TMCBLOG.com – Bro Sekalian, Di Gelaran MotoGP Le Mans 2019 Jorge Lorenzo menggunakan Setingan Tangki dan Tank Pad yang standar Honda dan dengan setingan itu Jorge merasa lebih baik. Menurutnya bentuk Jok dan Setingan Tank-Pad yang ia bawa semenjak Dari Yamaha Ke Ducati Tidak ‘ berfungsi ‘ saat diaplikasikan Ke Honda RC213V. Untuk sementara Jorge akan memaksimalkan bentuk Fisik dan setingan Jok-Tank-Cover/ Pad yang standar OEM HRC untuk RC213V . . Namun Gimana Kedepan ?
Jorge Lorenzo biasa memang menggunakan semacam Support di bagian samping dari ‘ fuel tank ‘ yang biasa terbuat dari karet atau apapun untuk membantu Bagian tubuh lain seperti lengan ketika menghandle RC213V. Beberapa pekan yang Pasca GP Jerez Jorge Mengemukakan bahwa Honda memiliki karakter di mana load/ beban banyak hadir ke Bagian Front end sehingga membuat bagian lengannya yang menopang semua beban ini mudah Letih.
Ketika solusi bawaan dari Yamaha dan Ducati tidak bekerja dengan optimal. Pasca Le Mans Via Mat Oxley Jorge Lorenzo mengungkapkan bahwa ia berharap HRC segera memberikannya solusi lagi, kali ini solusi baru yang di sesuaikan dengan Karakter dari Honda RC213V dan Sepertinya Sudah ada Komunikasi dari Jorge dan Development HRC mengenai ini. TMCBLOG bisa simpulkan ada komunikasi setelah Jorge mengungkapkan bahwa saat ini solusi tersebut belum bisa dilakukan karena terbentur Regulasi.
Oke Kata Kata terbentur Regulasi menandakan bahwa ada sinyalemen bahwa Solusi yang telah dibicarakan Antara Jorge dan HRC punya Kaitan dengan desain fairing. Seperti yang sobat Lihat di gambar atas yang disebut dengan Aero Fairing di MotoGP adalah hal diatas ( diarsir) termasuk Front cowl, side fairing dan desain dari Front fender. Sedangkan Bentuk fisik dari fuel tank tidak disebutkan. Artinya bentuk dari Fuel tank boleh boleh saja berubah.
” Jika kita bisa melakukan ini saya kira akan membantu saya sedikit, namun kita dibatasi oleh Regulasi. Butuh waktu sebelum Modifikasi baru hadir, Yang menurut saya akan membuat saya merasa lebih nyaman diatas Motor. Juga selanjutnya saya akan tahu lebih tentang riding style Yang dibutuhkan untuk bisa menghadirkan Hal yang maksimal dari Honda “
Seperti Kita Ketahui Secara regulasi, Baik Marc Marquez dan Jorge Lorenzo hanya memiliki satu lagi space kemungkinan pergantian fairing/ Aero fairing. Sepertinya HRC mau fikir dan hitung masak masak mengenai kehadiran Fairing ke dua ini agar bisa berhasil maksimal. Satu lagi melihat eskalasi perbedaan riding style kemungkinan Desain aero Fairing Marc dan Jorge pun berbeda pada kesempatan kedua Musim 2019 nanti, dan itu diperbolehkan secara regulasi.
Taufik of BuitenZorg
ayo diganti
Pembalape
Honda sudah dibilang sukses sejauh ini di 2019 dengan memberikan motor sesuai keinginan marquez.
Nah di musim 2019 ini alangkah baiknya hrc hanya fokus memberikan motor untuk lorenzo yang bisa jadi nanti malah motor yang dikembangkan untuk lorenzo menjadi user friendly untuk semua rider di masa depan.
Bhahahaha..makjleb..alan…alan..pentingan jurdun dgn motor itu2 aja ato gonta ganti motor jurdun ga dateng2…? Mikirrrr..jgan memghibur diri itu2 aja..ekeke
Jossss
Sip, arah pengembangan berjalan sesuai gaya masing2 itu lebih baik
Vaduka ketemu sultan mah bebas… ?
