Home MotoGP Spirit ( negatif) F1 Hadir di MotoGP dan Kami tidak suka

[opini] Spirit ( negatif) F1 Hadir di MotoGP dan Kami tidak suka

131

TMCBLOG.com – Seorang rekan yang merupakan spesialis F1 memberitahu saya ( Manuel Pecino ) beberapa hari yang lalu, ” Dibiasain aja, Karena mulai sekarang ini akan jadi santapan sehari hari ” yang ia maksud tentunya mengenai situasi terkini MotoGP dimana hadir Komplain dari 4 Pabrikan melawan Ducati yang dianggap melanggar regulasi teknis – Paling tidak itu klaim mereka. Bukan sebuah kebetulan situasi ini berbarengan dengan kedatangan massimo Rivola ke MtoGP. Mantan Direktur Sport Ferarri nggak banyak mengulur waktu untuk membongkar Protokoler MotoGP yang biasannya diselesaikan Via MSMA ( asosiasi pabrikan motogp ) . Di Qatar, Rivola membuka Pintu yang bisa mengarahkan MotoGP ke ‘ pertempuran Office ‘ Seperti yang hadir di F1 selama ini

Di F1, Komplain di antara team mengenai pelanggaran Regulasi Teknis adalah hal yang sudah biasa. Membayangkan situasi yang sama terjadi di MotoGP adalah hal yang mudah dan Itu bisa banget menjadi Dinamika yang tidak semua bagus buat Olahraga ini, tidak bagus Buat kita, dan Tidak Bagus Buat tontonan

Apa yang akan terjadi setiap balapan ada protes ? Maka Hasil setiap Balapan MotoGP akan bersifat sementara ( provisional) , artinya pemenang tidak akan diketahui sampai satu atau dua pekan kemudian. Dan ini sepertinya bukan situasi yang menguntungkan untuk pihak manapun di MotoGP.

Ini bukan dinamika yang menarik buat Pembalap, Pabrikan, Penonton, Fans atau bahkan Promotor Balapnya sekalipun. Saya sendiri cukup kaget melihat bagaimana CEO Dorna Carmelo Ezpeleta memberikan Lampu Hijau ketika pabrikan-pabrikan yang memprotes di Qatar memberitahunya beberapa hari sebelum tindakan yang akan mereka ambil.

Apakah Dorna salah perhitungan soal “kebisingan” yang akan dihasilkan sesudah Protes? Atau mungkin Dorna percaya bahwa, “Benar atau salah, yang penting adalah membuat orang membicarakan MotoGP”?

Sejak masuk ke Kejuaraan Dunia pada awal tahun 90-an — beberapa tahun yang lalu — Carmelo Ezpeleta selalu mengelola kejuaraan dengan intensitas tinggi, kadang-kadang dengan benar, kadang-kadang membuat kesalahan, tetapi selalu dengan ide yang bermanfaat buat MotoGP. Itu sebabnya saya yakin Carmelo tidak akan membiarkan MotoGP terkontaminasi dengan hal hal Buruk di F1 .

Tidak perlu mengimpor kebiasaan yang akan mengubah keadaan menjadi lebih buruk. Tepat seperti Justifikasi yang pernah dipakai Oleh Lin Jarvis ketika pabrikan lain meminta Yamaha untuk Ikut serta Protes ” Di MotoGP, kita dapat menyesaikan hal seperti ini jauh dari sorot cahaya dan percikan Lampu Flash ( Kamera) “

Manuel Pecino

English Version

131 COMMENTS

        • kawan-kawannya winglet namanya siapa saja mas Nugie? asalnya dari mana? rumahnya di mana? kapan mereka datang? pada nginep di mana? pulangnya kapan? sudah pada izin ortunya belum?

