Home Viar Viar Vortex 250 Sukses capai Gunung Himalaya

Viar Vortex 250 Sukses capai Gunung Himalaya

22

TMCBLOG.com Ekspedisi Solo Ride Jakarta – Himalaya sukses mengukir sejarah menapaki Gunung Himalaya. Adalah Gunadi, Pentolan dari Freeriders Indonesia yang berhasil mencatatkan namanya di jajaran Bikers dunia yang berhasil mencapai batas Gunung Himalaya menggunakan sepeda motor produksi anak bangsa, Viar Vortex 250. Gunadi mencapai batas Himalaya Khardung La Top pada hari Minggu, 7 Oktober 2018 sekitar pukul 12.00 waktu India. Di puncak ini, Gunadi menyempatkan diri untuk mengibarkan bendera Merah Putih di batas jalan tertinggi pegunungan Himalaya, yakni Khardung La, India. . . titik ini adalah titik tertinggi yang bisa dicapai sepeda motor standar di Himalaya

Mengusung tagline Aksi Keselamatan Jalan, Pelestarian Lingkungan Hidup, Keberhasilan Pembangunan Nasional dan Persahabatan Antar Bangsa. Gunadi telah melakukan perjalanan sejauh 15.000km sejak dilepas pada 26 Agustus silam di kantor Kementerian Perhubungan kemudian melewati Lampung dan Pekanbaru untuk menuju Port Klang Malaysia, Thailand, Myanmar, India, dan terakhir menuju Himalaya.

Gunadi menceritakan bahwa perjalanan panjang yang dilalui memang sangat sulit dan tidak mudah termasuk medan yang harus dilalui. “Tantangan serta kendala saat mulai masuk negara Myanmar, apalagi saat di India yang juga ditambah dengan tipikal masyarakatnya sangat berbeda dengan di Indonesia, syukurnya dari motor yang ditunggangi tidak mengalami kendala apapun walaupun medan jalan dan kondisi suhu sangat berbeda dengan kondisi yang ada di Indonesia” terang Gunadi.

Tak hanya itu, beberapa kali gangguan alam pun seolah menjadi ujian bagi Gunadi, seperti yang terjadi di Rohtang dan Keylong yang terus menerus diterjang hujan lebat sehingga mengakibatkan Manali diterjang banjir dan membuat jembatan yang menjadi penghubung antara Kallu dan Manali tidak dapat dilalui kendaraan berat, Namun Gunadi tetap diperbolehkan melintas setelah mendapat persetujuan dari otoritas setempat.

Setibanya di wilayah Himalaya pun dia harus merasakan cuaca yang sangat dingin atau snowfall, mulai dari Srinagar, Dras, Kargil, Leh, Khardungla, Pang, Debring, Rohtang hingga Manali di bawah 0 derajat suhunya. Seluruh bikers yang datang ke Himalaya saat ini tidak diperbolehkan masuk ke beberapa wilayah oleh pihak Militer India dengan alasan musim dingin akan membayakan, hanya beberapa bikers yang berani meneruskan perjalanannya, termasuk Bro Gunadi. “Udara di Himalaya terasa sangat dingin, tangan perih dan kepala sakit sekali karena kadar oksigen yang sangat tipis, ditambah dengan snowfall membuat jalan menjadi es jadi sulit untuk dilalui, air membeku akibat salju tebal, namun semua rintangan tersebut berhasil dilalui bersama Viar Vortex 250,” papar Bro Gunadi.

“Bangga dan haru bercampur jadi satu, saya bicara sendiri di depan plang logo Khardung-La, Keberhasilan Solo Ride Jakarta-Himalaya adalah keberhasilan Riders Indonesia, kita adalah bangsa yang besar, kuat, berani dan disegani oleh negara luar. Saya mengibarkan Bendera Merah Putih melalui jelajah dunia ini demi mengharumkan nama Indonesia di mancanegara,” tutupnya

based on Viar Info

22 COMMENTS

  1. Mungkin hari ini viar masih transfer teknologi…. Tapi setidaknya kita boleh berbangga bahwa anak bangsa ini masih ada yang punya hasrat tinggi untuk memiliki Brand asli Indonesia……Salut untuk VIAR

  2. benar2 salut dengan orang ini dan sukses buat viar, penasaran dengan berbagai cerita yg di lalui selama perjalanan
    boleh dong kasih tips2nya untuk perjalanan jauh seperti ini

  3. buat yg pernah ride di kondisi lpngan dibawah 10°c, bakal tau deh ‘sensasi’ nya..

    mas gunadi ni kuat gila tuh.. robocop mungkin udah korslet dah..

    salut buat mas gunadi, turut bangga untuk pencapaian nya.. buat viar.. trus maju, be a maker!

    btw, kalo mas gunadi baca, cuma mau nanya..

    riding pas snowfall,bibir sma jari nya sebiru apa mas..? hehe

  4. Didaerah ane banyak viar bebek peninggalan waktu zamanya booming kloning ,bentuknya kloning jupi z tp kalo masalah mesin sebenernya mau merk jialing ,kanzen ,tossa dsb kalo perawatan bagus plus makenya ganas banget lumayan awet kok coz ditempat ane masih ada motor beginian padahal buat motor kebon yg rata rata medanya semi offroad .

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here


Exit mobile version