Iya apakah artikel diatas adalah maksud dari pembicaraan para sultan
Pertalite
berarti tuh bentuk standar rcv udah dipikirin matang2 kalo yg paling cocok dan bs maksimal dikendarain ya bentuknya itu mau ridernya sapa aja
mungkin rc212v 2007 doang ya yg cuma cocok dan sangat khususon untuk 1 orang,dr bentuk,ukuran,dll
Lebih tepatnya RC212V 2007, 2008 dan 2009 yg terlalu condong ke Pedrosa
Honda: jo lorenjo.. wakmu iku njalok adapes seng yopo.??
Lorenjo: seng penak tumpakane hon.. sepedamu wes banter.. tapi aku sek kurang nyaman.. sek kesel lek numpak i..
Honda: terus karepmu yopo..??
Lorenjo: cek penak.. jok e di ganti kasur.. setir e di ganti guling.. trus ngarepane iku agak munggah sitik.. jadi lek di gawe ngurep karo miring iku penank..
Honda: wes ngunu tok a..?? G kurang..?? G di tambahi mejo kursi gawe ngopi ngopi ngunu tah..??
Lorenjo: iku ae sek.. cukup ketok e..
Honda: tapi joo.. iki karo tante dorna sek durung oleh masang opo seng wakmu jalok.. isone mben lek wes separo musim..
Lorenjo: oyi wes g opo.. tak sabar aku..
Honda: ok.. sambil sinau sinau maneh yo.. lek onok kurang e neh.. ngomongo ojo sungkan..
Lorenjo: nggeh maturnuwun hon..
Motor rc213v jika ada yang bisa memanfaatkan maka bisa dikatakan terbaik saat ini, motor rc213v saat ini hanya bisa di maksimal dengan elbow down, butter hammer dan knee down ala lorenzo dan crutchlow kurang maksimal.
Suzuki sudah pernah saya khawatirkan, saat ini secara kasat mata memang sasis suzuki memang terbaik,, tapi pernah saya khawatirkan apakah dengan kestabilan setinggi itu nanti kelincahan/agility akan didapat juga, karena stability dan agility adalah dua hal yang bertolak belakang dan tidak bisa disatukan. Dan dibuktikan sekarang performa alex rins dan joan mir tidak kuat disemua sirkuit.
Kemaren waktu test pra musim emangnya ga kepikiran?
Dia pikir sama sama.V, bahkan duc lebih liar dari rcv, itu kata Stoner, makanya dipikir solusi pake pad Tanki cukup.
Kan kata Stoner , bawa rcv kaya bawa domba.
Klo stoner yg bawa sy percaya Bro.
Tes pra musim masih mikirin kesembuhan paduka dan marc marquez pak.. ?????
Stoner berkaca pada rcv dan ducati di 2014 kebawah saat masih ecu inhouse saat itu rcv memang bisa dikendalikan oleh semua rider dan lebih friendly daripada ducati. Tapi sekarang udah kebalik.
Itu karena Asimo msh aktif
Masih gak ngerti bagaimana bentuk fairing bisa membantu rider.
kan gak sentuhan badan seperti posisi setang, tangki atau jok
Kan ukuran org beda beda, berat beda..
Desain fairing akan mempengaruhi kecepatan dan kestabilan saat menikung. Semakin besar fairing maka feel menikung semakin baik tetapi jika terlalu besar fairing maka hambatan speed dan stress ban depan akan sangat tinggi.
Berarti anda perlu belajar kepada engineer di sini
Margarin@ coba aja buktikan situ punya motor fairing/body/tebeng depannya kamu copot lalu rasakan perbedaan menikung dengan tebeng dan dengan tidak pakai tebeng,, pasti nikungnya lebih anteng dan nurut yang pakai tebeng.
mungkin yang dimaksud merubah tangki dan jok mau tidak mau akan menggeser dudukan atau menambah/mengurangi walau sdikit fairing. bisa jadi cuma geser lubang baut aja bisa dikatakan membuat fairing baru.
Kok sdh bicara regulasi? Apa artinya desain baru tsb sdh prnh di test dan Jorge cocok?
Arah pemecahan masalah yang di ingini jorge hrc sudah tahu dengan memberikan desain fairing tertentu,, kan mereka pengalaman puluhan tahun di balap.
jangan jangan bentuknya se radikal hammer head yg pas di ducati paduka sering banget pake winglet jenis itu dibanding dovi yg pake wing kecil2 kayak sekarang
atau kayak yg di test aoyama di sepang?