        • tapi Kang, besar nya nama @MotoGp adalah dari dinamika pengembangan teknologi dan inovasinya.
          memang betul dibutuhkan “Rule of the game” yang Fair ( adil ).
          tetapi “Fairness” isnot same treat to all, keadilan juga harus melihat siapa dan inovasi apa yg dibuat utk memenangkan sebuah pertarungan dengan jujur dan baik.
          Soal perangkat Swing Arm itu secara awam memang kita melihat sebagai hiasan yg keren. Tetapi menurut para insinyur hal tsb berakibat lebih dari itu, yaitu yg tadi Kang Nugie sebut dengan aerodinamika.
          kita sebagai awam jadi faham, bahwa ada detailitas yg ternyata cukup besar artinya dari sebuah perangkat kecil, nah inilah inovasi yg akan hadir dan mungkin diterapkan khalayak umum. contoh paling mutakhir adalah winglet, buat anak2 motor kita yg penting tampil ala motoGP walau mungkin di motor hariannya itu cuma asesoris.
          inovasi, itu yg membuat MotoGp beda dengan kejuaraan lainnya..
          #salamGASTOL

    • Mending cabut aja semua winglet di motogp biar rata semua,tapi duceteknya ngak mau cabut gt alasan udah banyak biaya keluar buat riset.. Ini semua gara2 si gigi sejak gabung ke ducetek,motor jg jelek bentuknya ga secantik tampilan tahun 2014 kebawah… Lama2 bisa kek f1 jadinya dan membosankan

    • dan si pabrikan juga mesti jelass, jgn coba2 main diluar regulasi klo gak mau panjangg apalagi sampe hasil race provisional

    • mbah Whitebeard ga mau lepas winglet alasannya dah keluar duit banyak.. padahal alasan penyeragaman ecu dan software adalah untuk mengurangi biaya…
      lalu kalo tetep keluar duit banyak apa bedanya???
      mending duitnya buat ngembangin software (ecu, dll) daripada hardware ( winglet, dll) yang akhirnya membuat tampilan motor jadi aneh…

      • saya setuju sama komen ini, coba ECu pireli diablo roso di kembangin lg supaya itu singlet ga perlu di pake. jd screamer bisa di pake lg. ga bigbang semua

      • @Starkid Ya begitulah, Formula 1 sangat banyak menghabiskan anggaran untuk desain mobil dan perangkat aerodinamika.

        Kalo mau bikin balapan protoype murah tanpa mengurangi cita rasa eksotisme parts khas motor prototype memang akan susah dicari titik imbangnya, tapi mbok ya usahakan motor itu tetep berbentuk motor. Jangan malah kayak Gantole ditempeli roda . . .

    • ikut ngegas juga , lebih baik kembalikan seperti awal tidak ada perangkat tambahan aero firing winglet dll. Biar lebih seru nontonnya kaya moto 3 rapet terusss

    • Setuju sama om nugie perkara winglet mending stop di MotoGP, sekalian juga ecu biar in house lagi om biar greget gitu… ??

      • @Pengamat katanya makanya keteem uber2 an makai big bang,mereka jg kagak setuju dengan adanya winglet sekarang terpaksa mereka memakai karena semua pabrikan juga memakai part tsb gara2 regulasi ala ducetek,semuanya gara2 ducetek??

      • @arko faktanya emg begitu,di valencia 2017 lorenzo dipaksa turun posisi biar dovi di depan sampe juan Ilansa kayak ogah2 an gitu ngluarin pitboard lorenzo,tapi lorenzo mah bodoamat gas terus ampe ndlosor??

      • Klo software in house kyknya bakal seru juga, secara dah mendukung masing” mesin, klo yg skrng keliatan jomplang gara” penyeragaman ecu cmn yamaha (opini)

  1. F1 sudah sangat membosankan dan penuh drama, nggak murni adu kencang mobil dengan teknik mutakhir kaya dulu.. udah lebih dari 5 tahun gue nggak ikuti f1 lagi karena drama dan intrik begitu, capek ikutinnya. Semoga motogp nggak ketularan begitu..

