Home Safety Defensive Riding Pandean Lamper, Potret Kampung Safety yang kian berkembang dan mandiri

Pandean Lamper, Potret Kampung Safety yang kian berkembang dan mandiri

20

TMCBLOG.com – Bro sekalian, Saat berada di kabin Kijang Innova, saya dengan tekun mendengarkan apa yang diceritakan Pak Sopir TRAC yang mengantarkan berkeliling semarang menuju satu kelurahan yang viral banget soal perhatian mereka terhadap Keselamatan di Jalan Raya. Nama Kelurahan tersebut adalah Pandean Lamper. Kelurahan ini menjadi bagian dari Kecamatan Gayamsari Kota Semarang.

Kembali lagi ke cerita Pak Sopir, satu saat beliau mengatakan bahwa kondisi jalan di semarang menurutnya termasuk yang ‘paling beradab’. Berhenti di belakang garis putih adalah salah satu karakter yang sempat disebut Pak sopir ketika bercerita mengenai pengguna Jalan di Kota Lumpia ini.

” ahh keren banget “ Guman saya dalam hati . . .

dan tak beberapa lama kemudian kami sampai di Daerah kelurahan Pandean Lamper. Buat yang baru sekali ke kelurahan ini pasti akan terasa ada yang berbeda dengan suasanannya.

Mudah sekali ditemukan plang-plang bertuliskan “pengendara wajib punya Surat Izin Mengemudi dan mampu mengemudi dengan baik” atau “konsentrasi berkendara tanpa telepon genggam”. Yap, plang-plang pengingat yang mungkin sulit ditemukan di kelurahan-kelurahan lain di Indonesia. Dari penampakan plang-plang tersebut saya pun sadar, saya sudah memasuki kelurahan yang terkenal se-Indonesia sebagai salah satu Kampung Berseri Astra yang bertema Indonesia Ayo Aman Berlalu Lintas atau biasa disebut ‘Kampung Safety Honda’

Gerbang Komplek Kelurahan Pandean Lamper – Semarang

Di depan komplek Kelurahan Pandean Lamper, terlihat di sebelah kiri masih tetap berdiri dengan kokoh sebuah balai kelurahan yang luasnya 540 meter persegi…

Balai Kelurahan Terbesar se-Kota Semarang di Pandean Lamper

Yap masih berdiri, saya berani bilang begitu karena ini tentu bukanlah untuk pertama kali saya menyambangi Balai Kelurahan Pandean Lamper yang diklaim bagian tata pemerintahan Kota Semarang sebagai balai kelurahan terbesar se-kota Semarang. Tahun 2015 saya pernah menyambangi kelurahan ini ketika saat itu Pandean Lamper memulai Kick off  project ‘Kampung Safety Riding’.

Namun, seperti apa sebenarnya sejarah Kampung Safety Riding di Pandean Lamper ini?

Flash Back ke tahun 2011, saat itu Pak Lukman Muhajir yang baru diangkat menjadi ketua RW 10 Pandean Lamper sempat bingung untuk menentukan program RW yang diketuai dirinya. Ketua RW 10 sebelumnya dan RW-RW lain punya program yang bagus, berupa pembangunan infrastruktur dan lain-lain. Ia mendapatkan ide yang beda dan boleh dibilang out of the box yakni menghadirkan lingkungan RW yang mengedepankan safety riding atau keamanan berkendara sepeda motor.

Saat dianggap gila, Pak Lukman tidak mundur karena ia tahu ini adalah jalan menuju kebaikan dan ndilalah Lurah Pandean Lamper saat itu. Ibu Sri Endrayati tertarik dan langsung mencoba menggandeng ide dari Pak Lukman sehingga menjadikannya salah satu program resmi kelurahan dari tahun 2011 sampai sekarang.

Ok, balik lagi ke Komplek Kelurahan Pandean Lamper. Saya melihat bangunan kelurahan dan balai kelurahannya masih sama dengan kondisi tahun 2015, dengan ukuran yang sama pula.

