 2020 pilihan ada di Herve. Bukan Yamaha. Herve yg milih KTM. Mungkin saat negosiasi Herve minta spek pabrikan. Mungkin saja Yamaha udah mau, tapi terus soal 2021 Yamaha tetap bakal make skyVR46 untuk team satelit dan Herve kecewa. Sehingga ga ada masa depan panjang bagi tech3 di Yamaha.

      Bisa saja Yamaha jadikan Zarco pembalap pabrikan, tapi faktanya… 2017 Zarco tidak lebih berprestasi dari Vinales. Diantara Rossi Vinales Zarco, Vinales prestasinya paling bagus. Sampai 3/4 musim 2017 dia masih bisa jadi jurdun. Akhirnya Vinales diperpanjang duluan.

      Next … Rossi. Sebenarnya kalau mau fair, tech3 cabut karena skyVR46. Zarco cabut karena Rossi perpanjang kontrak.

      Lu jadi pabrikan jual motor, udah milih satu rider paling berprestasi di team lu buat next season. Tinggal satu rider… Lu bakal milih Zarco atau Rossi. Dua duanya relatif berumur. Dua duanya diluar 3 besar 2017. Yg satu banyak fans nya. Satunya kayaknya bakal jadi rising star. Bakal loh.
      Nggak susah dijawab kan ?

      Boleh jadi akhir musim 2018 Zarco mempecundangi Vinales, tapi dengan pergerakan bursa rider yg bergerak lebih awal (satu season sebelumnya) wajar pabrikan make data pasca 2017. Dan kalo karena faktor marketing Rossi ga bisa digeser.. (at the end Yamaha itu pabrikan yg jualan) jadinya logis yg pertama dipilih itu Vinales.

      Bukan Zarco dipandang sebelah mata loh. Zarco aja yg kurang bagus prestasinya di 2017. Soal Rossi … Hmmm TST lah …

  14. Jadi intinya zarco fokus adaptasi riding style karena gak mungkin ngerubah motor, secara dia di tim satelit
    2 rider pabrikan yamaha fokus ubah motor buat nyesuain ma riding style mereka, ya karena ada kesempatan sebagai rider pabrikan
    Kenapa kira2 rossi n vinales ga mau rubah riding style mereka? Bisa jadi menurut mereka hasilnya gak bakal maksimal, menang 1 atau 2 kali semusim gak cukup + posisi mereka udah aman di yamaha 2 tahun kedepan.

  15. Menurut saya ini pernyataan agar Yamaha Movistar tak terlihat lebih interior di banding Tech 3 cuma sayangnya pernytaan Lin malah blunder untuk dirinya sendiri seperti yang di tulis di paragraf-paragraf akhir partikel. Kenapa kalau motor sama kok Zarco lebih kompetitif. Jika alasannya karena tidak harus sibuk menguji part baru yang membuat Zarco kompetitif kenapa duo factory merengek-rengek untuk meminta update part kenapa tidak fokus pada paket yang ada. Terakhir jika Zarco lebih kompetitif kenapa bukan Zarco yang digaet ke Yamaha factory. Dalam opini saya semenjak kehilangan JL99 Yamaha seperti kehilangan arah pengembangan. Saya jadi memikirkan ulang tudingan JL99 tentang VR46 mencontek datanya. Dan saya pikir dulu Suzuki kehilangan MV25 adalah sebuah pukulan telak dan kerugian tapi saya pikir MV25 tipe pembalap yang kurang sabar dan bukan tipe pengembang. Ingat kasusnya di moto3 yang ngambek minta motor yang lebih kompetitif? Kepindahannya ke Yamaha saya rasa juga tidak sabarnya dia, semoga Alex Rins tidak begitu mengingat di tahun ke 2 nya di moto GP dia masih tetap pembalap termuda jadi harus sabar. Terakhir ya mungkin Yamaha harus meniru Honda yaitu berhenti ketergantungan pada satu sosok saja, kalau perlu jadilah seperti F1 dimana tim mengambil peran lebih dominan. Karena banyak sekali fans F1 adalah fans Tim nya bukan pembalapnya let say salah satunya Ferrari.

    • Mereka bilang Honda arah pengembangannya adalah : bagaimana membuat motor menjadi fasilitas bagi rider untuk bisa juara.

      Apapun setelannya, yg penting adalah juara, karena itu Honda ga pernah fokus ke satu aspek. Menjadi motor paling balance bagi rider adalah benang merahnya. Gak heran kalo faktor ergonomi adalah kekuatan Honda, karena bagi mereka motor (mesin) harus berinteraksi sesuai kebutuhan ridernya, agar dapat kontrol yg baik. Bukan sebaliknya.

