Home Racing Yudhistira masih ‘ jomblo ‘ jelang ARRC 2019 nanti

Yudhistira masih ‘ jomblo ‘ jelang ARRC 2019 nanti

50

TMCBLOG.com – Bro Sekalian, Nama Ahmad Yudhistira adalah sosok Pembalap Indonesia yang menunjukan performa Paling Kuat di jajaran pembalap Kategori SS600. Selama ini Yudhis Setia bersama Kawasaki Manual tech dan Mengakhiri Musim terakhirnya di kelas 600 cc tahun 2018 ini di Posisi Championship ke-3 yang artinya bahkan melewati Azlan Syah Kamaruzaman Sekalipun . . .

Usia Ayah beranak satu ini Pun saat ini menginjak pada angka 26 tahun yang artinya ia tidak bisa memasuki kelas SS600 tahun 2019 karena TWMR telah mengubah formar Kategori balap SS600 menjadi kategori penjenjangan ( step-up ) dengan batasan umur maksimum 25 tahun ( baca artikel sebelumnya ). sehingga sampai artikel ini ditik, boleh dibilang Yudhistira masih ‘ jomblo ‘ jelang ARRC 2019 nanti

Lho memang Manuel tech Tidak Ikut ASB1000 .. . Pak De Ibnu sambodo mengatakan kepada tmcblog di Sirkuit Chang bahwa secara mendasar untuk mengikuti ASB1000 di Tahun 2019 minimal butuh biaya dasar ( basic ) sekitar 140% lebih besar ketimbang Biaya operasional satu team SS600 Di 2018 . . pak De mengatakan salah satu penyebabnya adalah peranti Dan part Part eksotik kelas Superbikelah yang jadi variabelnya sambil menunjuk ke arah ZX10RR milik thitipong Warokorn.

Dan Untuk sementara walaupun manuel tech siap, namun belum bisa menemukan Sponsor yang bisa mengcover biaya sehingga dengan berat hari manual tech-pun harus ‘melepas’ Yushistira pasca tahun ke 7 kebersamaan mereka.

Menurut Yushistira selama ini Manual tech telah berusaha sekuat tenaga mencari Support Dana / sponsor Untuk ASB1000 namun memang belum ketemu. Yudispun mengatakan bahwa ia telah bicara dengan banyak team dan manager team untuk mencari Celah agar tetap bisa di ARRC Taun 2019 nanti, namun belum ada hasil positif sama sekali.

TMCBLOG pun mencoba Cek silang ke AHRT apakah benar Yudistira sempat melakukan penjajakan dan pembicaraan dan memang menurut Senior Manager Safety Riding dan Motor sport AHM yang juga team manager AHRT Mas Anggono Iriawan hal itu benar adanyas eraya mengatakan bahwa Untuk sementara belum ada formasi Untuk Yudhis di AHRT untuk tahun depan . .

Taufik of BuitenZorg

50 COMMENTS

  1. Semoga bisa dapet tim yg bagus.sayang talenta bagus bgini nganggur.yg sekelas ali adrian aja bisa dsponsori pertamina.atau pabrikan yg kipas2 dolar bisa menampungnya.kalo AHRT kliatannya nggak mungkin.talenta2 dari binaan honda masih banyak.

    • sarkas yg menohok bro buat si gold digger,yg kalo jual motor operpret nya keterlaluan
      ninja SL aja bisa didiskon gede banget gitu, berarti kan harga yg dulu ambil untungnya gede banget,wkwkwkwkland

  2. tetap semangat bro!
    pasti ada jalan,dgn talenta yg cukup memukau pasti ada tim yg tertarik
    semoga!?

    dimana KFC jagonya ayam di saat dibutuhkan,drpd sponsorin Sean Gelael mulu yg masih di F2 ga naik2 ??

    • yg kaya yg berkuasa
      kayak Ali adrian,Sean,tito rabat, Abraham bs ngamanin tempat dgn fulus juga bro,hanya orang yg berbakat alien dr planet named yg baru dilirik oleh tim mau bawa sponsor ke mau kagak,wong kalo juara sponsor juga pada nempel

    • Jagonya ayam kan..pemegang waralaba kfc indonesia(pt fast food indonesia)milik keluarga gelael..jadinya auto partner,bukan hasil lobi2..y mirip kiky sponsorin kak rio..tp syg kiky kalah kuat dg jagonya ayam..

    • Dia mah cuma menang bac ot doang. Yang ngelobi Topan ke Forward aja Om Febs tapi dia belagak ikut andil padahal cuma kesetnya Om Febs. Di blog nya aja belagu banget padahal kalau tanpa Om Febs dan bos2 MV Agusta Indonesia dia bukan siapa2, dan kenyataannya memang bukan siapa2

  3. Sayang bgt waktu itu mau di kontrak AHRT tp gk jadi, padahal kalo di AHRT penjenjangan nya jelas. Gk dapet asb bisa ke CEV. Kalo sekarang ya iya AHRT ga mau, rider potensial nya melimpah, dan masih pada muda lagi.