    • yoi mamen…mobil F1 dah ga seheboh dulu lagi..
      ga ada tanduk macam di mclaren, sirip hiu penutup knalpot di ferrari, atau sirip camar di bar honda…
      mobil sekarang sama semua cuma beda di mesin sama livery…

  2. Nah kebiasaan Gigi adalah vokal ke media entah buat ngeles atau ancam pabrikan lain, itu Aprilia diem2 tapi “kerja nyata”

    • ducati udh salah arah itu…
      1. gigi gak mau ngaku pdhl jelas partnya ilegal (opini 2 ahli aerodinamika) ?
      2. dia malah menyorot2 nama honda (membuka dendam lama), pdhl yg duluan ngadu aprilia – suzuki. apa dia takut ya dgn aprilia sesama italy??

  3. ya yg ga bikin bosen ya hal2 begini ini juga.. ada wing di fairing jd ada wilayah eksplorasi baru.. ambil sikap moderat aja udah ttp untung lah

  4. daripada winglet yg gak berguna untuk kegiatan berkendara dijalanan (cuma menguntungkan penjual aksesoris ala2 yg bahkan ada fungsinya apa gak, gak tau) mending teknologi yg bisa bikin efisien bahan bakar tapi tetap bertenaga/inovasi baru dalam dunia permesinan kan lebih bermanfaat
    dan awal tujuan balap prototipe itu kan buat riset/pamer teknologi/hasil riset terbaru yg kelak bisa berguna dan dicangkokkan ke motor jualan masing2 pabrikan

    • Masalahnya klo tekhnologi motogp diterapkan di motor massal misalnya 150cc khusus indo konsumen pada ngegas g kuat bayar dp apalagi cicilan wkwkwk

      • Berpikir jangka panjang dong broo. Terbukti kok udah beberapa teknologi yg turun ke motor massal 150cc.

        Kalau riset udah dimulai, bakal ada titik keenomian massal. Kedepan bakal turun di jalan.

        Riset butuh biaya, yg tercover dari biaya marketing pabrikan yg kesorot kamera saat balapan.

        Kalau semua serba seragam, riset mandek, kapan bakal ada turunan teknologi massalnya.

        • hooh,tapi kalo gak diseragamkan/di batasi kayak maksimal 4 Silinder,mesin di freez,ECU MagMar, IMU (kayaknya IMU gak ngefek deh),kasian tim tim kecil dan untuk sebuah tontonan jadi gak seru karena gap kekuatan yg terlampau jauh nanti antara tim sultan + jenius dan ekonomi biasa
          itulah susahnya bikin regulasi balapan selain OMR, bagaimana bisa bikin menarik tapi tetap berkembang

      • justru teknologi yang diturunkan dari dunia balap seharusnya pada aspek mesin. misalnya bbm dibatasi jadi engineer harus muter otak bagaimana caranya agar mesin bisa lebih efisien. peningkatan efisiensi tersebut bisa saja dari perubahan desain klep, ruang bakar, bentuk airbox, knalpot dan lain2. kalau perubahan tersebut kan kemungkinan besar bisa diterapkan pada motor produksi masal. sedangkan kalau winglet yang efeknya hanya pada kecepatan tinggi sangat tidak logis dipakai pada motor harian. ingat mesin IC efisiensinya masih sekitar 20-30%, seharusnya sih motogp bisa.meningkatkannya bukannya malah mikirin winglet. just my 2 cents

    • Masuk akal, saya setuju. Idealnya memang begitulah tujuan prototipe yg sebenarnya, lebih mengutamakan teknologi yg bisa bermanfaat di luar dunia balap

  5. Darimana kita berharap ada turunan teknologi ke motor massal kalau pengembangan teknis di motoGP dikebiri atas nama keindahan…

    Cukuplaaah

    Kalo mau motor cantik kan ada MV Augusta. Ada modifikator dll.

    MotoGP kan kompetisi motor prototype. Harusnya penyeragaman ECU dll dijadikan jeda buat pabrikan yg software in-house nya ketinggalan ikut ngejar pabrikan atas. Jangan buat pabrikan atas malah “turun” terlalu lama di bawah…

    Dan bagian yg paling membosankan … Tyre management. Michelin cuma menaikkan level qualifikasi, tapi menurunkan tensi race. Rider ga bisa eksploitasi kecepatan sejak awal. Balapan baru dimulai di 3/4 bagian akhir.

