TMCBLOG.com – Bro sekalian, ITDC (Indonesia Tourism Development Corporation/ PT. Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) telah Mengkonfirmasi secara resmi bahwa di antara gelaran MotoGP Phillip Siland 2018 dan MotoGP Sepang 2018 Mr Carmello ezpeleta CEO Dorna sport SL bersama Dorna sporting Director Carlos Ezpeleta menyempatkan diri mengunjung Bali dan menetap sementara di Resort Bintang 5 Nusa dua Yang dimiliki oleh ITDC
Saat rehat sementara tersebut Mr Ezpeleta dan Mr Abdulbar M. Mansoer, CEO dan President Director ITDC menyempatkan diri melakukan tour menikmati fasilitas nusa dua dan Juga menyempatkan diri mengunjungi Lombok selama satu hari khususnya ke Daerah mandalika di pesisir pantai selatan Pulau Lombok. Dan Di perjalanan ini Dorna mengaku sekaligus melakukan pengamatan dan penjajakan lokasi seluas 1.175 ha Tersebut untuk di jadikan arena gelaran Balap Motor sekelas MotoGP ( denan konsep Urban Circuit )
berikut statement dari Pak Abdulbar M. Mansoer : ” Mr Carmelo Ezpeleta melakukan istirahat sejenak di Bali National Golf Club sebelum berangkat ke Kuala lumpur untuk GP Sepang Malaysia. Ini bukan merupakan kunjungan pertama Kali baginya ke Sini dalam dua tahun belakangan. Dalam Kunjungan di antara jadwal padat antara dua GP ia ingin mengunjungi bali dan Lombok dimana kami mengajak beliau ke Mandalika dan menghadirkan konsep Potensial untuk menjadi Tuan rumah Gelaran Balap di masa yang akan datang. Kunjungannya sangat singkat namun kami percaya bahwa ia menikmati kunjungannya dan kami pun merasa senang sekaligus berharap ia bisa berkunjung lagi di waktu yang akan datang. “ ( based on ITDC Press release )
kwerrren
wow..pertamax di blog kondang
yg perlu diperhatikan juga adalah bandaranya..mengingat kargo motogp segede2 gaban…
15 T dr investor asing, bravo pemerintah pusat menghadirkan birokrasi yang mudah bagi investor asing yang mau berinvestasi
Cariin dong dana segitu dr investor yg bner” lokal tanpa “pinjem nama”
Investor asing dilindungi hukum internasional, jadi orang lokal gak bebas meras. Makanya mereka bisa gol
bukan kampanye hoax lagi kan wak ?
smpt mou mou an kmrn, ujung2nya hoax ..
bukan ane ngebela yang kemaren
tapi MOU itu belum pasti. cuma semacam nota sepakat bersama.
tidak ada jaminan MOU = Pasti.
didunia kerja MOU semacam kesepakatan awal. setelah itu baru MOA
Semoga bukan php saja
indah banget nih pulau dr foto,harus segera dikenal internasional luas nih,biar ga Bali,Bali,Bali mulu
Sebenarnya wisatawan “kelas atas” justru udah anggap Bali usang. Mereka cenderung ke Mentawai, Raja Ampat, dan Lombok ini. Bali itu cuma buat wisatawan biasa dan memang biasanya dari kelas ekonomi menengah di negaranya.
ane kuatir masalah safetynya ini gimana ya. motogp di tikungan bisa sampe 250kpj lho. terus adakah RS bintang 5 buat menangani kalau terjadi crash.
apalagi kalo jalan raya jadi sirkuit
nanti malah pecah telor sirkuit yang memakan korban. ngeriiiii…
kalau yang manage orang2 profesional harusnya tidak begitu si.
ane support deh sirkuit apapun yang akan dibangun.
