TMCBLOG.com – Bro Sekalian, di Sepang test Kemarin Maverick Vinales terlihat sempat mencoba Kembali Aeropart berupa aero wing yang di letakkan di sisi samping Kiri dan kanan Fairiang Yamaha M1. Yang membedakan dengan aero Wing sebelumnya adalah Kali ini terdapat dua Pasang. Belum diketahui apakah keduanya adalah Wing utama atau hanya support dari wing yang ada di dalamnya. Namun Begitu kehadirannya keduanya di Masing masing sisi samping yamaha M1 tetaplah hadir sebagai WING. Bagaimana sinyalemen Tinjauan Teknis dan Fisika dari Desain dari Dual Double Aero Wing ini ?
Seperti sobat bisa lihat bentuk Wingnya adalah Dua Di kiri dan Dua Di kanan di mana antara Kedua wing tidak bergabung melainkan terpisah depan dan belakang. Wing depan angle of attack-nya kecil Namun Luasannya lebar. Wing Belakang angle of attacknya cukup besar namun luasannya kecil.
Ok TMCBLOG mau coba ulang dari hal mendasar soal Downforce. Yang pertama Mau tmcblog tekankan adalah Kehadiran wing di bagian depan dari Motor MotoGP apapun bentuknya selama ini tujuannya satu Yakni Menghadirkan Downforce. Secara umum downforce ini berkebalikan dengan Lift-Force Yang biasa hadir di sayap pesawat terbang. Downforce di bagian depan MotoGP adalah Gaya tekan ke bawah yang bertujuan untuk menekan bagian front end motor ke bawah sehingga Ban lebih Ngegrip dan meminimalisasi wheelie.
Secara Umum untuk menghasilkan downforce maka Desain dari wing harus seperti di atas dimana aliran udara ( air flow ) di bagian atas dibuat lebih rendah/ pelan sehingga tekanan di bagian atas lebih tinggi dibandingkan bagian di bawah. Sehingga hadir tekanan Yang arahnya dari atas ke bawah ( downforce )
Nah sekarang Kita lihat kembali desain double aero wing yamaha M1 kembali
Yap ada sepasang wing dengan sudut kemiringan ( angle of attack ) berbeda. Pertanyaan, Kenapa Tidak disambung saja itu dua Wing? Maksudnya jadi mendatar lalu melengkung ke arah atas ?
Berhubungan dengan teori ‘Stall’
Jawabannya adalah dalam sebuah teori Liftforce ataupun downforce di Fisika Bernouli Maka aliran Udara ( air flow ) harus ‘ menempel ‘ pada permukaan dari wing. Yap Sebenarnya pendekatan yang mau tmcblog bawakan dibawah ini di turunkan dari teori ‘ stall ‘ dalam dunia penerbangan ( menggunakan Liftforce ). Tmcblog hanya membalikkan desain dari wing saja.
Yap pada 15 derajad akan hadir semacam titik perpisahan ( separate Point ) dimana udara akan ‘ berpisah ‘ tidak lagi ‘ nempel ‘ dengan permukaan wing. Semakin wing dimiringkan maka daerah perpisahan udara dengan permukaan wing akan lebih luas.
Ketika aliran terpisah dari permukaan Wing maka aliran tersebut tidak akan lebih kencang akselerasinya. Jika aliran udara dibagian bahwa kurang cepat maka Gaya tekan ke bawah akan juga semakin berkurang, Downforce akan kurang.
Oleh Karena itu terlepas bahwa itu adalah dua wing utama atau hanya sebagai support dari wing yang ada di bagian dalamnya, Yamaha Memisahkan antara Wing depan dan Wing belakang agar tidak terjadi efek kontraproduktif yang akan dapat menghilangkan/ mengurangi downforce. Bagaimana Menurutmu sob, Silahkan didiskusikan . .
Taufik of BuitenZorg
Wis kelalen pelajaran iki… Ra patia pinter fisika biyen
gpp mas, ambil kesimpulannya saja : karena jika digabung maka downforcenya malah akan berkurang
jozzz
Pertamax?