    • ane setuju sama ente…
      ada yang pernah bilang kalo balapan motoGp sekarang mirip sama balapan sepeda semacam tour de bla..bla..bla…
      di awal race sampai menjelang akhir masih bergerombol…menjelang akhir race baru tancap gas…
      ga ada lagi dog fight dari awal sampai akhir..semua ikut pace pembalap terdepan..yang depan pelan, yang belakang ikut pelan, yang depan ngebut, belakangnya juga ngebut, semua saling menghemat ban buat akhir race…

    • Iya sejak michelin jd pemasok ban di sinilah muncul ide2 gila si gigi bikin winglet… Masih bagus bridgestone tanpa winglet tetep napak di aspal

    • Kalau menurut saya situasi balap saat ini masih lebih menarik, tidak seperti dulu yg ada satu pembalap jauh sendiri di depan dari lap pertama sampai lap terakhir dan minim aksi overtake

      • iya tu justru kalo gas pol dari awal yang ada cuma touring sendirian. macam JL dan MM. yang lain ya ya udah dibelakang ae kwkwkw

    • Ane rasa Michelin cukup bagus kok,cuma belum bisa mensupply kualitas ban yg konsisten (Bridgestone dulu juga gitu sih,sering dikeluhin Hohe kalo dapat ban jelek), contohnya di Assen dan Philip island 2018 kalo dapat ban yg pas dgn motor masing2 juga terjadi fight dr banyak rider dr awal sampe chequered flag

      • Michelin grip ban belakangnya yg bagus ban depan kurang sedangkan bridgestone grip ban depannya yg bagus ban belakang kurang…Carmelo Ezpeleta pun berujar bedanya “Ketika Bridgestone menjadi satu-satunya pemasok ban, tidak banyak ruang untuk didiskusikan. Mereka membawa ban sesuai parameter mereka dan hanya itu. Michelin memiliki pendekatan yang berbeda karena mengikuti kebutuhan para pembalap. Juga permintaan kami kepada Michelin yaitu memberikan ban yang cocok untuk pembalap sebanyak mungkin.. Kami senang dengan Bridgestone, tapi kami lebih senang dengan Michelin, mereka berkomitmen untuk menyediakan ban yang paling sesuai dengan setiap trek. Ini adalah tahun kedua dan kami bergerak ke arah yang benar.. Ya, ban mempengaruhi kejuaraan, tapi ini sering bergantung pada bagaimana mereka bekerja dengan motor tertentu di trek tertentu, tingkat daya cengkram ban dan suhu aspal sirkuit. ”
        Jadi itulah jawaban kenapa Michelin lebih bagus dari Bridgestone adalah karena Michelin lebih Fleksibel dan bisa memenuhi keinginan semuanya, baik panitia penyelenggara, pembalap dan pabrikan, beda dengan ban BS.. Analisis anda tepat mas ka-to

      • Masalahnya Michelin itu operating window nya kecil banget,

        Demi ngejar lap time ban dibuat terlalu khusus cara nge handlenya … Akhirnya semuanya ngambil pendekatan yg sama.

        Kalau di seri awal emang ada inkonsistensi… Sekarang udah mendingan soal itu. Masalahnya tetap di operating window yg sempit. Operating window yg sempit membuat rider kesulitan menggunakan riding style mereka secara optimal. Padahal itu kan harusnya jadi signature. Special gift. Itu yg bikin seru.

        Kita mau lihat masing-masing rider ngegas sejak awal, dgn style mereka. Bukan kayak balapan sepeda… Manage tyre terus…

        Jangan omongin Assen ama PI dong, dari dulu itu udah seri yg seru, close fight …. Masalahnya kan ada belasan seri lain.

        Jangan juga dikaitkan atas nama strategi, jadinya kayak F1 … Terus apa ? Team order atas nama strategi, ? Kalau mau nikmatin strategi gw nonton pertandingan catur.