      Saat ini, Honda dengan filosofi ergonomitas mereka, dan Marquez dengan skill adaptasinya yg mengagumkan adalah paket yg mengerikan buat pabrikan lain.

    • Setuju, udah dari lama banget ane bilang manajemennya Yamaha kacau/jelek, tepatnya setelah PI 2015 dilanjut sepang 2015, berturut2 setelah itu kebijakan, keputusan dan public statement yang dikeluarkan manajemen Yamaha selalu kontraproduktif untuk longterm. Hasilnya nyolok mata banget sekarang

  16. Yap… diantara para pembalap yamaha memang hanya zarco yg adem ayem… gak banyak ngeluh… gak banyak curhat ke media… dan yg terpenting bisa tetap focus di race dan competitive.. mental seperti ini yg tidak ada di kedua pembalap utamanya…
    Benar begitu??…..

    • F1 juga sama !,Formula duwit
      1 kursi pembalap aja senilai berapa miliar itu
      Semua olahraga butuh duit,bahkan lari maraton juga pake duit buat daftar dan beli peralatannya

    • Pada dasarnya, olahraga itu bersifat non-profit, bukan untuk mencari untung/materii

      Semua berbeda ketika kejuaraan diadakan, sponsorship muncul, dan olahragawan sejati berubah menjadi seorang profesional (bayaran).

      Tapi, justru itu yg bikin seru. Hehehhe

  17. kalau hrc part baru malah kucluk duluan yg dapat suruh tes, lah yamaha malah tim factory nya yg jd tes part baru. kalau mslh yamaha cuma kayak yg diomongin jarvis berarti mudahlah dia ngatasinya.
    yah palingan alibi jarvis aja jawab kayak gitu biar g malu.

  18. Ane fby,
    Tapi kok tumbenan yak,
    Ane setuju sambil ketawa Ama karangan kau,
    Mayan smart juga banyolan kau si #mukegule#…
    Ngahngahngah???

  19. Orang biasa yg paham inet,tp tidak ada ikatan tertentu lama2 akan eneg lihat pernyatan macam begitu,dr level atas sampe bawah..

  20. Kalo menurut penjelasan mateo.. Katanya… Karena rollingspeed nya zarco yang mirip lorenso jadi tidak terlalu mengandalkan akselerasi ketika keluar tikungan.. Padahal masalah pada M1 saat ini adalah elektronik.. Sedangkan management power delivery ditentukan oleh elektronik.. Nah karena management power delivery yang kurang sempurna inilah maka ban belakan sering spin ketika keluar tikungan dan sudah habis pas lap lap akhir…. Kurang lebih gitu kata mateo yang tak baca dari artikelnya lek iwan…

  21. Lha mesin emang sama sejak jaman 4 tak,bilang aja biar yg factory nggak terlalu malu pake ngeles sana sini aja
    Dari dulu ane kurang suka ama jarpis ini,lebih berwibawa Livio suppo kemana mana

  22. Kata mateo yang sata baca di artikelnya lek iwan kurang levih gini…
    Itu karena gaya rollingspeed-nya zarko yang tidak terlalu mengandalkan akselerasi keluar tikungan.. Sedangkan problemnya zamaha ada pada akselerasi.. Ketika akselerasi ban banyak spin yang membuat speed berkurang dan pada akhirnya abis pada lap2 terakhir.. Hal itu dikarenakan elektronik yang mengatur distribusi tenaga kurang maksimal..
    Nah.. Rossi dan vinales gaya balapnya butuh akselerasi keluar tikungan terutama rossi yang menggunakan latebreaking tajam… Kurang lebih gitu..

  23. Lin jarvis cucok bnget kalo pensiun di motogp kerja di AHM bwt gantiin petinggi ahm…ketika pcx modif pk knalpot palsu akralingga yosingmurah katauan ngelesnya bkn maen begonya…sok pcx melehoy ngeles begonya dapt lagi ..prsis nih kek si jarvis….

  24. Makna tersirat,sebenarnya siengkong LEGENDeng skillnya dah kalah dgn pembalap generasi moeda(sejak munculnya stoner-lorenzo malah)tp demi alasan marketing silegendeng tetap dipertahankan,yg akhirnya berakibat pada marketing juga(produk yamaho semakin ora payu)

  25. Selain tidak mau mengakui bakat zarco, lin juga tidak mau mengakui bahwa semenjak 2010 development m1 mengikuti riding style lorenzo yg telah membawa m1 3x juara dunia jd cara bawa m1 kurang klop dengan rossi maupun vinales.

