TMCBLOG.com – Bro sekalian, Kontributor tmcblog Om manuel pecino Kembali menuliskan hasil opini bernasnya berdasarkan apa yang terjadi pasca test Pra-Musim 2019 di Valencia dan jerez . . Yamaha 2019 . . . Masukan siapa yg akan dipakai, Maverick Vinales atau Valentino Rossi? Pertanyaan ini lumayan menarik karena yang terjadi adalah, Kedua pembalap ini memberikan kesimpulan yang lumayan berbeda terhadap Prototipe Yamaha M1 Yang akan dipakai keduanya di Musim 2019 nanti . .. Bukan apa apa sob, Yamaha harus memilih .. regulasi mengatakan bahwa Hanya satu jenis mesin dengan spek yang sama persis untuk dua pembalap dalam satu team. Yamaha Jepang telah menghadirkan Motor Yamaha M1 2019 versi pertama yang secara umum memiliki respon positif baik bagi Maverick maupun valentino Yakni Power lebih rendah, namun Engine Brake lebih besar.
Bagi Maverick Vinales yang tampil cepat di kedua sirkuit, Yamaha M1 yang dihadirkan Iwata telah melakukan perubahan maju/ Pesat dengan bukti empirik dirinya sendiri dimana Maverick Bisa Tampil cepat, Nyaman, konsisten cepat, dan membuatnya bisa cepat saat maverick mau cepat. Namun Menurut Opini Valentino Rossi, yamaha M1 yang disiapkan hanya memiliki sedikit perubahan atau bahkan tidak ada perubahan sama sekali.
Valentino Rossi menunjuk masalah Degradasi ban belakang di paruh kedua race yang masih bisa terjadi saat ia melakukan Half-race simulation menjadi alasan baginya untuk mengatakan demikian sehingga membuatnya tdak bisa lebih berbuat banyak dalam akselerasi keluar tikungan.
Maverick Setuju bahwa para Insinyur yamaha akan banyak pekerjaan rumah di rehat Musim dingin ini, Namun menurutnya hal ini bisa diselesaikan dengan setingan elektronik. ” Yang penting bagi saya adalah mesin baru membuat saya bisa menghentikan kendaraan dan melaju di tengah tikungan dengan cara yang tidak bisa dilakukan di Motor sebelumnya ( 2018 ).” Jelas ini sebuah penyataan Mengejutkan.
Vinales menambahkan Bahwa ia tidak butuh Mesin yang lebih powerful lagi. ” Saya bisa cepat di tikungan dan itu Yang diberikan mesin baru ini pada saya. Tentu masih akan ada banyak fine tunning dan fokus detail ke depan, namun sebagai Motor baru, saya sudah bisa lebih cepat dan ini memberikan saya banyak ketenangan. Prioritas para insinyur di winter ini adalah meningkatkan efektifitas akselerasi, Namun begitu dengan masalah ini pun kita sudah bisa lebih cepat dengan konsisten ketika dibutuhkan. “
Jadi siapa yang benar, Valentino atau Maverick? Menurut hasil performa yang dihasilkan di antara Pembalap Yamaha, Maverick Vinales memang tercepat, Rossi bisa finish di atas Fabio Quartararo . . Arah pengembangan siapakah yang akan dipakai ?. . Maverick yang lebih cepat atau Valentino Rossi yang lebih berpengalaman ? ” Saya Nggak ngerti kalau mereka tidak mengikuti instruksi saya, kami sangat cepat di dua sesi Latihan dan berada di depan, persis seperti race terakhir “ Begitu Kata Maverick, sementara Itu Rossi berkata ” Saya harap Maverick Benar, dan Motor kami sebaik yang ia katakan “
Mencari Kebenaran