        Michelin merusak motoGP

  6. Dibilang cuman mendinginkan ban belakang … IMHO yang emang didesain buat ngambil udara dari bawah arahin ke ban belakang ya sudah pasti memang memiliki fungsi yang signifikan untuk menduinginkan ban belakang … apalagi dengan beberapa bilah wing sudah pasti turbulensi dibelakang wing makin banyak … tapi ya kalo desainnya begitu ya dapat bonus down force …
    orang naik motor kecepatan 60 kpj aja kalo telapak tangan dinunggingin bisa dapet down force kok … 😀

    • makannya gigi masih bersikeras dengan pendapatnya. downforce cuma bonus. lagipula saat mengajukan legalitas parts tersebut hanya menyatakan kalau fungsinya untuk pendinginan ban. mungkin perlu pengujian khusus sebelum parts baru disetujui biar enggak kecolongan lagi

  7. saya ada usul, bagaimana kalau semua motor motogp tidak usah menggunakan fairing sama sekali? spertinya lebih bagus kalau masing-masing tim memperlihatkan bentuk engine-nya. muscle bike. menarik ini spertinya direalisasikan. hehe..

    • Sudah pernah di era 50an awal Pak Bangun, tapi pertengahan 50an kan mulai pakai fairing. Kalau ga salah pencetusnya Ducati atau benelli, atau Morbidelli. Pokoknya pabrikan papan tengah era itu. Karena papan atas macam MV Agusta, Norton, Mondial dkk masih telanjang.

      • kalau tidak keliru saya ingatnya pabrikan gilera yg tua di balap gp mas Darso. atau ada yg lebih tua dari gilera? kemudian ada derbi, mv agusta, dan yg lainnya. meregeli mreteli siji-siji. haha..

      • Saya tahunya Moto Guzzi, yang bentuknya kayak Oval itu, keren sih menurutku pada waktu itu, mereka buat yang beda dari pabrikan lain, simpel tapi gak aneh-aneh.

    • bisa melihat langsung mesin-mesin tangguh tanpa harus intip-intip. nah, nanti fairingnya digendong di belakang baju balap, mirip gatotkaca. jadi human-aerodynamic. saya jamin pasti terbang dg laptime yg lebih ketat daripada motogp

    • Loh, kasihan nanti timnya gak bisa dapet sponsor pak kalau semua motornya telanjang ??? gak etis dong pak kalau mensponsori pornografi

  8. Mulai minggiring opini lagi.

    Dari awal yg ditanyakan legalitas.
    Udah titik.

    Kalau ada yg memberi opini terhadap ada fungsi aero pada deflektor dari orang yg berkompeten dibidangnya, kenapa harus dipolitisi. Harusnya dibuktikan.

    Dan gak biasanya gigi terlalu vocal menanggapi isu.

  9. OOT dikit, kita terlalu fokus sama kasus ini. sampai lupa zarco case nya mirip jorge di ducati.
    di sindir Beirer kalau KaTeMi bukan yamama.

    • alumni inline atau yg sejak rookie MotoGP udah di inline terus pindah ke mesin V emang biasanya lebih kesusahan dibanding yg dr rookie udah pegang V trus pindah ke inline

    • Dulu udah di kasih lampu hijau ke haerce ama puig eh malah nolak dan beralasan cuma jd rider no 2 di sana padahal dia punya potensi sana buat kalahin mm93.. Dan saya rasa kata puig dalam hatinya lihat jz ngeber keteem”mampus makan tuh motor rasa becak”

  10. Pak Bangun dan Pak Darso, satu kongsi yang tersinyalir menyatukan tekad dan satu tujuan, visi dan misi, secara sistematis dan diplomatis, untuk “menjatuhkan” salah satu “factory” yg selalu dibayangi “penguasa” X)

  11. Comment:

    yaudah penuduh kasih bukti kongkrit n sience able bhw itu ilegal…
    mosok ducati yg suruh buktikan ???

    hmmm

    • @oceani Lah kan Rivola udah kasih unjuk bukti pake CFD bro di Qatar..
      Ini CFD yg singkatan dari Computational fluid dynamics bukan car free day yee. Coba baca2 artikel TMCBlog sebelomnya..