Kira2 naik-turunnya suspensi depan bakal ngaruh seberapa banyak ya ke aerodinamika?
Sepertinya sudah diperhitungkan. patut dicatat, bahwa wing ini sangat bergantung pada laju angin, dan downforcenya dibidik saat Motor lagi straight yang artinya speed/ laju angin lumayan tinggi. Dan satu lagi Saat Straight kebanyakan tidak terjadi kasus perubahan naik-turunnnya suspensi yang signifikan seperti misalnya pada saat tikungan berbalik arah, cmiiw
Pengaruah sih , tpi sangat minimal
Karena wing memiliki efek ketika kecepatan tinggi,
Ketika wing sedang berfungsi jelas keadaan suspensi kondisi stabil, kalau naik turun mungkin motor sedang goyang dombret d lintasan
Pgn lihat kompetisi motogo 2019.
Semua teori fisika akan trlihat buktinya nanti, siapa yg plg lincah & memiliki durabilitas tinggi
berarti tujuannya untuk menekan ban depan tetap nemplok aspal ya mas? apa tidak beresiko dengan keausan grip ban-nya? tekanan downforce + suhu aspal + tekanan saat brake. karena sikon pada saat tes pramusim dengan race semusim, perlakuan ke motor pasti berbeda. saat race semusim perlakuannya lebih kasar menjurus sangat kasar. kalau jatuh sampai ditendang-tendang dan mau dibuang ke tempat sampah
Yoa, memang ada keuntungan n kerugian
Menggunakan wing mungkin bikin grip front end lbh baik, seperti memakai ban super soft walau pakai medium
Daya tahan jelas berkurang karena dg wing beban ban n suspensi meningkat, tpi ada beberapa keuntungan dg penambahan wing, seperti mengurangi efek whelie, front end lbh stabil n well planted ketika high speed cornering, ksstabilan d jalan lurus hal ini gak bsa d capai hanya dg pakai kompon soft
Ya ada trade of sih, cuma kita lihat keuntungn teknis ap yg kita targetkan?
Does the advantage outweigh disadvantage?
Bisa kah kekurangan itu d minimalisir?
Yap beresiko, itulah sebab Ducati Tidak Lagi menggunakan Hammer head aero, Aero tersebut etrlalu memberikan downforce yang besar bahkan ketika tidak di straight sehingga membuat ban depan mudah panas dll dll
balap motogp era modern sekarang, saya melihatnya “resiko”nya kog lebih tinggi dari yg sebelum menggunakan aero”wing”fairing. bagaimanapun di dunia balap on-road baik 2 wheels/4 wheels, grip daripada ban tetaplah faktor krusial dan genting. ini cuma opini saya pribadi mas
Akankah di masa depan aero dinamica sepeeti ini akan bisa di setel lewat tombol di stang seperti halnya..electronic..supaya pembalap bisa mengatur sendiri naik turunnya aero dinamica untuk mnemukan downforce yg pas buat mereka sendiri. Seperti ky sayap pesawat..krn saya pernah duduk di pesawat disamping sayap! Tu sayap ada semacam ky kisi” kdang dibuka ketika berbelok ataupun pas take off wak?? ???
active wing ga diperbolehkan dipake di MotoGP bang,bikin biaya makin membengkak,yg ada malah tim2 sultan doang yg bisa pake dan gapnya antar tim jadi jauh lagi,atau tim2 kecil minggat dr MotoGP,jadi sepi deh
di F1 sih boleh,tapi ya gitu,mahallll!!
Bsa dengan modifikasi bahan wing jdi elastis, seperti d f1 beberapa tahun silam
Jadi kalau kecepatan meningkat wing jdi lurus ngurangin coefficient of drag
Tpi udh dilarang skrng
Kalau pakai elektris malah mahal n bikin bobot naik
Ya abis itu pembalapnya kena pinalti, karna wing model begitu dilarang di MotoGP
Ya benar sampai Musim 2019 ini active wing dilarang keras di MotoGP
Berati setelah 2019 boleh dong wakaji pake activ wing …
tergantung, apakah di reguasi 2020 diperbolehkan atau nggak 😀
pas speed corner apa nggak jadi berat sebelah ya,entah motornya jadi pengen lebih rebahan atau malah pengen tegak mulu
mungkin karena itu era winglet ini Pedrosa jadi kewalahan
pas speed corner apa nggak jadi berat sebelah ya,entah motornya jadi pengen lebih rebahan atau malah pengen tegak mulu
mungkin karena itu era winglet ini Pedrosa jadi kewalahan
Tinggal contek Wingnya Honda Jet, rebess… ?
