Home MotoGP Sepuluh momen hampir menang Valentino Rossi di tiga tahun terakhir

Sepuluh momen hampir menang Valentino Rossi di tiga tahun terakhir

26

TMCBLOG.com – Balik Ke Seri MotoGP CoTA 2019 Moment tersebut boleh dibilang merupakan Moment dimana Valentino Rossi Hampir Menang. Namun Momen Krusial ini Bukan Hanya sekali terjadi, tercatat ada sepuluh Kali terjadi di 3 tahun terakhir Mulai 2016 Persis setelah kemenangan ke 112 di Sepang tahun 2015. Koresponden TMCBLOG di Spanyol, Manuel Pecino mencurahkan segala ingatannya Khusus kepada pembaca tmcblog berikut ini. Cek deh sob.

Pertama – Mugello 2016 : ” Valentino sedang dalam Kondisi kuat, M1 dalam Kondisi Paling Lemah

Jarang Sekali Kita melihat valentino Sangat Kuat seperti yang ia Lakukan di GP Italia 2016. Pole Possition diamankan, Tidak ada Yang bisa mendekat dan jelas ia Favorit menang kala itu. Di sesi Warm-Up Motor Lorenzo Meleduk, dan akhirnnya Kejadian serupa terjadi Di M1 Vale dan ini menjadi Tamparan Keras bagi dirinya. Kemenangan Paling Penting setelah semenjak 2008 tidak menang di Mugello lepas dengan cara yang Tragis. Mengenai Penyebabnya tmcblog sempat mengupas Karena Bumpynya Mugello silah di cek deh.

Kedua – Assen 2016 : ” Terlalu Kuat Hasrat Untuk menang “

Race Di belanda berlangsung kala Hujan yang mengartikan race ini hanya untuk Orang spesial dan Vale jelas Masuk dalam Hitungan. Hujan Berhenti dan Terjadi Re-Start 12 Lap. Vale Melakukan start yang bagus, Jarak pun Makin berkembang dengan Marc. Hasrat Untuk Menang Rossi telalu Kuat, kesabaran berkurang dan Ia pun Jatuh kala itu kemenangan jatuh ke tangan Miller.

Ketiga – Sachsenring 2016 : ” Tidak melihat Pit Board “

Sebenarbnya ini pernah terjadi setahun sebelumnya di Misano dimana team Menyuruhnya Masuk namun vale Tidak mengindahkan. Di Jerman kejadian Serupa terulang lagi, asphal Mengering dan dalam keadaan belum sepenuhnya kering Marc dan team Melakukan keputusan beresiko dengan berganti Ban Slick. Keputusan Brilian Marc ini lah Yang memusnahkan Harapan Vale yang terlambat berganti Ban Karena mengaku tidak melihat Pesan Di Pit Board dengan memenangkan Race Di Jerman ini.

KeEmpat – Brno 2016 : ” Perjudian yang beresiko “

Pilihan ban adalah penentu siapa pemenang di GP Ceko 201. Vale Mengambil resiko dengan memilih Ban Basah berkompon keras Kala itu walaupun Asphal masih sebagian Basah. Pilihan ini terbuti tepat karena Track lama Lama Kering, pembalap lain Yang pakai ban belakang Soft wet  seperti Marquez contohnya mengalami degradasi ban. Terlihat Rossi Punya Kans Menjuarai race ini, Namun ternyata ada Cal Crutchlow yang menggunakan Ban belakang Hard Wet kembali menghilangkan kesempatan itu dan mendulang kemenangan GP pertamanya kala itu.

KeLima – Misano 2016 : ” Ketika semuanya sudah di set Untuk menang “

Rossi hadir di Misano dengan tekat Yang kuat setelah apa yang terjadi di Mugello beberapa bulan sebelumnya. Di depan Fans Italia ia inginkan kemenangan. Semuanya berjalan baik. Ia Ngacir sendirian di depan. Vale Membuat gap yang semakin jauh dengan Lorenzo dan Marquez. Ketika semuanya terlihat sudah diseting untuk kemenangan Vale, Hadirlah Pedrosa, pembalap berpostur kecil dari SPanyol memupus kembali kemenangan Vale yang sudah di depan mata dan di depan mata fansnya.

Ke Enam – Sepang 2016 : ” Dikalahkan Oleh Pembalap yang awalnya tidak dikhawatirkan “

Kembali Race di Malaysia berlangsung Hujan, Rossi memimpin setelah melewati Iannone. hanya Dovizioso – Pembalap yang semeenjak GP Inggirs 2009 belum pernah menang – Yang mengikutinya. vale tidak memperkirakan Dovi sebelumnya sebagai ancaman, Namun Ducati mendekat dan Jelang 5 Lap terakhir Vale membuat kesalahan dengan Out Wide dan Andrea Pun Juara

Ke tujuh – le-Mans 2017 : ” tekanan dari team Mate “

Rosi dan Vinales mengalami duel sampai klimaks di GP Perancis, Kemenangan ditentukan sampai di Lap terakhir ketika Vale Memperoleh keuntungan setelah Overtake Maverick. Ketegangan Terjadi dan di Tikungan “Garage Vert” Vale Melebar dan dimanfaatkan Maverick. Vale pun sempat Crash beberapa Meter sebelum Garis Finish.