    • wakakakakak… mau ngetek ke tim merah tapi dicounter sama admin warung…

      tuh dah dijelasin tuh, rivola udah ngasih bukti…dan rivola bukan orang kacangan..dia mahir soal aerodinamika, secara dia mantan teknisi F1 yang udah kenyang perkara aero…

  12. Aerodinamika di mobil F1 bikin eksotis mobilnya itu sendiri. Bukan di motoGP.
    Sejak F1 pakai g-string muka, ane gak minat blasss liat seri F1. Gak ada resiko kematian pembalap. Mana serunya? Ayrton Senna pastinya pilih berhenti dari F1 melihat terlalu amannya mobil F1 sekarang, meski umurnya masih muda. Itu tidak memancing adrenalin. Balapan ya prioritas kencang. Bukan aman.

    • Gak semua orang berpikir seperti itu, umumnya tidak ada yg igin melihat pembalap sampai terluka apalagi kehilangan nyawa.

      Tapi saya termasuk salah satu orang yg bermimpi suatu saat bisa memacu motor di IOM TT, bukan di motogp

  13. Sudahlah, balikin motogp jd seperti jaman sblm one make ecu
    Betul, dulu pakai alasan riset biaya elektronik mahal diongkos bbrp tim. Tp riset aerodinamika jg sama mahalnya
    Jgn sampe berlarut2

  14. peraturan dulunya dibuat untuk membatasi biaya,supaya tim2 papan tengah bisa ikut bersaing,eh setelah mampu bersaing malah sok2an nyari celah regulasi,ya udah sekalian aja segala aturan pembatasan jumlah mesin,bahan bakar,ban,ecu,software,dll dicabut,liat sampai dimana mampunya Ducati.

  15. Ada apa ya ?
    eh lagian Dog fight lay!bukan dog food,jangan” cemilan favorit kah ???

    ane saranin merk Pedigree
    bisa bikin bulu lebat,tulang kuat,dan mata jadi lebih jernih lho!! ??

  16. Sebelum baca artikelnya, saya malah kepikiran spirit F1 yg dimaksud adalah makin berkembangnya berbagai perangkat aerodinamika, dan saya pikir opini datang dari pihak yg kontra ducati ???

  17. sebenernya dahon santai juga kalo itu legal paling tinggal bkin,,,kan homoglasi…. kalo suzuki atau aprilia meradang kanapa yah, sampe ajak2 dahon…

    TMC, om nug…sebelumnya KTM atau aprilia yang pernah bkin gini dilarang…atau team mana yah…saya kok sekilas baca di IG,,,cuman kalo gak dari TMC belum yaqin sih…

  18. Sekarang dukati buat spoiler untuk ban belakang besok² dukati buat spoiler untuk bandepan dan firing tengah, biarin ajalah dukati mau ngapain namanya juga usaha jurdun

    • Berkreasi boleh tapi yg di permasalahkan orang di sana itu part kan di larang sebelumnya ya apriliiaa mau menerapkan tapi di larang,yamaho memakai ketika hujan saja,lah ini ducetek mkai part tsb pas race kering kok di bolehkan? Jadi ga jelas aturannya kata biaggi

      • mungkin aprilia kurang lihai seperti duc, duc is bitch klo soal regulasi, kemarin aprilia salah ngomong karena mau ngembangin part tersebut buat aero device, duc khn ngelesnya buat pendinginan ban masih masuk koridor regulasi, klo aprilia buat dl trs diajuin ini part buat pendinginan ban paling disetujui, klo ditolak bisa jadi pembanding sama spoiler duc yg sekarang, lebih ke fakta jelas ada barang pembanding daripada perang opini keahlian yg bakalan lama matengnya karena bumbu bakalan terus ditambahin, ningkatin rating motogp mgkn mereka perlu bumbu seperti sepang clash, tp gmn efeknya yah liat saja nanti apakah akan seperti F1 atau motogp is motogp

  19. abis ini Desmo dikasih Halo,biar kalo high side pembalapnya mantul balik ke jok nya lagi,jadi walaupun jumpalitan pembalapnya tetep nempel di motor kayak mainan anak2 yg orangnya ga bisa dilepas dr motor ??