Bagaimana Kita memecahkan dilema ini ? bagaimana cara menentukan arah pengembangan M1 terbaik mana diantara yang ditunjukan kedua pembalap ? Yamaha di Iwata tentu sedang mengkaji ini seraya melihat banyak data yang tidak kita ketahui .. namun kita tentu bisa menganalisa berdasarkan apa yang terjadi di jerez khususnya di hari ke dua dimana Baik Rossi dan Vinales menggunaan setingan terakhir/ mutakhir dari M1 yang menjadi basis data untuk test Malaysia beberapa Bulan kedepan
Dalam analsis, saya melihat dua aspek yakni eksplosifitas dalam mencari Lap Cepat dan tentunya Race Pace/ Rerata Performa . Dengan ini saya membuat dan menganalisa interval dari Laptime yang dilakukan oleh kedua pembalap di jerez dari 3 lap sampai 35 lap. Saya pun membuat rerata laptime di interval 5, 10,15,20,25,30 sampai 35 menit awal . . dan hasilnya adalah sebagai berikut :
Melihat tabel di atas, Kita bisa mengerti antuasiasme Maverick di test akhir test Jerez kemarin. Ia bisa melakukan laptime cepat dan Juga menjaga konsistensi Laptime cepat sepanjang 35 lap ( terlepas ia lakukan hal tersebut dengan berganti Ban tentunya ) Pembalap Catalan ini menjadi yang tercepat ke-tiga secara keseluruhan dan sepertinya menjadi pembalap Paling senang. Perbedaan hasil kedua Pembalap yamaha Movistar terhadap Yamaha M1 2019 terlihat signifikan. Berdasarkan analisa di atas saya memiliki kesimpulan berdasarkan hasil test Jerez dimana :
- Maverick meruapakan pembalap ( yamaha ) tercepat dan Paling rilex dalam menjalankan Liburan Winter serta sangat ingin mencoba motor nya dis epan dua bulan mendatang
- Selama setahun setengah Valentino terlihat tidak terlihat senang terhadap ( Hasil kerja/ M1 ) Yamaha dan sepertinya Hal tersebut tidak berubah
Akan sangat menarik melihat apa yang akan dihadirkan Iwata di Sirkuit sepang di akhir Januari 2019 nanti.
Manuel Pecino
Pertamax campur pertamax turbo
Pertamax turbo campur kapur barus emang Jozz
Ane lebih percaya sama pendapatnya vale,dengan segudang pengalamannya mengendarai berbagai merek motor dia pasti punya feeling yg lebih baik daripada vinales. sepertinya vinales lebih fokus ke arah catatan waktu ketimbang pengembangan motor. kalo ikut pendapatnya vinales kemungkinan besar yamaha bisa kalah lagi,dan masalah pada motornya juga ga akan sembuh. jadi lebih baik dengarkan saja apa yg vale bilang,semoga masalah spin ban belakang bisa diatasi di musim depan. vinales terlalu percaya diri dengan catatan waktu yg dia buat,mungkin dia lupa,si marquez aja belum ngapa ngapin….
M1 bisa saja bikin V engine,tapi karena karakternya liar ngga mungkin di aplikasikan buat rossi,karena tipikal rossi rider yg santai
Semua demi jepun …
pertamax turbo campur bio solar. jadi apa ya?? ?
jujur dulu yamaha udah pernah ngikutin Vinales dan hilang arah
rossi di tahun 2018 juga gak bisa benerin M1
sebenernya lebih baik yamaha M1 balik ngembangin motor dari model 2015
bukan ambil model 2018 yang sedikit di setel ulang
5 Alasan Valentino Rossi Harus Pindah Ke World Superbike
https://yuuoto.com/2018/12/14/alasan-rossi-harus-pindah-ke-superbike/
keren… bersis data analisis yang ciamik
http://duatak.com/2018/12/15/suzuki-gt-125-twin-yang-kini-kembali-jadi-incaran/
Coba d ingat 2018 m1 hasil masukan siapa ? Sampain2 masukan vinales g d dengar samasekali
Sasis aluminium ganti sama Kardus KPU.. yakin lah lebih mantap…
pertamax
Pertamax dengkulmu MLOCOT….makanya jangan pake Rongsok25….kurang laju
ComBeRan 250 RikolRikol ga mau kaliiii..
