TMCBLOG.com – Bro Sekalian, Maverick Vinales berhasil menjawab dengan lantang kesan Struggle Yamaha M1 sepanjang Jumat sampai Sabtu pagi sehingga harus ‘dicuci’ dulu Di Q1 dengan merengkuh Pole Possition terakhir Musim ini di Valencia sementara Valentino Rossi Bahkan tidak Bisa lolos dari Q1 . . Secara umum Posisi Maverick sepanjang FP1 sampai Q1 lebih sering berada di Depan Valentino sob . . Cek deh data berikut . .
- FP 1 ( WET ) Vinales P7 Rossi P12
- FP2 ( WET ) Vinales P7 Rossi P3
- FP3 ( WET ) Vinales P11 Rossi P13
- FP4 ( DRY ) Vinales P6 Rossi P22
- Q1 ( DRY ) Vinales P2 Rossi P6
Lho Di FP2 Vale Bisa sampai Masuk Top 3 tercepat sementara Maverick tetap di P7 . . ini gimana Penjelasannya ? Kalo soba lihat lebih jeli lagi, Kondisi Tarck di FP2 lebih buruk ( hujan lebih deras ) dari FP1 . . . Laptime tercepat maverick Di FP1 1’40.772 sedangkan di FP2 1’42.746. Sedangkan Laptime tercepat Valentino Di FP1 1’41.015 sedangkan di FP2 1’42.081. yap ada sinyelemen sebab kondisi Track yang sangat parah disini
Secara umum Terlihat memang kedua Pembalap Yamaha Movistar struggle saat menghadapi Track yang basah . . . Pada dasarnya Track Valencia Jadi terasa ‘Licin’ atau koefesien Friksi dinamiknya jadi Makin kecil . . Variabel ini disinyalir semakin memperparah sinyalemen permasalah mendasar Yamaha M1 2018 yang semenjak awal menghinggapi Yakni ‘ ringannya bobot Crankshaft ‘ yang menyebabkan putaran mesin sulit dikontrol pada rpm rendah dan menengah dengan efek realnya berupa Spin ban belakang yang saat ini belum bisa di jinakkan secara maksimal oleh Algoritma software traction Control dari Magneti Marelli . .
Logika sedehanannya adalah gini . . di Track kondisi kering/Dry dengan masalah ‘low mass crank ‘ saja secara mendasar bisa membuat Ban belakang spin apalagi di Track dengan koefesien friksi dinamik . . Gimana Saat Dry caba ?
Kenapa Vinales Improve sementara Rossi Struggle ?
Sobat Bisa lihat di sesi FP4 dimana keadaan track Ricardo tormo Cheste Sudah berangsur angsur kering . . Vinales terlihat bisa lebih memaksimalkan Grip Ban belakangnya ketimbang Valentino Rossi. Wilco Zeelenberg mengatakan bahwa setelah puasa gelar dua puluhan seri belakangan Maverick Vinales – Forcada akhir akhir ini memperoleh anggukan dari Yamaha jepang untuk melakukan arah pengembangan sendiri yang berbeda dengan apa yang dilakukan Oleh Box Valentino Rossi – galbusera . . . Perbedaannya seperti apa? dan kenapa Rossi tidak bisa mengikuti perubahan Maverick secara baik Vale maupun Maverick kan sangat dimungkinkan terjadir pertukaran data / Setingan elektronik ?
Menurut Wilco Zeelenberg yang tahun 2019 nanti akan menukangi Team Yamaha SIC Yang dilakukan oleh Kombinasi kubu box Maverick dan Forcada adalah menggunakan perubahan besar besaran dari Geometri sasis dan pemindahan distribusi bobot dari Yamaha M1 secara keseluruhan . . Ini dia kuncinya
Menurut tmcblog patut sobat hightlite perkataan Wilco menegenai setingan Fisik dari sasis dan distribusi bobot . . . Maverick dan Valentino Rossi tentu memiliki fisik Yang berbeda dimana Vale lebih tinggi, Riding style keduanya pun berbeda dimana Maverick pas sekali dengan Speed Corner sementara vale Jago di Late Braking . . dalam perbedaan ini jelas menurut tmcblog yang paling ngaruh adalah SASIS . .
Kasar kata Jikalau saja Setingan M1 Vale dan Maverick memiliki Geometri dan sasis yang sama / kurang lebih mirip . . . Maka mudah saja Bagi kubu Vale atau pun sebaliknya Maverick untuk istilahnya saling ‘ sedot ‘ setingan elektronik dari box sebelah untuk di Inject ke sistem M1 milik mereka . .
Lha yang jadi barrier dalam kasus valencia ini, Berbedanya geometri yamaha M1 tunggangan Valentino dengan Maverick dan ini membuat Kubu Vale + Galbusera sepertinya tidak akan bisa serta Merta nyedot setingan strategi elektronik Kubu Maverick + Forcada untuk di inject Ke M1 mereka . . . Setingan elektronik bisa jalan dengan syarat dan ketentuan yang berlaku .. IUMHO, salah satunya bergantung pada geometri sasis dan distribusi bobot . . itu analisa tmcblog
Selain itu seperti kita tahu dari Time -sheet, Sepanjang Jumat-Sabtu belum terlihat tajinya M1 di saat Tarck benar benar Basah. Dan data ini bikin TMCBLOG kepo sama persiapan Maverick dan Valentino Buat race Ahad ini secara forecast mengatakan bahwa sepanjang race mulai dari Moto3 sampai MotoGP akan Hujan . . Lalu menurutmu Gimana sob ?