  20. Jadi bertanya gimana cara ngetes kelulusuan part.. cuma dari dokumen, sekedar lihat2 saja, subjektif atau objektif pake alat, terowongan angin.. tinggal buka aja…

  21. Kalau standar ganda begini, udah balik lagi aja..
    ducati pake wing sebanyak2 nya dengan standart safety… tapi pabrikan lain boleh balik software rumahan lagi…

  22. Suhei Nakamoto pernah cerita kalo dulu HRC pernah bikin motor dengan paket aero yg bikin motor super kencang di track, lalu diurungkan karena bikin lelah pembalap.

    Kalo ini kasusnya ke Ducati, bisa jadi Gigi bodo amat.

    -komen setelah melihat respon Gigi akhir2 ini-

    • Dlu pernah Ada statement dr nakamoto ane tau nya Dr tayangan MotoGP t7 saat Mateo ngomong. Bahwa hodna ga mw larang singlet, cuma syaratnya singlet harus patah kalo nubruk pembalap Demi alasan keamanan (dengan mekanisme atau bahan tertentu) tp ducacrot arogan ga mau. Makanya nakamoto ajuin pelarangan singlet. Nah Dr situ lah Ada istilah inner singlet.
      Yg seharusnya Kaya punya yamama dlu yg nyatu dengan fairing. Tp nyatanya di akalin JD spt sekarang dah itu singlet.

    • yup,motor bisa beberapa detik lebih cepat dr motor tanpa winglet,tapi bentuknya nggak banget dan setelah muterin beberapa lap doang si rider udah kecapekan
      Hohe aja dr nyoba Desmo trus nyobain RCV pertama kali,ngerasain Desmo lebih menguras fisik dibanding naik RCV,selain karna mesin yg lebih kayak badak tapi winglet nya juga berjajar apalagi yg hammerhead

  23. Dan sadar atau tidak, isu ini membuat warung Wak Haji sangat rame dipenuhi ahli-ahli dibidangnya. maju terus TMC Polda, eh TMCBLOG.

  24. Ayolah Bro Nugie,,
    Mulai dikit dikit bahas F1,
    ea minimal hasil FP, Qualifying, Race dan prediksi,, kan di era V6 1600cc turbo hybrid sekarang ada Honda yg jadi challenger Mercedes nd Ferrari,,
    Ada passion sendiri kalo Honda sukses mepet pabrikan juara Merc bahkan bawa Max Vertappen WC ,
    mirip Marc Marquez di 2013,,
    ?

  25. Ane juga mulai nonton lagi (streaming) sejak 2015 lalu until now, tetep sabar siapa yg bisa merontokkan dominasi Mercedez,, sukur2 Honda dan Verstappen yang bisa break record si Mercedes,,
    Nonton lah musim 2019 ini seru banget pokoknya,,
    ?

  26. Demi membludak nya penonton di Mandalika nanti… Mending dibuka aja skalian regulasi nya se bebas2 nya yg penting cc dibawah 1.000 dan jumlah ban max 3 lah biar inovativ, atau ada kelas FFA lah macam d sini… Hehe… Biar jd balap Bat Bike skalian…

  27. perkiraan hasil ilegal or legal ditentukan siapa yg juara argentina
    kopaja podium 1 = cuci tangan korban provokasi
    GP19 podium 1 = bakar ban

    dan valeban tetap salah

  28. Nonton lagi lah Gil,,
    Streaming kayak ane
    ?
    Lagi nunggu siapa yg bisa stop dominasi Mercedes, syukur syukur si Verstappen yg lakuin,,

  29. beuhh lin jarvis, kata2nya ngena banget. mungkin carmelo memberi lampu hijau karena dia tau outcomenya akan seperti apa. ini nih yg kita2 baca. udah berapa artikel tentang masalah ini aja. jenius

  30. hayoo nih kapan hodna counter attack ducacrot, sepertinya mereka sudah punya senjata buat hajar ducacrot. apalagi ducacrot nyerang winglet hodna bahaya, eh yang ada kasus winglet terakhir malah patahnya winglet ducacrot pecco di qatar kemarin. bisa bisa malah senjata makan kfc nih winglet ducacrot yg dipermasalahkan wkwkwk

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version