Bisa jadi fairing 2018 yg dites oleh aoyama tuh kan mirip punyanya ducati 2018.
nah itu dia, kalo pikiran orang macam kita kan kalo biar tangannya gak gampang pegel kan antara ubah COG atau riding positionnya bukannya fairing
eh kok COG,weight distribution ya harusnya
#tau deh
Kevin levin@ lorenzo bermasalah dengan rcv lebih ke high speed corner daripada titik yang lain.
Fungsi fairing seperti yang kita tahu hanya akan berfungsi di kecepatan tinggi,, nah jadi itu sudah cocok dengan apa yang diingini lorenzo yaitu stabil menikung dikecepatan tinggi.
Kalo hrc merubah weigh distribution maka performa motor semuanya akan berubah tidak hanya di high speed corner saja, tapi baik low speed corner dan agility akan berubah,, yang padahal yang diingini lorenzo hanya di fungsi high speed corner.
Mungkin merubah weigh distribution adalah langkah terakhir hrc kalo fairing sudah tidak terlalu membantu lorenzo.
buritan current rcv: salah satu buritan paling ganteng dan keren, di luar ujung exhaust yg menonjol spt idung pinokio.
kalo pake bentuk slash cut kayak yg di coba pol espargaro keknya makin keren
apalagi dual slash cut kayak rc211v 2004 tengah musim,makin cetar dah
Tetap paling keren rcv 212v 2007 paling semok buritannya
Udah loren, pake sasis tralis aja..lalu panjangin sedikit sasis dan dibikin nunging sedikit
#edisigyaljilid2?
Yg bikin Lorenzo nyaman dengan ubahan ergonomi Ducati cuma satu. Sasisnya yang terpanjang dibandingkan motor yang lain. G heran, motornya paling stabil, cuman akhirnya kaya celeng, susah dibuat belok. Asal selangkangan nyaman menjepit tangki, mau hard braking seperti apapun, g masalah, stabil. Begitu nyampe apex, tinggal tegakin dan betot gas, ngacir dengan keunggulan akselerasi mesinnya. Makanya Dovi nyaman aj pake strategi Yoyo. Mainin pace pembalap di belakang, bikin ban depan mereka panas, dan hatinya juga panas karena g sabar pingin nyalip. Begitu mau nyalip di corner exit, Dovi tinggal betot gas pol, ninggalin motor di belakangnya, nambah jarak lagi.
Sementara, sasis RC213V, lebih pendek dibandingkan sasis seri GP, karena HRC juga mengejar agility di tikungan biar g kalah terlalu jauh dibandingkan mesin inline yang memang desainnya mengejar corner speed dg merubah CoG motor. Jadi sebenarnya setting sasis RC213V memang sudah dirancang untuk mengejar lap time di semua jenis tikungan. Buat pembalap yg terlalu nyaman dengan motor yang stabil atau poer deliverynya halus, y akhirnya kagok. IIRC, RC16 juga dirancang dengan filosofi yang sama, mknya Zarco yang memaksa mempertahankan gaya smoothnya langsung dilempar kesana-kemari.
Yang menarik, di musim 2019 ini, sepertinya baik GP19 maupun RC213 V seperti dipaksa merubah karakter motornya untuk menutup gap dari lawannya. RC213V dipaksa mengejar akselerasi dan power Ducati, sehingga kehilangan karakter front end nya. Sementara GP19 dipaksa mengejar corner speed Honda, sehingga dia kehilangan karakter stabilitasnya. Keunggulan pertama saat ini, masih dipegang Marc yang berhasil beradaptasi dengan hilangnya feel di front end, sementara Cal langsung jeblok karena gaya balap agresifnya memang lebih cocok dengan RC213V seri sebelumnya. Untuk trio Ducati sendiri, sepertinya Dovi masih belum bisa beradaptasi dengan perubahan GP19 -welcoming any further discussion.
Sasis nungging (ducati, yamaha, aprilia) mengejar stability tinggi dan user friendly, tapi kelincahan/agility kurang, tapi mudah dikuasai oleh banyak rider, kecuali aprilia saat ini yang masih bermasalah dengan weight distributionnya(pembalap mengeluh aprilia berat di tengah tikungan).
Sasis ndangak (rcv, rc16, gsx rr) mengejar agility/kelincahan tinggi serta hard handling, tapi stability kurang, yang bisa memaksimalkan hanya segelintir orang tapi kalo sudah dimaksimalkan akan menguasai di banyak sirkuit.