Namun, saya penasaran apakah ada peningkatan dari kelurahan ini dalam kaca mata Kampung Safety? Hasil keliling singkat saya di komplek kelurahan tersebut menghasilkan kesimpulan sementara bahwa infrastruktur yang berhubungan dengan keselamatan berkendara dari komplek kelurahan ini telah berkembang pesat. Berikut ini adalah hasil jepretan saya terhadap apa saja yang berkembang dari Komplek Kelurahan Pandean Lamper ini

Arena Pelatihan SIM di Halaman Balai Kelurahan Pandean Lamper
Ibu Ibu Latihan Simulasi Test Sim di Balai Kelurahan Pandean Lamper

Yap ternyata di halaman balap kelurahan telah dihadirkan sebuah arena pelatihan SIM motor. Bisa kita lihat lintasan dengan jalur mirip angka 8 dengan ukuran yang standar dan sama persis dengan apa yang ada di arena tes SIM milik Polri

Taman Lalu Lintas PAUD Kartini Pandean Lamper

Lalu di samping kanan ada sebuah Taman Lalu Lintas untuk PAUD Kartini. Taman ini didesain layaknya sebuah taman, tapi dengan layout menyerupai track jalan raya lengkap dengan zebra cross, jalur pejalan kaki, dan rambu-rambu lalu lintas

Anak anak usia dini sedang bermain dan belajar di Taman Lalulintas

Taman lalu lintas ini dikhususkan untuk mengajari anak-anak usia balita di PAUD Kartini. Tentunya, mereka bukan diajarkan berkendara, tapi diperkenalkan bagaimana caranya menyikapi jalan raya dan bagaimana bermain dengan aman di sekitar jalan raya

Di depan kelurahan ada pula infrastuktur yang baru kali ini juga saya temui, yaitu Pos Baca Kampung Safety Honda. Isi di dalamnya adalah sebuah kantor yang dihuni BABINKAMTIBMAS dan lengkap dengan berbagai buku bacaan keselamatan di jalan, mulai dari usia dini sampai dewasa plus terdapat video keselamatan berkendara untuk pembelajaran anak-anak.

Selain beberapa infrastuktur di komplek kelurahan, jumlah papan rambu jalan dan papan-papan pengingat untuk selamat berkendara di tahun 2018 ini lebih banyak dan lebih teratur, serta mudah dibaca dibandingkan tahun 2015 yang lalu.

Dan satu Lagi Pandean Lamper bahkan sudah memiliki Posko Kampung Safety yang bisa digunakan untuk kantor dan balap Pertemuan dari agen agen keselamatan di Kelurahan ini

Itu kan soal infrastuktur fisik, bagaimana soal perkembangan dari sumber daya manusianya sendiri? Saya mendengar dari para instruktur safety riding Astra Motor Semarang yang ditunjuk sebagai PIC di kelurahan ini bahwa dibandingkan 2015, kerjaan mereka tahun 2018 ini jauh lebih ringan. Lho memang apa perbedaannya?

Jika di tahun 2015 yang lalu, semua proses pelatihan, pemantapan, dan penyadaran keselamatan berkendara dilakukan oleh instruktur; di tahun 2018 ini, Kelurahan Pandean Lamper sendiri sudah memiliki agen-agen keamanan berkendara sendiri. Wahhh keren ini. Untuk kegiatan taman lalu lintas misalnya, tidak lagi perlu didatangkan instruktur dari tim safety riding Astra Motor Semarang. Ibu-ibu dari Forum Kesehatan Kota (FKK) lah yang mengambil peran mendidik anak-anak usia dini di komplek taman lalu lintas

Sedangkan untuk pelatihan SIM sendiri, unit Karang Taruna Kelurahan Pandean Lamper punya peranan melatih semua warga kelurahan. Yap, dengan adanya Kampung Safety inilah Karang Taruna Pandean lamper juga memiliki sebuah kegiatan untuk mengabdi pada masyarakat.