Tapi Honda bisa kasih 2 spek?? buat MM dan JL
Selain mesin bor, mesin tetep sama, disegel. Mksdnya 2 spek itu sasis, suspensi, setingan elektronik, pengereman dll bisa beda antara 2 pembalap kecuali mesin
Masalah spek mesin bisa kok disesuaikan dengan karakter tiap rider, kalau sudah klop tinggal disegel, kalo elektronik chasis dan pendukung mah menyesuaikan di tiap sirkuit.
HRC dulu pernah juga pada zaman Doohan, dimana Doohan pake scremer sedangkan yang lainnya big bang
Masalahnya Yamaha punya uangnya gak? Katanya kipas kipas dolar? Masa kalah sama yang kipas kipas recehan?
terus kelanjutannya gimana wak.. jadi mana yang dipilih kok belum ada titik terangnya… sama2 abu abu lah keputusan ini
Namanya jg masih opini, belum ada pernyataan lgsg dari yamaha
misal spesifikasi mesin yg dipilih berdasar masukan MV apa VR akan “minta” spesifikasi beda sesuai riding style-nya kang ? (mereka berdua beda ridin style)
mirip case nya sama MM & JL ntar di honda
Mesin harus sama, honda pun begitu, yg beda itu selain mesinnya
Sepertinya harus dibuktikan di sepang dan philips island ..supaya tahu seberapa jauh peforma kedua pembalap…. Mungkin bukan faktor motornya saja tapi juga ridernya….
Masih ada waktu bwt riset
Harusnya input dr keduanya di akomodir
(kalo perlu sekalian inputan dr morbidelli)
Ketok palu engine terbaik nanti di tes terakhir sebelum engine freeze
Dan semoga gak ada keluhan tentang mesin lagi
Sementara ini sepertinya pendapar rossi lebih kena
Di 5 lap awal
Mv di ordo 38.0-38.5
Vr d 38.5-39.0
Tapi di 16-25 lap
Mv d 39.3-39.6
Vr d 39.6-40
Alias merosot 1 detik
Kalo isi bahan bakar dikesampingkan merosot 1 detik bisa jd masalah besar
Perbedaanya cm 0,*** rata2 per 5 lap. Belum bisa dibilang siqnifikan. Mungkin pendapat rosi masih benar adanya.
Jangan sampe cuman menguasai tes pramusim dan 3 seri pertama… Tapi selanjutnya mlempem…
Ga bisa bikin riset dua arah kayak HRC ya.. Makanya punya duit dipakai buat riset jgn buat kipas2 eheheh
Mesin brow
Hrc riset 2 arah sasis elektronik setingan geometri dll selain mesin
Mesinnya tetep sama… CMIIW
mesin yg nanti dibekukan emang harus sama,ga boleh ada perbedaan sedikitpun
@Genesis : emang riset kek gitu g btuh dana besar?
Beda banget ama HRC…
Lorenzo ? Kami akan berikan sesuatu yang spesial untuk Lorenzo…
Yamaha …
Tentu saja input Rossi lebih penting
Itulah bedanya pabrikan Raksasa ama pabrikan setengah hati…
lulusan terbaik universitas Tokyo gitu loh,pasti bisa kasih yg spesial buat dua rider
mungkin itu sebabnya Lorenzo cengar-cengir setelah pertama kali nyoba RCV
mungkin kalo Valentino dikasih M1 2004 bakal sumringah lagi ?
Itu hadiah pensiun, kalau dipakai buat seri ya kena overlap ekekekekekekekek
apa saya doank yang masih penasaran sama itu si IMU ?
katanya itu IMU punya pengaruh besar kaya kasus software & ECU magneti marelli. cuma ko si IMU hilang bak ditelan bumi beritanya ? dorna pun tidak membahas masalah ini sedikit pun, hanya heboh diawal awal peraturan saja. tidak seperti ketika software & ecu yg rame pas awal awal peraturan dan penerapannya.
Kayanya gak terlalu pengaruh deh itu single IMU nya…..udah kebaca fungsinya dan penerapannya oleh tiap pbrikan….