Tinggal pilih mana. Jika dikatakan motor ter hard handling saat ini adalah rcv sejak single ecu,, sudah sasis ndangak yang bersifat hard handling + mesin V yang bersifat liar sangat komplit susahnya,, tetapi untuk urusan kecepatan memang no. 1.
Ya itu lagi, hrc sekarang harus merubah filosofinya agar motornya user friendly untuk semua rider. Kalo memberikan motor juara untuk lorenzo dan marc mungkin bisa dengan cara dikembangkan dalam dua arah yang berbeda,, tetapi untuk tim satelitnya honda tetap tidak bisa memberikan motor user friendly selama filosofinya masih sasis ndangak, mesin V dalam ecu marelli.
Honda paling tidak kalau ingin membuat motor user friendly di semua lini rider yaitu buat motor minimal di sasis nungging.
Ducati yang mesin V saja tidak masalah masih kategori user friendly (saat ini karena formula sudah normal) karena pakai sasis nungging.
Kenapa kekuatan hard braking front end honda sekarang hilang.? Apa yang hrc rubah kok bisa kekuatan hard braking honda hilang.? Apa keuntungan yang didapat dari rcv setelah hilangnya kekuatan area front end honda.? Saya semua belum paham hal itu.
Anda paham, bisa sharing kalo paham.
rotom09@ itu karena gsx rr sudah dibuat menjadi motor paling stabil sasisnya,, jadinya walaupun dangak tetapi sasisnya terlalu kaku untuk diajak lincah. Ingat hukum stability berbanding terbalik dengan agility atau kelincahan.
Sy kurang paham dengan definisi motor ndangak dan motor nungging. Parameternya seperti apa? Dan bagaimana ndangak maupun nunggingnya bisa mempengaruhi kestabilan/kelincahan motor. Bisa jadi yg disampaikan mungkin hal yg umum, tapi karena istilah yg berbeda, akhirnya jadi salah paham
AFAIK, dengan power yang bertambah, maka proses deselerasi dan perubahan arah gerak juga tidak seoptimal saat mesin memiliki power yg lebih kecil, salah satunya dari inersia yang muncul. Akhirnya rider akan cenderung menarik brake lever lebih keras dan lebih lama. Akibatnya ban depan mencapai limitnya dan akhirnya kehilangan grip otimum, saat ban kembali memperoleh gripnya, pembalap sudah kehilangan front end feeling, dan motor terlanjut menjadi tidak stabil.
Mengutip ucapan Cal, masalah front end kira-kira seperti ini, Saat front end bagus, pembalap cenderung abusing the front end dengan memaksa mencapai limitnya. Saat front end, kurang bagus, pembalap akan cenderung memaksa mencapai limitnya karena dia belum memperoleh front end feeling yang pas untuk execute the corner -CMIIW.
AIM-1N@ ya ndangak itu lebih tepatnya di sebut bagian depan motor lebih tinggi, sedangkan nungging adalah bagian depan motor lebih rendah, kita lihat secara kasat mata itu jelas.
Lalu cal crutchlow juga pernah berkata, ” ketika saya di ducati dan yamaha saya duduk di atas motor yang lebih rendah, ketika di honda motor ini posisi duduknya tinggi.” Coba situ ketik “crutchlow paham kesulitan yang dialami lorenzo di honda”
tapi awas musuh jangan terpaku pada perubahan rcv lorenzo saja, saya yakin diparuh musim kedua nanti hodna bakal ngeluarin senjata rahasia yang membuat marquez & hodna tampil lebih ganas.
dari 2016-2018 marquez tertinggal diparuh musim pertama, begitu masuk paruh musim kedua setelah gp ceko marquez bisa membalikan keadaan dan balik ke puncak klasemen. dan ini yg harus diwaspadai musuhnya, bukan gak mungkin pake parts baru yg gak bisa dilihat secara kasat mata atau motor karbon kemarin bakal ada penyempurnaan dan siap dipakai di paruh musim kedua nanti
Sepertinya uprgrade area chassis.
*berharap lorenzo pake desain fairing ala RC211V 2002 atawa RC212V 2007
Berarti masalah lorenzo selama ini (dr ducati smpe hrc) yaitu kenyamanan berkendara… bukan liar susah belok celeng hilang grip dll ???