  26. Pendapat saya kemampuan VR46 dan MV25 gak kalah dgn zarco cuma M1 pabrikan coba otak atik ecu sendiri sedang zarco mgkn mengurangi kinerja ecu nya/elektroniknya sprti apa yg dlkkan vinales di 2-race awal. intinya VR46 tahu yamaha lambat utk datangin ahli ecu,makanya dia kesal dgn yamaha. Gak.dipungkiri VR46 sdh byk makan asam garam dr semua pembalap yg ad di motogp. Dijuluki the doctor krn dia tahu bagaimana caranya membuat motor kuat sesuai keinginannya tapi tentunya teknisi yg melakukannya. diwarung sblh blg,ecu M1 saat ini membatasi kemampuan motor saat butuh torsi,padahal mesin inline sejatinya kalah torsi dgn mesin V. bgitu jg kemampuan M1-cepat ditikungan ternyta ecu merecoki krn blm bsa di setel pas sehingga kecepatan M1 ditikungan gak ada lagi. Mungkin nantinya mesin bkl diseragamkan pakai V4.

    • @ pecinta bandit, kemampuan mv n vr, tdk lebih baik dari zarco? Trus mo bilang apa klo zarco pake m1 kw, bisa lebih baik dari duo factory? Ngomongin dogtor,,,, itu doeloe…… Cuma mujarab di yamaha, itu jga bawa resep dari dapur honda…

    • Rider developer yg bagus itu Lorenzo, sama Dani pedrosa (?)

      Lorenzo di Yamaha kontribusinya banyak banget, dan di ducati jg jadi salah satu pelopor aero fairing juga (which is dia sangat konsen sama kemampuan menikung motor Ducati yg masih inferior). Kemampuan untuk tau kelemahan motor adalah yg membuat rider jadi developer yg baik.

      Dani (?) well, katanya sih dia jadi rolemodel dan disetel untuk mendevelop: bagaimana membuat motor secara paket lebih compact, dan mudah di kontrol bahkan untuk rider yg mungil sekalipun.

    • berarti pembalap yamaha factory dan jg teknology mlempem gtu. okelah…. sy bkn fans VR ato MV. cma menurut sy mreka selevel,cma MM93 levelnya lebih nekat disirkuit.berharap sj balapan seru sewaktu VR lawan pembalap lain sebelumnya.

  27. Pantesan Nakasuga nggak ada kerjaan,ternyata udah diambil alih duet vrmv,untuk melayani tuan Zarco ???

  28. Yamaha is always champion contander!….it was

    Wak bkin time lap bu lap, lap attack dan saat balapan . Trio pembalap yamaha ini wak… penggemar timbiru agak greget yamaha g bsa didepan

  29. Setidaknya vr dan mv sudah beupaya keras. Soal hasil ya gitu deh. sekarang ini era nya marq dan rcv nya, jadi percuma aja deh melakukan pengembangan karena marq kalo di sesi test, fp 123, bahkan di qualifikasi selalu ngepush sampe limit dan berani jatoh. Nah dari jatohnya ini justru jadi pembeda, dia jadi tau limitnya dimana dan ini yang tidak di miliki rider lain. Inget sekali lagi saat yang lain ngepush semaksimal mungkin tapi marq justru seextreem mungkin sampe jatuh.

  30. The biggest blunder of yamaha is realased Johann to KTM instead of gives him better offer, poor yamaha!

  31. Duh FBH masih baper aja sama si kambing tua, gara-gara si kambing bisa jadi icon Yamaha.
    FBH ngarep MM jadi icon Honda tp sadar suatu saat MM bakalan pindah team karena usia MM masih muda.
    Banyak banyak berdoa aja agar MM kaga pindah team dalam waktu dekat.

    • lha Marc kan udah ada kontrak hingga 2020. koq ngomongin “dalam waktu dekat” bagaimana sih ente ??
      Marc suatu saat juga bisa pindah, kemungkinan itu selalu ada.
      Inget HRC kan tidak suka ada sosok yg terlalu berkuasa di suatu tim. Jangan sampe kejadian kyk kakek legend dulu. Nakamoto aja yg sukses memimpin aja malah dimutasi ama HRC.
      Sekarang aja HRC udah narget Joan Mir (walau belum tentu dpt) buat tandem atau bisa juga pengganti Marc. Tujuannya kan buat jaga2.

    • Imho, cuma Repsol dan sponsorship HRC yg bisa bayar MM93.

      Menurut gosip, gajinya 2019-2020 15juta euro/tahun. (Benar kah??)