Mungkin emang bukan IMU yg masih bikin jomplang antara satelit dan tim pabrikan
mungkin semacam Gearbox spesial punya Desmo pabrikan itu yg bikin berbeda banget, kata jack aja setelah coba gp19 bilang kayak dr keluarga yg berbeda antara gp17 dan gp19
tapi emang mau Ducati dicopot Gearbox spesialnya? bisa ngambek ama Dorna
waktu itu ada wacana agar yamaha bikin 2 motor sesuai karakteristik masing2 rider dan menurutku sebaiknya emang begitulah utk musim depan. 2 rider top beda referensi ? tapi para fumiyem bilangnya vina anak baru sok tau, sok ngerti, dengerin si mbah, dll
Bingung kah?
Mgkn perlu tes, apkh benar degradasi ban blkg yg trlalu cepat pa M1 dibanding kompetitor.
Atau vr46 hrs pake ban yg lbh keras agar awet sampe lap terakhir.
Klo ga salah mm93 jg slalu pake ban yg lbh keras yg lainnya.
nyimak aja deh,,, tunghu kelanjutannya, kalo sekarang terlalu cepat utk menyimpulkan, ???
Yamaha ikutin aja kaya Honda bikin 2 motor 1 untuk gaya Jorge 1 lagi gaya marcq, gitu aja ko repot yamaha, ikutin aja ke inginkan Vinales & ke inginkan vr46 nah kalo mereka masih aja puasa gelar juara tinggal Rendos aja pembalapnya biar ga banyak alasan Mulu, malu – maluin jadinya
Solusinya MV dan VR pisah aja, salah satu taruh di team satelit, tapi keduanya dapat dukungan penuh soal pengembangan motor. Jadi bisa makek mesin yg beda toh? ???
Cara gampangnya, salah satu cuma perlu ganti warna motor. Gitu aja kok repot ???
Toh kata petinggi di iwata “uang bukan masalah”
kayak jaman dulu dong Rossi (factory)dan Abe (tech3) pake gauloises,checa (factory) dan melandri (tech3) pake livery Fortuna
Masuk ngakal.. jel ada yg berani nyaut ga? Terutama masalah uang..wkwkw
Ayooo M1
Saya rasa Dengan engine break yg lebih kuat ini menandakan torsi motor lebih kuat ditambah dgn keseimbangan sasis M1 ditikungan..maka pembalap dengan gaya MV,JL ataupun Morbidelli bakal sangat cepat. Tapi yg namanya Rossi, tdk bisa diprediksi..karena dia tahu apa kelemahan motornya dan slalu tampil konsisten.liat juara 3-tanpa pernah podium satu. itu luar biasa,,saya bukan fans salah satu pembalap tapi salut akan hasil itu dgn umurnya yg mau ke 40th. oiya dia juara rally monza lagi. Tapi tantangan akan hadir dr duo honda ,bakal serukah?
Tinggal datanya dijumlah keduanya ,terus dibagi dua ketemu settingan ideal ?
Masukan monster
power mesin lebih rendah tetapi engine break lebih besar, sangat krusial menentukan karakter mesin yg ideal untuk bisa tetap pada performanya selama race berjalan tanpa banyak mengorbankan bagian teknis lain yg berkaitan terutama akselerasi dan degradasi ban belakang
pasti bisa lah teratasi kelak,penyakit chattering yg turun temurun di RCV aja yg sangat dikeluhkan Stoner dulu juga bisa sembuh di generasi sekarang
Ada baiknya ikutin Pak De Rossi…Rossi is number one dalam hal pengembangan motor…karna racikan Rossi sudah terbukti bisa mengantarkan Hohe jurdun thn 2015 yg mengalahan MM…apa yg Rossi kembangkan biasanya bisa dimanfaatkan lebih baik oleh kompatriotnya..terbukti Hohe dan Vinales selalu lebih cepat dlm Lap time dibandingkan Rossi sendiri…makanya doi disebut the DOCTOR
Mending pake masukannya si morbi saja, haha.
2017 pake masukan MV dan 2018 pake masukan Rossi. Hasilnya sama aja
top speed hampir sama semua motor, yg membedakan adalah yg lebih irit ban itu yg bisa menang
kok 12 ??? kan MV 25 …