Wiih keren pakem tuning Yamaha, mungkin buat menutupi kekurangan bore x stroke yang kasta menengah kebawah (bore x stroke M1 persis R1) *pengaman mode: on
Percuma om, situ nyindir2 dia. Gak bakal direspon, dia masih normal, beda sama yg satunya, yg suka marah marah gak jelas itu ???
Ah gak juga, kalau saya isengin pas dia soktau juga dia kepancing?
Double wing anti bocor mengikuti kontur & gerak si pemakai.
wing sudah ditinggalkan. sekarang sudah lebih banyak yg memakai attack, rinso, daia, b29. attack paling bagus dan paling laku. hehe..
Tapi mie buatan Wings food tetep dihati karna lebih murah dari Indofood ?
lebih murah, lebih enak, dan isinya jg lebih banyak mas. mie sedap. sampean pasti penggemar mie instan. sampe hapal. hehe..
Yamaha emang suka bodi dobel layer.., tapi gak suka dobel over head camchaft
“Enggak tahu mesti ngapain lagi. Saya membalap seperti saat kualifikasi, motor saya malah wheelie. Di 10 lap pertama saya seperti ingin membuang motor ini ke tempat sampah,” aku …… (gridotodotcom)
jangan sampai kalimat tsb muncul lagi musim ini. apalagi sekarang sponsornya monster
Klo pebalap indo apalgi pebalap motor kwek kwek, motor malah sengaja diangkat2 biar keliatan “kencang” sangat kontradiktif dgn pebalap profesional ????
“Enggak tahu mesti ngapain lagi. ….saya seperti ingin membuang motor ini ke tempat sampah,” aku ……
perubahan yg dilakukan, jangan sampai ungkapan di atas terucap untuk yg kedua kalinya musim ini.
berhati-hatilah dengan 2 “singa”, terutama yg paling tua
nah, betul to 2 jam kmudian pasti muncul sendiri komen saya. hehe..
2 komen saya masih belum muncul. 2 jam lagi biasanya sudah muncul
brain.exe not responding
Masalah optimalisasi jga wak
Kalau luasan wing besar dan sudut total besar, coefficient of drag tinggi down force berkurang, jadi gak optimal
Keuntungan yg d cari berkurang kerugiannya bertambah, maka d pecah agar lbh optimal,
Bener wak dg sudut yg besar maka ada area kosong d antara aliran fluida
Selain pengaruh terhadap tekanan dan akhirnya down force, jga merugikan secara aerodinamik keselutuhan
Area kosong itu akan terisi oleh fluida dalm hal ini udara, semakin besar kekosongannnya semakin cepat fluida berusaha untuk mengisi ini sifat alami fluida, ini bsa bikin vortex dan turbulensi yg mana akan merugikan aerofoil setelah wing dalam hal ini body motor n pembalap
Yap bener, kita belum sampai ke perhitungan soal Area luasan wing, baru soal kemiringan
Cak berarti downforce yang di dapat dari wing diterusin ke body, dari body ke chasis.
Mlayu 300km/h bodyne ra tugel yo nahan downforce. swangar
Gajadi komen ah
Kalau dilihat dari aspek teknis, itu menambah downforce tanpa menimbulkan efek turbulensi. Ada 2 opsi, buat wing lebih luas, atau double/triple wing. Kenapa dibuat double, karena downforce yang dipilih ditempatkan di area situ.