——-*lirik pabrikan2 jep yang uda ngeruk ber T T duit rakyat
setahu saya rumah sakit terdekat agak jauh kalo dari kawasan mandalika, mungkin bakalan dibuat rumah sakit juga di kawasan tersebut
Pernah ke nusa dua ga bro? Itdc itu pengelola nusa dua dan nanti mandalika bakal kaya nusa dua
Kalo konsep kayak sirkuit jalan raya artinya aspalnya harus super duper mulus donk..secara pasti dpake akses kendaraan lain..
maaf hanya kasih info saja, silahkan anda kunjungi lombok, dari mataram menuju panyai senggigi atau menuju gili trawangan, aspalnya istimewa
asal lombok mah mulus bro jangan dibandingkan dengan pantura hahaha
lombok mah dijamin mulus lus lus aspalnya
Kami lelah dengan ke “php”an
Kami butuh bukti bukan janji
Padahal Kalo
Misalnya nyata itu bakal jadi salah satu agenda unggulan Di visit Indonesia yang ntah kapan mimpi Itu akan terwujud,…
Hemmm
rada oot dikit
dulu markes pas sesi tanya jawab pernah ditanya, “mau bangun sirkuit dimana?”
dan dijawab di Lombok
apa jangan2 para pembalap udah dapet gosip bocoran kali yak
klo aku si lbh stuju ke pernanen circuit…
lbh greget dan investasi yg lbh nenjanjikan krena bisa rutin buat balapan
jika ujung2nya gk jadi dibuat, udah gk kaget dah. udah biasa di php in mulu.
Asik juga tuh Lombok. Typonya banyak ahmad wak..
13 artikel sehari, dan 7 artikel dalam 7 jam gimana nggak typo coba ? 😀
Dimaklumi.. lagian msh bisa dicerna kok, apresiasi jg dg keproduktifan wak haji
Salute!
yelah typo mang ngapa, kebiasaan didikan dari kecil kalo seseorang nggak boleh salah…
Makanya Indonesia gak maju2, kesalahan kecil dianggap sepele dan lebih fokus buat cari pembenaran/alasan ketimbang usaha buat improve dan memperbaiki diri.
mudah2an cepat jadi, lombok sudah di kenal dunia internasional
dan semoga bisa cepat membantu memulihakn perekonomian pasca gempa
Bagus banget Wak, baik pemandangannya maupun layout track.nya. Jalan raya dipakai balap? Tidak masalah asal safetynya terpenuhi. Semoga jadi kenyataan ada gelaran motoGP dan WSBK lagi di Indonesia…
Sebenernya jalan raya bukan seperti jalan raya yg kita bayangkan ya… kalo kaya sirkuit monaco gitu itu bener2 jalan raya biasa… tapi kalo mandalika ini sepertinya jalanan sebuah kawasan wisata yang di buat dan di layout, diberi gravel dll aga lebih savety sesuai standard motogp… tapi pada saat ga ada event dia jadi jalan nan komplek resort biasa…
Bener banget.
Street circuit macam Monaco, Singapore atau Macau gak akan bisa gelar MotoGP
Kalau pengen akses dari bandara dekat, lahan luas, akses tol lancar pilih di Sidoarjo atau Pasuruan pak
mudah mudahan biaya nonton yang dari jakarta tidak lebih mahal kalau nonto ke sepang malaysia, kalau lebih mahal, apa mau dikata – kata -in?
sirkuit di indonesia harus minimal bisa nampung 300rb penonton, dan dipisah 2, antara kursi penonton FBH dan FBY, mudah mudahan ga tawuran, soalnya kalau ada nobar bola aja klub luar negeri, yang ribut malah penonton di indonesia..
btw, kang haji, sekarang blog-nya ga bisa klik kanan ya ? mesti go back..
Tapi wajib lebih murah dari trip nonton motogp sepang wak!!! Titip masukan aja wak, potensial buyer ada di penggemar lokal…jgn nanti malah lebih mahal nonton ke mandalika ketimbang di sepang?!
Trus harus di buat pager pengaman dari komodo tuh, kan ga lucu lg nonton lesehan pake tiker eh makbedunduk di ambung komodo lak iso ambeyen!
Sejak kapan ada komodo di lombok?