Semua yang saya potret di atas kiranya terlalu singkat untuk menggambarkan bagaimana berkembang dan mandirinya Kelurahan Pandean Lamper ini. Keselamatan di jalan sepertinya bukan lagi merupakan sebuah ajakan, namun sebuah kebutuhan bagi warga kelurahan ini. Mungkin hal ini tidak pernah terpikirkan oleh Pak Lukman Muhajir yang di tahun 2011 sempat dikatakan gila saat mengemukakan ide Kampung Safety sesaat dirinya diangkat menjadi ketua RW 10. Yap Ide Gila tersebut telah bertransformasi menjadi sebuah ide berskala Nasional yang menginspirasi banyak kampung kampung lain di Indonesia.

Proses pembuatan Keripik Tempe – Pandean lamper

Gerbang Kampung Hijau – Pandean Lamper Semarang

Kampung Hijau – Pandean Lamper Semarang

Bukan hanya melulu bicara safety riding. Kelurahan Pandean Lamper yang telah berkembang statusnya menjadi Bagian dari Kampung Berseri Astra ini pun melakukan banyak aksi pemberdayaan dari warga. Beberapa Kegiatan yangs empat saya kunjungi dan menjadi bagian dari proyek positif kampung ini adalah seperti pusat industri rumahan untuk keripik tempe atau juga hadirnya kampung hijau dimana ada upaya pembibitan tanaman herbal, tanaman sayur sayuran yang tujuan utamanya bisa membuat warga Kampung Pandean Lamper mandiri dalam hal pemenuhan kebutuhan gizi keluarga.

Saat ini, Kelurahan Pandean Lamper telah berkembang statusnya bukan hanya sebagai Kampung Safety yang dibina oleh Astra Motor Semarang dan BABINSA setempat. Namun, telah meluas menjadi bagian dari Kampung Berseri Astra yang saat ini sudah tersebar di 34 provinsi dengan total 76 Kampung Berseri Astra yang telah tersebar di seluruh Indonesia,  dari barat hingga timur nusantara, yang sedang dikembangkan menuju konsep Desa Sejahtera yang diusung pemerintah.

Eh iya, ada satu lagi yang sempat dibisikkan rekan-rekan instruktur safety riding Astra Motor Semarang ke saya. Setelah menjadi bagian dari Kampung Berseri Astra, warga Pandean Lamper masih memendam asa untuk menjadikan sebuah desa wisata dengan kekhasan karakter dan kearifan lokal warganya dalam keselamatan berkendara. Semoga kegiatan warga Pandean Lamper ini bisa menginpirasi kampung-kampung yang lainnya.

Taufik of BuitenZorg

20 COMMENTS

  1. sukses terus buat kampung pandean lamper dengan program safety riding/driving nya, semoga menginspirasi kampung2 lain di indonesia. btw, kalau dari pengamatan wak taufik, PERILAKU pengguna jalan di kampung ini sudah bisa jadi contoh belum wak, maksudnya infrastruktur nya tadi kan sudah bagus

  2. klo tentang berhenti dalam garis putih itu memang bener wak..didikannya keras bertahun2 soalnya. Langsung cabut kunci trus kita terpaksa dorong motor ke pos..hehe.

  3. saya sdh lebih dari 26 taon wara wiri jalan semarang kang mulai jalan tikus sampai jalan protokol, secara saya bukan asli semarang.
    akhir akhir ini sdh mulai fenomena pemotor dijalan sering ditinggal otaknya dirumah saat naik motor, ditandai: belok gak nyalain sign, curi jalan saat lampu bangjo sdh kuning sehingga membuat macet, apalagi sore hari kelihatan efeknya,
    driver juga sama saja tabiatnya ngambil jalur gak liat belakang asal nyelonong, bawa mobil berasa mobilnya paling kencang, sehingga ngambil jalur cepat terus, padahal cuma bawa lcgc 1000cc.
    apalagi klo sore hari lewat tanjakan gombel, sering banget stuck hanya gara gara mobil mogok di lajur tengah, gitu tambah drivernya cuek seakan mobil dia yang pajaknya paling gedhe

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version