Jika diperluas, area downforce jd berubah. Jika diperpanjang, terbentur aturan lebar fairing dan momen gaya (kurang lincah),
Di motogp, aerodinamis itu mencari aliran selaminer mungkin. Turbulensi sebisa mungkin dihindarkan,
mas Taufik, kemunculan single ecu, aero wing, ban michelin, apakah pernah terbersit suatu pertanyaan “mengapa regulasi-regulasi ini muncul seperti sudah diatur atau direncanakan jauh sebelumnya”?
siapakah penggagas “utama” dibalik kemunculan aturan-aturan “nyleneh” ini?
ada tujuan apakah dibalik perubahan regulasi tsb?
mungkin sampean atau jurnalis motogp luar negeri ada yg menyelidiki lebih dalam
kalo menurut saya kemunculan regulasi soal wing lebih dikarenakan reaksi dari Pabrikan yang mulai mengguankan Hal tersebut, Pionirnya – > ducati
Kalo soal ECU ini kayanya upaya dorna .. mereka bilang biar biaya race terjangkau, Kalo soal Mahal dan Murah, semahal apapun pabrikan sultan pasti akan usahakan .. Namun sepertinya agar pada dasarnya untuk bikin race lebih enak dilihat dan Bisa ‘ dikendalikan ‘ Oleh Promotor
Tapi entah saat sekarang ini regulasi rasa biar pabrikan tertentu* bisa lekas jurdun masih terasa kental mas.padahal pabrikan tersebut tergolong sultan.semoga pabrikan yg dikebiri terus bisa ngimbangi regulasi ini biar pabrikan itu makin puyeng.
maaf kalau pemikiran saya salah mas hj taupik
karena asumsi saya kog menjadi ada situasi yg sengaja dikondisikan mas. mirip-mirip dg kasus “pengaturan skor” di sepakbola yg sering terjadi, terutama di pertandingan benua eropa, hal-hal “gelap” tsb seperti “lumrah dan wajar” dilakukan untuk kepentingan tertentu. ketika pengaturan single ecu, entah mengapa saya kog tiba-tiba mengarah ke pertanyaan “wah, ada kepentingan pihak tertentu, siapa dan apa tujuannya (motif) nih?”
bila penggunaan single ecu untuk menekan cost, sepertinya agak janggal ya mas, karena peserta motogp tentu dibalik timnya pasti ada “sultan”nya, yaitu sponsor/investor.
seperti ada keterkaitan yg saling menyusul dan terencana secara rapih. kelihatannya kog seru, menguak misteri “internal” motogp dari sisi penyelenggara
Saya sih masa bodo aja om, setidaknya dorna sudah berhasil bikin tontonan yg lebih seru dengan regulasi yg sekarang.
Dan sudah terbukti om, faktor manusia (pembalap, mekanik, insinyur, manager, dll) tetap lebih menentukan siapa yg jadi juara. Mesin tetaplah mesin, belum ada mesin yg bisa berimprovisasi, berani ambil resiko, seperti yg dilakukan manusia
saya jadi lupa mau komen apa, gegara sampean ngingetin soal kopi mas. haduh.. haha…
Tapi entah saat sekarang ini regulasi rasa biar pabrikan tertentu* bisa lekas jurdun masih terasa kental mas.padahal pabrikan tersebut tergolong sultan.semoga pabrikan yg dikebiri terus bisa ngimbangi regulasi ini biar pabrikan itu makin puyeng.
maaf kalau pemikiran saya salah mas
Coba lihat area yang ada dibawah celah kedua wing diatas (pas dibawah arah panah)
disitu ada semacam plat penghalang udara, yang melewati celah 2 wing tersebut
jadi nanti udara yang turun dari wing pertama (yang lebar) bisa seakan akan menekan plat penghalang tadi dan membuat motor tertekan kebawah
*cara komen pake gambar bisa gamana sih?
Ga bisa bro, sabar aja. Ane juga sering mumet mau komen karena cuma bisa pakek narasi. Akhirnya milih ga jadi komen ?
Klalau semua aturan ini sudah d lakukan,tapi ttp yg menang itu2 aja,akan ada rencana pmbatasan apalagi dari dorna? Mungkin ada goisip nya kan?
hmm.
akan lebih bagus jika mas topik bikin video simulasi liran udara 3D biar kita paham gimana laju aliran udaranya ketika melewati wing tersebut