      Kalo bukan pabrikan berduit besar pasti mikir 2 atau 3 kali.
      Soalnya dengan uang segitu bisa dialihkan ke RnD dll, dll.
      RnD itu untuk jangka panjang dan untuk kebaikan pabrikan sendiri, sedangkan bayar rider tentu pilihan jangka pendek. Ga ada yg tau apakah rider akan terbolak-balik hatinya, dan memilih pilihan berbeda dgn yg pabrikan mau.. seperti pensiun muda (misalkan) Stoner.

    • Nope,dari dulu Honda ya honda
      Nggak pernah ada yg jadi rolemodel terus jadi ketergantungan dengan sosok itu,siapapun itu mau itu Spencer (younger rookie wc sebelum dipecahkan Maq),Doohan,Rossi,Marc,you name it
      Pasti ada penerus kejayaan mereka pada masanya
      Tidak seperti Yamaha yg terlalu addict dengan satu sosok,sampe2 mau bikin robot dgn kemampuan balap seperti Rossi yaitu motobot

    • @sayap mengepak
      Gaji 15 juta memang kliatan besar tpi di banding gaji pembalap f1 tu kecil coz bisa 30 40jt semusim pdhal moto gp meng global ktimbang f1
      Gaji seseorang bisa jadi besar karna prestasix klo jl di byar 12jt karna ngarep dia bisa berprestasi dgn duc pdahal blom da yg tau peeformax di atas desmo,
      La marq performax udah g di ragukan, profit dari juara produk honda di sluruh dunia bisa jadi nambah berlipat lipat so 15 juta pantas untuknya

  32. wah bagaimana ini, bukannya “kakek legend” dulu sekali udah bersabda bahwa Pembalap itu lebih utama dibanding motornya. Apakah dulu sombong bisa ngomong kayak gini karena punya support Mekanik top macam Burgess ???

    Koq sekarang Kakek Legend sangat bergantung pada kemampuan motornya ?? mau nelen kembali ucapannya sendiri kah??

    Masa Zarco dengan spek motor “mirip” namun resource lebih terbatas di banding tim YF bisa lebih kenceng dan bisa tampil lebih “menyerang” di front row di 4 race pertama, dibanding “kakek legend”.

    Klo gitu mungkin bagusnya (kalimat ngawurnya) : “kakek legend” ini tukaran posisi ama Zarco. “kakek legend” di pindahin aja sementara ke Tech3 dengan resource terbatas siapa tau bisa jadi lebih “fokus” dan tiba2 jadi kenceng dan bisa kasi hiburan. Dan kasi pula Zarco kesempatan sementara buat “nyicipi” tim utama. Jadi klo omongan Lin Jarvis memang bener, maka Zarco harusnya akan ngedrop performanya.

  33. Wow…
    Ternyata m1 cocok ma zarco
    Btw knapa mlh mv yg buru2 di perpanjang kontrakx duluan bukan di gantung dulu mcap dp, hrusx zarco yg di tarik ke tim pabrikan itung2 jdi penerus setelah ga da jl yg bisa bawa m1 ke barisan depan

    • @sayap mengepak
      Yah klo gitu mending tarik jl yg sepanyol
      Ga perlu mv di awal musim dah dikekep kaya ada yg mo nyulik aja, klo vr ato marq wajarlah kontrak cepet2 mv hadeh…

    • jl juga ogah kalo tandem lg sama vale, juntrungan nya blom jelas mau pensiun apa mau bertahan sampe bongkok

      mending mlengos ke suzuki aja itu si jl

  34. Bener kang, lagian di tim factory berasa kaya kelinci percobaan mulu sedikit dikit uji coba part/teknologi baru

  35. rossi dan vinale gagal move on dg ban Michelin 2018.
    zarco karena rider baru, lebih mudah beradaptasi dg ban Michelin 2018.
    vinale dan zarco punya bakat yg sama. settings motor vinale berbagi dg rossi. sedangkan zarco pakai settings sendiri.
    riding style zarco lebih menghemat ban

  36. Klo menurut saya pecat Vinales dan Rossi ,dan bawa kembali Lorenzo dan tarik Zarco,, soalnya semnjk d tinggal Lorenzo M1 mkin lemot aja ,,beda jauh dgn sekarang..

  37. Itu klo diartikan secara detail adalah : “apa daya, tim kita berantakan. Rider muda ga bs R&D, maunya join tim besar, motor tinggal gas, cepet juara, eh apes motornya dikasih (sepaket) yg jd eksperimen gara-gara yg tua skrg pengin YZF-R M1 VR Edition, blm lg sering baper nya..”

  38. berarti kemampuan memahami motor zarco lebih bagus dari pada sama rosi dan vnaless… tinggal skill pengaturan eletronik antara kemauan rider ke mekaniknya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here


Exit mobile version