Taufik of BuitenZorg
Baca dulu
Start dan wet race, dua kelemahan Vinales
Tapi target dia top7 doang.
Realistis
saya kira Up Side Down suspensi tadinya
kita liat aja nanti pas balapan..
biasanya rossi bagus pas balapan n vinales lemah di star
jdi semua masih mungkin terjadi
Wooow… Ternyata Panigale V4R Menggunakan Mesin Ducati GP15
https://yuuoto.com/2018/11/18/ducati-panigale-menggunakan-mesin-gp15/
Gimana Saat Dry caba ?
Maksudnya saat wet?
Mau alasan kek, apa kek, Rossi Vinales cuma kalah ama 1 rider Honda… 1 rider Ducati…
Pake motor yg lagi struggle.
Podium kah ?
Sejak 2016 Yamaha mau ngatasi karakter Michelin dgn chassis n geometry.
Honda Ducati dgn mesin dan elektronik
Akhirnya Jarvis ngakui kalau mereka salah pendekatan.
Honda dan Ducati benar
Apakah rossi terlempar dari 10 besar cuma pura pura,,,???
Yang pura-pura cuma Marquez.
2014 stay dibelakang, nyalip… Menang
PI kemarin pura-pura wide, ketubruk Zarco
Rossi beneran bisanya cuma segitu.
Masa depan nya vina cerah nih kalo berani keluar dari bayang2 kakek tino.
Dia berani, Yamaha aja yg takut.
VR ikon promosi mereka.
Instagram MVK yg komen puluhan.
Vale ? …
Hahaha
Mass crank masih g pasti karena mesin m1 belum ada yg di coret (durabel) belum ada yg dibongkar wkwk
brarti apakah sasis vinales n rossi mmiliki bntukan/desain yg brbeda wak?
saya ikir bentuk dasar sama, perubahan yang dimaksud biasannya kecil namun effeknya besar ..
secara umum dan secara kasat mata biasanya tidak begitu etrlihat dari luar
Elektronika memang bukan solusi utama, era digital ini membuat Rossi dan Stoner benar2 hancur, mau bilang suka tidak suka elektronika terus berkembang,so harus d ikuti
Ga juga bray … kalo elektronika nya pabrikan yamama … pasti sudah beres itu smua …
beda bgt dgn mm93 dan rcvnya konsisten dismua trek dan cuaca
Filosofi Honda pas… Mesin duluan.
Yamaha kan terkenal chassis duluan.
Padahal logikanya yg diseal development nya dulu yg harus dimaksimalkan. Yg lain ngikutin.
Semangat vina rebut posisi 3 dari pak tino
kemungkinan vale hanya mencari setting untuk race basah sepanjang balap berlangsung, dan mencari rata2 time yg stabil di setiap putaran, untuk mengurangi kekurangan M1 saat ini
Kalo start dari posisi segitu, ketemu juga bakalan sulit …
Menurut saya judul yg tepat adalah ups and downs, bukan up side down. Karena 2 hal tsb sangat jauh berbeza. Cmiiw.
Iya bro tak kira mau bahas shocbreaker….piss wak
itu gambar Maverick sama anjingnya toh,kirain lagi ngesponsorin Pomade ??
Up and down…..
nah kuwi 😀
Ane mpe baca berulang2 ndan lha perasaan kagak bahas suspensi kok judule up side down lha jebulane betul firasat ane wak kaji khilaf .
up and down kali om taufik
ketularan virus upside down r25 baru nih kayaknya
he he he
ups and downs mas taufik
Time to wake up Yamaha.
tetep aja wak sebagus bagusnya settingan rossi nanti divalencia ini dia tetep sulit menang, kalo divalencia ini bukan motornya yang bermasalah tapi rossinya.
rossi terakhir kali menang 2004 dan 2006 merupakan mimpi buruk rossi di valencia, valencia merupakan sirkuit yang sangat sulit ditaklukan rossi untuk menang. kalo untuk podium mungkin masih bisa diperebutkan.
nyuss……….
Semoga race nanti kering, jadi biar race terakhir rame gak banyak yg ndlosor.
Pengin lihat juga apakah mv bakalan cucuk2an sama mm di seri valencia ini
Baru daftar ganti nomer aja udah pole, apalagi nomer dah nempel di motor ?
Pokone no.12 wis jooooosss
tuh di highlight MotoGP t7 tadi bilang SI MARSHALL GA SALAH,tapi emang harus sadar situasi kondisi
mungkin maksudnya harus sadar diri pasti suasana hati Rossi lagi buruk dan cuma pengen nyapa penggemar nya di tribun doang abis itu langsung tancap gass
47th