    • Karena dulu di AHRT ia hanya akan ‘dikasih’ karir mentok di ARRC SS600, makanya ia memilih stay bersama Manual Tech. Gosipnya sih begitu.

  4. Meskipun selama 7 tahun membela tim kawasaki,,harusnya AHRT mau mengkontrak Yudistira,kalau memang tujuan AHRT ingin pembalap indonesia mampu berjuang dan mengharumkan negri ini..mengingat selama ini dikelas SS600 Yudistira punya prestasi yg lebih baik dari pembalap indonesia lainnya,bahkan melampaui pembalap binaan AHRT di SS600 Andi gilang

    • wkwkwk yudhis ko dibandingin sama gilang, yudhis udah berapa tahun di SS600 ? gilang baru berapa tahun ?
      yudhis mah 1 angkatan sama dimas bukan sama gilang yg masih kecil.

    • Sori bukan mau merendahkan, Ekky waktu di ARRC juga kalah mentereng dibanding yudhis. samalah kaya CEV, main di posisi 5,6,7 juara sesekali kalau main di Sentul.

      Mungkin Yudhis perlu konsultasi ke Rafid Topan, atau Ali Adrian yang punya pengalaman cari sponsor sendiri.

      Yakinlah Yudhis bisa lebih berkembang di Eropa ketimbang berkutat di Asia.

    • Duluan Dimas yang ke ARRC. Dimas udah di ARRC bareng Petronas Yamaha Indonesia, saat itu Manual Tech masih pakai Fadli dan Yudhistira masih main Indoprix.

    • Kalau mau bandingin yudhis itu sama pembalap yg sengkatan….
      Sekedar tau aja,sblm seri terakhir point gilang sama yudhis masih sama persis..
      Gilang menang sekali,yidhis blm pernah menang..
      Gilang hanya kalah di seri terakhir dan itu murni karena motornya gilang bermasalah…
      Mbok yo kalau mau banding²in liat data keseluruhan,..

  5. ketika tau manual tech gak turun di ASB1000 si azlan pun buru buru kabur dan untungnya ada tim malaysia yang menampung dia, nah si yudhis ini yang kasihan belom ada tim yang menampungnya. parah emang nih kaoskaki, pembalap udah setia malah kaya gini ?
    bahkan setelah yudhis keluar kaoskaki gak nurunin motor lagi dikelas SS600 dan cuma main di AP250.
    kalo ke AHRT kecil kemungkinan selain mereka banyak bibit pembalap, mereka juga masih 30:70 30 buat turun 70 untuk tidak turun dikelas ASB1000 artinya kecil kemungkinan AHRT nurunin motor di ASB1000.

  6. AHRT agak kecil kemungkinan
    ingat kan dulu Yudhis sudah jajal CBR600rr milik AHRT sempat viral
    tiba2 gag jadi dan alasan yg tebar di sosmed Yudhis merasa berhutang budi dan balik lagi ke Kawasaki karna janji Kawasaki saat itu bertekad memberi juara ke Yudhis, blm lagi masalah umur, Honda Astra sendiri tidak kekurangan pembalap.

  7. mungkin hanya berharap sama team dari luar indonesia, seharusnya AHRT bisa merekrut Yudhistira jika memang andi gilang di fokuskan ke CEV moto 2 karena sepertinya saat ini belum ada yang dipersiapkan untuk kelas ASB 1000 cc. Yamaha Indonesia juga belum ada beritanya nih, Jika biaya yang menjadi kendala seharusnya bisa menjadi poin penting bagi promotor agar kedepannya makin banyak team yang ikut.

  8. Peringatan keras buat rider kaoskaki lain macem am fadli buruan pindah kawak sebelum usia 24 tahun. Karena lebih dari itu kawak ga ngurus

    • Bukan sombong, tapi dia sendiri yang cuma dijadiin lapis kedua, padahal secara skill setara atau bahkan sedikit lebih bagus dari Dimas.

  9. Tim YRI turun di SS600 dong kan Yamaha punya R6 Masa kalah Thailand…KMI kalah sama Thai wajar lah Wong pusat produksi Asia Ada disono,AHRT kalah agresif sama AP Honda Thai jg masih bisa dimaafkan karna disono pusat produksi global Honda di Asia…Bukankah saat ini YMKI adalah pabrik Yamaha terbesar di dunis Dan jadi pusat produksi global motor Yamaha…masa kalah sama Malay…

  10. kalau seumpama turun kelas ke 250 mendampingi AM Fadly kira kira bagaimana wak?soalnya th 2017 aja honda berani menurunkan tomoyoshi koyama yg sebelumnya kuat di kelas 600

  11. Kasihan si yudhis, Kaoskaki gmn sih?, balik motoGP aja, sampai skrg kagak berani. Semoga ada team yg mau menampung bakatnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version