Ke Delapan – Silverstone 2017 : ” Sekali Lagi di Garis finish “

Sekali Lagi ketika semuanya sepertinya sudah diseting untuk kemenangan Rossi setelah memimpin semenjak Lap awal. Bayangan Kemenangan sepertinya mengganggu Rossi di tiga Lap etrakhir ketika Dovizioso dan Maverick Semakin Mendekat. Dan Vale pun tidak kuasa bereaksi saat Dovi Overtake dirinya dan kehilangan kemenangan Lagi.

KeSembilan – Sepang 2018 : ” Lama Tidak menang “

Di GP Malaysia sepertinya penantian kemenangan Lama Untuk valentino Rossi akan etrbayar ketika vale Memimpin Race di depan Marc Marquez. Diperkirakan Vale Mengetahui Marc Marquez mendekat dan Pressure ini lah yang membuatnya melakukan Kesalahan, Crash di depan tribun VR46 T1 sepang dan hasrus merelakan kemenangan jatuh ke Marc.

Ke-Sepuluh CoTA 2019 : ” kesempatan Emas “

GP Amerika 2019 adalah Kesempatan terakhir Kemenangan Rossi sebelum artikel ini hadir. Rins melewatinya dengan banyak kelebihan speed corner GSX-RR dibandingkan M1. Vale pun tidak tinggal diam sempat berikan Pressure ke rins dengan percobaan Block Pass yang gagal Karen terlalu Wide. Dan kesempatan emas saat King of CoTA DNF pun Sirna

Ke 10 percobaan kemenangan Rossi yang gagal di sepanjang tigaTahun terakhir ini jika berakhir sempurna Mungkin bisa menyebabkan Vale melewati torehan 122 kemenangan Giacomo Agostini. Sekarang ia baru mengoleksi 115 kemenangan. Namun sabar, Kesempatan masih banyak sih. 16 race ke depan plus 19 race di 2020 jika kita sesuaikan dengan kontrak Rossi dengan Yamaha.

Manuel Pecino

26 COMMENTS

  1. koreksi dikit,
    pertama
    sachsenring 16 kondisinya sangat absurd
    sebelum masuk pit VR bergerombol dengan beberapa rider
    kedua
    faktor utama kekalahan VR adalah pemilihan ban pasca pitstop
    setelah itu baru faktor telat masuk pit

    • tidak juga
      di artikel dimulai dr musim 2016
      sedangkan rossi terakhir menang assen 17
      kalo dihitung puasa juara seri beruntunnya
      2017 = 10 seri
      2018 = 18 seri (silverstone tidak dihitung)
      2019 = 3 seri
      total 31 seri
      saat ini VR tercatat rider pabrikan yamaha yang puasa juara seri no 3 terbanyak setelah C.Edward (52 seri) dan C.Checa (48 seri)
      lebih banyak dari :
      MV (28 seri)
      B.Spies (26 seri)
      JL (16 seri)
      M.Melandri (13 seri)
      M.Biaggi (9 seri)
      mohon koreksi kalo data saya ada yg salah

      • MV kok 28? kan di 2016 dia juara di Silverstone, terus di 2017 juara di Qatar, di 2018 pun juara di Phillip Island, gak nyampe 28 seri, lah, jarak antara GP Lemans 2017 sampe GP Austalia 2019.

      • kita crosscheck ya bro
        lemans 2017 seri ke-5
        berarti sisanya di 2017 ada 13 seri
        sedangkan PI 2018 seri ke 17
        berarti selama 2018 MV puasa 16 seri
        krn silverstone kan batal jadi 15 seri
        jika beruntun, MV 28 seri gak naik podium tertinggi

  2. Ane jadi inget Yonny Hernandez di Assen 2016, sayang banget udah jauh memimpin eh malah jatuh. Kapan lagi bisa liat orang Kolombia menang di MotoGP.

  3. Itu membuktikan jika Vale dalam tekanan , Bisa kalah mental dan jatuh atau kalah duel. Selama masa keemasan tdk ada yg bisa dekati vr. Kecuali sete dan Stoner yg akhirnya gusrak di Pepet ke luar lintasan .

  4. wkwkwkkwk seri race austin, yang menang si rins
    nah yg ditunggu artikel analisa pasca race
    eh yg muncul dari kemarin malah artikel mamang oci yg udah jilid 2 hahaha

  5. Suka atau tidak suka Legend yang melawan generasi pembalap milenial ya salut dah. Lawannya adalah yang mengidolakannya dulu,banggalah pembalap baru yg setrek dgn rossi. bahkan saya berharap rossi gak pensiun saat motogp lombok. mau nonton soalnya,meski saya bukan fans salah satu pembalap.

  6. Dan jikalau apabila seandainya ternyata vr46 bs jd jurdun taun ini karena konsistensi podium, kisah Kenny Roberts jr. terulang.

  7. emang rossi ini udah nyatu bener ama dunia motogp
    kita2 orang biasa mah 40an paling ngebut di tol doang, wkwkwkwk

  8. Saya fans Rossi, melihat itu emang agak sebel sih.. Tapi gak ada yang lebih menarik ngeliat Rossi masih bisa kompetitif di umurnya yang udah 40.

    Biar aja orang mau ngomong apa, buat saya itu prestasi yang luar biasa, dan gak semua orang bisa lakuin..

  9. Sayangnya, (ini kata Chef Juna ini, bukan gw, dan gw juga ngefans ama Rossi) kata hampir menang punya arti lain dlm Bhs. Inggris: First Loser…

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version